Anda di halaman 1dari 8

RESUME MINGGU KE-8 (

TERMODINAMIKA)
Yunita Syafitri
NIM 15033086

MATERI PEMBELAJARAN
 Materi Fakta
a. sebuah balon yang ditiup dan dikembangkan maksimal kemudian diikat
ujungnya, jika ditempatkan diterik matahari akan meletus.
b. Siswa merasakan panasnya suhu ruangan dalam kelas jika tidak ada AC atau
kipas angin.
c. Siswa mengamati minuman kemasan yang ada tulisan 500 mL sebagai volume air
d. Siswa mengamati bahwa ban kendaraan dapat meletus jika diparkir diterik
matahari dalam waktu lama.
e. Siswa mengamati kalau kulkas berguna untuk mendinginkan bahan-bahan yang
ada di dalamnya
f. Siswa memperhatikan AC di kelas yang dapat mendinginkan atau membuat
ruangan menjadi sejuk jika ruangan tertutup rapat.

 Materi Konsep
a. Sistem adalah sesuatu benda/keadaan yang menjadi objek/pusat penelitian yang
ditinjau.
b. Lingkungan adalah segala sesuatu diluar sistem yang bisa mempengaruhi
keadaan sistem tersebut secara langsung.
c. Usaha yang dilakukan sistem pada lingkungannya merupakan ukuran energi yang
dipindahkan dari sistem ke lingkungan.
d. Energi dalam merupakan suatu sifat mikroskopik zat, sehingga tidak dapat diukur
secara langsung, yang dapat diukur secara tidak langsung adalah perubahan
energi dalam (ΔU).
e. Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya
cukup jauh dibandingkan dengan ukuran partikelnya.
f. Sifat-sifat gas ideal, antara lain, sebagai berikut.

1
b. Gas terdiri atas partikel-partikel padat kecil yang bergerak dengan kecepatan
tetap dan dengan arah sembarang.
c. Masing-masing partikel bergerak dalam garis lurus, gerakan partikel hanya
dipengaruhi oleh tumbukan antara masing-masing partikel atau antara partikel
dan dinding. Gaya tarik-menarik antarpartikel sangat kecil sekali dan dianggap
tidak ada (diabaikan).
d. Tumbukan antara masing-masing partikel atau antara partikel dengan dinding
adalah tumbukan lenting sempurna.
e. Waktu terjadinya tumbukan antarpartikel atau antara partikel dengan dinding
sangat singkat dan bisa diabaikan.
f. Ukuran volume partikel sangat kecil dibandingkan ukuran volume ruang tempat
partikel tersebut bergerak.
g. Berlaku hukum Newton tentang gerak.
a. Konsep dari Hukum I Termodinamika yaitu membahas tentang kekekalan energi.
b. Konsep dari Hukum II Termodinamika yaitu membahas tentang siklus-siklus
dalam proses termodinamika.
c. Proses termodinamika adalah perubahan keadaan gas, yaitu tekanan, volume dan
suhunya.
d. Proses Isobarik adalah proses perubahan gas dengan tekanan tetap.
e. Proses Isokhorik/isovolume adalah proses perubahan gas dengan volume tetap.
Karena tidak ada perubahan volume maka usaha yang dilakukan sistem adalah
nol.
f. Proses Isotermal adalah proses perubahan gas dengan suhu tetap.
g. Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya
pertukaran kalor/panas antara sistem dengan lingkungannya.
h. Contoh proses adiabatik meliputi pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel,
pemuaian gas cair dalam sistem pendingin, dan langkah kompresi dalam mesin
diesel.
i. Mesin kalor merupakan suatu perangkat apapun yang bisa mengubah panas
secara parsial menjadi kerja atau tenaga mekanik.
j. Mesin Carnot tidaklah mempunyai efisiensi 100%, tetapi merupakan mesin yang
efisiensinya paling besar dari semua mesin yang mengubah kalor menjadi usaha.
k. Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah
menjadi usaha.

2
l. Pada entropi ini yang bisa dihitung hanyalah perubahannya, karena besarnya
entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor yang
diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu mutlak sistem tersebut.

 Materi Prinsip
a. Gas memiliki besaran-besaran diantaranya adalah tekanan P, volume V dan suhu
T.
b. Hukum ke 0 termodinamika berbunyi : ” Jika 2 buah benda berada dalam
kondisi kesetimbangan termal dengan benda yang ke 3, maka ketiga benda
tersebut berada dalam kesetimbangan termal satu dengan lainnya”
c. Proses isotermal usaha yang dilakukan sistem adalah:
𝑉 𝑛.𝑅.𝑇
𝑊 = ∫𝑉 2 𝑃 𝑑𝑉 .Karena P.V = n.R.T atau 𝑃 = maka:
1 𝑉
𝑉2
𝑛. 𝑅. 𝑇
𝑊= ∫ 𝑑𝑉
𝑉
𝑉1
𝑉2
𝑑𝑉
𝑊 = 𝑛. 𝑅. 𝑇 ∫
𝑉
𝑉1

W = n.R.T (lnV2 – lnV1)


Gambar 1. Proses isotermal usaha yang
𝑉2
W = n.R.T.ln (𝑉1)
dilakukan sistem

d. Proses isobarik usaha yang dilakukan oleh sistem adalah:

𝑉2 𝑉2

𝑊 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉 = 𝑃 ∫ 𝑑𝑉
𝑉1 𝑉1

W = P(V2 – V1) = P. ∆V

Gambar 2. Proses isobarik usaha yang


dilakukan sistem

e. Proses isokhorik usaha yang dilakukan sistem sama dengan nol.


V1= V2 = V W = P (0) = 0
W = P (V2 – V1)

3
Gambar 3. Proses isokhorik usaha yang
dilakukan sistem

e. Proses adiabatik
Hubungan antara tekanan dan volume pada proses adiabatik dinyatakan dalam
rumus Poisson berikut:
𝑃1 𝑉1 𝛾 = 𝑃2 𝑉2 𝛾 dengan: 𝛾 > 1, yang besarnya:
𝐶𝑝 Usaha yang dilakukan gas dalam
𝛾=
𝐶𝑣 proses adiabatic
Dengan: 1
𝑊= (𝑃 𝑉 − 𝑃2 𝑉2 )
Cp= kapasitas kalor gas pada 𝛾−1 1 1
tekanan konstan
Cv = kapasitas kalor gas pada
volume konstan.
𝑇𝑉1 𝛾−1 = 𝑇2 𝑉2 𝛾−1

Gambar 4. Proses adiabatik usaha yang


dilakukan sistem

f. Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi.Hukum I


Termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses, apabila kalor
ditambahkan ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka akan terjadi
perubahan energi.
g. Perubahan energi dalam ∆U = Q – W atau Q = ∆U + W.
Dengan :
∆U = perubahan energi dalam ( J)
Q = kalor yang diterima ( J).
W = usaha (J)
Kalor Q positif jika sistem menerima kalor dan negatif jika sistem melepas kalor.
3 3
U = 2N kT =2n.R.T

4
3 3
∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = 2N k(𝑇2 − 𝑇1 ) =2N k∆𝑇 atau
3 3
∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = 2n R(𝑇2 − 𝑇1 ) =2n.R∆𝑇
3 3
∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = 2 (𝑃1 𝑉1 − 𝑃2 𝑉2 ) =2 ∆(𝑃𝑉)
3
h. Proses isotermal terjadi pada suhu konstan (∆T= 0) sehingga ∆U = 2n.R.T = 0.

Q = ∆U + W
𝑉2
Q = 0 + nRT ln (𝑉1)
𝑉2
Q = W= nRT ln 𝑉1

i. Proses isobarik terjadi pada tekanan konstan (P= 0).


3
Q = ∆U + W Karena ∆U = 2P.∆V+ P. ∆V
5 5
Q = 2P.∆V= 2P(𝑉2 − 𝑉1 )

j. Proses isokhorik terjadi pada volume tetap (∆V = 0) sehingga W = P. ∆V = 0.


Q = ∆U + W
3 3
Q = ∆U + 0  Q =2n.R(T2 – T1) = n.R.∆T
2

k. Dalam proses adiabatik tidak ada pertukaran energi antara sistem dengan
lingkungan (Q = 0).
Q = ∆U + W
0 = ∆U + W
3 3
W= −∆U = − 2n.R(T2 – T1) = − 2n.R.∆T

l. Kapasitas kalor
𝑄
C=∆𝑇 atau Q= C.∆T
5 5 3 3
𝑃.∆𝑉 𝑛𝑅∆𝑇 5 𝑃.∆𝑉 𝑛𝑅∆𝑇 3
2 2 2 2
𝐶𝑃 = = = 2 𝑛𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑣 = = = 2 𝑛𝑅
∆𝑇 ∆𝑇 ∆𝑇 ∆𝑇
5 3
𝐶𝑃 − 𝐶𝑣 = 2 𝑛. 𝑅 − 2 𝑛. 𝑅 = 𝑛. 𝑅 atau 𝐶𝑃 = 𝐶𝑣 + 𝑛. 𝑅

m. Siklus Carnot
Pada siklus Carnot, sistem menyerap kalor dari reservoir bersuhu tinggi T1
sebesar Q1 dan melepas kalor ke reservoir bersuhu rendah T2 sebesar Q2, karena
pada proses tersebut keadaan awal sama dengan keadaan akhir, maka perubahan
energi dalam ∆U = 0.

5
Gambar 5. Siklus Carnot
Q = ∆U + W
Q1 – Q2= 0 + W
W = Q1 – Q2
Efisiensi mesin kalor

6
𝑊
𝜂= 𝑥 100%
𝑄1
𝑄2
𝜂 = (1 − )𝑥 100%
𝑄1
𝑄2 𝑇2
=
𝑄1 𝑇1
𝑇2
𝜂 = (1 − )𝑥 100%
𝑇1
Dengan:
𝜂 = efisiensi
Q1 = kalor yang diserap ( J)
Q2 = kalor yang dilepas ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah(K)
n. Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan: “kalor mengalir secara
alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas”.
o. Entropi Semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan sistem semakin
tidak teratur
𝑄
Δ𝑆 =
𝑇
Dengan:
∆S = perubahan entropi ( J/K)
Q = kalor (J)
T = suhu (K)
p. Mesin pendingin
𝑄2 𝑄2 𝑇2
𝐾𝑝 = = =
𝑊 𝑄1 − 𝑄2 𝑇1 − 𝑇2
Dengan:
Kp = koefisien daya guna
W = usaha yang diperlukan ( J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2= suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)

7
q. Mesin pendingin (refrigerator) merupakan mesin yang bekerja
berkebalikan dengan siklus carnot, yaitu gas mengambil kalor dari
reservoir suhu rendah (Q2) dan melepaskan kalor ke reservoir suhu tinggi
(Q1), maka pada gas dikenai kerja (W).
r. Makin besar koefisien daya guna (KP) dari mesin pendingin, maka makin
baik mesin tersebut bekerja.
s. Formulasi Kevin-Planck : “Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin
kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah
energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu
seluruhnya menjadi usaha mekanik.
t. Formulasi Clausius : “Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor
yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi
panas dari suatu benda dingin ke benda panas.
u. Persamaan perubahan energi dalam : ΔU = U2 - U1
v. Persamaan umum gas ideal : PV = N k T atau PV = n R T
𝐶𝑝
w. Ketetapan Laplace : γ = 𝐶𝑉
𝑇
x. Efisiensi mesin Carnot : 𝜂 = 1 − 𝑇2
1

𝑄2 𝑇2
=
𝑄1 𝑇1
y. Persamaan untuk menghitung perubahan entropi :

 Materi prosedur
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
b. Tiup balon dan ikat pada ujungnya agar udara tidak keluar
c. Nyalakan lilin, dan letakkan balon diatas lilin, amati yang terjadi
d. Masukkan air kedalam balon secukupnya, tiup balon dan ikat pada
ujungnya
e. Nyalakan lilin dan letakkan lilin didalam gelas
f. Letakkan balon di atas lilin, amati apa yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai