DOSEN PENGASUH:
DIAN KHARISMADEWI, S.T., M.T., PH.D.
Jika T adalah periode terkecil, maka T disebut periode dasar, dan selang
a x a+T, dimana a sebuah konstanta, disebut selang dasar fungsi
periodic f(x).
Contoh fungsi periodic yang paling sederhana adalah fungsi sin x dan
cos x, karena sin (x±2) = sin x, dan cos(x±2) = cos x
Kedua fungsi ini memiliki periode T = 2
Koefisien Fourier
Andaikan f(x) adalah sebuah fungsi periodic dengan periode T yang
terdefinisikan dalan selang dasar a x a+T, yakni f(x) = f(x±T), maka
fungsi f(x) dapat diuraikan dalam deret Fourier sbb:
Dengan koefisien-koefisien A0, An dan Bn yang disebut sebagai
koefisien-koefisien Fourier, ditentukan oleh fungsi f(x) melalui
hubungan integral:
1 𝑎+𝑇
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 𝑎
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿
Dengan T = periode dan L = 1/2T
Misalkan interval fungsi x adalah -x, maka
1
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
−
1
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥
−
1
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥
−
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:
∞
𝐴0
𝑓 𝑥 = + (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥)
2
𝑛=1
Contoh:
1. Carilah deret Fourier dari fungsi f(x) = x, pada interval -x.
Jawab:
1 1
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑥 𝑑𝑥 = 0
− −
Untuk n1,
1 1
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑥𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 = 0
− −
1 1 2
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑥𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥 = (−1)𝑛+1
− − 𝑛
Sehingga, ∞
(−1)𝑛+1
𝑓 𝑥 =2 sin 𝑛𝑥
𝑛
𝑛=1
Contoh:
2. Carilah deret Fourier dari fungsi periodic pada gambar berikut.
f(x) = -, -<x<0, dan f(x) = x, 0<x<
-2 0 2
Jawab:
1 1 0
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න − 𝑑𝑥 + න 𝑥 𝑑𝑥 = −
− − 0 2
1 1 0
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න −𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 + න 𝑥𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥
− − 0
1 𝑛−1 ,
𝐴𝑛 = −1 𝑛≥1
𝑛 2
1 1 0
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න −𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥 + න 𝑥𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥
− − 0
1
𝐵𝑛 = 1 − 2(−1)𝑛
𝑛
Sehingga, deret Fouriernya adalah
∞
𝐴0
𝑓 𝑥 = + (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥)
2
𝑛=1
∞
1 𝑛
1
𝑓 𝑥 = − + 2 (−1) −1 cos 𝑛𝑥 + 1 − 2(−1)𝑛 sin 𝑛𝑥
4 𝑛 𝑛
𝑛=1
Contoh:
3. Gambarlah setiap fungsi berikut.
a). f(x) = 3, 0<x<5, dan f(x) = -3, -5<x<0, periode = 10
Jawab:
Karena periodenya 10, bagian grafik pada -5 < x < 5 ditunjukkan dengan garis
tebal, diperluas secara periodic diluar jangkauan dengan garis putus-putus
(merupakan titik ketakkontinuan f(x)).
Contoh:
3. Gambarlah setiap fungsi berikut.
b). f(x) = sin x, 0x, dan f(x) = 0, <x<2, periode = 2
c). f(x) = 0, 0x<2, f(x) = 1, 2x<4, dan f(x) = 0, 4x<6, periode = 6
Contoh:
4. Diketahui fungsi f(x) sbb: f(x) = 1, -<x<0, dan f(x) = 0, 0<x<.
Periodik dengan periode 2 sehingga f(x±2)=f(x). Uraikan fungsi ini
dalam uraian deret Fourier.
Jawab:
Menurut definisi fungsi periodic, periode fungsi f(x) diatas adalah T=
2, dengan demikian L=1/2T=, selang dasarnya -x, jadi a= -.
Diluar selang ini, f(x) didefinisikan sebagai perluasan selang dasar ke
arah kiri dan kanan sumbu x, seperti terlihat pada gambar.
Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sbb:
1 𝑎+𝑇 1 −𝜋+2𝜋 1 𝜋
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝜋 −𝜋 𝜋 −𝜋
1 𝜋 1 0 𝜋
1 0
𝜋
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 1 𝑑𝑥 + න 0 𝑑𝑥 = 𝑥 |−𝜋 = = 1
𝜋 −𝜋 𝜋 −𝜋 0 𝜋 𝜋
1 1 0
1
𝐴𝑛 = 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 |−𝜋 = 𝑠𝑖𝑛0 + 𝑠𝑖𝑛𝑛𝜋 = 0
𝜋 𝑛 𝑛𝜋
Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sbb:
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥 1 −𝜋+2𝜋 𝑛𝜋𝑥
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿 𝜋 −𝜋 2𝜋
0 𝜋
1 1 0
𝐵𝑛 = න 1 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥 + න 0 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥 = න 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥
𝜋 −𝜋 0 𝜋 −𝜋
1 1 0
1 1
𝐵𝑛 = − 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 |−𝜋 = − 𝑐𝑜𝑠0 + 𝑐𝑜𝑠𝑛𝜋 = − (1 − −1 𝑛 )
𝜋 𝑛 𝑛𝜋 𝑛𝜋
2
−
𝑛𝜋,𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
𝐵𝑛 = {0,𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:
∞
𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1
∞
1 2 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + (− 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝑛𝜋 𝜋
𝑛=1 (𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙)
1 2 1 1
𝑓 𝑥 = + − sin 𝑥 − sin 3𝑥 − sin 5𝑥 − …
2 𝜋 3 5
1 2 1 1
𝑓 𝑥 = − sin 𝑥 + sin 3𝑥 + sin 5𝑥 + …
2 𝜋 3 5
Contoh:
5. Diketahui fungsi f(x) sbb: f(x) = 1, 0<x<1, dan f(x) = 0, 1<x<2. Periodik
dengan periode 2 sehingga f(x±2)=f(x). Uraikan fungsi ini dalam uraian
deret Fourier.
Jawab:
Menurut definisi fungsi periodic, periode fungsi f(x) diatas adalah T= 2,
dengan demikian L=1/2T=1, selang dasarnya 0x2, jadi a=0. Diluar
selang ini, f(x) didefinisikan sebagai perluasan selang dasar ke arah kiri
dan kanan sumbu x, seperti terlihat pada gambar.
Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sbb:
1 𝑎+𝑇
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 1
𝐿 𝑎
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥 = 0
𝐿 𝑎 𝐿
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥 1
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥 = − −1𝑛 − 1
𝐿 𝑎 𝐿 𝑛𝜋
2
,𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
𝑛𝜋
𝐵𝑛 = {0,𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
∞
𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:
∞
𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1
∞
1 2 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ( 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝑛𝜋 𝜋
𝑛=1 (𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙)
1 2 1 1
𝑓 𝑥 = + sin 𝑥 + sin 3𝑥 + sin 5𝑥 + …
2 𝜋 3 5
Syarat Dirichlet
Persyaratan sebuah fungsi f(x) agar dapat dinyatakan dalam deret
Fourier, ditentukan oleh syarat Dirichlet berikut jika:
(a) f(x) periodic dengan periode T
(b) Bernilai tunggal serta continue bagian demi bagian dalam selang
dasarnya; axa+T, dan
𝑎+𝑇
(c) 𝑓 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 nilainya berhingga.
Maka deret Fourier diruas kanan konvergen ke nilai:
(1) f(x) disemua titik kekontinuan f(x) dan
f ( x 0) f ( x 0)
(2) Lim di setiap titik ketakkontinuan.
2
Contoh:
1. Pada gambar berikut. Tentukanlah konvergen ke nilai berapa deret
Fourier tersebut di titik-titik kekontinuan x = ½. 3/2, ¾. -5/2. dan di
titik-titik ketakkontinuan x = 0, 1, 2, 3.
Jawab:
Menurut syarat dirichlet, maka
Dititik-titik kekontinuan:
x = ½ konvergen ke 1 x = ¾ konvergen ke 1
x = 3/2 konvergen ke 0 x = -5/2 konvergen ke 0
Dititik-titik ketakkontinuan:
x = 0 konvergen ke ½(0+1) = ½
x = 1 konvergen ke ½(1+0) = ½
x = 2 konvergen ke ½(0+1) = ½
x = -3 konvergen ke ½(1+0) = ½
Cosine and Sine Series (Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil)
Perhitungan koefisien-koefisien Fourier sering kali dipermudah, jika
fungsi f(x) yang diuraikan memiliki sifar istimewa genap atau ganjil
terhadap sumbu x=0 (sumbu f(x)). Keduanya didefinisikan sbb:
Sebuah fungsi f(x) adalah:
a). Genap, jika berlaku f(-x) = f(x)
b). Ganjil, jika berlaku f(-x) = -f(x)
Untuk semua x dalam daerah definisi f(x).
Sebagai contoh, fungsi x2 dan cos x adalah fungsi genap, karena (-x2) =
x2 dan cos(-x) = cos x. Sedangkan fungsi x dan sin x adalah fungsi ganjil,
karena (-x) = -(x) dan sin (-x) = - sin(x).
Cosine and Sine Series (Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap)
Pada umumnya, fungsi pangkat genap dari x merupakan fungsi genap,
dan sebaliknya.