Anda di halaman 1dari 20

SISTEM REPRODUKSI

DAN SISTEM EKSKRESI


KELOMPOK 4/ S2/ Pendidikan Biologi

Arwinda Probowati 170341864533


Dwi Pipit Indriyanti 170341864547
Nurul Ika Noviyanti 170341864520
1. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara sentuhan
bayi dan hormon prolaktin pada proses laktasi
Penghisapan tidak saja memicu pelepasan oksigen tetapi juga
merangsang produksi prolaktin. Pengeluaran prolaktin oleh hipofisis
anterior dikontrol oleh dua sekresi hipotalamus; prolactin-inhibiting
hormone (PIH) dan prolactin-releasing hormone (PRH). Sepanjang
kehidupan seoran wanita, PIH memiliki pengaruh dominan, sehingga
kosentrasi prolaktin normalnya rendah. Selama laktasi, setia kali bayi
mnghisap terjadi letupan sekresi prolaktin. Impuls-impuls aferen yang
dipicu di papilla mamae oleh penghisapan dibawa oleh medulla
spinalis ke hipotalamus. Reflek ini akhirnya menyebabkan pelepasan
prolaktin oleh hipofisis anterior. Prolaktin kemudian bekerja pada
epitel alveolus untuk mendorong sekresi susu untuk menggantikan
susu yang keluar
Reflek
Penghisapa
n

Sumber: Sherwood, 2010


2. Mekanisme umpan balik positif terjadi ketika seorang wanita hamil akan
melahirkan. Jelaskan keterkaitan antara sentuhan kepala bayi pada panggul ibu
dengan proses parturisi (melahirkan)

Seiring dengan kemajuan persalinan, terjadi siklus umpan balik positif


yang melibatkan oksitosin dan prostaglandin serta secara terus-
menerus meningkatkan kontraksi miometrium. Setiap kontraksi uterus
dimulai di puncak uterus dan menyapu ke bawah, mendorong janin
menuju serviks. Tekanan janin terhadap serviks menyebabkan kepala
janin mendorng serviks yang telah lunak dan menyebabkan kanalis
servikalis membuka dan perenggangan serviks merangsang
pelepasan oksitosin melalui reflek neuroendokrin. Stimulasi reseptor-
reseptor di serviks sebagai respons terhadap tekanan janin
menyebabkan pengiriman sinyal syaraf melalui medulla spinalis ke
hipotalamus yang selanjutnya memicu pelepasan oksitosin dari
hopififis posterior. Oksitosin menyebabkan kontraksi uterus menjadi
lebih kuat. Akibatnya janin terdorong lebih kuat menekan seviks,
merangsang pelepasan lebih banyak oksitosin
3. Jelakskan proses pembentukan spermatozoa dan ovum!

• Pembentukan sperma (Spermarogenesis)


Spermatogenesis mencakup tiga tahapan utama, yaitu proliferasi
mitotik, meiosis, dan pengemasan. Spermatosit primer mengandung
46 kromosom, masing-masing mengandung dua kromatid. Setiap
spermatosit primer melewati pembelahan meiosis untuk
menghasilkan dua spermatosit sekunder. Pembelahan meiosis
pertama adalah pembelahan reduksi dan spermatosit sekunder
memiliki 23 kromosom. Setiap spermatosit sekunder menjalani
pembelahan meiosis kedua untuk menghasilkan sel yang lebih kecil
yang disebut spermatid. Setiap spermatid memiliki 23 kromosom
yang didapatkan dari sebuah kromatid pada spermatosit sekunder.
Setelah pembelahan meiosis kedua, spermatid menjalani perubahan
struktural utama untuk membentuk sel sperma
Sumber: Seeleys, 2012
• Pembentukan ovum (oogenesis)
Oosit primer menyelesaikan meisosis pertama
memproduksi oosit sekunder dan badan polar. Meisosis
pertama adalah pembelahan pengurangan dan oosit
sekunder badan polar masing-masing memiliki 23
kromosom (2 kromatid). Kebanyakan sitoplasma dari
oosit primer menyisakan oosit sekunder. Sitoplasma berisi
organel sperti mitokondria dan nutrisi yang menaikkan
viabilitas dari oosit sekunder. Badan polar memebelah
untuk membentuk dua dua badan polar. Oosit sekunder
memulai pembelahan meiosis kedua, tetapi akan berhenti
di dalam metafase 2
Sumber: Seeleys, 2012
4. Jelaskan perubahan mekanisme osmoregulasi pada
ikan yang bermigrasi dari air laut ke air tawar
• Osmoregulasi merupakan kemampuan organisme untuk mempertahankan
keseimbangan kadar dalam tubuh, didalam zat yang kadar garamnya
berbeda.
• Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan
melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
• Gambar osmoregulasi pada ikan air tawar dan ikan air laut
Jawab :
• Ikan air laut melakukan osmoregulasi dengan cara ikan tersebut
minum air laut dalam jumlah banyak karena konsentrasi air garam di
laut yang tinggi (hipertonik) dibandingkan Kondisi cairan di dalam
tubuh ikan.
• Air yang diminum ikan akan mengalami absorbsi garam dan air
melalui usus kemudian diangkut ke ginjal. Ginjal kemudian akan
menghasilkan urine yang pekat (lebih pekat dari pada darah) dan
jumlahnya sedikit agar konsentrasi air dalam tubuhnya tidak
berkurang.
• Ketika ikan air laut bermigrasi ke air tawar maka ikan tersebut akan
minum sedikit air dan mengeluarkan urine yang encer dan banyak.
Hal ini dikarenakan kondisi air tawar yang hipotonik sehingga air
dapat dengan mudah masuk secara osmosis kedalam tubuh ikan dan
menyebabkan kelebihan air dalam tubuh. Kelebihan air akan diproses
oleh ginjal sehingga menghasilkan urine yang encer dan banyak.
5. Pembentukan urin melewati 3 proses (filtrasi, reabsorbsi dan
sekresi tubuler). Jelaskan masing-masing

• Filtrasi
Filtrasi terjadi di glomerulus ketika sejumlah darah
memasuki arteriol afferent dan glomerulus. Karena
tekanan darah glomerulus, maka air dan melekul-molekul
kecil bergerak drai glomerulus ke bagian dalam kapsul
glomerulus. Peristiwa ini disebut filtrasi karena molekul
yang berukuran besar dan formed elements tidak mampu
menembus dinding kapiler
• Reabsorbsi
Reabsorbsi terjadi selama molekul dan ion diserab secara
aktif dan pasif dari nefron masuk ke dalam darah jarring-
jaring kapiler peritubuler. Osmolaritas darah
dipertahankan dengan adanya protein plasma dan garam.
Ketika ion Na+ diserap secara aktif, ion Cl- ikut secara
pasif. Reabsobsi garam Nal meningkatkan osmolaritas
darah dibandingkan filtrat dan oleh karena itu air bergerak
secara pasif dari tubulus ke dalam darah Sekitar 67% Na+
direabsorbsi di PCT.
• Sekresi tubuler
Merupakan cara kedua substansi dibuang dari darah dan
ditambahkan ke cairan tubulus. Ion Hidrogen, ion K,
kreatinin, dan obat-obatan seperti penicillin merupakan
beberapa substansi yang digerakkkan secara transport
aktif dari darah ke dalam DCT. Pada akhirnya urin
mengandung substansi yang melawati filtrasi glomerulus
tetapi tidak direabsorbsi dan substansi yang melewati
sekresi tubulus
Sumber: Guyton, 2005
6. Proses filtrasi melibatkan 3 macam tekanan: tekanan hidrosatik dalam kapiler
glomerolus, tekanan osmotik koloid dan tekanan hidrostatik dalam kapsula.
Jelaskan pengaruh masing-masing tekanan. Apakah perbedaan pokok
komponen kimia dalam darah: darah, filtrat glomerolus dan urin?

• Tekanan hidrostatik
Penyebab lebih tingginya tekanan di kapiler glomerulus adalah garis
tengah arteriol aferen yang lebih besar dibandingkan dengan arteriol
eferen. Oleh karena darah dapat lebih mudah masuk ke glomerulus
melalui arteriol aferen yang lebar daripada keluar melalui arteriol
eferen yang lebih sempit, maka tekanan darah kapiler glomerulus
tetap tinggi akibat terbendungnya darah kapiler di glomerulus.
Tekanan darah glomerulus yang tinggi dan tidak menurun ini
cenderung mendorong cairan keluar glomerulus menuju kapsula
Bowman di seluruh panjang kapiler glomerulus dan merupakan gaya
utama yang menghaslkan filtrasi glomerulus. Sementara tekanan
darah kapiler glomerulus mendorong filtrasi, dua gaya lain yang
bekerja menembus membran glomerulus melawan filtrasi.
• Tekanan osmotik koloid
Tekanan ini ditimbulkan oleh distribusi tidak seimbang protein-
protein plasma di kedua sisi membran glomerulus. Protein
plasma terdapat di kapiler glomerulus tetapi tidak terdapat di
kapsula Bowman karena tidak dapat difiltrasi. Oleh karena itu,
konsentrasi H2O lebih tinggi di kapsula Bowman daripada di
kapiler glomerulus sehingga timbul kecenderungan H2O untuk
berpindah melalui osmosis menuruni gradient konsentrasinya
sendiri dari kapsul Bowman ke dalam glomerulus melawan
filtrasi glomerulus. Gaya osmotik ini rata-rata 30 mmHg, yaitu
sedikit lebih tinggi daripada di kepiler lain. Tekanan ini lebih
tinggi karena H2O yang difiltrasi keluar darah glomerulus jauh
lebih banyak sehingga konsentrasi protein plasma lebih tinggi
daripada di tempat lain
• Tekanan Hidrostatik Kapsul Bowman
Tekanan yang ditimbulkan oleh cairan di bagian awal tubulus.
Diperkirakan sekitar 15 mmHg. Tekanan ini yang cenderung
mendorong cairan keluar kapsul Bowman melewati filtrasi cairan
dari glomerulus menuju kapsul Bowman

Sumber:
Silverthorn, 2009
7. Jelaskan mekanisme pengenceran dan pemekatan
urin!
Lengkung henle membentuk multiplying countercurrent
exchange yang memekatkan filtrat secara berulang
mentransfer natrium dalam jumlah relatif kecil sepanjang
lengkung henle. Cairan interstitial semakin bertambah bila
mendekati papila. Sebagian natrium dan klorida
dipindahkan lingkungan intertubuler oleh asenden
lengkung henle dan secara pasif dipindahkan ke filtrat
oleh desenden lengkung henle melalui pompa klorida.
Urin yang hipotonik atau isotonik yang terdapat dalam
tubulus koligen medula akan kehilangan air yang masuk
ke dalam interstitial jika terdapat cukup ADH yang berefek
tubulus koligen tidak permeabel terhadap air, sehingga
pemekatan urin tidak terjadi dan ginjal menghasilkan urin
isotonik dalam jumlah besar.
8. Jelaskan multiplying countercurrent exchange system yang terjadi antara
pembuluh darah lurus (vasa recta) dan pembuluh henle

Pembuluh darah lurus atau vasa recta di daerah medula terletak


sedemikian rupa sehingga sirkulasi darah tidak mengganggu gradien
osmotik yang ditimbulkan oleh pompa klorida lengkung henle dan
membentuk multiplying countercurrent exchange system. Arteriol-
arteriol dan vena lurus merupakan pembuluh yang sangat tipis
dengan dinding kapiler. Tiap pembuluh lurus membentuk lengkung
yang cabang-cabangnya berjalan dipinggirnya. Jika berjalan melalui
arteriol lurus ke arah bagian dalam medula, darah kehilangan air dan
mendapatkan natrium, karena dalam medula cairan interstitial lambat
laun menjadi hipertonik. Bila darah kembali dengan arah yang
berlawanan dengan gradien yang sama, ia kehilangan natrium dan
mendapatkan air. air yang hilang dipembuluh desenden diperoleh
kembali di pembuluh asenden, dan natrium yang masuk ke pembuluh
desenden dikeluarkan di pembuluh asenden. Perubahan osmotik
dalam darah pembuluh lurus mempunyai fungsi untuk
mempertahankan gradien osmmotik yang tetap pada medula ginjal.
Pergerakan air dan natrium adalah pasif
Sumber: Guyton, 2005

Anda mungkin juga menyukai