Anda di halaman 1dari 30

PROTOKOL PENELITIAN MAHASISWA

PENGARUH PSIKOEDUKSI TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI
KANKER PAYUDARA DI RSUD
Dr.H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG

Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan


Program Diploma IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

RIZKI AZNI DESVIANTI


14202033

POLTEKKES TANJUNGKARANG KEMENKES RI


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
BANDAR LAMPUNG
2018

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i


ABSTRAK ....................................................................................................... ii
I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
C. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup .......................................................................................... 5
E. Kerangka Teori.......................................................................................... 6
II METODE .................................................................................................... 7
A. Desain dan Rancangan Penelitian .............................................................. 7
B. Waktu dan Tempat penelitian ................................................................... 7
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 7
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 8
E. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 8
F. Pengumpulan Data ..................................................................................... 9
G. Analisa Data .............................................................................................. 11
III BIAYA PENELITIAN ................................................................................ 12
A. Biaya ........................................................................................................ 12
B. Jawal Penelitian ........................................................................................ 13
IV PENGEMBANGAN IZIN PENELITIAN .................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i
ABSTRAK

Penanganan pasien kanker payudara paling banyak dengan tindakan medis atau
operasi. Setiap jenis tindakan medis (operasi) dan pengobatan penyakit ini dapat
menimbulkan masalah masalah fisiologis, psikologis, dan sosial pada pasien.
Apapun jenis operasi baik operasi besar maupun operasi kecil dapat menimbulkan
reaksi takut, stress, kecemasan, marah, atau depresi. masalah yang sering timbul
adalah kecemasan. Kecemasan klien menimbulkan respon psikososial, klien tidak
menerima dan mempercayai diagnosa yang dideritanya, klien mulai berfikir
tentang kehilangan dan perubahan yang terjadi pada dirinya. Kecemasan yang
dialami biasanya terkait dengan prosedur tindakan opersi yang asing yang harus
dijalani pasien dan segala ancaman yang nantinya terjadi baik atau buruk.
Psikoedukasi dalam pelaksanaannya memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien baik yang mengalami penyakit fisik maupun ganguan jiwa yang bertujuan
untuk mengatasi masalah psikologis yang dialami mereka. Metode penelitian ini
menggunakan metode penelitian Quasy Eksperiment design, yaitu penelitian
ekperimental dimana penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok
kontrol, namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 15 orang yang
akan diberikan psikoedukasi. Teknik penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Variabel independen adalah psikoedukasi sedangkan variabel dependen
adalah kecemasan. Analisa menggunakan uji t dependen. Jika hasil pengolahan
data didapatkan nilai p value < α (0,05) maka Ha diterima yang berarti Ho ditolak
artinya “Ada pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre
operasi kanker payudara di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Sedangkan jika p value > α (0,05) maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti
“Tidak ada pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi
kanker payudara di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Kata Kunci: Psikoedukasi , Pre Operasi, Kanker Payudara, Kecemasan

ii
I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kanker yang menyerang wanita menjadi penyakit utama
penyebab kematian pada wanita. Terdapat lima penyakit kanker tertinggi
yang menyebabkan angka kejadian dan angka kematian pada wanita, yaitu
terdiri dari kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit, kanker
rektum, dan kanker paru-paru. Diantara lima penyakit kanker tersebut angka
kejadian dan angka kematian di dunia akibat kanker payudara menempati
urutan pertama yang akhir-akhir ini semakin meningkat (Rasjidi, 2010).
Berdasarkan data dari American Cancer Society (2016) “Kanker
payudara invasif didiagnosis sekitar 246.660 wanita dan 2.600 pria. Sebesar
61.000 kasus baru pada kanker payudara in situ didiagnosis pada wanita.
Perkiraan kanker payudara di Amerika Serikat untuk 2017 adalah 252.710
kasus baru kanker payudara invasif akan didiagnosis pada wanita dan 63.410
kasus baru carsinoma in situ (CIS) akan didiagnosis (CIS adalah non-invasif
dan merupakan bentuk paling awal dari kanker payudara).”
Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on
Cancer (IARCH) tahun 2012, “Insidens kanker pada wanita di Indonesia
134 per 100.000 penduduk dengan insidens tertinggi pada wanita adalah
kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim
17 per 100.000 dan kanker kolorektal 10 per 100.000 wanita. Estimasi
Globocan angka kematian di Indonesia untuk kanker payudara adalah 16,6
kematian per 100.000 penduduk, diikuti oleh kanker leher rahim adalah 8,2
kematian per 100.000 penduduk. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) tahun 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus
(28,7%), kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8%).”
Menurut KEMENKES RI (2016) Penyakit kanker serviks dan kanker
payudara mempunyai prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013,
yaitu kanker serviks sebesar 0,8 % dan kanker payudara sebesar 0,5%.
Kepulauan Riau, Maluku Utara, dan DI Yogyakarta memiliki prevalensi
kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5 %, sedangkan prevalensi kanker

1
payudara tertinggi terdapat di DI Yogyakarta yaitu sebesar 2,4%.
Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara
terbanyak terdapat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Penderita kanker payudara di Provinsi Lampung cukup tinggi. Hal ini
berdasarkan data yang ada dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung selama
tahun 2014 terdapat penderita 2.119 kanker payudara dan 383 kasus kanker
leher rahim (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, 2015).
Berdasarkan data dari Medical Record RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung pada tahun 2017, kanker payudara masuk dalam daftar 10
besar penyakit rawat inap dan menduduki peringkat pertama sebagai daftar
besar penyakit rawat inap. Jumlah pasien kanker payudara yang dirawat inap
selama Januari – Mei tahun 2017 sebanyak 459 orang. Pasien kanker
payudara yang dilakukan pembedahan atau operasi sebanyak 331 orang dan
pasien kanker payudara yang dilakukan kemoterapi sebanyak 128 orang.
Dalam penanganan pasien kanker payudara paling banyak dengan
tindakan medis atau operasi. Setiap jenis tindakan medis (operasi) dan
pengobatan penyakit ini dapat menimbulkan masalah masalah fisiologis,
psikologis, dan sosial pada pasien. Apapun jenis operasi baik operasi besar
maupun operasi kecil dapat menimbulkan reaksi takut, stress, kecemasan,
marah, atau depresi (Nurachman dalam Kuswita & Jaji, 2013).
Hasil dari beberapa penelitian untuk pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi, masalah yang sering timbul adalah kecemasan. Kecemasan
klien menimbulkan respon psikososial, klien tidak menerima dan
mempercayai diagnosa yang dideritanya, klien mulai berfikir tentang
kehilangan dan perubahan yang terjadi pada dirinya. Kecemasan yang
dialami biasanya terkait dengan prosedur tindakan opersi yang asing yang
harus dijalani pasien dan segala ancaman yang nantinya terjadi baik atau
buruk. Tidak terlepas dari itu klien pun memikirkan masalah finansial untuk
pembayaran pengobatan di rumah sakit yang terutama lagi klien dengan
kanker payudara memikirkan hubungan dengan suami (Ermawati, at.all,
2009).

2
Kecemasan atau gejala yang timbul dapat ringan dan bersifat sementara
kemudian menjadi normal kembali bila pasien dapat mengendalikan diri
dengan baik. Namun dapat juga berlebihan dan menimbulkan gejala gejala
psikis dan somatik yang dapat berpengaruh terhadap persiapan tindakan
medik operatif. Pada tindakan medik operatif persiapan status somatik
pasien umumnya telah dilakukan dengan baik terutama status kardio
pulmonal, pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang diperlukan.
Sebaliknya persiapan status psikis sering kali dianggap tidak penting dan
sering kurang menjadi perhatian padahal dapat mengoptimalkan hasil
tindakan, bila status psikis dipersiapkan dan ditatalaksanakan dengan baik.
(Mansjoer, 2007).
Berdasarkan penyebab yang terjadi dan faktor faktor pencetusnya maka
dilakukan cara untuk menangani kecemasan pasien kanker payudara yang
akan dioperasi sehingga klien dapat menggunakan koping dan pengetahuan
yang kuat. Salah satu cara yang dilakukan dengan cara psikoedukasi (Stuart
& Laraia dalam Nurhasanah, 2014).
Psikoedukasi dalam pelaksanaannya memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien baik yang mengalami penyakit fisik maupun ganguan jiwa yang
bertujuan untuk mengatasi masalah psikologis yang dialami mereka.
Penyakit fisik disini bisa berupa hipertensi, kanker, penyakit kulit, dan
sebagainya. Gangguan jiwa bisa berupa depresi, kecemasan dan skizofrenia.
Terapi psikoedukasi ini bisa berupa pasif psikoedukasi seperti pemberian
informasi dengan leaftlet atau melalui email atau website dan juga bisa
berupa aktif psikoedukasi berupa konseling atau pemberian pendidikan
kesehatan secara individu atau kelompok (Donker 2009 dalam Suryani,
at.all. 2016).
Menurut penelitian Kuswita dan Jaji (2013), tentang Pengaruh
Psikoedukasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker Payudara di
RSUP Dr. Mohammad Hoesein Palembang. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara signifikan sebelum dan sesudah
diberikan psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien kanker payudara

3
di RSUP Dr. Mohammad Hoesein Palembang dengan p value = 0,000
dengan nilai a = 0,05 (p < a).
Hasil wawancara (pre-survey) di Ruang Mawar RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tempat penilitian di dapatkan dari 8 orang
pasien yang akan melakukan operasi kanker payudara mengatakan cemas
akan tindakan operasi yang akan dilakukan dan cemas akan efek samping
dari tindakan tersebut. Observasi yang dilakukan peneliti, peneliti melihat
pasien-pasien yang akan melakukan operasi banyak yang diam, bicara
seadanya, raut muka sedih, tidak mau berbicara dan observasi peniliti
terhadap perawat yang ada diruangan hanya memberikan terapi obat tanpa
melakukan pengkajian psikis secara mendalam. Peran perawat sangat
penting, tindakan yang tepat dengan menerima perasaan klien tetap
menjamin situasi yang positif sehingga dapat mengurangi perasaan terisolasi
dan ketidaknyamanan pasien (Ermawati, at.all, 2009).
Berdasarkan uraian maka dilakukanlah penelitian tentang pengaruh
psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi kanker
payudara di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung 2018.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : “ Apakah ada pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat
kecemasan pasien pre operasi kanker payudara ?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan
pada pasien pre operasi kanker payudara di RSUD Dr. Hi. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :

4
a. Untuk mengetahui proporsi tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi kanker payudara sebelum diberikan psikoedukasi di RSUD
Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
kanker payudara setelah diberikan psikoedukasi di RSUD Dr. Hi.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
c. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah dilakukan psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien
pre operasi kanker payudara.

D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penilitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan
pengaman mengenai proses dan penyusunan laporan penelitian yang
baik dan benar di ranah keperawatan. Dengan adanya penelitian ini
menambah pemahaman untuk memberikan intervensi keperawatan
khususnya mengenai pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan
pasien pre operasi kanker payudara, sehingga dapat digunakan untuk
penyakit kronik yang lainnya.
b. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi rumah sakit dalam
melaksanakan dampak psikososial bagi pasien yang mengalami penyakit
kanker payudara yang akan di operasi, khususnya dalam menurunkan
tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan cara psikoedukasi
menggunakan media leaftlet dan lembar balik.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini mengacu pada pengaruh psikoedukasi
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi kanker payudara di
Ruang Mawar RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian
dilakukan pada tahun 2018. Sampel penelitian didapatkan dari pasien yang
terdiagnosa kanker payudara baik usia remaja maupun dewasa. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

5
kuantitatif dengan menggunakan metode quasy eksperiment desain dan
rancangan penelitian ini akan menggunakan rancangan one group pretest
posttest. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling.

F. Kerangka Teori
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori

Kanker Payudara
Ancaman Konsep

Rencana Tindakan Diri dan Harga Diri

Operasi : Proses Kehilangan


Faktor-faktor
 Faktor internal : Kecemasan :
Ego, biologis, koggnitif ringan, sedang, berat,
Psikoedukasi
s
dan emosional, panik
stressor,maturitas,  Respon fisilogis :
keadaan fisik tipe TTV meningkat,
kepribadian, usia, jenis gangguan pencernaan,
kelamin, lingkungan dan koordinasi motorik rendah
social, pendidikan  Respon kognitif:
status ekonomi Pengetahuan menyempit,
 Faktor Eksternal : tidak konsentrasi,
Dukungan Keluarga dan tidak mampu menyelesaikan
dukungan sosial masalah
 Respon prilaku dan emosi:
Susah tidur, perasaan tidak
Mengganggu proses operasi
tenang, blocking, marah dan
yang mengakibatkan
mengamuk, kehilangan
pembatalan operasi, gangguan
kontrol diri
hemodinamika
Dalami, at.all, 2009; Stuart & Sundeen, 2006; Smeltzer & Bare, 2002;

Supriyatiknya, 2008

6
II. METODE
A. Desain dan Rancangan Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen, dimana
pada penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol,
namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi.
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi kanker payudara di RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Penelitian dilakukan setelah
responden menandatangani inform consent.

B. Waktu dan Tempat penelitian


1. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan segera setelah proposal disetujui.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung karena setelah dilakukan pre-survey didapat angka kejadian
kanker payudara lebih banyak dibandingkan rumah sakit lainnya di
Bandar Lampung.

C. Populasi dan Sampel


1.Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang telah menjalani >6 jam
pasca operasi SC di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek berjumlah 40
responden.
2.Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 15 orang
yang diberikan psikoedukasi. Teknik sampling yang digunakan yang
digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu cara pengambilan
sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya.

7
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atai kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sudaryono, 2017). Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent
(terikat). Variabel dalam penelitian ini adalah psikoedukasi.
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari
penelitian ini adalah kecemasan.

E. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti, dan perlu sekali
variabel-variabel tersebut diberi batasan untuk mengarahkan kepada
penguukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang
bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat ukur
(Notoadmodjo, 2012). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
No Operasional Ukur
Variabel Bebas
1 Psiokoedukasi Pemberian Observasi Lembar 1:Sebelum Nominal
pengetahuan Observasi dilakukan
kepada individu
dengan 2:Setelah
pendekatan dilakukan
psikologis
dengan terapi

8
spiritual agar
pasien siap
dalam
menghadapi
masalah-
masalah yang
sedang
dialaminya
Variabel Terikat
2 Kecemasan Ganggguan ZSRAS(Zun Pengisian Rentang Interval
pikiran yang g Self kuesioner tingkat
dialami oleh Rating kecemasan
seseorang Anxiety 20-80.
sebelum Scale) 1: 20-44
dilakukan (kecemasan
tindakan operasi ringan)
2: 45-59
(kecemasan
sedang)
3: 60-74
(kecemasan
berat)
4 : 75-80
(kecemasan
panik)

F. Pengumpulan Data
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang akan diggunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner, kuesioner merupakan bentuk penjabaran variabel-variabel

9
yang terlibat dalam tujuan penelitian dan hipotesis (Notoadmodjo,
2012). Kuesinoer yang dapat digunakan ini menggunakan kuesioner
ZSRAS Terdapat 20 pertanyaan, dimana setiap pertanyaan dinilai 1-4 (1:
tidak pernah/ sedikit, 2: kadang-kadang, 3: cukup sering, 4: hamper
sering/ selalu). Terdapat 15 pertanyaan kearah peningkatan kecemasan
dan 5 pertanyaan kearah penurunan kecemasan (Zung Self-Rating
Anxiety Scale Dalam Ian Mcdowell, 2006).
2. Alat dan Bahan Penelitian
Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoadmodjo, 2012). Alat pengumpulan data
pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian lembar instrument,
berupa :
a. Standard Operating Prosedure (SOP) Psikoedukasi
b. Lembar Kuesioner Kecemasan

G. Analisa Data
Menurut Notoadmodjo (2010), analisis data ada dua jenis yaitu
univariat dan bivariat, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisa
univariat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi yang dikumpulkan dengan kuesioner kecemasan kemudian
dihitung dengan menggunakan nilai mean, median, dan standar deviasi.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi. Analisa bivariat dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecemasan sebelum dan setelah
dilakukan psikoedukasi. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas item
dan komparatif antar faktor digunakan uji t dependen.
1) Probalitas (p value) < α (0,05) artinya ada perbedaan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi.

10
2) Probalitas (p value) > α (0,05) artinya tidak ada perbedaan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi.

11
III BIAYA PENELITIAN
A. Biaya
Peneliti ini merupakan peneliti dengan biaya mandiri, adapun besar biaya
penelitian ini seperti pada tabel 2.
Tabel 2.
Rancangan Anggaran Biaya Penelitian Poltekkes
Tanjungkarang Tahun 2018

JUDUL PENELITIAN
Pengaruh pengaruh psikoeduksi terhadap tingkat kecemasan pada Kode :
pasien pre operasi
Kanker payudara Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.

PENELITI
Peneliti NIM
Rizki Azni Desvianti 14202033

RINCIAN BIAYA
Jenis Pengeluaran Biaya Waktu/Orang Honor (Rp)
1. Bahan Habis Pakai
Fotocopy 150.000
Snack 10.000 15 orang 150.000
2. Biaya Transportasi
Bensin 10.000 24 kali 240.000
3. Proposal dan Laporan Penelitian
Penggandaan proposal 50.000
Penggandaan Laporan 50.000
4. Lain-lain 100.000 30 hari 100.000
Izin Penelitian 125.000 125.000
Dana tak terduga 500.000 500.000
1.115.000

12
B. Jadwal Penelitian

Tabel 3.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pembuatan Proposal
Pengajuan Proposal
Seleksi Tim Pakar
Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Perizinan Penelitian
Pengumpulan Data
Penyelesaian Laporan
Penyerahan Laporan
Seminar Hasil
Perbaikan Laporan dan
Penyerahan Laporan

13
IV. PENGEMBANGAN IZIN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian peneliti menerapkan etika penelitian yaitu :
a. Persetujuan riset (informed concent)
Informed concent merupakan proses pemberian informasi yang cukup
dapat dimengerti kepada responden mengenai partisipasinya dalam suatu
penelitian. Peneliti memberikan informasi kepada responden tentang hak-
hak dan tanggung jawab mereka dalam suatu penelitian dan
mendokumentasikan sifat kesepakatan dengan cara menandatangani
lembar persetujuan riset bila responden bersedia diteliti, namun apabila
responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa.
b. Kerahasiaan(Confidentiality)
Penelitiharus bisa menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari
responden dan tidak menyampaikan kepada orang lain. Identitas
responden dibuat kode, hasil pengukuran hanya peneliti dan kolektor data
yang mengetahui. Selama proses pengolahan data, analisis dan publikasi
identitas responden tidak diketahui oleh oranglain.
c. Kejujuran(Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Peneliti akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya yang
respoden alami sehingga hubungan antara peneliti dan responden dapat
terbina dengan baik dan penelitian ini dapat berjalan sesuai tujuan.
a. Beneficience
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi
subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi.
b. Nonmaleficience
Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek.
Apabila responden dengan terapi ini menimbulkan ketidaknyamanan
maka responden berhak untuk menghentikan terapi. Peneliti juga akan
membatasi responden sesuai dengan kriteria inklusi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Biggs John T, L. T Wylie , V. E Ziegler. 1978. Volindity of the Zung Self-Rating


Depression Scale. The British Journal of psychiatry, 132, 381-85.

Bunner dan Suddart, 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC

Dalami, Ernawati, Suliswati, Pipin Farid, Rochimah, Endang Banon. 2009.

Asuhan Keperawatan dengan masalah Psikososial. Jakarta: Trans Info Media

Grace, Piece A, & Neil R. Borley. 2006. Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EMS

Himawan, Sutisna.2008. Patologi Anatomik. Jakarta: FKUI

Ida Sriwaty, 2015. Pengaruh Psikoedukasi Menopause Dan Relaksasi Untuk


Menurunkan Kecemasan Pada Wanita.
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/3209 Diakses
tanggal 02 November 2015.

Kozier.,Erb.,Berman.,Snyder. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:


Konsep, Proses, & Praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta: EGC

Kusuma, Amin Huda Nuratif. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Diagnnosis


Medis & Nanda. Yogyakarta: Madiaction

Mulyani, Nina Siti dan Nuryani. 2013. Kanker payudara dari PMS pada
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medik

Musaqa, Arif dan Nurmalia Sari. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperasif.


Jakarta: Selemba Medika

Notoadmojo, Sudikjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka


Cipta

Peni Kuswita, Jaji, Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien


kanker payudara di RSUP DR. Mohammad Hoesein Palemban.
http://eprints.unsri.ac.id/5666/1/Jaji.pdf Diakses tanggal 02 Desember
2013.

Potter, P. A & Perry, A. G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep,


proses dan praktik Edisi ke-4. Jakarta: EGC

Rahmayati & Handayani, 2017. Perbedaan Pengaruh Terapi Psikoreligius


dengan Terapi Musik Klasik terhadap Kecemasan Pasien Pre Operatif di
RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. http://poltekkes-

15
tjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/download/472/465 Diakses pada
tanggal 2 Agustus 2017.

Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi dini pencegahan kanker pada wanita. Jakarta:
Sagung Seto

Riwayati, Eni Hidayati, Efektifitas Psikoedukasi Terhadap Kemampuan Keluarga


Merawat Anggota Keluarga Penderita Hiv-Aids Di Wilayah Kota
Semarang. http://download.portalgaruda.org/article Diakses 20 Mei 2014.

Saryono, 2010. Kumpulan Instrument Penelitian Kkesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika

Savitri, Astrid dkk. 2015. Kupas Tuntas Kanker Payudara Leher Rahin dan
Rahim. Katalog dalam Terbitan Yogyakarta

Sibuea, Herdin, Manslan M. Pengabean, SP. Suiton. 2009. Ilmu Penyakit Bedah
Dalam. Jakarta: Sagung Seta

Sudaryono. 2017. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Pusada

Supriyatinya. 2008. Merancang Program dan Modul Psikoedukasi. Yogyakarta:


Universitas Santa Dharma

16
LAMPIRAN

17
BIODATA PENELITI

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Rizki Azni Desvianti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional -
4. NIM 14202033
5. NIDN -
6. Tempat dan Tanggal Lahir Daya Murni, 05 Desember 1995
7. Email Rizkiazni05@gmail.com
8. Nomer Telepon/HP 082175788290
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena
9. Alamat Kantor
Bandar Lampung
10. Nomer Telepon/Faks (0721) 703580 / (0721) 703580
11. Mata Kuliah yang Diampu -

18
Lampiran 1

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
JL. SOEKARNO HATTA NO. 1 HAJIMENA BANDAR LAMPUNG TELP. (O721) 703580 FAX. (O721) 703580

INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : (inisial)
Umur : tahun
Jenis Kelamin :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta mengetahui tentang manfaat


penelitian yang berjudul ” Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Kanker Payudara Di Ruang Mawar RSUD
Dr. Hi. Abdul Moeloek Lampung Tahun 2018 ”, saya menyatakan (bersedia)
diikutsertakan dalam penelitian ini. Saya percaya apa yang saya sampaikan ini
dijamin kebenarannya.

Bandar Lampung, 2018


Peneliti Responden

(Rizki Azni Desvianti) (.....................................)


NIM: 14202033

19
Lampiran 2

Kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale

PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


PASIEN PRE OPERASI KANKER PAYUDARA

Bagian I (diisi oleh responden sebelum intervensi)


Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSRAS) Untuk setiap item di bawah
ini, mohon beri tanda cek () pada kolom yang paling menggambarkan seberapa
sering Anda merasakan atau berperilaku seperti ini selama beberapa hari terakhir.

Nama : …………………………….
Umur : …………………………….
Jenis Kelamin : L/P
Pendidikan : ……………………………..
Pekerjaan : ............................................

KADANG- SANGAT
YANG DIALAMI TIDAK KADANG SERING SERING

1. Saya merasa “down” 

2. Perasaan saya terasa baik-baik saja


3. Saya merasa ingin menangis
4. Saya mengalami kesulitan tidur malam
hari
5. Saya makan lebih banyak
6. Saya merasa santai (enjoy) bersama
pasangan atau teman
7. Saya merasa berat badan saya menurun

20
8. Saya mengalami perubahan kebiasaan
buang air besar (sembelit atau diare)
9. Detak jantung saya lebih cepat dari
biasanya
10. Saya merasa mudah lelah dan tidak tahu
kenapa
11. Pikiran saya terasa jernih untuk
memikirkan segala sesuatu
12. Saya merasa mudah untuk melakukan
sesuatu
13. Saya sulit istirahat dan merasa tidak
tenang
14. Saya merasakan ada harapan yang baik
setelah operasi
15. Saya jadi lebih perasa terhadap segala
sesuatu
16. Saya merasa mudah untuk membuat
keputusan
17. Saya merasa bahwa diri saya berguna dan
dibutuhkan
18. Saya rasa hidup saya sangat indah
19. Saya merasaorang lain bersyukur jika saya
mati
20. Saya merasa santai memikirkan apapun
Sumber : Zung WW.(1965) A Self Rating Depression Scale

21
Lampiran 3

Kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale

PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


PASIEN PRE OPERASI KANKER PAYUDARA

Bagian II (diisi oleh responden setelah intervensi)


Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSRAS) Untuk setiap item di bawah
ini, mohon beri tanda cek () pada kolom yang paling menggambarkan seberapa
sering Anda merasakan atau berperilaku seperti ini selama beberapa hari terakhir.

Nama : …………………………….
Umur : …………………………….
Jenis Kelamin : L/P
Pendidikan : ……………………………..
Pekerjaan : ............................................

KADANG- SANGAT
YANG DIALAMI TIDAK KADANG SERING SERING

21. Saya merasa “down” 

22. Perasaan saya terasa baik-baik saja


23. Saya merasa ingin menangis
24. Saya mengalami kesulitan tidur malam
hari
25. Saya makan lebih banyak
26. Saya merasa santai (enjoy) bersama
pasangan atau teman
27. Saya merasa berat badan saya menurun
28. Saya mengalami perubahan kebiasaan
buang air besar (sembelit atau diare)

22
29. Detak jantung saya lebih cepat dari
biasanya
30. Saya merasa mudah lelah dan tidak tahu
kenapa
31. Pikiran saya terasa jernih untuk
memikirkan segala sesuatu
32. Saya merasa mudah untuk melakukan
sesuatu
33. Saya sulit istirahat dan merasa tidak
tenang
34. Saya merasakan ada harapan yang baik
setelah operasi
35. Saya jadi lebih perasa terhadap segala
sesuatu
36. Saya merasa mudah untuk membuat
keputusan
37. Saya merasa bahwa diri saya berguna dan
dibutuhkan
38. Saya rasa hidup saya sangat indah
39. Saya merasaorang lain bersyukur jika saya
mati
40. Saya merasa santai memikirkan apapun
Sumber : Zung WW.(1965) A Self Rating Depression Scale

23
Lampiran 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PSIKOEDUKASI

Pengertian Psikoedukasi adalah sebuah terapi modalitas yang dilakukan


secara professional dan mengintegrasikan serta
mensinergikan antara psikoterapi dan intervensi edukasi.
yang menggunakan media dzikir mengingat Allah yang

bertujuan untuk memfokuskan pikiran. Dengan bacaan do’a

dan dzikir orang akan menyerahkan segala permasalahan

kepada Allah, sehingga beban stress yang dihimpitnya

mengalami penurunan.
Tujuan 1. Memberikan panduan dalam penatalaksanaan
kecemasan secara non farmakologis pada pasien pre
operasi
2. Melatih orang mempelajari aneka lifestyle
3. Pendekatan akademik atau ekspereiensal dalam
mengajarkan psikologi bidang keterampilan konseling
4. Melatih tenaga paraprofesional di bidang keterampilan
konseling
5. Serangkaian kegiatan pelayanan kepada masyarakat
6. Memberikan pendidikan tentang psikologi kepada public
7. Dzikir dapat mengusir, menundukkan dan membakar
setan, karena dzikir bagaikan benteng yang sangat kokoh

yang mampu melindungi seorang hamba dari serangan

musuh-musuhnya

8. Dzikir dapat menghilangkan kesedihan, kegundahan,

dan depresi, dan dapat mendatangkan ketenangan,

kebahagiaan dan kelapangan hidup. Karena dzikir

mengandung psikoterapeutik yang mengandung


kekuatan spiritual atau kerohanian yang dapat
membangkitkan rasa

percaya diri dan rasa optimisme yang kuat dalam diri

orang yang berdzikir

24
9. Dzikir dapat menghidupkan hati

4. Dzikir dapat menghapus dosa dan menyelamatkannya

dari adzab Allah, karena dengan berdzikir dosa akan

menjadi suatu kebaikan yang besar, sedang kebaikan dapat

menghapus dan menghilangkan dosa

9.
Ruang lingkup 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini mencakup
proses persiapan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan
menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi yang
digunakan di lingkungan proses pembelajaran di
laboratorium keperawatan maupun dilahan praktik (RS)
2. SOP ini mengatur tentang pemberian terapi psikoedukasi
pada pasien pre operasi
Keterkaitan 1. Kebijakan Mutu RS
2. Standar pelayanan RS
3. Standar asuhan keperawatan RS
Hal-hal yang perlu 1. Pasien yang tidak dapat mengikuti perintah
diperhatikan 2. Beberapa pasien yang merasa gelisah atau cemas selama
atau setelah latihan, atau mengalami efek samping tidak
biasa diam,maka harus diberhentikan
Alat dan bahan Leaflet dan lembar balik
Persiapan pasien 1. Beritahu klien dan jelaskan pada klien atau keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital (TD, Nadi,
Pernapasan, dan Suhu)
3. Tanyakan kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan
4. Atur posisi dalam posisi berbaring
Waktu ± 35 menit
Tata ruang 1. Ruang rawat pasien dengan ventilasi dan penerangan
yang baik
2. Kursi dilengkapi papan alat tulis untuk terapis disebelah
kanan pasien
Materi 1. Memberikan informasi mengenai prosedur operasi
kanker payudara
2. Mekanisme koping yang efektif untuk mengatasi
kecemasan menghadapi pre op
3. Memberikan motivasi untuk pasien menghadapi tahap
kehilangan
4. Memberikan psikoterapi kepada pasien bila kecemasan

25
datang kembali

Prosedur Fase Orientasi:


1. Duduk di kursi di samping tempat tidur pasien dengan
mempertahankan kontak mata dengan pasien
2. Membuka sesi pertemuan dengan memperkenalkan diri
dengan baik
3. Menjelaskan terapi apa yang akan dilakukan bersama
dengan pasien
4. Menjelaskan kepada pasien lamanya waktu pelaksanaan
terapi

Fase Kerja:
1. Lakukan pembicaraan ringan seputar klien agar klien
merasa nyaman
2. Tanyakan kepada pasien mengenai masalah yang sedang
dihadapi pasien
3. Tanyakan kepada pasien mengenai mekanisme koping
yang selama ini pasien lakukan untuk mengatasi
masalahnya
4. Berikan kuesioner mengukur tingkat kecemasan
5. Jelaskan materi dengan menggunakan lembar balik
6. Tanyakan kembali mengenai materi yang sudah
diberikan
7. Lakukan tanya jawab dengan menanyakan kembali
tentang materi yang sudah disampaikan kepada pasien
8. Menjawab pertanyaan yang diajukan pasien
9. Lakukan konseling pada pasien
10. Dorong pasien mengungkapkan perasaannya dan
masalah yang sedang dihadapinya
11. Mendiskusikan bersama pasien mengenai solusi tentang
mekanisme koping yang efektif untuk pasien mengatasi
masalahnya
12. Dorong pasien untuk mengungkapkan emosi dan
kecemasannya dengan menangis atau dengan
menjadikannya bahan lelucon
13. Anjurkan pasien untuk mengatakan dalam hati “aku
akan baik-baik saja” atau anjurkan pasien untuk
beristighfar dan bersholawat
14. Pilihlah kalimat spiritual yang akan digunakan
15. Duduklah dengan santai
16. Tutup mata

26
17. Kendurkan otot-otot
18. Bernapaslah sacara alami dan mulai
mengucapkan kalimat spiritual yang dibaca secara

berulang-ulang

19. Bila ada pikiran yang mengganggu, kembalilah

fokuskan pikiran

20. Lakukan selama 10 menit


21. Jika sudah selesai, jangan langsung berdiri

duduklah dulu dan beristirahat, buka pikiran kembali,

barulah berdiri dan melakukan kegiatan kembali.

22. Berikan kata-kata motivasi dan semangat kepada pasien


23. Berikan bahan bacaan berupa Leaftlet
Fase Terminasi:
1. Evaluasi kembali perasaan dan respon klien setelah
dilakukan psikoedukasi
2. Berikan pujian kepada pasien
3. Akhiri kegiatan dengan motivasi dan beri semangat
kepada pasien
Sumber : Supratiknya, 2008

27

Anda mungkin juga menyukai