Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aniszhaini Rizki

NIM : 155020201111091
Mata Kuliah : Bisnis Internasional
BAB 7
KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIOEKONOMI
Analisis Ekonomi Internasional
Ketika perusahaan masuk ke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi lebih kompleks karena
manajer harus melakukan kegitan operasional dalam dua lingkungan baru yaitu asing dan
internasional. Dalam lingkungan asing, ada banyak perekonomian, bukan hanya satu, dan negara-
negara tersebut sangat beragam. Karena adanya perbedaan tersebut, kebijakan yang didesain untuk
kondisi ekonomi di suatu pasar mungkin tidak cocok untuk kondisi di pasar yang lain.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
 Negara maju adalah negara-negara industri atau pascaindustri, negara berbasis jasa yang
telah mencapai pendapatan perkapita yang tinggi
 Negara berkembang adalah klasifikasi untuk negara-negara dengan pendapatan lebih rendah
yang secara teknis kurang maju.
 Negara industri baru adalah kategori yang hanya meliputi empat macan Asia yaitu Taiwan,
Hongkong, Singapura, dan Korea Selatan.
Dimensi Ekonomi Dan Relevansinya Pada Bisnis Internasional
Untuk mengestimasi potensi pasar dan juga menyediakan input untuk bidang fungsional lain di
perusahaan, manajer membutuhkan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah
faktor ekonomi dan sosioekonomi. Data sosioekomi menyediakan informasi mengenai jumlah
penduduk, dan dimensi ekonomi yang memberi informasi kemampuan membeli konsumen di suatu
negara tertentu.
Dimensi Ekonomi
 Pendapatan Nasional Bruto. Ukuran pendapatan yang diterima oleh penduduk suatu negara
dari aktivitas domestik maupun internasional.
 PNB/kapita. Semakin tinggi nilainya, semakin maju ekonominya. Namun, umumnya tingkat
pertumbuhan lebih penting bagi pemasar sebab tingkat pertumbuhan yang tinggi
mengindikasikan pasar yang mengalami pertumbuhan pesat.
 Ekonomi bawah tanah (Underground Economy) yaitu produksi legal yang tidak
diumumkan, produksi barang dan jasa ilegal, dan penghasilan terselubung dalam bentuk
barang (barter)
 Konversi mata uang. Untuk membandingkannya, PNB dalam mata uang lokal harus
dikonversi kedalam mata uang umum dengan menggunakan nilai tukar. Namun, Bank Dunia
mengakui bahwa “penggunaan nilai tukar resmi untuk mengonversi mata uang nasional ke
dollar Amerika Serikat tidak mencerminkan daya beli domestik dari mata uang tersebut.
Untuk mengatasi kekurangan ini, Internasional Comparison Program (ICP) PBB telah
mengembangkan metode untuk membandingkan PNB berdasarkan paritas daya beli.
 Faktor konversi Atlas. Rata-rata aritmatika dari nilai tukar saat ini dan nilai tukar dua tahun
sebelumnya yang disesuaikan dengan rasio inflasi domestik terhadap kombinasi tingkat
inflasi di kawasan euro, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
 Distribusi pendapatan. Pengukuran mengenai bagaimana pendapatan nasional
didistribusikan kepada penduduk, biasanya dilaporkan sebagai presentase pendapatan yang
diterima oleh kuintil penduduk.
 Konsumsi masyarakat. Bagaimana cara konsumen mengalokasikan pendapatan bersih
mereka antara membeli barang-barang pokok dan bukan barang-barang pokok.
 Biaya tenaga kerja per unit. Satu faktor yang berkontribusi dalam kesempatan investasi yang
menguntungkan adalah kemampuan untuk mendapatkan biaya tenaga kerja per unit lebih
rendah dibandingkan biaya yang saat ini tersedia di perusahaan.
Dimensi Sosioekonomi
 Populasi Total. Indikator paling umum dari ukuran pasar yang potensial, adalah karakteristik
pertama dari populasi yang diperiksa oleh analisis. Informasi tentang kecepatan terjadinya
dapat diperoleh dengan membandingkan populasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketika PNB
mengalami peningkatan lebih besar daripada populasi, mungkin akan ada ekspansi pasar,
sedangkan situasi sebaliknya bukan hanya mengindikasikan kemungkinan kontraksi pasar,
bahkan mungkin menunjukkan sebuah negara sebagai daerah yang berpotensi mengalami
konflik politik.
 Penyebaran usia. Pemasar harus mengidentifikasi segmen penduduk yang paling mungkin
membeli produk mereka.
 Kepadatan dan persebaran penduduk. Daerah padat penduduk cenderung membuat distribusi
produk dan komunikasi menjadi lebih mudah dan murah dibandingkan kawasan tidak padat
penduduk.
Dimensi Industri
Tiap perusahaan merasa khawatir dengan berita-berita ekonomi pada umumnya sebab hal tersebut
berdampak pada pembelian konsumen, harga bahan baku, dan keputusan investasi, tetapi beberapa
faktor tertentu lebih penting dibandingkan yang lain untuk suatu indutri tertentu atau bagi bidang
fungsional tertentu di sebuah perusahan. Manajer menginginkan data yang bukan hanya mengenai
industri perusahaan tetapi juga mengenai industri yang memasok dan membeli dari perusahaan.

BAB 8
KEKUATAN POLITIK
Kekuatan Ideologi
 Komunisme. Teori yang diajarkan Karl Marx adalah teori perubahan sosial yang ditujukan
ke arah impian masyarakat tanpa kelas. Komunisme biasanya termasuk pengambilalihan
kekuasan oleh partai politik melalui kegiatan konspirasi, pemeliharaan kekuasaan dengan
penekanan kuat dari oposisi internal, dan komitmen untuk mencapai tujuan utama yaitu
penyebaran komunisme ke seluruh negara di dunia.
 Kapitalisme. Sistem ekonomi dengan faktor produksi dan distribusi sebagian besar dimiliki
swasta dan dioperasikan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
 Sosialisme. Kepemilikan publik dan kolektif dari faktor produksi dan distribusi yang
mendasar, yang tujuan dioperasikannya adalah untuk penggunaan, bukan untuk keuntungan.
 Konservatif atau liberal. Seseorang, kelompok, atau partai yang ingin meminimalkan
kegiatan-kegiatan pemerintah dan memaksimalkan kepemilikan dan bisnis oleh swasta.
Mengapa Perusahaan Dinasionalisasi
Alasan mengapa pemerinah mengambil alih kepemilikan perusahaan adalah
1. Untuk menghasilkan lebih banyak uang dari perusahaan
2. Kemampuan menghasilkan keuntungan
3. Ideologi
4. Penyelamatan lapangan kerja
5. Karena pemerintah telah memompakan dana kedalam perusahaan dan industri, dan kontrol
biasanya mengikuti uang
6. Kebetulan, sering adanya nasionalisasi setelah perang dunia II pada perusahaan-perusahaan
Jerman di Eropa.
Persaingan Yang Tidak Sehat
Beberapa keluhan perusahaan swatsa terhadap perusahaan pemerintah yang bersaing secara tidak
sehat
1. Perusahaan pemerintah bisa memotong harga secara tidak wajar sebab mereka tidak harus
menghasilkan keuntungan
2. Mereka bisa memperoleh pembiayaan yang lebih murah
3. Mereka memperoleh kontrak-kontrak dari pemerintah
4. Mereka memperoleh bantuan ekspor
5. Mereka dapat menurunkan upah dengan bantuan pemerintah
Keuntungan lain yang didapatkan perusahaan pemerintah yang tidak didapatkan perusahaan swasta
adalah dalam bentuk subsidi langsung: pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan tersebut.
Privatisasi
Bahkan pemerintah yang menyatakan dirinya kapitalis dan konservatif memiliki beberapa bisnis
sendiri. Akan tetapi, hampir semua pemerintah melakukan privatisasi secara aktif.
Keamanan di Masa Depan
 Kestabilan. Karakteristik pemerintah yang mempertahankan kekuasaannya dan yang
kebijakan fiskal, moneter, dan politiknya bisa diprediksi dan bukan subjek perubahan yang
tiba-tiba dan radikal. Cukup aman untuk mengeneralisasikan bahwa bisnis akan memperoleh
keuntungan terbesar ketika ada pemerintah yang stabil dengan kebijakan yang permanen.
 Ketidakstabilan. Karakteristik pemerintah yang tidak bisa memertahankan kekuasaannya
atau yang membuat perubahan kebijakan yang tiba-tiba, tidak bisa diprediksi atau radikal.
Ketidakstabilan dapat disebabkan oleh revolusi, invasi dari pihak asing atau konflik rasial.
 Pertikaian antar suku. Permusuhan jangka panjang antarsuku, ras, agama, ideologi atau
negara.
Perusahaan Internasional
Perusahaan internasional akan mencari negara atau kawasan yang memungkinkan perusahaan dapat
beroperasi dengan keunggulan dan keuntungan paling tinggi. Perusahaan akan melakukan negoisasi
dengan pihak berwenang di negara atau kawasan yang dipertimbangkan untuk investasi atau lokasi
dalam upaya untuk memaksimalkan keuntungan seperti potongan pajak, perbaikan infrastruktur dan
program pelatihan pekerja.
Penilaian Resiko Negara
Sebuah evaluasi yang dilakukan oleh Bank atau atau bisnis yang memiliki aset di piutang dari
negara asing atau mempertimbangkan pinjaman atau investasi di negara itu, yang menilai situasi
dan kebijakan ekonomi, serta politik negara tersebut untuk menentukan seberapa besar resiko yang
ada terkait hilangnya aset atau tidak dibayar.

Anda mungkin juga menyukai