Anda di halaman 1dari 4

6.

Proses filtrasi melibatkan 3 macam tekanan: tekanan hidrosatik dalam kapiler glomerolus,
tekanan osmotik koloid dan tekanan hidrostatik dalam kapsula. Jelaskan pengaruh masing-
masing tekanan. Apakah perbedaan pokok komponen kimia dalam darah: darah, filtrat
glomerolus dan urin?

Jawab:

a. Tekanan Hidrostatik (Ph)


Darah yang mengalir melalui kapiler glomerulus memaksa cairan melalui endotel yang
bocor. Tekanan darah kapiler rata-rata adalah 55 mm Hg dan mendukung terjadinya
filtrasi kedalam kapsula Bowman. Meskipun tekanan berkurang di sepanjang kapiler,
tekanan masih lebih tinggi daripada tekanan yang melawannya. Akibatnya, terjadi filtrasi
hampir diseluruh panjang kapiler glomerulus. Pada saat filtrasi membran kapiler
glomerular lebih permeable dibandingkan kapiler lain dalam tubuh sehingga filtrasi
berjalan dengan sangat cepat. Tekanan darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi
dibandingkan tekanan darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil
dibandingkan diameter arteriol aferen. Tekanan hidrostatik (darah) glomerular
mendorong cairan dan zat terlarut keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul Bowman.
Kenaikan koefisien filtrasi glomerulus (Kf) meningkatkan GFR (Glomerular Filtration
Rate) sedangkan penurunan Kf akan mengurangi GFR. Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic
Pressure) : Tekanan hidrostatik dari darah yang mengalir melalui kapiler glomerular
mendorong (mendesak) cairan melalui endotelium yang bocor. Besar rata-rata tekanan
kapiler darah adalah sebesar 55 mm Hg dan menyokong filtrasi ke kapsula bowman.
Meskipun tekanan mengalami penurunan disepanjang kapiler, ia tetap lebih tinggi dari
tekanan yang berlawanan. Akibatnya, filtrasi berlangsung hampir di keseluruhan
sepanjang kapiler glomerulus.
b. Tekanan osmotic koloid
Di dalam kapiler glomerulus lebih tinggi dari pada tekanan cairan di kapsula Bowman.
Gradien tekanan ini disebabkan oleh adanya protein dalam plasma. Gradien tekanan
osmotic rata-rata adalah 30 mm Hg dan mendukung pergerakan cairan kembali ke dalam
kapiler, Tekanan ini ditimbulkan oleh distribusi tidak seimbang protein-protein plasma di
kedua sisi membran glomerulus. Protein plasma terdapat di kapiler glomerulus tetapi
tidak terdapat di kapsula Bowman karena tidak dapat difiltrasi. Oleh karena itu,
konsentrasi H2O lebih tinggi di kapsula Bowman daripada di kapiler glomerulus sehingga
timbul kecenderungan H2O untuk berpindah melalui osmosis menuruni gradient
konsentrasinya sendiri dari kapsul Bowman ke dalam glomerulus melawan filtrasi
glomerulus. Gaya osmotik ini rata-rata 30 mmHg, yaitu sedikit lebih tinggi daripada di
kepiler lain. Tekanan ini lebih tinggi karena H2O yang difiltrasi keluar darah glomerulus
jauh lebih banyak sehingga konsentrasi protein plasma lebih tinggi daripada di tempat
lain.
c. Tekanan Hidrostatik Kapsul Bowman
Kapsul Bowman merupakan ruang tertutup (bukan seperti cairan interstisial), sehingga
adanya cairan di dalam kapsula membentuk tekanan cairan hisrostatik (Pcairan) yang
melawan pergerakan cairan ke dalam kapsula. Cairan yang di filtrasi keluar kapiler harus
menggeser cairan yang telah ada di lumen kapsula. Tekanan hisrostatik rata-rata di
kapsula adalah 15 mm Hg, melawan filtrasi, Tekanan yang ditimbulkan oleh cairan di
bagian awal tubulus. Diperkirakan sekitar 15 mmHg. Tekanan ini yang cenderung
mendorong cairan keluar kapsul Bowman melewati filtrasi cairan dari glomerulus menuju
kapsul Bowman.

Menghitung tekanan filtrasi glomerulus

(Silverthornn, 2010)
Perbedaan komponen kimia dalam darah: darah, filtrat glomerolus dan urin

1) Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma dan elemen seluler. Plasma terdiri dari air,
ion, molekul organic (asam amino; protein yang terdiri dari albumin, globulin,
fibrinogen; glukosa; lemak dan nitrogenous waste), vitamin dan gas (CO2 dan O2).
Sedangkan elemen seluler terdiri dari sel darah merah, sel darah putih (lymphocytes,
monocytes, neutrophils, eosinophils dan basophils) dan keping darah.

2) Filtrate glomerulus terdiri dari beberapa komponen diantaranya kreatinin, urea, asam
urat, glukosa, ion (Na+, Cl, dan HCO-).

3) Komponen dalam urin yaitu urea, zat warna empedu, zat berlebih (vitamin, sisa obatan,
hormone dan zat kimia dari makanan), garam-garaman khususnya garam dapur.

(Silverthornn, 2010)

8. Jelaskan multiplying countercurrent exchange system yang terjadi antara pembuluh darah
lurus (vasa recta) dan pembuluh henle?
Jawab: Pembuluh darah lurus atau vasa rekta di daerah medulla terletak sedemikian rupa
sehingga sirkulasi darah tidak mengganggu gradient osmotic yang ditimbulkan oleh pompa
klorida lengkung henle, dan mereka membentuk “Coutercurrent exchange system”. Arteriol-
arteriol dan vena lurus merupakan pembuluh yang sangat tipis dengan dinding yang mirip
dinding kapiler. Tiap pembuluh lurus membentuk lengkung dengan cabang-cabang pembuluh
darah yang berjalan di pinggir lengkung henle. Jika arteriol lurus berjalan kea rah bagian
medulla, darah kehilangan air dan mendapatkan natrium, karena dalam medula cairan interstisial
lambat laun menjadi hipertonik. Bila darah kembali dengan arah yang berlawanan dengan
gradient yang sama, ia akan kehilangan natrium dan mendapatkan air. Air yang hilang di
pembuluh desenden dikeluarkan di pembuluh ascended. Perubahan nosmotik yang tetap pada
medulla ginjal. Pergerakan air dan natrium adalah secara pasif.

Gambar. Pertukaran countercurrent di vasa rekta

Anda mungkin juga menyukai