Proposal Evan Revisi
Proposal Evan Revisi
2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
Indonesia yang di kenal dengan Negara agraris, dengan tanah yang subur, sampai ada
yang mengatakan batang di lempar pun jadi tanaman. Ini karena memang Indonesia sebagai
wilayah yang tepat di garis katulistiwa yang menyebabkan terjadi iklim tropis di Indonesia,
musim kemarau dan hujan. Namun belakangan ini dalam perawatan tanaman masih kurang
efisien, salah satunya dalam penebaran pupuk. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya
tanaman yang subur diperlukan pemupukan yang baik. Namun untuk melakukan pemupukan
dengan baik diperlukan waktu yang cukup lama serta tenaga yang banyak. Oleh karena itu
dengan dibuatnya alat penebar pupuk MOFES (Motorbike Fertilizer Spreader) semoga bisa
membantu masyarakat khususnya bagi petani dan pekebun di Indonesia.
Alat ini memiliki fungsi utama sebagai penebar pupuk. Sebagai mana masalah yang di
hadapi petani Indonesia yaitu kurangnya teknologi agrokultural dalam hal penebaran pupuk
sehingga memperlambat proses produksi tanaman yang berimbas pada sedikitnya jumlah
produksi hasil perkebunan dan pertanian. Keungulan dari alat ini diantaranya 1. Mempercepat
waktu penebaran pupuk. 2. Mengurangi biaya pengeluran. 3. Meringankan pekerjaan petani
perkebun. 4. Alat yang murah. 5. Mudah di operasikan. 6. Tidak hanya bisa digunakan di
lahan yang luas namun juga bisa digunakan di lahan yang sempit.
Alat ini merupakan gabungan dari alat penebar pupuk dengan sepeda motor yang
tentu telah di modifikasi sedemikian rupa. Secara simplenya alat penebar pupuk yang di
jalankan dengan sepeda motor namun untuk penggeraknya diperlukan komponen tambahan.
Sepeda motor yang di gunakan adalah sepeda motor Supra X. Kemudian untuk alat penebar
pupuk menggunakan tipe AGROWINDO HX-A014 yang berkapasitas 10 kg dengan dimensi
body 50 x 39 x 73 cm serta berat 2,1 kg.
i
PROFIL LEMBAGA
B. IDENTITAS LEMBAGA
1. Nama Lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LP2M) Universitas Negeri Malang
2. Alamat Lembaga : Jln. Semarang No. 5 Malang
3. Telepon Lembaga : (0341) 580311
4. Email Lembaga : ketua.lp2m@um.ac.id
5. Nama Pimpinan : Prof. Dr. Suyono, M.Pd
C. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun Mulai Berdiri :
Tahun 1982, LP3M UM dipecah menjadi dua, yakni (1)
Pusat Penelitian (Puslit) dan (2) Lembaga Pengabdian
kepada Masyarakat (LPM).
Tahun 1993, Pusat Penelitian ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Penelitian (Lemlit).
Perluasan Mandat IKIP Malang menjadi Universitas Negeri
Malang yang disahkan dengan Surat Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 93, tertanggal 4 Agustus 1999,
diikuti dengan pengubahan status Lembaga Penelitian IKIP
Malang menjadi Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Malang (UM).
Tahun 2012 menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LP2M).
ii
2. SK Pendirian : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30
TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG, Bagian
Kelima Pasal 70 Ayat 5.
iii
rencana pengembangan dan tindakan serta penerapan
Teknologi tepat guna. Kerjasama dalam penanganan
wilayah binaan dengan beberapa pihak terkait juga
telah banyak dilakukann antara laindengan: Badan
Pemberdayaan masyarakat Propinsi Jatim, Pemda
Kabupaten Malang, Dinkop Jatim, kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan tersebut antara lain: (1)
program inkubator bisnis dan teknologi di tiga wilayah
binaan (Jember, Tulungagung, dan Kediri), (3)
penanganan limbah industri kecil, (4) budidaya
peternakan, (5) pembuatan dan pemanfaatan biogas,
(6) pembuatan barang melalui pengecoran almunium,
dan (7) potensi dan masalah usaha dan industri rumah
tangga di desa-desa binaan, dan program Kuliah kerja
Nyata Usaha, serta program SIBERMAS di wilayah
Kabupaten Blitar, (8) rintisan asosiasi pengusaha mitra
binaan untuk produk kerajinan, (9) Pengembangan
industri kecil-menengah untuk produk onyx, kayu,
kuningan, rotan, dan produk elektronika.
5. Pengalaman Pembinaan : Selain berpengalaman dalam implementasi iptek
bidang pendidikan, LP2M UM berpengalaman dalam
kewirausahaan, melalui kegiatan-kegiatan
pengembangan kewirausahaan dengan berbagai
industri kecil mitra dan sasaran kelompok-kelompok
binaan dan berbagai kegiatan dalam Program-program
multi tahun Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE), Multi
Tahun/Iptek bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus
(IbIKK), program penerapan IPTEK, IbM petani
tambak garam dan ikan bandeng, pengembangan
budaya kewirausahaan yang manfaatnya telah banyak
dirasakan oleh industri-industri kecil dan menengah
mitra binaan, dan masyararakat sasaran mitra terutama
dalam peningkatan kualitas dan kuantitas serta efisiensi
produksi.
iv
6. Prestasi yang pernah diraih :
a. Memiliki sejumlah 36 Hak Kekayaan Intelektul
(HKI) terdiri dari hak cipta dan paten yang sudah
terdaftar dan grandted.
b. Penerbitan buku ber-ISSBN.
c. Pengelolaan jurnal nasional terakreditasi.
d. Pengembangan dan penerapan IPTEK bagi
Masyarakat dan Usaha Kecil Menengah.
e. Penyelenggaraan seminar internasional.
v
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 7
B. Tujuan dan Sasaran .......................................................................................... 7
C. Manfaat, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi Produk Inovasi .......................... 8
BAB II ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN
A. Keterbaruan Produk Inovasi ............................................................................. 9
B. Kegunaan dan Keunggulan Produk Teknologi ................................................ 9
C. Spesifikasi Teknis Produk Inovasi ................................................................... 10
D. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi ................................... 11
E. Tahapan dan Mekanisme Produksi Produk ...................................................... 11
F. Tingkat Kesiapan Teknologi dan Status Kepemilikan Produk ........................ 11
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia yang merupakan negara agraris sebagian besar penduduknya yang hidup di
pedesaan bermatapencaharian sebagai petani. Ada sekitar 60 juta hektare yang menjadi wilayah
pertanian dan perkebunan di Indonesia, menurut Rosan dalam rapat koordinasi nasional bidang
ketahanan pangan.Pada mumnya mereka memiliki keinginan untuk meningkatkan produksi
pertaniannya tetapi karena banyak masalah yang dihadapinya sehingga sulit untuk mencapai apa
yang diinginkannya. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu kurangnya skill atau keahlian dalam
proses pengolahan pertanian dan perkebunan.
Solusi yang bisa di lakukan pemerintah selain meningkatkan skill atau keahliaan dalam
proses pengolahan pertanian dan perkebunan adalah dengan menyediakan alat atau teknologi
bagi para petani dan pekebun di semua golongan, baik dari golongan menengah ke atas ataupun
menegah ke bawah. Namun kami memandang yang terjadi saat ini adalah hanya di kalangan
petani dan pekebun tingkat menengah ke atas, teknologi yang di keluarkan pemerintah pun itu
jumlahnya sangat terbatas dan harganya sangat mahal. Sedangkan banyak dari petani Indonesia
yang masih tergolong menengah ke bawah.
Pemerintah tentu telah bekerja sebaik mungkin akan tetapi dengan luas wilayah inodesia
dan kebutuhan yang tinggi tidak akan bisa menyediakan semuanya. Untuk itu mahasiswa sebagai
masyarakat akademik harus mengabil tindakan ini untuk berperan dalam pemecahan masalah
kekurangan pangan. Tidak cukup mahasiswa pertanian namun juga semua mahasiswa terkusus
mahasiswa teknik dalam menciptakan teknologi pertanian bagi kalangan petani golongan
menengah ke bawah. Maka kami sebagai mahasiwa teknik mesin mengadakan penelitian ini.
7
C. MANFAAT PRODUK INOVASI
1. Manfaat
a. Bagi petani dan pekebun :
1) Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan melalui optimalisasi penebaran
pupuk secara cepat, aman tanpa resiko kecelakaan, efisian, tepat waktu.
2) Memudahkan pekerjaan petani dan pekebun untuk menebar pupuk yang
sebelumnya dilakukan secara manual yang memerlukan lumayan waktu relatif
lama, diganti dengan menggunakan MOFES yang lebh efektif dan efisien.
b. Bagi masyarakat
1) Difusi teknologi MOFES untuk peningkatan produksi pertanian dan perkebunan.
c. Bagi Perguruan Tinggi:
1) sebagai produk unggulan Perguruan Tinggi melalui teknologi tepat guna dengan
pemanfaatan material infrastruktur pertanian dan perkebunan
2) Sebagai sarana pengembangan dan penerapan Iptek di masyarakat.
d. Dampak sosial
1) Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan dan kinerja petani dan
pekebun
2) Meningkatkan kemandirian dan penggunaan teknologi pada petani dan pekebun
di Indonesia.
e. Dampak ekonomi
1) Terjadi peningkatan produktivitas hasil produksi dalam kuantitas dan kualitas
karena pemberian teknik pemupukan yang mutakhir dengan teknologi terbaru,
efisien, efektif, dan maksimal.
2) Meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun dengan mengurangi jumlah
tenaga yang dibutuhkan untuk menebar pupuk.
8
BAB II
1. Motor
Untuk penggunaan motor kita memilih sepeda motor Honda Supra X keluaran tahun 2000.
Dengan dimensi 1.907 x 702 x 1.069 mm dan berat 99,4 kg akan memudahkan dalam
pengoperasianya. Menggunakan jenis mesin 4 langkah 97,1 cc (100), bahan bakar bensin
dan kapasitas tanki 3,7. Ini tentu akan sangat membant petani karena dengan kapasitas
mesin yang segitu sangat ini bahan bakar. Kemudian untuk system staternya tidak hanya
kick starter namun juga menggunakan electric starter yang pasti akan memudahkan petani
dan pekebun serta menggunkan pengapian CDI.
9
𝑚2 / jam , sebaran 7-9 kg/menit dan berat netto 2,1 kg. Sudah pasti akan mempermudah
petani dan pekebun dalam pengoperasiannya.
10
D. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi
Bahan baku (komponen) tersebut sangat relative murah dan tersedia sangat banyak.
Karena pada dasarnya MOFES ini adalah gabungan dari sepeda motor Supra X dan alat penebar
pupuk. Kita memilih sepeda motor Supra X selain karena irit dan bodinya yang kecil, melainkan
juga bertimbangan spare part yang sangat mudah di temukan dalam semua toko otomotif. Mulai
dari spare part utama maupun spare part yang lain. Untuk spare part alat penebar pupuk juga
menggunakan merk ternama yaitu AGROWINDO HX-A014, ini tentu pasti juga sangat mudah
dalam mencari spare part. Untuk itu dalam hal kesediaan bahan baku tidak jadi masalah dalam
alat ini.
11
BAB III
ANALISIS USAHA
1. Perkiraan Biaya
a. Biaya Tetap (Fix Cost)
No Uraian Biaya (Rp)
1 Sepeda Motor Honda Supra X 2.000.000
2 Mesin penebar pupuk 575.000
3 Ban Sepeda 200.000
4 Gear depan motor 20.000
5 Pully 70.000
6 V-Belt 40.000
7 Bearing + klem 30.000
8 Besi ±20cm 10.000
Total Biaya Tetap (Fix Cost) 2.945.000
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
No Uraian Biaya (Rp)
1 Sewa lahan perkebunan 600.000
2 Biaya pengujian Manufacture Produk Skala Lab 1.600.000
3 Biaya pengelasan 50.000
4 Biaya bahan bakar 500.000
Total Biaya Variabel (Variable Cost) 2.750.000
12
2. Tingkat Pengembalian/ Break Event Point (BEP)
BEP = Biaya total : (Harga Jual Per Unit - Biaya variabel per unit)
= 5.695.000: (7.000.000 - 2.750.000)
= 5.695.000: 4.250.000
= 1,34
Karena MOFES ini tidak membutuhkan modal dan peralatan yang cukup besar maka setiap
produk yang terjual akan tercapai titik BEP. Seandainya setiap bulan bisa memeproduksi
dua unit atau lebih maka keuntungannya akan lebih besar.
3. Keuntungan / Laba
Keuntungan = Pendapatan Selama 1 Bulan (terjual 2 Unit) – Modal Utama
= 14.000.000,00 – (2 x 5.695.000)
= 14.000.000,00 – 11.390.000,00
= 2.610.000,00
Jadi dengan biaya produksi 2 x Rp.5.695.000,00 (per bulan produksi 2 unit) dan dengan waktu
produksi 1 bulan (terjual 2 Unit), maka akan memperoleh laba bersih sebesar Rp. 2.610.000,00
13
BAB IV
RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan CPPBT ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Rincian kegiatan
tersebut diperikan melalui matrik dengan Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Matriks Rencana Kegiatan Produksi dan Komersialisasi Grand Oseru
Nama Kegiatan Rincian Kegiatan Target Luaran Durasi Kegiatan
(Terukur) (dalam hitungan
bulan)
Produksi dan Penyempurnaan Produk 1 unit produk Maret-April
Komersialisasi Pendaftaran Paten terdaftar paten Mei-Juni
Teknologi Produk
TepatGuna Fabrikasi Prototype 1 unit produk July-Agustus
MOFES Hasil Penyempurnaan
Uji coba MOFES skala 1 unit produk beserta September
laboratorium data pendukung
Revisi Prototipe 1 unit produk September-Oktober
Uji coba skala 1 unit produk beserta Oktober
perkebunan dan data pendukung
pertanian
Pendirian Perusahaan legalisasi usaha Juni-Agustus
workshop dan
showroom produk
Fabrikasi dan Finishing 20 unit produk November
Produk MOFES
Sosialisasi ke petani 4 lokasi Desember
dan pekebun
Kerjasama dengan 4 mitra Januari - Maret
mitra
14
Marketing: offline dan offline: workshop dan Januari - Maret
online showroom produk,
katalog produk,
publikasi media
cetak, radio, dan
televisi
online: 1 paket
website, 3 akun
sosmed (facebook,
instagram, dan
komunitas petani
kelapa melalui
whatsapp)
Pameran produk 4 kali pameran April-Mei
Publikasi Jurnal 1 artikel Juni-Oktober
Internasional
15
BAB V
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGUSUL
I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap & Gelar Chesyar Bhima A.D.P.U
2 NIM 160513609655
12 Agama Islam
17 Email bchesyar@gmail.com
chesyarbhima@gmail.com
16
II. PENDIDIKAN
Formal
I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap & Gelar Deri Alfian
2 NIM 160513609688
12 Agama Islam
17
15 Alamat Rumah Kalisangkrah RT.32 RW.07 Sumberoto,
Donomulyo, Kab. Malang
17 Email derialfian08@gmail.com
II. PENDIDIKAN
Formal
I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap & Gelar Evan Arya Adisaputra
2 NIM 160513609685
18
12 Agama Islam
17 Email Aryaevan97@gmail.com
II. PENDIDIKAN
Formal
19