Anda di halaman 1dari 10

UPT REHABILITASI SOSIAL BINA LARAS KEDIRI

STIMULASI PERSEPSI: MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN


TENTANG PENGGUNAAN OBAT SECARA TERATUR

Oleh : Kelompok 13, 14, 15 dan 16


1. Siti UlfahFauziah 11. Viky Dekita Audina
2. Suriyanto 12. Yudha Wicaksana
3. Susi Ismawati 13. Yulia Prima Ditha
4. Susi Susanti 14. Yuliati
5. Taufiqur Rahman 15. Zaky Naufal Faliq
6. Titin Sahadatina 16. Zulfi Vian Kanesti
7. Tri Lukiani 17. Ndaru Eka Dini H.R
8. Trisda Windrayanty Saputri 18. Duan Kuntoro
9. Ulya Arum Priyanti 19. Olivia Vantri Thein
10. Venky Arma Darianto 20. Euginia Olivera Theme

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2017
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI

A. TOPIK
Sesi 4 TAK Stimulasi Persepsi: Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur.

B. TUJUAN
1. Klien dapat memahami pentingnya patuh minum obat secara teratur.
2. Klien dapat memahami akibat tidak patuh minum obat secara teratur.
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

C. KRITERIA EVALUASI
1. 100 % klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir.
4. 70 % klien dapat memahami pentingnya patuh minum obat secara teratur.
2. 70% klien dapat memahami akibat tidak patuh minum obat secara teratur.
3. 70% klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

D. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart
& Laraia, 2001 dari Keliat, 2004). Kelompok berfungsi sebagai tempat
berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan
cara menyelesaikan masalah. Anggota kelompok merasa dimiliki, diakui dan
dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain (Keliat, 2004).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama (Keliat, 2004). Wilson dan Kneisl (1992) dalam
Keliat (2004) menyatakan bahwa TAK adalah manual, rekreasi, dan teknik
kreatif untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respons
sosial dan harga diri. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.
Terapi aktivitas kelompok yang akan dilakukan di AULA UPT RSBL
KEDIRI adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Pada terapi ini
aktivitas digunakan sebagai stimulus pada persepsi klien, kemudian
diobservasi reaksi persepsi klien terhadap stimulus yang disediakan berupa
ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh). Biasanya
klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi
emosi dan perasaannya, serta menampilkan respons. Aktivitas stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan
terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah. Klien yang mempunyai indikasi TAK
stimulasi persepsi adalah klien perubahan sensori persepsi dengan halusinasi
pendengaran.

E. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. Klien dapat diajak bekerja sama.
b. Klien yang memiliki pengalaman dengan halusinasi.
2. Proses seleksi
a. Pengkajian oleh mahasiswa
b. Penyeleksian masalah berdasarkan masalah keperawatan
c. Klien tidak disorientasi
d. Klien tidak inkoheren
e. Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang
diberikan
f. Mengklarifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat ruangan
g. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien: Terdiri dari 15 orang
Klien yang mengikuti TAK Stimulasi sensori mengenal halusinasi adalah:
Ny.S. Ny A,Tn.
P,Ny.L,Ny.S,Ny.R,Ny.D,Tn.E,Tn.R,Tn.T,Tn.M,Tn.A,Tn.S,Tn.S,Tn.G.

F. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/tanggal : Kamis, 15 Juni 2017
b. Waktu : 09.00 s/d 10.00 WIB (1 Jam)
c. Tempat : Aula UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri
(RSBL)

2. Tim terapis
a. Setting:
 Klien dan terapis duduk membentuk lingkaran.
 Ruangan nyaman dan tenang.

O F F F F F F D

K K K K K K
F K
L
F K

CL
F K

K K K K K K

O F F F F F F

Keterangan:
K : Klien L : Leader CL : Co-Leader
O : Observer F : Fasilitator D : Dokumentator
b. Tim terapis dan uraian tugas
 Leader: Zulfi Vian Kanesti
Uraian tugas:
1. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan
dimulai
3. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
4. Mampu memimpin TAK dengan baik
 Co Leader: Viky Dekita Audina
Uraian tugas:
1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktifitas klien
2. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Mengingatkan leader tentang waktu
 Fasilitator:
Siti Ulfah Fauziyah
Suryanto
Susi Ismawati
Susi Susanti
Taufiqur Rahman
Titin Sahadatina
Ulya Arum Priyanti
Venky Arma Darianto
Yulia Prima Dhita
Yuliati
Zaky Naufal Faliq
Ndaru Eka Dini Hariyani Rahayu
Duan Kuntoro
Olivia Vantri Thein
Eugenia Olivera Thema
Uraian tugas:
1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
3. Mempertahankan kehadiran klien
 Observer:
Tri Lukiani
Trisda Windrayanty Saputri
Uraian tugas:
1. Mengobservasi jalannya/ proses kegiatan
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama
kegiatan berlangsung
 Dokumentator : Yudha Wicaksana
Uraian tugas: Untuk mendokumentasikan kegiatan TAK.

3. Metode dan media


a. Metode yang digunakan, antara lain:
 Dinamika kelompok
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
b. Media
 Bolpoin
 Kertas
 Microvon dan sound

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi: halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien.
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
 Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 1 jam
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Terapis memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur.
c. Terapis menanyakan kembali tentang penggunaan obat secara
teratur
d. Beri pujian pada klien yang menjawab dengan baik.
e. Terapis menanyakan perasaan klien yang dialami saat ini.
f. Terapis mengajarkan klien cara memasukkan kegiatan kedalam
jadwal kegiatan harian.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
 Terapis menanyakan apakah klien sudah memasukkan kegiatan
kedalam jadwal kegiatan harian.

c. Kontrak yang akan datang


 Semua sesi TAK telah dilaksanakan
H. FORMAT EVALUASI
Terlampir
FORMAT EVALUASI
SESI 3: TAK
STIMULASI PERSEPSI: halusinasi
Mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Juni 2017
Waktu : 09.00-10.00 WIB

Menanyakan
Memberikan
kembali
pendidikan
pemahaman
Mengevaluasi kesehatan Memasukkan
klien tentang
No. Nama Klien jadwal kegiatan tentang jadwal
pendidikan
harian penggunaan kegiatan harian
kesehatan
obat secra
yang
teratur
diberikan

1 Siti Khoiriyah

2 Aneke Putri

3 Pranoto

4 Lilik

5 Sri Sapta

6 Retno Tyas

7 Debi

8 Edo Dwi

9 Rahmad

10 Trisno

11 Mahroji

12 Anwar

13 Sutomo

14 Sutikno
15 Gugun

Anda mungkin juga menyukai