Anda di halaman 1dari 3

BAYI KEJANG

Pengertian
Kejang pada bayi baru lahir adalah kejang yang terjadi pada bayi sampai dengan
usia 28 hari
Kejang pada BBL merupakan keadaan darurat karena kejang merupakan suatu
tanda adanya penyakit sistem sayarf pusat (SSP), kelainan metabolik atau penyakit lain.

Gejala
Gejala yang umum timbul saat bayi kejang antara lain adalah kekakuan otot, bola
mata memutar ke atas, dan kelojotan sekujur tubuh.
Namun tidak semua kejang melibatkan gerakan kejut tak henti pada seluruh
tubuh. Tubuh anak mungkin tiba-tiba lemas seperti tidak bertenaga dan terjatuh.
Atau, matanya berkedip-kedip tapi tatapannya kosong dan tidak merespon saat namanya
dipanggil atau tubuhnya disentuh seperti sedang melamun.
Pada kondisi kejang yang parah, bayi mungkin diam mematung dan tampak tidak
bernapas, bibirnya membiru, dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Menjelang kejang
usai, anak mungkin mengompol atau BAB di celana.

Etiologi
 Kejang bayi dengan asfiksia disertai oleh hipoglikemia, hipokalsemia, perdarahan
intracranial, edema otak
 Pada bayi cukup bualn penyebab kejang yang terjadi
o 48 jam pertama : asfiksia, trauma lahir, hipoglikemia
o Antara hari ke 5-ke 7 : hipokalsemia yang terjadi bukan karena komplikasi
o Antara hari ke 7-ke 10 : infeksi, kelainan genetik

Penyebab
Kejang pada bayi cenderung disebabkan oleh demam tinggi, sehingga disebut
juga kejang demam (step). Kejang demam sering terjadi pada anak-anak berumur 6 bulan
hingga 5 tahun. Penyebab kejang demam adalah demam tinggi akibat peradangan atau
infeksi. Diduga faktor genetik juga berperan dalam kasus kejang demam anak, terutama
jika ada riwayat epilepsi dalam keluarga.
Contoh Asuhan Kebidanan pada Bayi Kejang
A. Identitas
Nama Bayi : By. Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : I (pertama)

Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. Anto


Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Teratai Alamat : Jl. Teratai

B. Keluhan Utama
Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam, dengan keluhan kejang, bayi tampak
kejang, mata berputar-putar, sianosis, ektremitas kaku, tremor, bayi mengalami asfiksia
ringan, sulit bernafas, suhu tubuh 36oC, apgar score 5/8. BB : 2800 gr, PB : 50 cm,
denyut jantung : 98 x/menit

C. Riwayat Persalinan
1. Persalinan ditolong oleh : Bidan
2. Jenis persalinan : Spontan pervaginam
3. Tempat persalinan : RB Kasih Ibu
4. Lama persalinan :
a. Kala I : 10 jam 30 menit
b. Kala II : 30 menit
c. Kala III : 30 menit
d. Kala IV : 2 jam
5. Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada
6. Keadaan air ketuban : Jernih
7. Keadaan umum bayi : Kelahiran tunggal, usia kehamilan saat melahirkan
+40 minggu
Penatalaksanaan
Penatalaksaan kejang meliputi:
1. Penanganan saat kejang
Menghentikan kejang: Diazepam dosis awal 0,3-0,5 mg/kgBB/dosis IV (suntikan intra
vena) (perlahan-lahan) atau 0,4-0,6mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIA. Bila
kejang belum dapat teratasi dapat diulang dengan dosis yang sama 20 menit kemudian.
 Turunkan demam:
- Anti Piretika: Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO (per oral/ lewat mulut) diberikan
3-4 kali sehari.
- Kompres suhu >39ºC dengan air hangat, suhu > 38ºC dengan air biasa.
 Pengobatan penyebab: Antibiotika diberikan sesuai indikasi dengan penyakit
dasarnya.
 Penanganan sportif lainnya meliputi: Bebaskan jalan nafas, pemberian oksigen,
memberikan keseimbangan air dan elektrolit, pertimbangkan keseimbangan tekanan
darah.
2. Pencegahan kejang
Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam sederhana dengan Diazepam 0,3
mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/ lewat mulut) dan anti piretika pada saat anak menderita
penyakit yang disertai demam.
 Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam vaproat 15-40
mg/KgBB/dosis PO (per oral/ lewat mulut) dibagi dalam 2-3 dosis.

Anda mungkin juga menyukai