Proses kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis memerlukan enam langkah (Sugiyono, 2000) sebagai berikut:
1. Menetapkan variabel yang diteliti
2. Membaca buku dan hasil penelitian 3. Mendeskripsikan teori dan hasil penelitian 4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian 5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian 6. Sintesa atau kesimpulan
Sekaran(1996) menyebutkan suatu kerangka berfikir yang baik memuat hal-
hal sebagai berikut:
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan pertautan atau hubungan antar variabel yang diteliti dan atau teori yang mendasari 3. Diskusi juga harus da[pat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau timbal balik. 4. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (parradigma penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berfikir yang dikemukakan dalam penelitian.
5.6 Bentuk-Bentuk Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipo dan tesis. Hipo berarti keraguan, sedangkan tesis berarti kebenaran. Dengan demikian hipotesis berarti kebenaran yang masih diragukan. Artinya hipotesis akan ditolak apabila data-data empiris dalam penelitian menolaknya, dan sebaliknya diterima apabila fakta-fakta empiris dalam penelitian membenarkannya. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sementara atau jawaban sementara bagi masalah yang dihadapi. Dikatakan sementara karena hipotesis disusun berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris.
Hipotesis dapat dijadikan sebagai pemandu arah agar penelitian dapat
terarah. Namun demikian tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan sering juga penelitian deskiptif tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis tetapi justru menemukan hipotesis. Hipotesis dibedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian yaitu jawaban sementara atas masalah penelitian. Hipotesis statistik ada kalau peneliti bekerja dengan sampel. Apabila peneliti tidak bekerja dengan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik. Untuk penelitian yang bekerja dengan populasi mungkin akan ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian dibedakan antara hipotesis kerja dan hipotesis nol(nil).
Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang akan diuji kebenarnnya. Hipotesis ini disusun atas teori yang teruji kehandalannya, sedangkan hipotesis nol disusun dari teori yang dipandang kurang kehandalnnya.