Flourin (F)
Ditemukan dalam Flourspar oleh Schwandhard pada tahun 1970
dan pada tahun 1886 Ferdinand Hendri Moissan dari Francis berhasil
membuar gas Flourin melalui proses Elektrolisis.
Klor (Cl)
Ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan dinamai oleh Davy
pada tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi
sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Klor
memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S23P5. Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor
dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud
cahaya dapat membakar kulit. Titik didih dari gas klor adalah -35⁰C dan
titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom relatif/Mr dari klor ini adalah
35,453 (Wikipedia,2018).
Kelarutan
Kebanyakan klorida larut dalam air. Namun senyawa seperti
Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2 larut baik dalam air mendidih, sedangkan
senyawa seperti CuCl, SbOCl, dan Hg2OCl tidak larut dalam air
(Vogel,1985).
Bromin (Br)
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom diekstrak dari air
laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Brom adalah satu-satunya
unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna
coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah
dengan bau yang sangat tajam, menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi
pada mata dan tenggorokan (Wikipedia,2017).
Kelarutan
Beberapa senyawa bromida seperti AgBr, merkurium(I) bromide,
dan tembaga(I) bromida tidak larut dalam H2O, namun terdapat senyawa
PbBr yang larut baik dalam air mendidih. Dan senyawa bromide lainnya
larut baik dalam air (Vogel,1985).
Yodium (I)
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iod adalah padatan
berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa
dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lain, yang kemudian
menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam
(Wikipedia, 2018).
Kelarutan
Beberapa senyawa iodida cenderung mirip dengan senyawa
bromide dan klorida, seperti AgI, merkurium(I) iodine, dan PbI yang
paling sedikit larut dalam air (Vogel,1985).
Kekuatan asam
HCl, HBr and HI terionisasi sempurna dalam air, derajat ionisasi
menurun pada pelarut dengan daya pengionisasi rendah seperti halnya
anhydrous acetic acid. HCl terionisasi lebih sedikit daripada HI dalam
pelarut glacial acetic acid.Oleh karena itu, dalam asam asetat , HI
merupakan asam paling kuat, diikuti oleh HBr dan HCl dan HF yang
terlemah.
Ini merupakan paradoks yang pertama bahwa HF merupakan asam
terlemah dalam air, karena HF memiliki keelektronegatifan lebih besar
daripada hidrida lainnya, dan karenanya mempunyai karakter ionik.
Bahan
o Serbuk batu kawi MnO2
o Larutan HCl pekat 0,1M
o Kaporit
o Larutan H2SO4 pekat
o Larutan NaCl 0,1M
o larutan AgNO3 0,1M
o Larutan HgNO3 0,1M
o Larutan KI 0,1M
o Larutan Pb(COOH)2 0,2M
o Larutan amilum
o Larutan KBr
o NaCl padatan
o Kristal KI dan KBr
o Kertas berwarna
o Larutan CS
VI. ALUR PERCOBAAN DAN REAKSI
1. Percobaan 1
Gas Cl2
Hasil Pengamatan
Reaksi-reaksi:
Hasil pengamatan
Reaksi-reaksi:
Filtrate Residu
Larutan 1 Larutan 2
Reaksi-reaksi:
CaOCl (s) + H2O (l) + CO2 (g) → CaCO3 (aq) + HOCl (aq)
HOCl (aq) + HCl(aq) → H2O (l) + Cl2 (g)
4. Percobaan 4
Hasil pengamatan
Hasil pengamatan
Reaksi-reaksi:
1 mL NaCl 1 mL KBr 1 mL KI
˗ Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
˗ Dialiri gas Cl2 ke dalam
tabung
˗ Ditambah larutan CS2
˗ Diamati dan dicatat
perubanhannya
Hasil pengamatan
Reaksi-reaksi:
NaCl (aq) + Cl2(g) + CS2 (aq)→ NaCl (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq)
2KBr (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + Br2 (g) + CS2 (aq)
2KI (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + I2 (g) + CS2 (aq)
6. Percobaan 6
Iodin padat
I2 (s) + H2O →
I2 (s) + KI (aq) → KI3 (aq)
I2 (s) + HCl (aq) → 2HI (aq) + Cl2 (g)
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Percobaan Pertama
Dari hasil reaksi yang diperoleh yaitu larutan dengan warna hitam serta
terdapat pula gas yang dihasilkan berwarna putih, yaitu gas Cl. Kemudian gas
yang dihasilkan tersebut diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi oleh
larutan KI dan amilum, yaitu dengan cara meletakkan kertas saring diatas gas
yang keluar. Kertas saring mengalami perubahan warna, yaitu berwarna ungu.
Hal ini menandakan adanya proses pembebasan Iod oleh Cl 2, sesuai reaksi
berikut :
Ksp
AgCl 1.5 x 10-10
HgCl 3.5 x 10-18
PbCl2 2.4 x 10-4
AgBr 7.7 x 10-13
HgBr 5.2 x 10-23
PbBr2 7.9 x 10-5
Semakin rendah nilai Ksp-nya maka kelarutannya semakin rendah
sehingga endapan yang dihasilkan semakin banyak.
Pada percobaan larutan NaCl dengan AgNO3 dihasilkan endapan yang
paling banyak dari pada dengan HgNO3 dan Pb(CH3COO)2. Sedangkan pada
percobaan KBr dengan AgNO3 dihasilkan endapan yang paling banyak dari
pada dengan HgNO3 dan Pb(CH3COO)2. Hasil tersebut dipengaruhi oleh Ksp
masing-masing. Semakin rendah Kspnya, maka semakin rendah kelarutannya,
sehingga semakin banyak endapan yang dihasilkan.
Percobaan Ketiga
Pertama kaporit dicampur dengan air pada gelas kimia, disaring dan
diambil filtratnya. Kemudian filtrat ini dibagi dalam dua tabung:
Tabung Pertama ditambah sehelai kertas bewarna kuning kemdian
kertas tersebut dibiarkan di udara terbuka. Dan yang terjadi adalah tetap. Pada
percobaan ini dapat terjadi karena kaporit (CaOCl 2) dalam udara mengabsorbsi
CO2 membentuk HOCl dan CaCO3 yang dibebaskan terurai menjadi Cl2. Reaksi
yang terjadi :
2CaOCl2 + H2O + CO2 CaCO3 + HOCl + CaCl2
Tabung Kedua ditambah dengan beberapa tetes HCl 0.1 M, yang
penambahan HCl ini dimaksudkan untuk menambah konsentrasi klor pada
larutan. Dan yang terjadi adalah warna sedikit memudar.
OCl- + H+ HOCl
Dan yang terjadi pada kertas berwarna adalah warna kertas akan lebih
cepat memudar karena kekuatan dari kaporit ditentukan oleh banyaknya klor
yang tersedia, dimana pada reaksi ini kaporit juga berfungsi sebagai pemutih.
Reaksi yang terjadi :
HOCl + H+ + Cl- Cl2↑ + H2O
Percobaan Keempat
1 sendok teh NaCl dalam labu tabung reaksi ditambahkan sedikit
H2SO4 pekat. Kemudian ditutup dengan karet penutup dan hubungkan selang
dengan tabung reaksi yang berisi sedikit air dan lalu dipanaskan. Kemudian air
pada tabung reaksi yang dialiri gas diuji dengan lakmus biru, dan kertas lakmus
biru berubah menjadi merah karena dihasilkan gas Cl2 yang berbau menyengat
(+). Reaksi yang terjadi :
2NaCl(aq) + 2H2SO4(aq) → Cl2 + NaHSO4(aq) + SO2 + 2H2O(l)
Kemudian diulangi percobaan ini menggunakan hablur KBr, sama
seperti sebelumnya tabung reaksi dipanaskan dan didapatkan gas putih yang
merupakan gas Br2 sesuai dengan reaksi berikut :
2KBr(aq) + 2H2SO4(aq) → Br2 (g) + K2SO4(aq) + SO2 + 2H2O(l)
Kemudian larutan yang telah terkena penambahan gas di uji dengan
kertas lakmus biru, dan kertas lakmus berubah menjadi berwarna merah yang
menunjukan bahwa larutan bersifat asam yaitu HBr sesuai dengan reaksi
berikut:
KBr + H2SO4 HBr↑ + HSO4- + K+
Gas Br yang berbau menyengat (++) yang keluar diuji juga dengan
kertas saring yang telah ditetesi KI + amilum dan kertas saring pun berubah
menjadi berwarna ungu yang menandakan pelepasan Iod.
Kemudian diulangi kembali percobaan ini menggunakan hablur KI,
sama seperti sebelumnya tabung reaksi dipanaskan dan didapatkan gas putih,
kemudian larutan yang telah terkena penambahan gas di uji dengan kertas
lakmus biru, dan kertas lakmus berubah menjadi berwarna merah yang
menunjukan bahwa larutan bersifat asam yaitu HI sesuai dengan reaksi berikut:
Gas I2 yang keluar diuji juga dengan kertas saring yang telah ditetesi
KI + amilum dan kertas saringpun berupah menjadi berwarna ungu yang
menandakan pelepasan Iod.
Berdasarkan percobaan keempat dapat disimpulkan bahwa Gas Cl 2
dapat dibuat dengan mereaksikan NaCl dan H2SO4. Gas Br2 dapat dibuat
dengan mereaksikan KBr dan H2SO4. Serta gas I2 dapat dibuat dengan
mereaksikan KI dan H2SO4.
Percobaan Kelima
Pada percobaan kelima dibagi 3 tabung reaksi:
Tabung Pertama dimasukkan 1 ml natrium klorida dan dialiri gas klor
kemudian ditambahkan sedikit larutan CS2 tak berwarna . Penambahan CS2
yaitu untuk menangkap gas klor dan pencampuran tersebut terbentuk 2 lapisan
yaitu larutan tak berwarna (+) dan selain itu CS2 berfungsi sebagai katalis.
Karena klor dalam natrium klorida didesak oleh gas klor menjadi natrium
klorida.
NaCl + Cl2 NaCl+ Cl2
Reaksi yang terjadi pada percobaan kelima bagian tabung pertama yaitu:
NaCl (aq) + Cl2(g) + CS2 (aq)→ NaCl (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq)
Tabung Kedua dimasukkan 1 ml kalium bromida dan dialiri gas klor dan
kemudian ditambahkan sedikit larutan CS2 tak berwarna . Pencampuran tersebut
terbentuk 2 lapisan yaitu larutan tak berwarna (+ +) dan fungsi larutan CS2
adalah sebagai katalis. Karena gas klor mendesak Br maka menjadi kalium
bromida:
2KBr + Cl2 2KCl + Br2
Reaksi yang terjadi pada percobaan kelima bagian tabung kedua yaitu:
2KBr (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + Br2 (g) + CS2 (aq)
Tabung Ketiga dimasukkan 1 ml kalium iodida dialiri gas klor dan ditambahkan
sedikit larutan CS2 tak berwarna. Pencampuran tersebut terbentuk 2 lapisan
yaitu larutan tak berwarna (+ + +). Karena KI didesak oleh gas klor maka
terbentuk kalium iodida:
2KI + Cl2 2 KCl + I2
Reaksi yang terjadi pada percobaan kelima bagian tabung kedua yaitu:
2KI (aq) + Cl2 (g) + CS2 (aq) → 2KCl (aq) + I2 (g) + CS2 (aq)
Dari percobaan kelima dapat disimpulkan bahwa terbentuknya 2
lapisan tak berwarna, hal tersebut menunjukkan tingkat kelarutan yang berbeda
antara Cl, Br, dan I.
Percobaan Keenam
Pada percobaan keenam yaitu untuk mengetahui kelarutan Iodin, yang
perlu dilakukan yaitu dengan memasukkan 1 butir Iodin padat yang berwarna
hitam ke dalam tiga tabung reaksi :
Tabung pertama ditambah 5 tetes air kemudian larutan menjadi berwarna
kuning dan terbentuk endapan hitam karena iodin tidak larut dalam air.
I2 (s) + H2O
Tabung kedua ditambah 5 tetes KI dan warna larutan berubah menjadi larutan
jingga (+) dan terdapat endapan hitam.
I2 (s) + KI (aq) → KI3 (aq)
Tabung ketiga iodin ditambah 5 tetes HCl pekat dan warna larutannya berubah
menjadi larutan kuning (+) dan terdapat sedikit endapan hitam yang lama -
kelamaan tidak terjadi endapan karena kelarutan HCl lebih lambat dari KI.
I2 (s) + HCl (aq) → 2HI (aq) + Cl2 (g)
X. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium?
Jawab :
Proses Weldon
Jawab :
Dry cleaning ;
Pembuatan senyawaorganic,
KCl sebagai pupuk tanaman, bahan pembuat mercon dan korek api;
Jawab:
Reaksi percobaan 1:
MnO2 (s) + 2 NaCl (s) + 2 H2SO4(aq) → MnSO4 (aq) + Na2SO4(aq) +
2H2O(l) + Cl2 (g)
2I- (aq) + Cl2 (g) → I2 (g) + 2Cl- (aq)
MnO2 (s) + 2 KBr (s) + 2 H2SO4(aq) → MnSO4 (aq) + K2SO4(aq) +
2H2O(l) + Br2 (g) + 2H2O(l)
2I- (aq) + Br2 (g) → I2 (g) + 2Br- (aq)
Reaksi percobaan 2:
NaCl (aq) + AgNO3 (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
NaCl (aq) + HgNO3 (aq) → HgCl (s) + NaNO3 (aq)
2NaCl (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) → PbCl2 (s) + 2CH3COONa (aq)
KBr (aq) + AgNO3 (aq) → AgBr (s) + KNO3 (aq)
KBr (aq) + HgNO3 (aq) → HgBr (s) + KNO3 (aq)
2KBr (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) → PbBr2 (s) + 2CH3COOK (aq)
Reaksi percobaan 3:
Ca(OCl)2 (s) + H2O (l) → HOCl(aq) + Ca(OH)2 (s)
HOCl(aq) + HCl (aq) → Cl2 (g) + H2O (l)
Reaksi percobaan 4:
KBr(s) + 2H2SO4(aq) HBr(g) + SO2(aq) + K2SO4(aq)
2KBr(s) + 2H2SO4(aq) Br2(g) + SO2(aq) + K2(aq) + SO42-(aq) +
2H2O(aq)
Br2(g) + 2KI(aq) 2KBr(aq) + I2(g)
KI(s) + H2SO4(aq) HI(g) + KHSO4(aq)
2KI(s) + 2H2SO4(aq) I2(g) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)
Reaksi percobaan 5:
NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) → NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)
2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + Br2(g) + CS2(aq)
2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + I2(g) + CS2(aq)
Reaksi percobaan 6:
I2 (s) + H2O (l) →
I2 (s) + KI (aq) → KI (aq)
I2 (s) + HCl (aq) → HI (aq) + Cl2 (g)
4. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium
iodida?
Jawab :
Iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium iodida, hal
tersebut dikarenakan iod yang dilarutkan dalam larutan kalium iodida
membentuk polihalida I3- sehingga dapat larut dalam larutan kalium iodida,
sedangkan iod dalam air tidak dapat larut karena air tidak dapat
mengoksidasi iod sehingga tidak terjadi reaksi antara keduanya.
Jawab :
Endapan yang terjadi untuk 3 tabung pertama yang diisi dengan NaCl
1. AgNO3+ NaCl → NaNO3+ AgCl (endapan putih +++)
2. HgNO3+ NaCl → NaNO3+ HgCl (endapan putih +)
3. Pb(CH3COO)2+ NaCl →2CH3COONa + PbCl2 (endapan putih ++)
Endapan yang terjadi untuk 3 tabung pertama yang diisi dengan KBr
1. AgNO3+ KBr→KNO3+ AgBr (endapan kuning pucat +++)
2. HgNO3+ KBr→KNO3+ HgBr (endapan putih+)
3. Pb(CH3COO)2+ KBr→2 CH3COOK + PbBr2 (endapan putih ++)
Jawab :
Jika tidak dihasilkan HBr dan HI dimungkinkan karena senyawa HI dan HBr
tidak dapat dibuat dengan menggunakan pereaksi H2SO4, tetapi dibuat oleh
H3PO4, dimana merupakan oksidator lemah sehingga tidak dapat
mengoksidasi KBr menjadi HBr dan KI menjadi HI. Sedangkan asam sulfat
merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi KBr menjadi HBr dan
mengoksidasi KI menjadi HI. Kemungkinan yang kedua walaupun telah
digunakan pereaksi H2SO4 namun tidak terbentuk HI, dapat disebabkan
karena HI yang terbentuk hanya sedikit sehingga tidak mampu mengubah
kertas lakmus biru menjadi merah.