Anda di halaman 1dari 2

5.

5 Langkah-langkah Penyusunan Kerangka Berfikir


Proses kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis memerlukan enam
langkah (Sugiyono, 2000) sebagai berikut:

1. Menetapkan variabel yang diteliti


2. Membaca buku dan hasil penelitian
3. Mendeskripsikan teori dan hasil penelitian
4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
6. Sintesa atau kesimpulan

Sekaran(1996) menyebutkan suatu kerangka berfikir yang baik memuat hal-


hal sebagai berikut:

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan


2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan
pertautan atau hubungan antar variabel yang diteliti dan atau teori yang
mendasari
3. Diskusi juga harus da[pat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan
antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau timbal
balik.
4. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram (parradigma penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami
kerangka berfikir yang dikemukakan dalam penelitian.

5.6 Bentuk-Bentuk Hipotesis


Hipotesis berasal dari kata hipo dan tesis. Hipo berarti keraguan, sedangkan
tesis berarti kebenaran. Dengan demikian hipotesis berarti kebenaran yang masih
diragukan. Artinya hipotesis akan ditolak apabila data-data empiris dalam
penelitian menolaknya, dan sebaliknya diterima apabila fakta-fakta empiris dalam
penelitian membenarkannya. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang
sifatnya sementara atau jawaban sementara bagi masalah yang dihadapi. Dikatakan
sementara karena hipotesis disusun berdasarkan teori yang relevan, belum
berdasarkan fakta-fakta empiris.

Hipotesis dapat dijadikan sebagai pemandu arah agar penelitian dapat


terarah. Namun demikian tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Penelitian
yang bersifat eksploratif dan sering juga penelitian deskiptif tidak perlu
merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis tetapi justru
menemukan hipotesis.
Hipotesis dibedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian yaitu jawaban sementara atas masalah penelitian. Hipotesis
statistik ada kalau peneliti bekerja dengan sampel. Apabila peneliti tidak bekerja
dengan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik. Untuk penelitian yang bekerja
dengan populasi mungkin akan ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis
statistik.

Hipotesis penelitian dibedakan antara hipotesis kerja dan hipotesis nol(nil).


Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang akan diuji kebenarnnya. Hipotesis ini disusun
atas teori yang teruji kehandalannya, sedangkan hipotesis nol disusun dari teori
yang dipandang kurang kehandalnnya.

Anda mungkin juga menyukai