Anda di halaman 1dari 21

I.

JUDUL PERCOBAAN : KLOR, BROM, IOD


II. HARI/ TANGGAL PRAKTIKUM : RABU/ 28 MARET 2018
III. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom, iod dan senyawanya
2. Mengidentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya
3. Mengetahui cara-cara pembuatan gas klor, brom, iod
IV. DASAR TEORI :
Golongan halogen adalah kelompok unsur-unsur yang sangat
kontras terhadap golongan alkali. Alkali adalah kelompok logam yang sangat
reaktif dan elektropositif sedangkan halogen adalah kelompok nonlogam
yang sangat reaktif dan elektronegatif. Paling reaktif untuk alkali terdapat
pada unsur paling bawah sedangkan untuk halogen terdapat pada unsure
paling atas dari golongannya dalam sistem periodik unsur (Sugiyarto, 2004,
hal: 234).
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif,
sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas, melainkan
dalam bentuk garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Sebenarnya
dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion
clorida (Cl) merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan
tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Ion Iodida (I)
merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi. Unsur-
unsur nonlogam ini dinamakan Halogen, yang berasal dari kata halos=garam
genes=pembentuk jadi artinya pembentuk garam. Unsur nonlogam yang
termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom
(Br2), Iodium I2, dan Astatin (At2) (Bambang S.,1997)

 Flourin (F)
Ditemukan dalam Flourspar oleh Schwandhard pada tahun 1970
dan pada tahun 1886 Ferdinand Hendri Moissan dari Francis berhasil
membuar gas Flourin melalui proses Elektrolisis.
 Klor (Cl)
Ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan dinamai oleh Davy
pada tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi
sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Klor
memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S23P5. Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor
dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud
cahaya dapat membakar kulit. Titik didih dari gas klor adalah -35⁰C dan
titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom relatif/Mr dari klor ini adalah
35,453 (Wikipedia,2018).

Kelarutan
Kebanyakan klorida larut dalam air. Namun senyawa seperti
Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2 larut baik dalam air mendidih, sedangkan
senyawa seperti CuCl, SbOCl, dan Hg2OCl tidak larut dalam air
(Vogel,1985).

Pembuatan gas klor

Dalam Industri, pembuatan gas klor dilakukan dengan cara


elektrolisis NaCl dalam air. Sesuai dengan persamaan:
2 NaCl (s) + 2 H2O(l) → Cl2(g) + H2(g)+ 2 NaOH(aq)
Cara lain adalah dengan elektrolisis sel merkuri atau dikenal
dengan nama Castner-Kellner process. Cara ini merupakan cara paling
boros energy untuk menghasilkan gas klor. Oleh karena itu metode ini
sekarang sudah sangat jarang digunakan.Cara yang sering digunakan di
laboratorium untuk menghasilkan gas klor dalam jumlah sedikit adalah
dengan cara mengoksidasi gas HCl dengan persamaan:
4 HCl (aq) + O2(g) → 2 Cl2 (g) + 2 H2O(l)
Reaksi tersebut dilakukan dengan CuCl2 sebagai katalis dan
dilakukan dalam suhu tinggi oleh karena itu penggunaan metode ini dalam
industri sangat sulit. Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala
laboratorium dengan cara:
1. Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2
2. Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
Reaksi : CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2
3. Mereaksikan KMnO4 dan HCl
Reaksi : KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2
(Sugarti,2008)

 Bromin (Br)
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom diekstrak dari air
laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Brom adalah satu-satunya
unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna
coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah
dengan bau yang sangat tajam, menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi
pada mata dan tenggorokan (Wikipedia,2017).

Kelarutan
Beberapa senyawa bromida seperti AgBr, merkurium(I) bromide,
dan tembaga(I) bromida tidak larut dalam H2O, namun terdapat senyawa
PbBr yang larut baik dalam air mendidih. Dan senyawa bromide lainnya
larut baik dalam air (Vogel,1985).

Pembuatan Gas Bromida


Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
1. Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2
Cl2 + 2Br- → Br2 + 2Cl-
2. Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
3. Mencampurkan bromida, H2SO4, dan MnO2.
MnO2+ 2Br- + 4H+ → Mn2+ + Br2 + 2H2O
Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.
Dalam 1 liter air laut dapat diperoleh 3 kilogram bromin (Br 2). Campuran
udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br-
menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan. Br2 dalam air
dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi:
Br2 + H2O → 2 H+ + Br- + BrO-
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri
dengan penambahan H+.

 Yodium (I)
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iod adalah padatan
berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa
dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lain, yang kemudian
menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam
(Wikipedia, 2018).

Kelarutan
Beberapa senyawa iodida cenderung mirip dengan senyawa
bromide dan klorida, seperti AgI, merkurium(I) iodine, dan PbI yang
paling sedikit larut dalam air (Vogel,1985).

Pembuatan Gas Yodium

Iodine dapat dibuat dengan cara yaitu:


1. Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium bisilfit.
2NaIO3 + 5 N4H2SO3 → 3 NaHSO4 + 2 Na2SO4 + H2O + I2
2. Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan
bromin, hanya saja bromida diganti dengan iodida. Dapat pula
mengoksidasi I- dengan MnO2 dalam larutan asam yaitu H2SO4 dengan
reaksi:
MnO2 + 2I- + 4H+ → Mn2+ + I2 + 2H2O
 Astatin (At)
Ditemukan oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie, dan E. Segre pada
tahun 1940. Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat
sebagai hasil pemboman Bismut dengan partikel alfa.

Kekuatan asam
HCl, HBr and HI terionisasi sempurna dalam air, derajat ionisasi
menurun pada pelarut dengan daya pengionisasi rendah seperti halnya
anhydrous acetic acid. HCl terionisasi lebih sedikit daripada HI dalam
pelarut glacial acetic acid.Oleh karena itu, dalam asam asetat , HI
merupakan asam paling kuat, diikuti oleh HBr dan HCl dan HF yang
terlemah.
Ini merupakan paradoks yang pertama bahwa HF merupakan asam
terlemah dalam air, karena HF memiliki keelektronegatifan lebih besar
daripada hidrida lainnya, dan karenanya mempunyai karakter ionik.

V. ALAT DAN BAHAN


Alat
o Pipet tetes
o Corong gelas 1 buah
o Gelas kimia 100 ml 1 buah
o Statif 1 buah
o Klem 1 buah
o Sendok porselin 1 buah
o Pengaduk kaca 1 buah
o Tabung reaksi berpipa samping 1 buah
o Penyumbat karet 1 buah
o Pipa penghubung 1 buah
o Gelas kimia 250 ml 1 buah
o Kasa assbes 1 buah

Bahan
o Serbuk batu kawi MnO2
o Larutan HCl pekat 0,1M
o Kaporit
o Larutan H2SO4 pekat
o Larutan NaCl 0,1M
o larutan AgNO3 0,1M
o Larutan HgNO3 0,1M
o Larutan KI 0,1M
o Larutan Pb(COOH)2 0,2M
o Larutan amilum
o Larutan KBr
o NaCl padatan
o Kristal KI dan KBr
o Kertas berwarna
o Larutan CS
VI. ALUR PERCOBAAN DAN REAKSI
1. Percobaan 1

Seujung spatula serbuk MnO2

˗ Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


˗ Dicampur dengan beberapa butir NaCl
˗ Ditambah 3-3 tetes larutan H2SO4 0,1 M
˗ Diamati perubahannya
˗ dipanaskan

Gas Cl2

˗ Diidentifikasi gas dalam tabung dengan


kertas saring yang dibasahi larutan KI
dan amilum
˗ Diamati perubahan yang terjadi
˗ Diulangi percobaan menggunakan KBr

Hasil Pengamatan

Reaksi-reaksi:

 MnO2(s) + 2NaCl(s) + 2H2SO2(aq) →MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l)


+ Cl2(g)
 MnO2(s) + 2KBr(s) + 2H2SO2(aq) →MnSO4(aq) + K2SO4(aq) + 2H2O(l) +
Br2(g)
2. Percobaan 2
1 mL NaCl 1 mL NaCl 1 mL NaCl

˗ Ditambahkan ˗ Ditambahkan ˗ Ditambahkan


larutan AgNO3 larutan HgNO3 larutan
0,1 M 0,1 M PbCH3COOH 0,2 M

˗ Dibandingkan wana masing-


masing endapan
˗ Dilakukan percobaan
menggunakan KBr

Hasil pengamatan
Reaksi-reaksi:

 NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl (s)


 NaCl(aq) + HgNO3(aq) → NaNO3(aq) + HgCl (s)
 2NaCl(aq) + Pb(CH3COOH)2(aq) → 2CH3COONa(aq) + PbCl2 (s)
 KBr(aq) + AgNO3(aq) → KNO3(aq) + AgBr(s)
 KBr(aq) + HgNO3(aq) → KNO3(aq) + HgBr(s)
 2KBr(aq) + Pb(CH3COOH)2(aq) → 2CH3COOK(aq) + PbBr2 (s)
3. Percobaan 3

Seujung spatula kaporit + setabung reaksi akuades

˗ Dimasukkan ke dalam gelas kimia


˗ Diaduk lalu disaring

Filtrate Residu

Dibagi menjadi 2 larutan

Larutan 1 Larutan 2

˗ Dimasukkan beberapa tetes HCl


˗ Dimasukkan kertas berwarna ke 0,1 M
dalam tabung
˗ Dimasukkan kertas berwarna ke
˗ Dibiarkan di udara terbuka dalam tabung
˗ Diamati ˗ Dibiarkan di udara terbuka
˗ Diamati

Hasil pengamatan Hasil pengamatan

Reaksi-reaksi:

 CaOCl (s) + H2O (l) + CO2 (g) → CaCO3 (aq) + HOCl (aq)
 HOCl (aq) + HCl(aq) → H2O (l) + Cl2 (g)
4. Percobaan 4

Satu spatula NaCl

˗ Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


˗ Ditambah sedikit larutan H2SO4 pekat
˗ Ditutup dengan karet penutup
˗ Dihubungkan selang dengan tabung
reaksi berisi air
˗ Ditunggu beberapa menit
˗ Diperhatikan yang keluar dari selang
˗ Diuji air dalam tabung reaksi dengan
kertas lakmus
˗ Diulangi percobaan ini dengan hablur
KBr dan KI

Hasil pengamatan

˗ Diuji gas yang keluar dengan kertas


lakmus dan kertas saring yang dibasahi
dengan larutan KI dan amilum

Hasil pengamatan

Reaksi-reaksi:

 NaCl(s) + H2SO4(aq) → HCl(g) + NaHSO4(aq)


 KBr(s) + H2SO4(aq) → HBr(g) + KHSO4(aq)
 KI(s) + H2SO4(aq) → HI(g) + KHSO4(aq)
5. Percobaan 5

1 mL NaCl 1 mL KBr 1 mL KI

˗ Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
˗ Dialiri gas Cl2 ke dalam
tabung
˗ Ditambah larutan CS2
˗ Diamati dan dicatat
perubanhannya
Hasil pengamatan
Reaksi-reaksi:

 NaCl (aq) + Cl2(g) + CS2 (aq)→ NaCl (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq)
 2KBr (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + Br2 (g) + CS2 (aq)
 2KI (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + I2 (g) + CS2 (aq)
6. Percobaan 6
Iodin padat

˗ Diambil sepucuk spatula


˗ Diamati bentuk dan warnanya
˗ Dimasukkan ke 3 tabung
reaksi

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

˗ Ditambah ˗ Ditambah ˗ Ditambah


akuades larutan KI larutan HCl
˗ Diamati dan ˗ Diamati dan ˗ Diamati dan
dicatat dicatat dicatat
kelarutan dan kelarutan dan kelarutan dan
warna warna warna

Hasil Hasil Hasil


pengamatan
Reaksi-reaksi: pengamatan pengamatan

 I2 (s) + H2O →
 I2 (s) + KI (aq) → KI3 (aq)
 I2 (s) + HCl (aq) → 2HI (aq) + Cl2 (g)
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Percobaan Pertama

Percobaan ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengidantifikasi gas


klor dan brom. Pertama yang dilakukan adalah memasukkan terlebih dahulu
serbuk batu kawi kedalam tabung reaksi sebanyak seujung sendok teh,
kemudian ditambah dengan beberapa butir NaCl. Selanjutnya ditambah dengan
sedikit larutan asam sulfat 0,1 M. Reaksi yang terjadi yaitu:

MnO2(s)+ 2NaCl(s)+ 2H2SO4(aq) MnSO4(aq)+ Na2SO4(aq)+ Cl2(g)+ 2H2O(aq)

Dari hasil reaksi yang diperoleh yaitu larutan dengan warna hitam serta
terdapat pula gas yang dihasilkan berwarna putih, yaitu gas Cl. Kemudian gas
yang dihasilkan tersebut diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi oleh
larutan KI dan amilum, yaitu dengan cara meletakkan kertas saring diatas gas
yang keluar. Kertas saring mengalami perubahan warna, yaitu berwarna ungu.
Hal ini menandakan adanya proses pembebasan Iod oleh Cl 2, sesuai reaksi
berikut :

2I-(aq)+ Cl2(g) I2(g) + 2Cl-(aq)

Langkah berikutnya yaitu mengulangi percobaan diatas dengan


mengganti NaCl dengan KBr. Reaksi yang terjadi adalah :

MnO2(s)+ 2KBr(s)+ 2H2SO4(aq) MnSO4(aq)+ Na2SO4(aq) + Br2(g)+2H2O(l)

Saat reaksi berlangsung diperoleh warna hitam keputihan. Dan ketika


dilakukan pengujian dengan kertas saring didapatkan hasil sama dengan
percobaan sebelumnya, yaitu didapatkan warna kertas saring menjadi ungu,
perubahan warna tersebut disebabkan terjadinya proses pembebasan ion iod atau
oksidasi ion I- menjadi I2 oleh Br2.
2I- + Br2  I2 + 2Br-
Percobaan Kedua
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan dari senyawaan
klor dn brom. Pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan 3 tabung reaksi yang
masing – masing diisi ± 1 mL larutan NaCl larutan tak berwarna.
Tabung Pertama ditambahkan beberapa tetes AgNO3 0,1 M dan
didapatkan hasil larutan keruh (+++) dan terdapat endapan putih (+++) yang
merupakan endapan AgCl sesuai dengan reaksi berikut :

NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

Tabung Kedua ditambahkan beberapa tetes larutan HgNO3 0,1 M dan


didapatkan hasil larutan keruh (+) dan endapan putih (+) yaitu endapan HgCl
sesuai dengan reaksi berikut :

NaCl(aq) + HgNO3(aq) HgCl(s) + NaNO3(aq)

Tabung Ketiga ditambahkan sedikit larutan Pb(CH3COOH)2 dan


didapatkan hasil larutan keruh dan terdapat endapan putih (++), endapan
tersebut merupakan endapan PbCl2 yang ternyata lama kelamaan tendapan
tersebut akan larut lagi, sesuai dengan reaksi berikut :

2NaCl(aq) + Pb(CH3COO)2(aq) PbCl2(s) + 2CH3CONa(aq)

Kemudian percobaan diulangi dengan mengganti larutan NaCl dengan


larutan KBr
Tabung Pertama ditambah beberapa tetes AgNO3, kemudian
dihasilkan larutan keruh (+++) dan terbentuk endapan putih (+++) yang
merupakan AgBr. Reaksi yang terjadi adalah:
AgNO3 + KBr  KNO3 + AgBr↓
Tabung Kedua ditambahkan beberapa tetes HgNO3 kemudian
dihasilkan larutan keruh dan terbentuk endapan (+) yakni endapan raksa (I)
bromida. Reaksi yang terjadi:
HgNO3 + KBr  KNO3 + HgBr↓
Tabung Ketiga ditambah beberapa tetes Pb(CH3COO)2. Dan
dihasilkan larutan keruh (++) serta terbentuk endapan putih (++) yang
merupakan endapan PbBr2. Reaksinya yang terjadi adalah:
(CH3COO)2Pb + KBr  CH3COOK + PbBr2↓
Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa perbandingan endapan
putih yang terbentuk yaitu
AgCl > PbCl2 > HgCl
AgBr > PbBr2 > HgBr
Ini disebabkan karena nilai Ksp dari AgCl atau AgBr lebih rendah dibandingkan
dengan HgCl atau HgBr. Berikut adalah tabel Ksp-nya

Ksp
AgCl 1.5 x 10-10
HgCl 3.5 x 10-18
PbCl2 2.4 x 10-4
AgBr 7.7 x 10-13
HgBr 5.2 x 10-23
PbBr2 7.9 x 10-5
Semakin rendah nilai Ksp-nya maka kelarutannya semakin rendah
sehingga endapan yang dihasilkan semakin banyak.
Pada percobaan larutan NaCl dengan AgNO3 dihasilkan endapan yang
paling banyak dari pada dengan HgNO3 dan Pb(CH3COO)2. Sedangkan pada
percobaan KBr dengan AgNO3 dihasilkan endapan yang paling banyak dari
pada dengan HgNO3 dan Pb(CH3COO)2. Hasil tersebut dipengaruhi oleh Ksp
masing-masing. Semakin rendah Kspnya, maka semakin rendah kelarutannya,
sehingga semakin banyak endapan yang dihasilkan.

Percobaan Ketiga
Pertama kaporit dicampur dengan air pada gelas kimia, disaring dan
diambil filtratnya. Kemudian filtrat ini dibagi dalam dua tabung:
Tabung Pertama ditambah sehelai kertas bewarna kuning kemdian
kertas tersebut dibiarkan di udara terbuka. Dan yang terjadi adalah tetap. Pada
percobaan ini dapat terjadi karena kaporit (CaOCl 2) dalam udara mengabsorbsi
CO2 membentuk HOCl dan CaCO3 yang dibebaskan terurai menjadi Cl2. Reaksi
yang terjadi :
2CaOCl2 + H2O + CO2  CaCO3 + HOCl + CaCl2
Tabung Kedua ditambah dengan beberapa tetes HCl 0.1 M, yang
penambahan HCl ini dimaksudkan untuk menambah konsentrasi klor pada
larutan. Dan yang terjadi adalah warna sedikit memudar.
OCl- + H+  HOCl
Dan yang terjadi pada kertas berwarna adalah warna kertas akan lebih
cepat memudar karena kekuatan dari kaporit ditentukan oleh banyaknya klor
yang tersedia, dimana pada reaksi ini kaporit juga berfungsi sebagai pemutih.
Reaksi yang terjadi :
HOCl + H+ + Cl- Cl2↑ + H2O

Percobaan Keempat
1 sendok teh NaCl dalam labu tabung reaksi ditambahkan sedikit
H2SO4 pekat. Kemudian ditutup dengan karet penutup dan hubungkan selang
dengan tabung reaksi yang berisi sedikit air dan lalu dipanaskan. Kemudian air
pada tabung reaksi yang dialiri gas diuji dengan lakmus biru, dan kertas lakmus
biru berubah menjadi merah karena dihasilkan gas Cl2 yang berbau menyengat
(+). Reaksi yang terjadi :
2NaCl(aq) + 2H2SO4(aq) → Cl2 + NaHSO4(aq) + SO2 + 2H2O(l)
Kemudian diulangi percobaan ini menggunakan hablur KBr, sama
seperti sebelumnya tabung reaksi dipanaskan dan didapatkan gas putih yang
merupakan gas Br2 sesuai dengan reaksi berikut :
2KBr(aq) + 2H2SO4(aq) → Br2 (g) + K2SO4(aq) + SO2 + 2H2O(l)
Kemudian larutan yang telah terkena penambahan gas di uji dengan
kertas lakmus biru, dan kertas lakmus berubah menjadi berwarna merah yang
menunjukan bahwa larutan bersifat asam yaitu HBr sesuai dengan reaksi
berikut:
KBr + H2SO4  HBr↑ + HSO4- + K+
Gas Br yang berbau menyengat (++) yang keluar diuji juga dengan
kertas saring yang telah ditetesi KI + amilum dan kertas saring pun berubah
menjadi berwarna ungu yang menandakan pelepasan Iod.
Kemudian diulangi kembali percobaan ini menggunakan hablur KI,
sama seperti sebelumnya tabung reaksi dipanaskan dan didapatkan gas putih,
kemudian larutan yang telah terkena penambahan gas di uji dengan kertas
lakmus biru, dan kertas lakmus berubah menjadi berwarna merah yang
menunjukan bahwa larutan bersifat asam yaitu HI sesuai dengan reaksi berikut:

KI(s) + H2SO4(aq) → HI(g) + KHSO4(aq)

2I- (aq) + 2H2SO4 (aq) → I2 (aq) + SO2 + SO42- (aq) + 2H2O(l)

Gas I2 yang keluar diuji juga dengan kertas saring yang telah ditetesi
KI + amilum dan kertas saringpun berupah menjadi berwarna ungu yang
menandakan pelepasan Iod.
Berdasarkan percobaan keempat dapat disimpulkan bahwa Gas Cl 2
dapat dibuat dengan mereaksikan NaCl dan H2SO4. Gas Br2 dapat dibuat
dengan mereaksikan KBr dan H2SO4. Serta gas I2 dapat dibuat dengan
mereaksikan KI dan H2SO4.

Percobaan Kelima
Pada percobaan kelima dibagi 3 tabung reaksi:
Tabung Pertama dimasukkan 1 ml natrium klorida dan dialiri gas klor
kemudian ditambahkan sedikit larutan CS2 tak berwarna . Penambahan CS2
yaitu untuk menangkap gas klor dan pencampuran tersebut terbentuk 2 lapisan
yaitu larutan tak berwarna (+) dan selain itu CS2 berfungsi sebagai katalis.
Karena klor dalam natrium klorida didesak oleh gas klor menjadi natrium
klorida.
NaCl + Cl2  NaCl+ Cl2
Reaksi yang terjadi pada percobaan kelima bagian tabung pertama yaitu:
NaCl (aq) + Cl2(g) + CS2 (aq)→ NaCl (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq)

Tabung Kedua dimasukkan 1 ml kalium bromida dan dialiri gas klor dan
kemudian ditambahkan sedikit larutan CS2 tak berwarna . Pencampuran tersebut
terbentuk 2 lapisan yaitu larutan tak berwarna (+ +) dan fungsi larutan CS2
adalah sebagai katalis. Karena gas klor mendesak Br maka menjadi kalium
bromida:
2KBr + Cl2  2KCl + Br2
Reaksi yang terjadi pada percobaan kelima bagian tabung kedua yaitu:
2KBr (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + Br2 (g) + CS2 (aq)
Tabung Ketiga dimasukkan 1 ml kalium iodida dialiri gas klor dan ditambahkan
sedikit larutan CS2 tak berwarna. Pencampuran tersebut terbentuk 2 lapisan
yaitu larutan tak berwarna (+ + +). Karena KI didesak oleh gas klor maka
terbentuk kalium iodida:
2KI + Cl2  2 KCl + I2
Reaksi yang terjadi pada percobaan kelima bagian tabung kedua yaitu:
2KI (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + I2 (g) + CS2 (aq)
Dari percobaan kelima dapat disimpulkan bahwa terbentuknya 2
lapisan tak berwarna, hal tersebut menunjukkan tingkat kelarutan yang berbeda
antara Cl, Br, dan I.

Percobaan Keenam
Pada percobaan keenam yaitu untuk mengetahui kelarutan Iodin, yang
perlu dilakukan yaitu dengan memasukkan 1 butir Iodin padat yang berwarna
hitam ke dalam tiga tabung reaksi :
Tabung pertama ditambah 5 tetes air kemudian larutan menjadi berwarna
kuning dan terbentuk endapan hitam karena iodin tidak larut dalam air.
I2 (s) + H2O
Tabung kedua ditambah 5 tetes KI dan warna larutan berubah menjadi larutan
jingga (+) dan terdapat endapan hitam.
I2 (s) + KI (aq) → KI3 (aq)
Tabung ketiga iodin ditambah 5 tetes HCl pekat dan warna larutannya berubah
menjadi larutan kuning (+) dan terdapat sedikit endapan hitam yang lama -
kelamaan tidak terjadi endapan karena kelarutan HCl lebih lambat dari KI.
I2 (s) + HCl (aq) → 2HI (aq) + Cl2 (g)

Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa kelarutan iodine dalam


KI > HCl > H2O.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Gas Cl dapat dihasilkan dari reaksi antara NaCl dan H2SO4 dengan serbuk
batu kawi sebagai katalis. Begitu juga dapat dilakukan untuk membuat gas
Br yaitu dengan mengganti NaCl dengan KBr.
2. Cl yang bereaksi dengan Ag dan Pb akan membentuk garam yang tidak
larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna putih, namun akan
mengahasilkan garam yang larut saat bereaksi dengan Hg.
3. Kemampuan klor untuk memudarkan warna pada kertas warna tergantung
pada sedikit banyaknya komposisi gas klor. Semakin banyak komposisi gas
klor, maka semakin cepat larutan untuk memudarkan warna.
4. Reaksi antara H2SO4 dengan NaCl akan menghasilkan gas Cl 2, begitu juga
untuk hablur KI dan hablur KBr akan membentuk I2 dan Br2.
5. Gas Cl dapat mengalami reaksi pendesakan. Dengan mendesak Br dan I dari
KBr dan KI dan mengusir Cl dari natrium klorida. Karena halogen yang
terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu
mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya
6. Iodin tidak larut dalam air tetapi larut sempurna dalam larutan KI dan sedikit
larut/larut kurang sempurna dalam larutan HCl pekat. Karena dalam larutan
KI, iodin akan membentuk ion polihalida I3-

X. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium?

Jawab :

 Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl

Reaksi : MnO2+ 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2

 Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4 CaOCl2+ H2SO4 → CaSO4+ H2O + Cl2


 Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2
2. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?

Jawab :

 Digunakan (dalam bentuk asam hipoklorus ) untuk membunuh


bakteri dan mikroba-mikroba dari pasokan minuman dan kolam
renang .
 Banyak digunakan di dalam pembuatan kertas , antiseptik, barang
pewarna, makanan, insektisida , cat lukisan, produk-produk minyak
bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk
pengguna yang lain.
 Pembuatan plastic (PVC) ;

 Pembuatan pelarut untuk cat,

 Untuk membersihkan logam dari lemak,

 Dry cleaning ;

 Pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2) ;

 Pembuatan senyawaorganic,

 HCl digunakan pada industri logam.

 Untuk mengekstrasi logamtersebut ; NaCl digunakan sebagai garam


dapur

 KCl sebagai pupuk tanaman, bahan pembuat mercon dan korek api;

 NH4Cl sebagai bahan pengisi batu baterai ;

 NaClO digunakan sebagai pengelontang (breaching agent )untuk kain

dan kertas ; ClO- + zat pewarna → Cl- + zat tak berwarna

3. Tuliskan semua persamaan reaksi pada semua percobaan?

Jawab:
Reaksi percobaan 1:
 MnO2 (s) + 2 NaCl (s) + 2 H2SO4(aq) → MnSO4 (aq) + Na2SO4(aq) +
2H2O(l) + Cl2 (g)
 2I- (aq) + Cl2 (g) → I2 (g) + 2Cl- (aq)
 MnO2 (s) + 2 KBr (s) + 2 H2SO4(aq) → MnSO4 (aq) + K2SO4(aq) +
2H2O(l) + Br2 (g) + 2H2O(l)
 2I- (aq) + Br2 (g) → I2 (g) + 2Br- (aq)
Reaksi percobaan 2:
 NaCl (aq) + AgNO3 (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
 NaCl (aq) + HgNO3 (aq) → HgCl (s) + NaNO3 (aq)
 2NaCl (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) → PbCl2 (s) + 2CH3COONa (aq)
 KBr (aq) + AgNO3 (aq) → AgBr (s) + KNO3 (aq)
 KBr (aq) + HgNO3 (aq) → HgBr (s) + KNO3 (aq)
 2KBr (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) → PbBr2 (s) + 2CH3COOK (aq)
Reaksi percobaan 3:
 Ca(OCl)2 (s) + H2O (l) → HOCl(aq) + Ca(OH)2 (s)
 HOCl(aq) + HCl (aq) → Cl2 (g) + H2O (l)
Reaksi percobaan 4:
 KBr(s) + 2H2SO4(aq)  HBr(g) + SO2(aq) + K2SO4(aq)
 2KBr(s) + 2H2SO4(aq)  Br2(g) + SO2(aq) + K2(aq) + SO42-(aq) +
2H2O(aq)
 Br2(g) + 2KI(aq)  2KBr(aq) + I2(g)
 KI(s) + H2SO4(aq)  HI(g) + KHSO4(aq)
 2KI(s) + 2H2SO4(aq)  I2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)
Reaksi percobaan 5:
 NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) → NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)
 2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + Br2(g) + CS2(aq)
 2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + I2(g) + CS2(aq)
Reaksi percobaan 6:
 I2 (s) + H2O (l) →
 I2 (s) + KI (aq) → KI (aq)
 I2 (s) + HCl (aq) → HI (aq) + Cl2 (g)

4. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium
iodida?
Jawab :
Iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium iodida, hal
tersebut dikarenakan iod yang dilarutkan dalam larutan kalium iodida
membentuk polihalida I3- sehingga dapat larut dalam larutan kalium iodida,
sedangkan iod dalam air tidak dapat larut karena air tidak dapat
mengoksidasi iod sehingga tidak terjadi reaksi antara keduanya.

5. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no 2?

Jawab :
Endapan yang terjadi untuk 3 tabung pertama yang diisi dengan NaCl
1. AgNO3+ NaCl → NaNO3+ AgCl (endapan putih +++)
2. HgNO3+ NaCl → NaNO3+ HgCl (endapan putih +)
3. Pb(CH3COO)2+ NaCl →2CH3COONa + PbCl2 (endapan putih ++)
Endapan yang terjadi untuk 3 tabung pertama yang diisi dengan KBr
1. AgNO3+ KBr→KNO3+ AgBr (endapan kuning pucat +++)
2. HgNO3+ KBr→KNO3+ HgBr (endapan putih+)
3. Pb(CH3COO)2+ KBr→2 CH3COOK + PbBr2 (endapan putih ++)

6. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?

Jawab :
Jika tidak dihasilkan HBr dan HI dimungkinkan karena senyawa HI dan HBr
tidak dapat dibuat dengan menggunakan pereaksi H2SO4, tetapi dibuat oleh
H3PO4, dimana merupakan oksidator lemah sehingga tidak dapat
mengoksidasi KBr menjadi HBr dan KI menjadi HI. Sedangkan asam sulfat
merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi KBr menjadi HBr dan
mengoksidasi KI menjadi HI. Kemungkinan yang kedua walaupun telah
digunakan pereaksi H2SO4 namun tidak terbentuk HI, dapat disebabkan
karena HI yang terbentuk hanya sedikit sehingga tidak mampu mengubah
kertas lakmus biru menjadi merah.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Bromine. (online) melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Bromine


diakses pada 20 Desember 2017, pukul 00.16.
Anonim. 2018. Chlorine. (online) melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Chlorine
. diakses pada 1 April 2018, pukul 05.11.
Anonim. 2017. Iodine. (online) melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Iodine
diakses 27 November 2017, pukul 11.31.
Nami, Sugarti. 2008. Golongan VII A.
http://www.scribd.com/doc/8764779/Golongan VII A-Lagianza.
diakses pada tanggal 27 Februari 2018 pukul 10:42 WIB.
Sugiarto, Banbang. dkk. 1997. Kimia Anorganik II. Unesa: Unipress.
Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Dosen. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Surabaya: FMIPA
UNESA.
Vogel, A.I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai