Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan sebuah kebutuhan fitrah manusia, fitrah keagamaan yang
ada dalam diri manusia. Naluri beragama merupakan fitrah sejak lahir di samping
naluri-naluri lainnya, seperti: untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
keturunan, maka agama merupakan naluri (fitrah) manusia yang dibawa sejak lahir.
Agama dalam bahasa Arab adalah din yang menurut seorang ulama Islam berarti
“aturan-aturan yang berasal dari Tuhan yang harus ditaati dan dikerjakan oleh
manusia demi kebahagiaan manusia itu sendiri baik di dunia maupun di akhirat
nanti”. Jadi mesti merupakan aturan Tuhan. Agama berisi aturan dan norma yang
mengatur kehidupan dan kematian manusia sebagai makhluk individu dan social
agar berperilaku baik dan bertujuan untuk mencapai keselamatan di dunia dan
akhirat. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia merupakan
makhluk Tuhan yang memiliki tuntutan untuk menyembah dan bersyukur atas
segala sesuatu yang telah diciptakan sehingga manusia dapat bertahan hidup dan
melestarikan populasinya. Manusia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda.
Walaupun kepercayaan manusia banyak yang berbeda tetapi dari seluruh
kepercayaan tersebut memiliki satu tujuan yang jelas. Kepercayaan dan agama
memberikan segala sesuatu penjelasan bahwa manusia adalah makhluk yang harus
bersyukur kepada Dia dan memiliki potensi untuk besikap baik atau bersikap buruk,
bersikap jujur atau dusta dan dalam diri manusia selalu terdapat aspek hawa nafsu,
seks dan rasa ingin berkuasa. Semua sikap yang telah disebutkan dapat
dikendalikan oleh manusia tersebut apabila manusia tersebut mempelajari agama
sejak usia dini. Sangat bagus apabila sejak dunia dini manusia telah diperkenalkan
agama dalam kehidupan mereka karena pada masa kecil lah otak manusia sangat
mudah menyerap ilmu pengetahuan dan mempelajari kehidupan sehingga
pengetahuan masa kecil lah yang akan mempengaruhi kehidupan mereka kedepan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan islam tentang kehidupan?
2. Bagaimana Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir?
3. Bagaimana Ragam Orientasi Hidup Manusia ?
4. Apa Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia?
5. Bagaimna Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an?

C. Tujuan
1. Mahasiswa/i diharapkan mengetahui pandangan islam tentangp kehidupan.
2. Mahasiswa/i diharapkan mengetahui perjalanan hidup manusia dari alam ruh
hingga hari akhir.
3. Mahasiswa/i diharapkan mengetahui ragam orientasi hidup manusi.
4. Mahasiswa/i diharapkan mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia.
5. Mahasiswa/i diharapkan mengetahui hidup sukses dalam pandangan Al-Quran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandangan Islam Tentang Kehidupan


Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai
hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin
kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. Agama Islam,
yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir zaman,
ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah
Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan
petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Ajaran
Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan
meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan mu’amalah duniawiyah.
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah, Agama
semua Nabi-nabi, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Agama yang menjadi
petunjuk bagi manusia, Agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
dan hubungan manusia dengan sesama, Agama yang menjadi rahmat bagi semesta
alam. Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah dan agama yang sempurna.
Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki dasar/landasan hidup Tauhid
kepada Allah, fungsi/peran dalam kehidupan berupa ibadah, dan menjalankan
kekhalifahan, dan bertujuan untuk meraih Ridha serta Karunia Allah SWT. Islam
yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan di dunia
apabila benar-benar diimani, difahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh
pemeluknya (orang Islam, umat Islam) secara total atau kaffah dan penuh
ketundukan atau penyerahan diri. Dengan pengamalan Islam yang sepenuh hati dan
sungguh-sungguh itu maka terbentuk manusia muslimin yang memiliki sifat-sifat
utama: a. Kepribadian Muslim, b. Kepribadian Mu’min, c. Kepribadian Muhsin
dalam arti berakhlak mulia, dan d. Kepribadian Muttaqin. Setiap muslim yang
berjiwa mu’min, muhsin, dan muttaqin, yang paripuma itu dituntut untuk memiliki
keyakinan (aqidah) berdasarkan tauhid yang istiqamah dan bersih dari syirk,
bid’ah, dan khurafat; memiliki cara berpikir (bayani), (burhani), dan (irfani); dan
perilaku serta tindakan yang senantiasa dilandasi oleh dan mencerminkan akhlaq

3
alkarimah yang menjadi rahmatan li-‘alamin. Dalam kehidupan di dunia ini
menuju kehidupan di akhirat nanti pada hakikatnya Islam yang serba utama itu
benar-benar dapat dirasakan, diamati, ditunjukkan, dibuktikan, dan membuahkan
rahmat bagi semesta alam sebagai sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan)
apabila sungguh–sungguh secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan
demikian Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan
yang menyatu dalam diri setiap muslim dan kaum muslimin sebagaimana menjadi
pesan utama risalah da’wah Islam. Da’wah Islam sebagai wujud menyeru dan
membawa umat manusia ke jalan Allah pada dasarnya harus dimulai dari orang–
orang Islam sebagai pelaku da’wah itu sendiri (ibda binafsika) sebelum berda’wah
kepada orang/pihak lain sesuai dengan seruan Allah: “Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka….”.
Upaya mewujudkan Islam dalam kehidupan dilakukan melalui da’wah itu
ialah mengajak kepada kebaikan (amar ma’ruf), mencegah kemunkaran (nahyu
munkar), dan mengajak untuk beriman (tu’minuna billah) guna terwujudnya umat
yang sebaik-baiknya atau khairu ummah Berdasarkan pada keyakinan, pemahaman,
dan penghayatan Islam yang mendalam dan menyeluruh itu maka bagi segenap
warga Muhammadiyah merupakan suatu kewajiban yang mutlak untuk
melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan dengan jalan
mempraktikkan hidup Islami dalam lingkungan sendiri sebelum menda’wahkan
Islam kepada pihak lain. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam maupun warga
Muhammadiyah sebagai muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam
mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah
secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara perorangan dan
kolektif sebagai pelaku da’wah menjadi rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan di
muka bumi ini.

B. Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir


Perjalan hidup manusia berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam
barzah dan terakhir sampai pada alam akhirat (akhir). Manusia merupakan makhluk
terakhir yang diciptaka Allah SWT. setelah sebelumnya Allah menciptakan
makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah SWT.

4
menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia
diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) dimuka bumi dan kemakmurannya.
1. Alam Arwah
Allah SWT. mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu
ruh-ruh manusia yang berada di dalam arwah. Di sebutkan dalam Al-Qur’an
surah Al-A’raf, 7:172 yang artinya;
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” Mereka menjawab:
“Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang
demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya
kami (bani Adam) adalah orang-oarang yang lemah terhadap ini (Keesaan
Tuhan)”.
Dengan kesaksian dan perjanjian ini seluruh umat manusia lahir kedunia
sudah memiliki fitrah beriman kepada-Nya dan agama yang lurus. Al-Qur’an
surah Ar-Rum, 30:30 yang artinya; “Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada Agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada pengubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
Agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
2. Alam Rahim
Penciptaan manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mu’minun 23:
12, 13 & 14 yang artinya;
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) tanah. Kemudin kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudin air mani itu kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan
segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, pencipta yang paling baik”.
Kemudian di dalam surah lain juga dijelaskan penciptaan manusia yaitu surah
Al-Furqan, 25:54 yang artiya; “Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari

5
air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan
Tuhanmu Maha Kuasa”.
3. Alam Dunia
Manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan fitrah, suci, bersih seperti
kertas putih yang belum di coret-coret. Setelah akil balig pendidikan dan
lingkungannya yang akan mewarnai kehidupannya. Kejadian ini dijelaskan
dalam beberapa surah Al-Qur’an. Contohnya Al-Qur’an surah Al-Hajj 22: 5,
Al-Imran 3:28, An Nahl 16:42, Al-Isra 17:70. Perjalanan manusia di dunia
bagaikan air jernih yang mengalir, dicemari sampah-sampah kemudian air ini
menjadi keruh dan kotor. Jadi semua perilaku dan sifat manusia itu akan baik
oleh dirinya dan akan buruk oleh sifatnya sendiri. Allah SWT. adalah tempat
lautan ampunan, lautan kasih sayang yang menerima siapa saja tanpa
mengenal kedudukan yang hendak kembali kejalan-Nya dan akan mengangkat
manusia dari keterpurukan bagi yang bertawakal dan bertakwa kepada-Nya.
Semua ini telah dijelaskan di dalam surah Az-Zumar, 39:53 yang artinya;
“Katakanlah: Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya dialah
Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. Di dalam surah lain juga
dijelaskan yaitu Al-Qur’an surah An-Nisa 4: 48, Al-Araf 7: 23, Al-Imran
3:173.
4. Alam Barzakh (kubur)
Alam Barzakh adalah taman dari taman–taman surga atau lembah dari
lembah-lembah neraka. Dialam ini manusia tinggal sendiri, yang akan
menemani adalah amal perbuatan yang pernah diperbuat selama didunia. Jika,
seseorang yang menjadi penghuni surga akan dibukakan pintu untuknya surga
setiap pagi dan sore (dia akan merasakan hawa surga). Sebaliknya jika menjadi
penghuni neraka akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore (dia aka
merasakan hawa panasnya neraka). Dialam kubur manusia yang beriman itu
dapat dengan mudah menjawab pertanyaan oleh Malaikat Munkar Nakir yaitu;
a. Siapa Tuhanmu ?
b. Apa agamamu ?

6
c. Apa kitab pedomanmu ?
d. Siapa yang mengajarimu? Dsb.
5. Alam Akhirat
Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian
mereka masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang
bertakwa dan neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang
sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada penghuninya untuk
siap menyambut dengan sebaik-baiknya. Nerakapun sudah rindu dengan
penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan
Hadis telah menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar
menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang
akan mereka alami. Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani
maupun orang-orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka
tempatnya adalah neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya
jika ditaruh di dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman
penghuni neraka adalah nanah dan makanannya zaqum (buah berduri).
Manusia di sana tidak hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak
mati karena jika mati akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal
abadi.
Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan, tidak
merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka dinaungi
pohon-pohon surga dan buah yang sangat mudah untuk dipetik. Mereka juga
mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang sangat
bening. Mereka akan minum-minuman surga yang rasanya sangat nikmat
seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila.
Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai
mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu. Penghuni
surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat indah
bagaikan mutiara yang bertaburan. Orang-orang beriman di surga memakai
pakaian sutra halus berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang
terbuat dari perak dan emas. Allah SWT. memberikan minuman kepada
mereka minuman yang bersih dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri

7
dan bidadari surga. Mereka berwarna putih bersih berseri, bermata bulat,
pandangannya pendek, selalu gadis sebaya belum pernah disentuh manusia dan
jin. Buah dadanya montok dan segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang
kotoran.Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta
Allah yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat
melihat bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah
secara serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci.

C. Ragam Orientasi Hidup Manusia


Kehidupan dunia merupakan kehidupan sementara dan kehidupan akherat
adalah kehidupan abadi. Kehidupan sementara harus sejalan dengan kehidupan
abadi. Jika tidak, maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam menjalani kehidupan
ini. Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk mengisi danmemanfaatkan
kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Seorang muslim hendaknya memiliki
orientasi hidup yang jelas, yang paling tidak meliputi tiga hal:
1. Orientasi kemanfaatan (kemaslahatan)
Manusia yang baik adalah manusia yang bisa memberi kemanfaatan
(kemaslahatan) yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Oleh karena itu, segala
potensi yang kita miliki harus kita gunakan untuk memberi kemanfaatan
kebaikan yang sebesar-besarnya, bila ini yang dilakukan manusia, maka banyak
persoalan bisa kita pecahkan dan banyak kemajuan yang bisa kita capai.
Namun, yang amat kita sayangkan adalah banyak manusia yang belum bisa
memberi kemanfaatan kepada orang lain, bahkan dirinya sendiri saja
bermasalah. Oleh karena itu, segala bentuk kesia-siaan akan ditinggalkan oleh
setiap mukmin yang ingin meraih keberuntungan dalam kehidupannya di dunia
dan akhirat. Allah SWT. berfirman:
”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang
yang khusyu' dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”. (QS. Al-Mu’minun, 23:1-3)
2. Orientasi kepedulian
Sebagai muslim yang beriman sudah pastinya hurus memiliki rasa
kepedulian. Contohnya, kita membantu terhadap kesulitan hidup yang dialami

8
orang lain dan kita akan berusaha menjadi bagian dari solusinya. Maksudnya
yaitu apabila ada orang yang sedang kesulitan kita membantunya agar kesulitan
yang dialaminya dapat terselesaikan dengan cepat. Inilah kebajikan yang harus
kita tunjukkan dalam kehidupan nyata sebagaimana firman Allah SWT:
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memer dekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah, 2:177)
3. Orientasi kedisiplinan
Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan
nilai-nilai kebenaran yang datang dari Allah SWT. dan telah dibimbing dengan
diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuknya sehingga bisa membedakan
mana jalan hidup yang benar dan mana yang salah, Allah SWT. berfirman:
”(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah, 2:185)

D. Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia


1. Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan penciptaan manusia adalah sebagai abdi kepada Allah
dan khalifah di bumi. “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepadaKu”. (Adh-Dhariyat, 51:56). Tanggung jawab sebagai
abdi merupakan suatu tanggung jawab individu atau fardhu’ain. Meliputi kepada
kemestian untuk memahami lapangan akidah dan tauhid, syariat dan
akhlak. Pengabdian manusia pada Allah lebih mencerminkan manusia agar

9
terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena
itu pengabdian manusia harus dilakukan secara ikhlas karena Allah SWT. Dalam
hal ini Allah berfirman: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia,
melainkan supaya mereka menyambah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki
sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka member aku
makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha pemberi Rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh”. (Adh-Dhariyat, 51:56-58)
“Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama dengan
lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan degnan
dekimikian itulah Agama yang lurus”. (Bayinnah, 98:5)
2. Fungsi Penciptaan Manusia
Fungsi penciptaan manusia adalah sebagai khalifah yang telah ditetapkan Allah
SWT. diantaranya adalah:
A. Belajar (surat An-naml, 27: 15-16 dan Al-Mukmin :54) ; Belajar yang
dinyatakan pada ayat pertama surat Al-Alaq adalah mempelajari ilmu Allah
yaitu Al Qur’an.
B. Mengajarkan ilmu (Al-Baqoroh, 2: 31-39); Khalifah yang telah diajarkan
ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain. Hal ini
yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al-Qu’ran dan juga Al Bayan.
C. Membudayakan ilmu (Al-Mukmin : 35 ); Ilmu yang telah diketahui bukan
hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk
dirinya sendiri dahulu agar membudaya.

E. Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an


Pada umumnya masyarakat memahami arti kesuksesan identik dengan
pencapaian cita-cita, harapan serta keinginan. Simpelnya Kata sukses berarti
pencapaian keberhasilan atau keberuntungan atas wujud nyata dari apa-apa yang
dicita-citakan. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri
(dengan beriman), dan dia ingat nama tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi
kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan
akhirat lebih baik dan kekal”. (QS. A'Alaa, 87: 14 - 17)

10
Lantas bagaimana makna “Sukses Menurut Al-qur’an?”. Dalam Al-qu’ran kata
sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat dan al-fauz. Menurut tata
bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan, keberuntungan dan
kebertahanan hidup. An-najaat berarti keselamatan atau keterhindaran dari bencana
serta kegagalan dan terhalaunya hambatan. Adapun al-fauz berarti keberhasilan
atau keberuntungan yang baik. Dalam Al-qur’an yang berkaitan dengan al-falaah,
hampir rata-rata menjelaskan dan menerangkan 5 hal tersebut di bawah ini.
1. Bebas dari hal-hal yang membuat rugi, sakit dan memperburuk keadaan diri
(An-najaat),
2. Mendapatkan dan meraih keadaan dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-
falaah),
3. Tercapainya harapan serta cita-cita (Al-fauz),
4. Menang dan berhasil menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
5. Menggapai 'keabadian' hidup (al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif
sepanjang sejarah, mendapatkan kehidupan damai (kekal) di dunia dan
kehidupan akhirat.

D. Cara Hidup Sukses Dalam Islam

1. Niatkan Maka Kau Aka Mendapatkan


Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia
berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya setiap
perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan”. (HR Bukhari Muslim)
2. Mendo’akan Saudara
Jika kita mendo’akan saudara kita tanpa sepengetahuannya, insya Allah kita
akan mendapatkan apa yang kita do’akan.
Dari Abu Darda’ra bahwasannya ia mendengar Rasulullah SAW.
bersabda:“Tiada seorang muslim yang mendo’akan saudaranya tanpa
sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula
seperti itu”.(HR. Muslim)
3. Memiliki Ilmunya

11
“Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli
ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya
bintang”. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)
“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu
dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan
ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu”.
(Iman Syafi’i)
4. Berubahlah
Allah yang menentukan, namun perintah Allah juga agar kita mau mengubah
diri sendiri. Jika anda ingin meraih apa yang anda inginkan atau mengubah
kondisi anda, maka berubahlah.
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang
mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya”. (QS Ar-Ra’d, 13:11)
5. Silahturahim
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya
(perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan
silaturahmi”.(HR Muslim)
“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan
dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah
dan menyambung silaturahmi”. (HR Imam Bazar, Imam Hakim)
6. Berdo’a
”Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang
memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-
Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Q.S Al-Baqarah, 2:186)
Hadis dari Imam Turmidzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar,
bahwa Nabi SAW. bersabda :
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan
dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah
daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a
bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan

12
tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai
hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)
7. Tawakal
Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-
sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian
sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada
pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan
kenyang”.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)
8. Sahadaqah
”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah, 2: 261)
9. Syukur
“Sesunggunhnya jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku)
untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih”. (QS
Ibrahim, 14: 7)
10.Bertakwa
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-
tiap sesuatu”. (QS. At-Talaq, 65:2-3)

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran dan fungsi Agama bagi manusia sangatlah berpengaruh terhadap
kehidupannya, karena setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk
mecapai kehidupan yang sejahtera, baik sebagi pedoman dalam kehidupanya atau
petunjuk hidupnya. Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-
budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun
lingkungan masyarakat. Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para
Rasul, sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang
menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. Agama
Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir
zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam Al-Quran dan
Sunnah Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintah-perintah, larangan-larangan,
dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Ajaran
Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan
meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan mu’amalah duniawiyah.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia karena Agama:
1. Sumber moral
2. Merupakan petunjuk kebenaran
3. Merupakan sumber informasi yang akurat
4. Memberi bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupu dikala duka

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca
yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurnanya makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dakwatuna.com/2007/02/21/108/perjalanan-hidup-
manusia/#axzz3nASp4R3p. Diakses pada tanggal 18 Maret 2018.
http://surouawwabi.blogspot.co.id/2012/02/orientasi-kehidupan.html. Diakses pada
tanggal 18 Maret 2018.
https://aristasefree.wordpress.com/tag/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-islam/.
Diakses pada tanggal 18 maret 2018.
https://wmazmi.wordpress.com/2008/05/26/tujuan-penciptaan-manusia/. Diakses pada
tanggal 18 Maret 2018.
http://www.motivasi-islami.com/10-cara-sukses-dalam-islam/. diakses

15

Anda mungkin juga menyukai