i
DAFTAR ISI
i
ABSTRAK
Penanganan pasien kanker payudara paling banyak dengan tindakan medis atau
operasi. Setiap jenis tindakan medis (operasi) dan pengobatan penyakit ini dapat
menimbulkan masalah masalah fisiologis, psikologis, dan sosial pada pasien.
Apapun jenis operasi baik operasi besar maupun operasi kecil dapat menimbulkan
reaksi takut, stress, kecemasan, marah, atau depresi. masalah yang sering timbul
adalah kecemasan. Kecemasan klien menimbulkan respon psikososial, klien tidak
menerima dan mempercayai diagnosa yang dideritanya, klien mulai berfikir
tentang kehilangan dan perubahan yang terjadi pada dirinya. Kecemasan yang
dialami biasanya terkait dengan prosedur tindakan opersi yang asing yang harus
dijalani pasien dan segala ancaman yang nantinya terjadi baik atau buruk.
Psikoedukasi dalam pelaksanaannya memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien baik yang mengalami penyakit fisik maupun ganguan jiwa yang bertujuan
untuk mengatasi masalah psikologis yang dialami mereka. Metode penelitian ini
menggunakan metode penelitian Quasy Eksperiment design, yaitu penelitian
ekperimental dimana penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok
kontrol, namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 15 orang yang
akan diberikan psikoedukasi. Teknik penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Variabel independen adalah psikoedukasi sedangkan variabel dependen
adalah kecemasan. Analisa menggunakan uji t dependen. Jika hasil pengolahan
data didapatkan nilai p value < α (0,05) maka Ha diterima yang berarti Ho ditolak
artinya “Ada pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre
operasi kanker payudara di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Sedangkan jika p value > α (0,05) maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti
“Tidak ada pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi
kanker payudara di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
ii
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker yang menyerang wanita menjadi penyakit utama
penyebab kematian pada wanita. Terdapat lima penyakit kanker tertinggi
yang menyebabkan angka kejadian dan angka kematian pada wanita, yaitu
terdiri dari kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit, kanker
rektum, dan kanker paru-paru. Diantara lima penyakit kanker tersebut angka
kejadian dan angka kematian di dunia akibat kanker payudara menempati
urutan pertama yang akhir-akhir ini semakin meningkat (Rasjidi, 2010).
Berdasarkan data dari American Cancer Society (2016) “Kanker
payudara invasif didiagnosis sekitar 246.660 wanita dan 2.600 pria. Sebesar
61.000 kasus baru pada kanker payudara in situ didiagnosis pada wanita.
Perkiraan kanker payudara di Amerika Serikat untuk 2017 adalah 252.710
kasus baru kanker payudara invasif akan didiagnosis pada wanita dan 63.410
kasus baru carsinoma in situ (CIS) akan didiagnosis (CIS adalah non-invasif
dan merupakan bentuk paling awal dari kanker payudara).”
Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on
Cancer (IARCH) tahun 2012, “Insidens kanker pada wanita di Indonesia
134 per 100.000 penduduk dengan insidens tertinggi pada wanita adalah
kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim
17 per 100.000 dan kanker kolorektal 10 per 100.000 wanita. Estimasi
Globocan angka kematian di Indonesia untuk kanker payudara adalah 16,6
kematian per 100.000 penduduk, diikuti oleh kanker leher rahim adalah 8,2
kematian per 100.000 penduduk. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) tahun 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus
(28,7%), kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8%).”
Menurut KEMENKES RI (2016) Penyakit kanker serviks dan kanker
payudara mempunyai prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013,
yaitu kanker serviks sebesar 0,8 % dan kanker payudara sebesar 0,5%.
Kepulauan Riau, Maluku Utara, dan DI Yogyakarta memiliki prevalensi
kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5 %, sedangkan prevalensi kanker
1
payudara tertinggi terdapat di DI Yogyakarta yaitu sebesar 2,4%.
Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara
terbanyak terdapat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Penderita kanker payudara di Provinsi Lampung cukup tinggi. Hal ini
berdasarkan data yang ada dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung selama
tahun 2014 terdapat penderita 2.119 kanker payudara dan 383 kasus kanker
leher rahim (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, 2015).
Berdasarkan data dari Medical Record RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung pada tahun 2017, kanker payudara masuk dalam daftar 10
besar penyakit rawat inap dan menduduki peringkat pertama sebagai daftar
besar penyakit rawat inap. Jumlah pasien kanker payudara yang dirawat inap
selama Januari – Mei tahun 2017 sebanyak 459 orang. Pasien kanker
payudara yang dilakukan pembedahan atau operasi sebanyak 331 orang dan
pasien kanker payudara yang dilakukan kemoterapi sebanyak 128 orang.
Dalam penanganan pasien kanker payudara paling banyak dengan
tindakan medis atau operasi. Setiap jenis tindakan medis (operasi) dan
pengobatan penyakit ini dapat menimbulkan masalah masalah fisiologis,
psikologis, dan sosial pada pasien. Apapun jenis operasi baik operasi besar
maupun operasi kecil dapat menimbulkan reaksi takut, stress, kecemasan,
marah, atau depresi (Nurachman dalam Kuswita & Jaji, 2013).
Hasil dari beberapa penelitian untuk pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi, masalah yang sering timbul adalah kecemasan. Kecemasan
klien menimbulkan respon psikososial, klien tidak menerima dan
mempercayai diagnosa yang dideritanya, klien mulai berfikir tentang
kehilangan dan perubahan yang terjadi pada dirinya. Kecemasan yang
dialami biasanya terkait dengan prosedur tindakan opersi yang asing yang
harus dijalani pasien dan segala ancaman yang nantinya terjadi baik atau
buruk. Tidak terlepas dari itu klien pun memikirkan masalah finansial untuk
pembayaran pengobatan di rumah sakit yang terutama lagi klien dengan
kanker payudara memikirkan hubungan dengan suami (Ermawati, at.all,
2009).
2
Kecemasan atau gejala yang timbul dapat ringan dan bersifat sementara
kemudian menjadi normal kembali bila pasien dapat mengendalikan diri
dengan baik. Namun dapat juga berlebihan dan menimbulkan gejala gejala
psikis dan somatik yang dapat berpengaruh terhadap persiapan tindakan
medik operatif. Pada tindakan medik operatif persiapan status somatik
pasien umumnya telah dilakukan dengan baik terutama status kardio
pulmonal, pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang diperlukan.
Sebaliknya persiapan status psikis sering kali dianggap tidak penting dan
sering kurang menjadi perhatian padahal dapat mengoptimalkan hasil
tindakan, bila status psikis dipersiapkan dan ditatalaksanakan dengan baik.
(Mansjoer, 2007).
Berdasarkan penyebab yang terjadi dan faktor faktor pencetusnya maka
dilakukan cara untuk menangani kecemasan pasien kanker payudara yang
akan dioperasi sehingga klien dapat menggunakan koping dan pengetahuan
yang kuat. Salah satu cara yang dilakukan dengan cara psikoedukasi (Stuart
& Laraia dalam Nurhasanah, 2014).
Psikoedukasi dalam pelaksanaannya memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien baik yang mengalami penyakit fisik maupun ganguan jiwa yang
bertujuan untuk mengatasi masalah psikologis yang dialami mereka.
Penyakit fisik disini bisa berupa hipertensi, kanker, penyakit kulit, dan
sebagainya. Gangguan jiwa bisa berupa depresi, kecemasan dan skizofrenia.
Terapi psikoedukasi ini bisa berupa pasif psikoedukasi seperti pemberian
informasi dengan leaftlet atau melalui email atau website dan juga bisa
berupa aktif psikoedukasi berupa konseling atau pemberian pendidikan
kesehatan secara individu atau kelompok (Donker 2009 dalam Suryani,
at.all. 2016).
Menurut penelitian Kuswita dan Jaji (2013), tentang Pengaruh
Psikoedukasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker Payudara di
RSUP Dr. Mohammad Hoesein Palembang. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara signifikan sebelum dan sesudah
diberikan psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien kanker payudara
3
di RSUP Dr. Mohammad Hoesein Palembang dengan p value = 0,000
dengan nilai a = 0,05 (p < a).
Hasil wawancara (pre-survey) di Ruang Mawar RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tempat penilitian di dapatkan dari 8 orang
pasien yang akan melakukan operasi kanker payudara mengatakan cemas
akan tindakan operasi yang akan dilakukan dan cemas akan efek samping
dari tindakan tersebut. Observasi yang dilakukan peneliti, peneliti melihat
pasien-pasien yang akan melakukan operasi banyak yang diam, bicara
seadanya, raut muka sedih, tidak mau berbicara dan observasi peniliti
terhadap perawat yang ada diruangan hanya memberikan terapi obat tanpa
melakukan pengkajian psikis secara mendalam. Peran perawat sangat
penting, tindakan yang tepat dengan menerima perasaan klien tetap
menjamin situasi yang positif sehingga dapat mengurangi perasaan terisolasi
dan ketidaknyamanan pasien (Ermawati, at.all, 2009).
Berdasarkan uraian maka dilakukanlah penelitian tentang pengaruh
psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi kanker
payudara di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung 2018.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : “ Apakah ada pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat
kecemasan pasien pre operasi kanker payudara ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan
pada pasien pre operasi kanker payudara di RSUD Dr. Hi. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :
4
a. Untuk mengetahui proporsi tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi kanker payudara sebelum diberikan psikoedukasi di RSUD
Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
kanker payudara setelah diberikan psikoedukasi di RSUD Dr. Hi.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
c. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah dilakukan psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan pasien
pre operasi kanker payudara.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penilitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan
pengaman mengenai proses dan penyusunan laporan penelitian yang
baik dan benar di ranah keperawatan. Dengan adanya penelitian ini
menambah pemahaman untuk memberikan intervensi keperawatan
khususnya mengenai pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan
pasien pre operasi kanker payudara, sehingga dapat digunakan untuk
penyakit kronik yang lainnya.
b. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi rumah sakit dalam
melaksanakan dampak psikososial bagi pasien yang mengalami penyakit
kanker payudara yang akan di operasi, khususnya dalam menurunkan
tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan cara psikoedukasi
menggunakan media leaftlet dan lembar balik.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini mengacu pada pengaruh psikoedukasi
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi kanker payudara di
Ruang Mawar RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian
dilakukan pada tahun 2018. Sampel penelitian didapatkan dari pasien yang
terdiagnosa kanker payudara baik usia remaja maupun dewasa. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
5
kuantitatif dengan menggunakan metode quasy eksperiment desain dan
rancangan penelitian ini akan menggunakan rancangan one group pretest
posttest. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling.
F. Kerangka Teori
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori
Kanker Payudara
Ancaman Konsep
Supriyatiknya, 2008
6
II. METODE
A. Desain dan Rancangan Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen, dimana
pada penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol,
namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi.
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi kanker payudara di RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Penelitian dilakukan setelah
responden menandatangani inform consent.
7
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atai kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sudaryono, 2017). Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent
(terikat). Variabel dalam penelitian ini adalah psikoedukasi.
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari
penelitian ini adalah kecemasan.
8
spiritual agar
pasien siap
dalam
menghadapi
masalah-
masalah yang
sedang
dialaminya
Variabel Terikat
2 Kecemasan Ganggguan ZSRAS(Zun Pengisian Rentang Interval
pikiran yang g Self kuesioner tingkat
dialami oleh Rating kecemasan
seseorang Anxiety 20-80.
sebelum Scale) 1: 20-44
dilakukan (kecemasan
tindakan operasi ringan)
2: 45-59
(kecemasan
sedang)
3: 60-74
(kecemasan
berat)
4 : 75-80
(kecemasan
panik)
F. Pengumpulan Data
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang akan diggunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner, kuesioner merupakan bentuk penjabaran variabel-variabel
9
yang terlibat dalam tujuan penelitian dan hipotesis (Notoadmodjo,
2012). Kuesinoer yang dapat digunakan ini menggunakan kuesioner
ZSRAS Terdapat 20 pertanyaan, dimana setiap pertanyaan dinilai 1-4 (1:
tidak pernah/ sedikit, 2: kadang-kadang, 3: cukup sering, 4: hamper
sering/ selalu). Terdapat 15 pertanyaan kearah peningkatan kecemasan
dan 5 pertanyaan kearah penurunan kecemasan (Zung Self-Rating
Anxiety Scale Dalam Ian Mcdowell, 2006).
2. Alat dan Bahan Penelitian
Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoadmodjo, 2012). Alat pengumpulan data
pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian lembar instrument,
berupa :
a. Standard Operating Prosedure (SOP) Psikoedukasi
b. Lembar Kuesioner Kecemasan
G. Analisa Data
Menurut Notoadmodjo (2010), analisis data ada dua jenis yaitu
univariat dan bivariat, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisa
univariat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi yang dikumpulkan dengan kuesioner kecemasan kemudian
dihitung dengan menggunakan nilai mean, median, dan standar deviasi.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi. Analisa bivariat dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecemasan sebelum dan setelah
dilakukan psikoedukasi. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas item
dan komparatif antar faktor digunakan uji t dependen.
1) Probalitas (p value) < α (0,05) artinya ada perbedaan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi.
10
2) Probalitas (p value) > α (0,05) artinya tidak ada perbedaan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi.
11
III BIAYA PENELITIAN
A. Biaya
Peneliti ini merupakan peneliti dengan biaya mandiri, adapun besar biaya
penelitian ini seperti pada tabel 2.
Tabel 2.
Rancangan Anggaran Biaya Penelitian Poltekkes
Tanjungkarang Tahun 2018
JUDUL PENELITIAN
Pengaruh pengaruh psikoeduksi terhadap tingkat kecemasan pada Kode :
pasien pre operasi
Kanker payudara Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
PENELITI
Peneliti NIM
Rizki Azni Desvianti 14202033
RINCIAN BIAYA
Jenis Pengeluaran Biaya Waktu/Orang Honor (Rp)
1. Bahan Habis Pakai
Fotocopy 150.000
Snack 10.000 15 orang 150.000
2. Biaya Transportasi
Bensin 10.000 24 kali 240.000
3. Proposal dan Laporan Penelitian
Penggandaan proposal 50.000
Penggandaan Laporan 50.000
4. Lain-lain 100.000 30 hari 100.000
Izin Penelitian 125.000 125.000
Dana tak terduga 500.000 500.000
1.115.000
12
B. Jadwal Penelitian
Tabel 3.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pembuatan Proposal
Pengajuan Proposal
Seleksi Tim Pakar
Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Perizinan Penelitian
Pengumpulan Data
Penyelesaian Laporan
Penyerahan Laporan
Seminar Hasil
Perbaikan Laporan dan
Penyerahan Laporan
13
IV. PENGEMBANGAN IZIN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian peneliti menerapkan etika penelitian yaitu :
a. Persetujuan riset (informed concent)
Informed concent merupakan proses pemberian informasi yang cukup
dapat dimengerti kepada responden mengenai partisipasinya dalam suatu
penelitian. Peneliti memberikan informasi kepada responden tentang hak-
hak dan tanggung jawab mereka dalam suatu penelitian dan
mendokumentasikan sifat kesepakatan dengan cara menandatangani
lembar persetujuan riset bila responden bersedia diteliti, namun apabila
responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa.
b. Kerahasiaan(Confidentiality)
Penelitiharus bisa menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari
responden dan tidak menyampaikan kepada orang lain. Identitas
responden dibuat kode, hasil pengukuran hanya peneliti dan kolektor data
yang mengetahui. Selama proses pengolahan data, analisis dan publikasi
identitas responden tidak diketahui oleh oranglain.
c. Kejujuran(Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Peneliti akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya yang
respoden alami sehingga hubungan antara peneliti dan responden dapat
terbina dengan baik dan penelitian ini dapat berjalan sesuai tujuan.
a. Beneficience
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi
subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi.
b. Nonmaleficience
Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek.
Apabila responden dengan terapi ini menimbulkan ketidaknyamanan
maka responden berhak untuk menghentikan terapi. Peneliti juga akan
membatasi responden sesuai dengan kriteria inklusi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bunner dan Suddart, 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC
Grace, Piece A, & Neil R. Borley. 2006. Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EMS
Mulyani, Nina Siti dan Nuryani. 2013. Kanker payudara dari PMS pada
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medik
15
tjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/download/472/465 Diakses pada
tanggal 2 Agustus 2017.
Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi dini pencegahan kanker pada wanita. Jakarta:
Sagung Seto
Savitri, Astrid dkk. 2015. Kupas Tuntas Kanker Payudara Leher Rahin dan
Rahim. Katalog dalam Terbitan Yogyakarta
Sibuea, Herdin, Manslan M. Pengabean, SP. Suiton. 2009. Ilmu Penyakit Bedah
Dalam. Jakarta: Sagung Seta
16
LAMPIRAN
17
BIODATA PENELITI
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Rizki Azni Desvianti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional -
4. NIM 14202033
5. NIDN -
6. Tempat dan Tanggal Lahir Daya Murni, 05 Desember 1995
7. Email Rizkiazni05@gmail.com
8. Nomer Telepon/HP 082175788290
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimena
9. Alamat Kantor
Bandar Lampung
10. Nomer Telepon/Faks (0721) 703580 / (0721) 703580
11. Mata Kuliah yang Diampu -
18
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
19
Lampiran 2
Nama : …………………………….
Umur : …………………………….
Jenis Kelamin : L/P
Pendidikan : ……………………………..
Pekerjaan : ............................................
KADANG- SANGAT
YANG DIALAMI TIDAK KADANG SERING SERING
20
8. Saya mengalami perubahan kebiasaan
buang air besar (sembelit atau diare)
9. Detak jantung saya lebih cepat dari
biasanya
10. Saya merasa mudah lelah dan tidak tahu
kenapa
11. Pikiran saya terasa jernih untuk
memikirkan segala sesuatu
12. Saya merasa mudah untuk melakukan
sesuatu
13. Saya sulit istirahat dan merasa tidak
tenang
14. Saya merasakan ada harapan yang baik
setelah operasi
15. Saya jadi lebih perasa terhadap segala
sesuatu
16. Saya merasa mudah untuk membuat
keputusan
17. Saya merasa bahwa diri saya berguna dan
dibutuhkan
18. Saya rasa hidup saya sangat indah
19. Saya merasaorang lain bersyukur jika saya
mati
20. Saya merasa santai memikirkan apapun
Sumber : Zung WW.(1965) A Self Rating Depression Scale
21
Lampiran 3
Nama : …………………………….
Umur : …………………………….
Jenis Kelamin : L/P
Pendidikan : ……………………………..
Pekerjaan : ............................................
KADANG- SANGAT
YANG DIALAMI TIDAK KADANG SERING SERING
22
29. Detak jantung saya lebih cepat dari
biasanya
30. Saya merasa mudah lelah dan tidak tahu
kenapa
31. Pikiran saya terasa jernih untuk
memikirkan segala sesuatu
32. Saya merasa mudah untuk melakukan
sesuatu
33. Saya sulit istirahat dan merasa tidak
tenang
34. Saya merasakan ada harapan yang baik
setelah operasi
35. Saya jadi lebih perasa terhadap segala
sesuatu
36. Saya merasa mudah untuk membuat
keputusan
37. Saya merasa bahwa diri saya berguna dan
dibutuhkan
38. Saya rasa hidup saya sangat indah
39. Saya merasaorang lain bersyukur jika saya
mati
40. Saya merasa santai memikirkan apapun
Sumber : Zung WW.(1965) A Self Rating Depression Scale
23
Lampiran 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PSIKOEDUKASI
mengalami penurunan.
Tujuan 1. Memberikan panduan dalam penatalaksanaan
kecemasan secara non farmakologis pada pasien pre
operasi
2. Melatih orang mempelajari aneka lifestyle
3. Pendekatan akademik atau ekspereiensal dalam
mengajarkan psikologi bidang keterampilan konseling
4. Melatih tenaga paraprofesional di bidang keterampilan
konseling
5. Serangkaian kegiatan pelayanan kepada masyarakat
6. Memberikan pendidikan tentang psikologi kepada public
7. Dzikir dapat mengusir, menundukkan dan membakar
setan, karena dzikir bagaikan benteng yang sangat kokoh
musuh-musuhnya
24
9. Dzikir dapat menghidupkan hati
9.
Ruang lingkup 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini mencakup
proses persiapan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan
menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi yang
digunakan di lingkungan proses pembelajaran di
laboratorium keperawatan maupun dilahan praktik (RS)
2. SOP ini mengatur tentang pemberian terapi psikoedukasi
pada pasien pre operasi
Keterkaitan 1. Kebijakan Mutu RS
2. Standar pelayanan RS
3. Standar asuhan keperawatan RS
Hal-hal yang perlu 1. Pasien yang tidak dapat mengikuti perintah
diperhatikan 2. Beberapa pasien yang merasa gelisah atau cemas selama
atau setelah latihan, atau mengalami efek samping tidak
biasa diam,maka harus diberhentikan
Alat dan bahan Leaflet dan lembar balik
Persiapan pasien 1. Beritahu klien dan jelaskan pada klien atau keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital (TD, Nadi,
Pernapasan, dan Suhu)
3. Tanyakan kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan
4. Atur posisi dalam posisi berbaring
Waktu ± 35 menit
Tata ruang 1. Ruang rawat pasien dengan ventilasi dan penerangan
yang baik
2. Kursi dilengkapi papan alat tulis untuk terapis disebelah
kanan pasien
Materi 1. Memberikan informasi mengenai prosedur operasi
kanker payudara
2. Mekanisme koping yang efektif untuk mengatasi
kecemasan menghadapi pre op
3. Memberikan motivasi untuk pasien menghadapi tahap
kehilangan
4. Memberikan psikoterapi kepada pasien bila kecemasan
25
datang kembali
Fase Kerja:
1. Lakukan pembicaraan ringan seputar klien agar klien
merasa nyaman
2. Tanyakan kepada pasien mengenai masalah yang sedang
dihadapi pasien
3. Tanyakan kepada pasien mengenai mekanisme koping
yang selama ini pasien lakukan untuk mengatasi
masalahnya
4. Berikan kuesioner mengukur tingkat kecemasan
5. Jelaskan materi dengan menggunakan lembar balik
6. Tanyakan kembali mengenai materi yang sudah
diberikan
7. Lakukan tanya jawab dengan menanyakan kembali
tentang materi yang sudah disampaikan kepada pasien
8. Menjawab pertanyaan yang diajukan pasien
9. Lakukan konseling pada pasien
10. Dorong pasien mengungkapkan perasaannya dan
masalah yang sedang dihadapinya
11. Mendiskusikan bersama pasien mengenai solusi tentang
mekanisme koping yang efektif untuk pasien mengatasi
masalahnya
12. Dorong pasien untuk mengungkapkan emosi dan
kecemasannya dengan menangis atau dengan
menjadikannya bahan lelucon
13. Anjurkan pasien untuk mengatakan dalam hati “aku
akan baik-baik saja” atau anjurkan pasien untuk
beristighfar dan bersholawat
14. Pilihlah kalimat spiritual yang akan digunakan
15. Duduklah dengan santai
16. Tutup mata
26
17. Kendurkan otot-otot
18. Bernapaslah sacara alami dan mulai
mengucapkan kalimat spiritual yang dibaca secara
berulang-ulang
fokuskan pikiran
27