PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memperoleh sebuah kemerdekaan, Bangsa ini memperolehnya tidak
gratis, sejarah panjang harus dilalui para pejuang kemerdekaan tanpa kenal lelah
dan perjalanan panjang dilalui dengan pengorbanan nyawa dan darahnya untuk
mendapatkan dan merebut kemerdekaan demi kedaulatan sebagai sebuah bangsa
dan negara, yaitu bangsa indonesia. 350 th dijajah belanda sampai pendudukan
Jepang, tidaklah mudah untuk dilupakan dan ditinggalkan oleh para vetran dan
pejuang kemerdekaan, bangsa dan negara ini diperbudak belanda selama 7
turunan dan selama itu pula bangsa ini berjuang mengusir para komprador dan
penjajah dari bumi pertiwi ini.
Namun, seringkali para pemimpin bangsa ini melupakan sejarah, sehingga
sakit hati dan pengorbanan para pejuang bangsa dilupakan begitu saja, perjuangan
menuntut permintaan "MAAF" dari belanda atas dosa-dosa mereka mandek dan
mati suri. Kesejahteraan para pejuang kemerdekaan tidak pernah mendapatkan
tempat bagi pemerintahan saat ini, para pemimpin sekarang sudah lupa diri. Yang
ada sekarang bangsa ini dirampok habis-habisan oleh para pemimpin dan tokoh
maling dan rampok berkedok wakil rakyat serta para koruptor yang berlindung di
ketiak PEMERINTAH, untuk mengingatkan kembali perjuangan para leluhur kita
maka kami menyajikan artikel perang-perang besar kemerdekaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perisrtiwa Bandung Lautan Api ?
2. Bagaimana Peristiwa Konferensi Inter Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Perisrtiwa Bandung Lautan Api
2. Untuk mengetahui Peristiwa Konferensi Inter Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perisrtiwa Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang
terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946.
Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung[1] membakar rumah
mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatanBandung. Hal
ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICABelanda untuk
dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang
Kemerdekaan Indonesia.
1. Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada
tanggal12 Oktober 1945. Sejak semula hubungan mereka dengan pemerintah RI
sudah tegang. Mereka menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan
penduduk, kecuali TKR dan polisi, diserahkan kepada mereka. Orang-orang
Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan tindakantindakan yang mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata
antara Inggris dan TKR tidak dapat dihindari. Malam tanggal 21 November1945,
TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukankedudukan
Inggris
di
bagian
utara,
termasuk Hotel
Homann danHotel
Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian, MacDonald
menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara
dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata.
Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan
bagiTNI pada saat itu) meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk
melakukan operasi "bumihangus". Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak
rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan
untuk
melalui
musyawarah Madjelis
rujukan]
Indonesia alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang
telah menjadi lautan api.
2. Asal Istilah Bandung Lautan Api
Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa
pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang
dalam pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika), setelah kembali
dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, memutuskan strategi yang
akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris
tersebut.
"Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang
dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua
orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di
Bandung. Dia berpendapat, Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.
Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air."-A.H Nasution, 1
Mei 1997
Istilah Bandung
Lautan
Api muncul
pula
di
harian Suara
Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje
Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung
Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat
Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi.
Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis
berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Namun karena
kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi
"Bandoeng Laoetan Api".
Konferensi
Inter-Indonesia
pada
bulan
Juli
1949.
federasi inilah yang kelak juga menaungi RI di bawah payung Republik Indonesia
Serikat.
Ini berbeda titik pijak dengan van Mook yang jusrtu berharap BFO bisa
menjadi pintu masuk untuk meniadakan pemerintah Indonesia, persisnya
Republik Indonesia. Kegagalan mengendalikan sepenuhnya BFO inilah yang
menjadi salah satu penyebab mundurnya van Mook sebagai orang yang ditunjuk
oleh pemerintah Belanda guna mengusahakan kembalinya tatanan kolonial.
Alasan itu menjadi penyebab Wakil Tinggi Pemerintah Belanda di Jakarta, Beel,
juga mengundurkan diri dari jabatannya.
BFO ikut pula memainkan peran penting dalam membebaskan para
petinggi RI yang ditangkap Belanda pada Agresi Militer II. Para pemimpin BFO
mengambil sikap yang tak diduga oleh Belanda tersebut menyusul Agresi Militer
II yang diangap melecehkan kedaulatan sebuah bangsa di tanah airnya. Agresi
Militer II tak cuma melahirkan simpati dunia internasional, melainkan juga
simpati negara-negara federal yang sebelumnya memisahkan dari RI.
Selain membahas aspek-aspek mendasar hingga teknis perencanaan membangun
dan membentuk RIS, Konferensi Intern-Indonesia juga digunakan sebagai
konsolidasi internal menjelang digelarnya Konferensi Meja Bundar yang dimulai
pada 23 Agustus 1949.
Bagi pemerintah RI sendiri, kesediaan menggelar Konferensi InterIndonesia bukan semata karena ketiadaan pilihan lain yang lebih baik, melainkan
juga karena pemerintah RI menganggap BFO tidak lagi sama persis dengan BFO
yang direncanakan van Mook. Soekarno menyebut konferensi ini sebagai trace
baru bagi arah perjuangan Indonesia.
Konferensi yang berlangsung hingga 22 Juli itu banyak didominasi
perbincangan mengenai konsep dan teknis pembentukan RIS, terutama mengenai
susunan kenegaraaan berikut hak dan kewajiban antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Hasil kesepakatan dari Konferensi Inter-Indonesia adalah:
1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat
(RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat),
2. RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang
bertanggung jawab kepada Presiden,
3. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia
maupun dari kerajaan Belanda,
4. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan Presiden RIS
adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS, dan
5. Pembentukkan angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa
Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS
dengan inti dari TNI dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.
BAB III
PENUTUP
Perjuangan bersenjata dan diplomasi Indonesia sudah menyatakan dirinya
sebagai negara merdeka. Namun, hal itu bukan berarti keadaan dalam negeri
menjadi tenang. Kemerdekaan itu harus dipertahankan dari ancaman pihak asing.
Untuk mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menempuh dua cara,
yakni perjuangan diplomasi dan perjuangan bersenjata. Perjuangan diplomasi
melahirkan beberapa perjanjian, sedangkan perjuangan bersenjata mengakibatkan
terjadinya berbagai pertempuran.
Pertempuran Bandung Lautan Api atau Peristiwa Bandung Lautan Api
adalah
peristiwa
pembumihangusan
Kota
Bandung
pada
Maret
1946.
DAFTAR PUSTAKA
http://juckuumbrella.blogspot.com/2011/03/latar-belakang-peristiwa.html
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/12/konferensi-inter-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api
http://sejarahtni.org/sejarah-154-bandung-lautan-api.html
http://scientistofsocial.blogspot.com/2011/11/konferensi-inter-indonesia.html