Anda di halaman 1dari 26

MATEMATIKA TEKNIK KIMIA II

DOSEN PENGASUH:
DIAN KHARISMADEWI, S.T., M.T., PH.D.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017/2018
Deret Fourier
Uraian deret fungsi periodic disebut uraian deret Fourier. Deret ini
dirumuskan pertama kali oleh matematikawan Perancis Joseph Fourier
pada tahun 1807.

Fungsi periodic ini seringkali muncul dalam berbagai persoalan fisika,


seperti getaran mekanik, arus listrik bolak-balik (AC), gelombang bunyi,
gelombang elektromagnetik, hantaran panas, dsb.

Fungsi periodic yang rumit dapat dianalisis secara sederhana dengan


cara menguraikannya ke dalam suatu deret fungsi periodic sederhana
yang dibangun oleh fungsi sin x dan cos x.
Sebuah fungsi f(x) dikatakan periodic dengan periode T>0, jika berlaku
f(x±T) = f(x), untuk semua x.

Jika T adalah periode terkecil, maka T disebut periode dasar, dan selang
a  x  a+T, dimana a sebuah konstanta, disebut selang dasar fungsi
periodic f(x).

Konstanta a pada selang dasar dapat dipilih sembarang, berharga nol


atau negative. Pilihan a=-T/2 sering digunakan untuk memberikan
selang dasar yang simetris terhadap x=0, yakni selang –T/2  x  T/2.

Contoh fungsi periodic yang paling sederhana adalah fungsi sin x dan
cos x, karena sin (x±2) = sin x, dan cos(x±2) = cos x
Kedua fungsi ini memiliki periode T = 2
Koefisien Fourier
Andaikan f(x) adalah sebuah fungsi periodic dengan periode T yang
terdefinisikan dalan selang dasar a  x  a+T, yakni f(x) = f(x±T), maka
fungsi f(x) dapat diuraikan dalam deret Fourier sbb:
Dengan koefisien-koefisien A0, An dan Bn yang disebut sebagai
koefisien-koefisien Fourier, ditentukan oleh fungsi f(x) melalui
hubungan integral:
1 𝑎+𝑇
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 𝑎
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿
Dengan T = periode dan L = 1/2T
Misalkan interval fungsi x adalah -x, maka
1 
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
 −
1 
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥
 −
1 
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥
 −
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:

𝐴0
𝑓 𝑥 = + ෍ (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥)
2
𝑛=1
Contoh:
1. Carilah deret Fourier dari fungsi f(x) = x, pada interval -x.
Jawab:
1  1 
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑥 𝑑𝑥 = 0
 −  −
Untuk n1,
1  1 
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑥𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 = 0
 −  −
1  1  2
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑥𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥 = (−1)𝑛+1
 −  − 𝑛
Sehingga, ∞
(−1)𝑛+1
𝑓 𝑥 =2෍ sin 𝑛𝑥
𝑛
𝑛=1
Contoh:
2. Carilah deret Fourier dari fungsi periodic pada gambar berikut.
f(x) = -, -<x<0, dan f(x) = x, 0<x<

-2  0  2

Jawab:
1  1 0  
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න − 𝑑𝑥 + න 𝑥 𝑑𝑥 = −
 −  − 0 2

1  1 0 
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න −𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥 + න 𝑥𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 𝑑𝑥
 −  − 0
1 𝑛−1 ,
𝐴𝑛 = −1 𝑛≥1
𝑛 2
1  1 0 
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥 = න −𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥 + න 𝑥𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 𝑑𝑥
 −  − 0
1
𝐵𝑛 = 1 − 2(−1)𝑛
𝑛
Sehingga, deret Fouriernya adalah

𝐴0
𝑓 𝑥 = + ෍ (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥)
2
𝑛=1

 1 𝑛
1
𝑓 𝑥 = − + ෍ 2 (−1) −1 cos 𝑛𝑥 + 1 − 2(−1)𝑛 sin 𝑛𝑥
4 𝑛  𝑛
𝑛=1
Contoh:
3. Gambarlah setiap fungsi berikut.
a). f(x) = 3, 0<x<5, dan f(x) = -3, -5<x<0, periode = 10
Jawab:

Karena periodenya 10, bagian grafik pada -5 < x < 5 ditunjukkan dengan garis
tebal, diperluas secara periodic diluar jangkauan dengan garis putus-putus
(merupakan titik ketakkontinuan f(x)).
Contoh:
3. Gambarlah setiap fungsi berikut.
b). f(x) = sin x, 0x, dan f(x) = 0, <x<2, periode = 2
c). f(x) = 0, 0x<2, f(x) = 1, 2x<4, dan f(x) = 0, 4x<6, periode = 6
Contoh:
4. Diketahui fungsi f(x) sbb: f(x) = 1, -<x<0, dan f(x) = 0, 0<x<.
Periodik dengan periode 2 sehingga f(x±2)=f(x). Uraikan fungsi ini
dalam uraian deret Fourier.
Jawab:
Menurut definisi fungsi periodic, periode fungsi f(x) diatas adalah T=
2, dengan demikian L=1/2T=, selang dasarnya -x, jadi a= -.
Diluar selang ini, f(x) didefinisikan sebagai perluasan selang dasar ke
arah kiri dan kanan sumbu x, seperti terlihat pada gambar.
Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sbb:
1 𝑎+𝑇 1 −𝜋+2𝜋 1 𝜋
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝜋 −𝜋 𝜋 −𝜋
1 𝜋 1 0 𝜋
1 0
𝜋
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 1 𝑑𝑥 + න 0 𝑑𝑥 = 𝑥 |−𝜋 = = 1
𝜋 −𝜋 𝜋 −𝜋 0 𝜋 𝜋

1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥 1 −𝜋+2𝜋 𝑛𝜋𝑥


𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿 𝜋 −𝜋 2𝜋
0 𝜋
1 1 0
𝐴𝑛 = න 1 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥𝑑𝑥 + න 0 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥𝑑𝑥 = න 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥𝑑𝑥
𝜋 −𝜋 0 𝜋 −𝜋

1 1 0
1
𝐴𝑛 = 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥 |−𝜋 = 𝑠𝑖𝑛0 + 𝑠𝑖𝑛𝑛𝜋 = 0
𝜋 𝑛 𝑛𝜋
Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sbb:
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥 1 −𝜋+2𝜋 𝑛𝜋𝑥
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥
𝐿 𝑎 𝐿 𝜋 −𝜋 2𝜋

0 𝜋
1 1 0
𝐵𝑛 = න 1 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥 + න 0 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥 = න 𝑠𝑖𝑛𝑛𝑥𝑑𝑥
𝜋 −𝜋 0 𝜋 −𝜋

1 1 0
1 1
𝐵𝑛 = − 𝑐𝑜𝑠𝑛𝑥 |−𝜋 = − 𝑐𝑜𝑠0 + 𝑐𝑜𝑠𝑛𝜋 = − (1 − −1 𝑛 )
𝜋 𝑛 𝑛𝜋 𝑛𝜋

2

𝑛𝜋,𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
𝐵𝑛 = {0,𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:

𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ෍ (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1

1 2 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ෍ (− 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝑛𝜋 𝜋
𝑛=1 (𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙)

1 2 1 1
𝑓 𝑥 = + − sin 𝑥 − sin 3𝑥 − sin 5𝑥 − …
2 𝜋 3 5
1 2 1 1
𝑓 𝑥 = − sin 𝑥 + sin 3𝑥 + sin 5𝑥 + …
2 𝜋 3 5
Contoh:
5. Diketahui fungsi f(x) sbb: f(x) = 1, 0<x<1, dan f(x) = 0, 1<x<2. Periodik
dengan periode 2 sehingga f(x±2)=f(x). Uraikan fungsi ini dalam uraian
deret Fourier.
Jawab:
Menurut definisi fungsi periodic, periode fungsi f(x) diatas adalah T= 2,
dengan demikian L=1/2T=1, selang dasarnya 0x2, jadi a=0. Diluar
selang ini, f(x) didefinisikan sebagai perluasan selang dasar ke arah kiri
dan kanan sumbu x, seperti terlihat pada gambar.
Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sbb:
1 𝑎+𝑇
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 1
𝐿 𝑎
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥 = 0
𝐿 𝑎 𝐿
1 𝑎+𝑇 𝑛𝜋𝑥 1
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥 = − −1𝑛 − 1
𝐿 𝑎 𝐿 𝑛𝜋
2
,𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
𝑛𝜋
𝐵𝑛 = {0,𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝

𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ෍ (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:

𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ෍ (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1

1 2 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ෍ ( 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝑛𝜋 𝜋
𝑛=1 (𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙)

1 2 1 1
𝑓 𝑥 = + sin 𝑥 + sin 3𝑥 + sin 5𝑥 + …
2 𝜋 3 5
Syarat Dirichlet
Persyaratan sebuah fungsi f(x) agar dapat dinyatakan dalam deret
Fourier, ditentukan oleh syarat Dirichlet berikut jika:
(a) f(x) periodic dengan periode T
(b) Bernilai tunggal serta continue bagian demi bagian dalam selang
dasarnya; axa+T, dan
𝑎+𝑇
(c) ‫𝑓 𝑎׬‬ 𝑥 𝑑𝑥 nilainya berhingga.
Maka deret Fourier diruas kanan konvergen ke nilai:
(1) f(x) disemua titik kekontinuan f(x) dan
f ( x  0)  f ( x  0)
(2) Lim di setiap titik ketakkontinuan.
2
Contoh:
1. Pada gambar berikut. Tentukanlah konvergen ke nilai berapa deret
Fourier tersebut di titik-titik kekontinuan x = ½. 3/2, ¾. -5/2. dan di
titik-titik ketakkontinuan x = 0, 1, 2, 3.

Jawab:
Menurut syarat dirichlet, maka
Dititik-titik kekontinuan:
x = ½ konvergen ke 1 x = ¾ konvergen ke 1
x = 3/2 konvergen ke 0 x = -5/2 konvergen ke 0
Dititik-titik ketakkontinuan:
x = 0 konvergen ke ½(0+1) = ½
x = 1 konvergen ke ½(1+0) = ½
x = 2 konvergen ke ½(0+1) = ½
x = -3 konvergen ke ½(1+0) = ½
Cosine and Sine Series (Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil)
Perhitungan koefisien-koefisien Fourier sering kali dipermudah, jika
fungsi f(x) yang diuraikan memiliki sifar istimewa genap atau ganjil
terhadap sumbu x=0 (sumbu f(x)). Keduanya didefinisikan sbb:

Sebuah fungsi f(x) adalah:
a). Genap, jika berlaku f(-x) = f(x)
b). Ganjil, jika berlaku f(-x) = -f(x)
Untuk semua x dalam daerah definisi f(x).

Sebagai contoh, fungsi x2 dan cos x adalah fungsi genap, karena (-x2) =
x2 dan cos(-x) = cos x. Sedangkan fungsi x dan sin x adalah fungsi ganjil,
karena (-x) = -(x) dan sin (-x) = - sin(x).
Cosine and Sine Series (Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap)
Pada umumnya, fungsi pangkat genap dari x merupakan fungsi genap,
dan sebaliknya.

Untuk menentukan koefisien-koefisien Fourier A0, An dan Bn dari fungsi


periodic genap dan ganjil ini dipergunakan perumusan sbb:

Jika f(x) genap


2 𝐿
𝐴0 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿 0
2 𝐿 𝑛𝜋𝑥
𝐴𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥 , 𝐵𝑛 = 0
𝐿 0 𝐿
Jika f(x) ganjil
𝐴0 = 0
𝐴𝑛 = 0
2 𝐿 𝑛𝜋𝑥
𝐵𝑛 = න 𝑓 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑥
𝐿 0 𝐿
Deret Fourier dituliskan sebagai penjumlahan dari koefisien-koefisien
Fourier, sbb:

𝐴0 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = + ෍ (𝐴𝑛 𝑐𝑜𝑠 + 𝐵𝑛 𝑠𝑖𝑛 )
2 𝐿 𝐿
𝑛=1
Contoh:
1. Diketahui fungsi: f(x) = x2, -1/2<x<1/2. Periodik dengan periode 1,
sehingga f(x±1) = f(x). Nyatakan fungsi tersebut dalam deret Fourier.
Jawab:
Fungsi f(x) = x2 adalah suatu fungsi genap T = 1, sehingga L = 1/2T = ½.
Akan teruraikan dalam deret cosinus, Bn = 0, A0 dan An dapat
ditentukan sbb:
Dengan demikian uraian deret Fourier untuk f(x) = x2, dengan selang
dasar -1/2<x<1/2 adalah:

Anda mungkin juga menyukai