Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ( LKP)

PTPS-A

Nama Mahasiswa & NIM : Citra Kusumawardhani U. P (P1337433214010)


Hari / Tanggal Praktek : 23 November 2015
Lokasi Praktek : Karangmangu RT 03/RW 01 No. 11 Baturraden
Acara / Kegiatan Praktek : Pengelolaan Sampah Fase Storage Pada Rumah Tangga

A. Tujuan :
Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampah pada fase storage pada rumah
tangga.

B. Gambaran Umum
Pewadahan berfungsi sebagai tempat untuk menampung sampah yang
sifatnya sementara. Secara umum pewadahan ada dua yaitu : sifatnya individual
artinya pewadahan tersebut dimiliki oleh setiap rumah dan pewadahan yang
sifatnya komunal (TPS) untuk menampung/menyimpan sementara sampah dari
semua warga di suatu lokasi. Penampungan sementara dari sampah sementara
perlu mempertimbangkan dua faktor yaitu tipe dan letak bak sampah (container).
Ukuran dari bak sampah juga sangat bervariasi, yaitu ukuran kecil, sedang dan
besar. Penggunaan container pada pengumpulan sementara dari sampah setempat
perlu dipertimbangkan ketrbatasan-ketrbatasan. Pewadahan atau tempat
penyimpanan sampah yang ada di rumah tangga harus memenuhi syarat, yaitu :
1. Harus mempunyai petutup sehingga vektor tidak dapat masuk dan bau busuk
tidak tercium.
2. Konstruksinya harus kuat dan kedap air
3. Mudah diisi, dikosongkan dan dibersihkan
4. Mudah diangkat oleh satu orang (pewadahan individual)
Sedangkan hubungannya dengan pengumpulan sampah maka sebaiknya letak
pewadahan untuk pewadahan individual yaitu :
1. Mudah diambil
2. Di halaman muka
3. Untuk sumber sampah yang banyak, sampah boleh di belakang.
Adapun jenis-jenis pewadahan indsividual yang biasa digunakan :
1. Drum / bit plat besi
2. Kantong / bin plastik
3. Tong Kayu
4. Bak sampah permenen

C. Hasil
No. Item Pengamatan Ya Tdk
A. Kebersihan Umum (Fase Penimbulan)
1. Secara umum kondisi halaman tampak bersih (tidak ada sampah berserakan) √
2. Secara umum kondisi ruangan tampak bersih (tidak ada sampah berserakan) √
B. Penanganan Setempat (Onsite handling)
1. Terdapat pemisahan jenis sampah yang dihasilkan (bila ya, tuliskan pada lembar

terpisah apa saja yang dipisahkan dan bagaimana poses pemisahannya)
2. Terdapat pelapis tempat sampah untuk memudahkan pengambilan sampahnya √
3. Tempat sampah dicuci secara berkala (lengkapi dengan informasi yang lain dan

catat pada lembar terpisah kapan dan cara pencuciannya)
C. Penyimpanan Setempat (Onsite storage)
1. Volume cukup untuk menampung sampah yang dihasilkan (hitung jumlah

penghuni x 2,5 liter bandingkan dengan volume tempat sampah yang tersedia)
2. Tertutup rapat untuk sampah organik dan atau tercampur √
3. Mudah dikosongkan √
4. Mudah dibersihkan √
5. Bentuk serasi dengan lingkungannya √
6. Bahan relatif awet √
D. Pemrosesan setempat (Onsite Processing)
Gambar lingkungan dalam ruangan, halam, dan tempat sampah.

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Kondisi ruangan Kondisi halaman

Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5


Tempat sampah 1 Tempat sampah 2 Tempat sampah 3
D. Pembahasan
Pada praktikum pengelolaan sampah fase storage pada rumah tangga,
praktikan mengambil lokasi di Rumah Ibu Kardem yang berlokasi di Desa
Karangmangu RT 03/RW 01 No. 11 Baturraden. Pengelolaan sampah fase storage
pada lokasi tersebut dapat dijelaskan ke dalam beberapa tahap dibawah ini, yaitu :
1. Kebersihan Umum (Fase Penimbulan)
Secara umum, fase penimbulan dapat dilihat dari kondisi halaman dan
ruangan secara fisik. Di lokasi yang diambil oleh praktikan, ruangan dan
halaman tampak bersih, sebagai indikatornya tidak ada sampah yang
berserakan baik di ruangan maupun di halaman.
2. Penanganan Setempat (Onsite Handling)
a. Penanganan setempat yang pertama adalah pemisahan jenis sampah. Pada
tahap ini, di lokasi yang diambil oleh praktikan tidak melakukan
pemisahan sampah karena sampah rumah tangga diambil oleh petugas 2
kali dalam satu minggu dan pengambilannya pun dilakukan secara
campur, jadi pemilik rumah tidak berniat untuk memisahkan sampah yang
dihasilkan.
b. Penanganan setempat yang kedua adalah terdapatnya pelapis tempat
sampah untuk memudahkan pengambilan sampahnya. Di lokasi yang
diambil oleh praktikan, tempat sampah seluruhnya berasal dari plastik.
Tidak terdapat pelapis yang digunakan, semua sampah langsung di buang
ke tempat smpah.
c. Penanganan setempat yang ketiga adalah tentang pencucian tempat
sampah. Tempat sampah di lokasi yang diambil oleh praktikan dicuci
secara berkala. Pencucian bergantung pada keadaan tempat sampah,
pemilik rumah akan mencuci tempat sampah tersebut jika sudah dirasa
kotor dan menimbulkan ketidaknyamanan. Cara pencucian adalah dicuci
seluruh bagian dengan menggunakan sabun dan sikat, kemudian dijemur
sampai kering, setelah itu dipergunakan lagi seperti sedia kala.
3. Penyimpanan Setempat (Onsite Storage)
a. Penyimpanan setempat yang pertama berkaitan dengan volume tempat
sampah. Terdapat enam orang penghuni dan tiga tempat sampah di lokasi
yang diambil oleh praktikan dengan volume masing-masing :
V1&2 =2 ( 𝜋𝑟 2 t)
V1&2 = 2 (3, 14 x 20 cm x 20 cm x 40 cm)
= 2 (50240 cm3)
= 100480 cm3
= 100, 48 dm3
= 100, 48 liter

V3 = p x l x t
V3 = 20 cm x 20 cm x 20 cm
= 8000 cm3
= 8 dm3
= 8 liter

Vtotal = V1&2 + V3
= 100, 48 liter + 8 liter
= 108, 48 liter
Vkebutuhan = 2,5 liter x jumlah penghuni x 3 hari
= 2,5 liter x 6 x 3
= 45 liter ( dalam waktu 3 hari, disesuaikan dengan waktu
pengambilan sampah oleh petugas).
Tempat sampah yang tersedia mampu menampung 108,48 liter.
Sedangkan sampah yang dihasilkan penghuni selama tiga hari adalah
sebanyak 45 liter. Sehingga tempat sampah tersebut masih mampu untuk
menampung sampah yang dihasilkan oleh penghuninya. Praktikan
mengambil kurun waktu tiga hari karena petugas pengambil sampah akan
mengambil sampah dalam waktu tih\ga hari sekali/dua kali dalam satu
minggu.
b. Penyimpanan setempat yang kedua adalah tempat sampah yang tertutup
rapat untuk sampah organik dan atau tercampur. Di lokasi yang diambil
oleh praktikan, tempat sampah yang ada adalah tempat sampah terbuka
semuanya.
c. Penyimpanan setempat yang ketiga adalah mudah dikosongkan, di lokasi
yang di ambil oleh praktikan, tempat sampat yang tersedia sangat mudah
untuk dikosongkan.
d. Penyimpanan setempat yang keempat adalah mudah dibersihkan, tempat
sampah di lokasi yang diambil oleh praktikan sangat mudah dibersihkan,
dikeringkan, dan kemudian dipergunakan kembali karena tempat sampah
terbuat dari plastik yang ringan dan mudah dibersihkan.
e. Penyimpanan setempat yang kelima adalah bentuk keserasian dengan
lingkungan. Tempat sampah di lokasi yang diambil oleh praktikan kurang
serasi dengan lingkungan kerena dalam nya terbuka sehingga sangat
menumngkinkan bagi lalat untuk hinggap dan menjadi vektor mekanis
suatu penyakit.
f. Penyimpanan setempat yang keenam adalah bahan yang relatif awet.
Bahan yang digunakan adalah jenis plastik yang mudah untuk dirawat
sehingga akan relatif lebih awet.
4. Pemrosesan Setempat (Onsite Processing)
Sampah yang dihasilkan oleh sumber sampah terdiri dari berbagai macam
mulai dari sampah plastik, kertas, organik, maupun sampah-sampah jenis
lainnya. Sumber sampah membuang sampah-sampah/barang yang sudah tidak
dipergunakan tersebut ke dalam tempat smpah yang tersedia di rumah. Tidak
ada pelapis di setiap tempat sampah rumah tersebut. Semua sampah langsung
dibuang begitu saja, akan tetapi peletakan tempat sampah berbeda-beda yaitu
di dapur, ruang dalam rumah, dan di luar rumah. Tempat sampah yang
dipergunakan mudah dibersihkan dan dipergunakan kembali. Sampah yang
dihasilkan oleh sumber sampah akan diangkut oleh petugas dua kali dalam
seminggu, dalam masa pengangkutan dua kali seminggu tersebut, tempat
sampah masih mampu untuk menampung sampah yang dihasilkan oleh
sumber sampah.

E. Kesimpulan
1. Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa
Tempat sampah yang tersedia di rumah Ibu Kardem yang terletak di Desa
karangmangu RT 03/RW 01 masih mampu untuk menampung sampah yang
dihasilkan oleh penghuninya dalam kurun waktu tiga hari sesuai dengan jadwal
pengambilan sampah.
2. Di lokasi yang diambil oleh praktikan, tempat sampah yang ada adalah tempat
sampah terbuka semuanya, mudah dikosongkan, mudah dibersihkan, relatif
awet, namun bentuknya kurang serasi dengan lingkungan.
3. Sampah yang dihasilkan dibuang secara kolektif tanpa ada pemisahan terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai