Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammadun Badrul Huda

NIM / Kelas : 115233 / F

MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN INSTRUMEN

A. Skala Likert
Skala Likert menurut Djaali ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau
fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan
dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang
menjelaskan penggunaannya.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ataupun pilihan ganda.
Keuntungan skala Likert adalah :
1. Mudah dibuat dan diterapkan
2. Terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan-pertanyaan, asalkan mesih sesuai
dengan konteks permasalahan
3. Jawaban suatu item dapat berupa alternative, sehingga informasi mengenai item tersebut
diperjelas.
4. Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah item tersebut diperjelas.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ataupun pilihan ganda.
1. Contoh bentuk checklist:
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan member tanda
(Ö) pada kolom yang tersedia.

No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
12 Sekolah ini akan menggunakan teknologi Ö
informasi dalam pelayanan administrasi dan
akademik……………………………

2. Contoh bentuk pilihan ganda


Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda,
dengan cara memberi tangda silang pada nomor jawaban yang tersedia.
Kurikulum baru 2013 akan segera diterapkan di lembaga pendidikan anda?
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Ragu-ragu
d. Setuju
e. Sangat setuju.
B. Skala Thurstone
Skala Thurstone merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor menghasilkan nilai
yang berjarak sama.
Pembuatan skala Thurstone dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut:
1. Mengumpulkan sejumlah pernyataan misalnya 50-100 tingkatan yang merepresentasikan
secara luas perbedaan tingkat, disenangi, netral, dan tidak disenangi terhadap suatu objek
atau subjek yang hendak diteliti.
2. Pernyataan ini diberikan pada sejumlah responden misal 50 orang atau lebih yang cukup
mengenal terhadap objek atau subjek agar dapat memilih ke dalam 11 tingkatan kategori
tersebut. Kategori A terdiri atas pernyataan yang dianggap disenangi atau favorit, E F
netral, dan J K merupakan kategori tidak disenangi atau tidak favorit.
3. Klasifikasi pernyataan ke dalam kategori, dengan pertimbangan penilaian terhadap objek
atau subjek secara psikologis, tetapi hanya merefleksikan persepsi mereka terhadap
kategori pernyataan yang disediakan.
4. Pernyataan yang nilainya menyebar dibuang, dan pernyataan yang mempunyai nilai
bersamaan digunakan untuk pembuatan skala.
Skor tinggi pada skala berarti mereka memiliki tingkat prasangka terhadap sifat yang
ingin diteliti. Skor terendah berarti responden mempunyai sifat favorit terhadap sifat yang
ingin diteliti.
Skala Thurstone tidak terlalu banyak digunakan sebagai instrumen di bidang
pendidikan karena model ini mempunyai beberapa kelemahan yang di antaranya seperti
berikut:
1. Memerlukan terlalu banyak pekerjaan untuk membuat skala.
2. Nilai pada skala yang telah dibuat memungkinkan pada skor sama mempunyai sikap
berbeda.
3. Nilai yang dibuat dipengaruhi oleh sikap para juri atau penilai.
4. Memerlukan tim penilai yang objektif.
C. Skala Guttman
Skala Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini mempunyai ciri penting,
yaitu merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu variabel yang
multidimensi. Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban
benar-salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti setuju, benar,
pernah dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju,
salah, tidak, tidak pernah, dan semacamnya diberi skor 0. Dengan skala ini, akan diperoleh
jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian menggunakan
skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.
Skala ini dapat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk
skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).
Contoh: Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga
jual? a.Setuju b. Tidak Setuju
D. Semantik Defferensial
Skala differensial yaitu skala untuk mengukur sikap dan lainnya, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum. Sebagai contoh
skala semantik defferensial mengukur gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan).
Gaya Kepemimpinan
Demokrasi 7 6 5 4 3 2 1 Otoriter
Bertanggung 7 6 5 4 3 2 1 Tidak ber-tanggung
jawab jawab
Memberi 7 6 5 4 3 2 1 Mendomi-nasi
Kepercayaan
Menghargai 7 6 5 4 3 2 1 Tidak
bawahan menghargai
bawahan
Keputusan 7 6 5 4 3 2 1 Keputusan diambil
diambil bersama sendiri

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya


kepemimpinan adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka
1 persepsi kepemimpinan adalah sangat negatif.
Kemudian dalam skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya
sangat positifnya terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian
kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini
digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh
seseorang. Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai
dengan negatif.
E. Rating Scale
Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak
setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model Rating
Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah
disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh
karena itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk
mengukur status sosial ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.Yang penting
dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada
alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu memilih jawaban angka 2,
tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga
memilih jawaban dengan angka 2.
F. Skala Remmer
Dengan menggunakan teknik seperti yang digunakan oleh Thurstone, Remmer
mengembangkan pola skala yang umum, untuk mengukur sikap terhadap orang tertentu,
lembaga-lembaga tertentu dan sebagainya. Item-item yang digunakan untuk mengukur sikap
terhadap lembaga tertentu antara lain adalah sebagai berikut:
Contoh:
Dibawah ini adalah suatu daftar statemen tentang......... (lembaga tertentu). Silahkan
isi tanda (V) di depan setiap statemen yang menurut pendapat anda cocok dengan keadaan
lembaga tersebut.
1. Sangat sempurna dalam segala bidangnya
2. Merupakan lembaga yang paling terpuji
3. Diperlukan oleh setiap warga negara
4. Lembaga yang paling dicintai
5. Mewakili pemikiran dalam kehidupan modern
6. Dan seterusnya.
Cara memberikan jawaban terhadap skala sikap Remmers sama dengan cara
memberikan jawaban terhadap skala sikap Thurstone, yaitu dengan cara memberikan tanda
chek (V) di depan setiap statemen yang dipilih. Begitu pula cara pemberian skornya juga
sama, yaitu dengan cara memberikan skor tertentu untuk setiap item yang dipilih berdasarkan
daftar skor yang telah ditetapkan sebelumnya.
G. Strong Vocational Interest Blank
Strong cocational interest blank dirancang untuk mengukur minat (interest). Mula-
mula dikembangkan oleh E. K Strong pada tahun 1927; dan kemudian direvisi tahun 1938.
Inventori ini terdiri dari 400 item yang dapat dikerjakan tanpa batas waktu. Pada umumnya
sebahagian besar siswa dapat menyelesaikan inventori ini sekitar 30 sampai 60 butir.
Inventori ini terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain adalah
sebagai berikut: bagian pertama terdiri dari 100 item yang merupakan daftar pekerjaan.
Bagian kedua terdiri dari 36 item yang merupakan daftar mata pelajaran. Bagian ketiga terdiri
dari 49 item yang merupakan daftar hobi. Bagian keempat terdiri 48 item yang merupakan
daftar kegiatan. Sedangkan bagian kelima terdiri dari 47 item yang merupakan daftar
kekhasan (pecularities). Dibelakang daftar tersebut diisi huruf: L - I - D. Siswa yang berminat
terhadap pekerjaan/ pelajaran/ hobi kegiatan/ kekhasan tersebut supaya melingkari huruf L.
Yang tidak menentu (indifferent) supaya melingkari huruf I, dan yang tidak berminat supaya
melingkari huruf D.
H. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak
dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol.

Anda mungkin juga menyukai