Oleh:
RAHMAT
NIM: 11511101187
Dosen Pembimbing
Dr. H. Amri Darwis, M.Ag
A. Latar Belakang
guru yang sangat penting dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan,
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya
siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi siswa. Motivasi dapat
melakukan sesuatu.1
Dorongan itu hanya akan muncul dalam diri siswa manakala siswa
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), h. 135
1
motivasi guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi
belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan
hanya sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh
seseorang untuk mencapai sutau tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya
motif yang dimiliki orang tersebut. Motif dan motivasi adalah dua hal yang
Dengan demikian siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh
antara guru dengan siswanya. Salah satu masalah yang timbul dalam bidang
yaitu anak dapat menghafal dan mengucapkan kata-kata tetapi tidak dapat
pengajaran hanya menggunakan bahasa lisan atau tulisan tanpa disertai alat
2
pendukung lebih konkrit untuk memperjelas materi pelajaran. Agar komunikasi
antara guru dan peserta didik berlangsung baik serta informasi yang
disampaikan guru dapat diterima siswa, maka perlu menggunakan media yang
kepada siswa, suatu bukti konkrit berupa suara dan gambar gerak karena media
gambar. Yang mana media gambar merupakan media reproduksi bentuk asli
dalam dua dimensi. Gambar ini merupakan alat visual yang efektif karena
dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan
diperlihatkan kepada peserta didik dan hasil yang diterima pun tidak akan
jauh berbeda.
2
Azhar Arsyad, Media Pembalajaran, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2003), h. 15
3
Daryanto mengemukakan bahwa Media gambar itu pada dasarnya
ilmu kepada seseorang juga dianjurkan untuk menggunakan alat bantu atau
3
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 107
4
pendidik masih banyak melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
menerangkan, anak atau siswa disuruh diam, padahal diamnya anak belum
tentu mereka senang dan paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
guru bidang studi Fiqih di MTs Al-Fajar Pekanbaru, didapatkan bahwa guru
motivasi belajar siswa masih rendah.Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala
sebagai berikut:
pelajaran
Pekanbaru”.
B. Defenisi Istilah
5
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat
realistis. 5
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai,
tugas-tugas.6
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
4
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
h.11
5
Ibid, h. 47
6
Harvey F. Silver, Strategi-strategi Pengajaran, (Jakarta, Indeks: 2012), h. 223
6
1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar?
2) Bagaimana motivasi belajar siswa dengan menggunakan media
gambar?
3) Apakah terdapat pengaruh yang sigifikan penggunaan media
gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
di MTs Al-Fajar Pekanbaru?
2. Batasan Masalah
Pekanbaru.
3. Rumusan Masalah
terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Al-
Fajar, Pekanbaru ?
D. Tujuan Penelitian
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Al-Fajar, Pekanbaru.
E. Kegunaan Penelitian
7
Pekanbaru
2) Guru, sebagai bahan masukan dan pelajaran bagi guru-guru dalam
upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar.
3) Sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk sekolah agar semakin
meningkatkan kualitas belajar anak didiknya.
peneliti dalam mengembangkan disiplin ilmu, dan juga dapat dijadikan sebagai
F. Konsep Teoritis
1. Media Gambar
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
7
Rudi Susilana, Media Pembelajaan, (Bandung: Wacana Prim, 2009) h. 6
8
yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh
paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan
8
8Op., Cit,Asnawir dan Basyiruddin Usman, h. 47
9
Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja Roesdakarya, 1991), h.
9
1) Seorang guru harus memperhatikan kejelasan materi yang
digambarkan atau dituliskan
2) Seorang guru harus yakin bahwa semua murid dapat melihat
sketsa itu dan menghilangkan segala yang merintangi pandangan
mereka
3) Menggunakan beraneka raga warna supaya lebih menarik
4) Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah
menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana
5) Gambar harus membawa pesan yang cocok untuk tujuan
pengajaran yang sedang dibahas, bukan dari segala bagusnya saja
tetapi yang enting gambar tersebut membawa pesan tertentu.
6) Gambar harus dinamis sesuai dengan aktifitas tertentu10
sama.
10
Fuad Bin Abdul Aziz Al-Syahab, Quantum Teaching, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2002), h.
108
11
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 17-18
10
c. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Media Gambar
1. Objektifitas
12
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya ), (Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT. RajaGrafindo Persada, 2002) h.
29 - 30
11
Unsur objektifitas dalam memilih media pengajaran harus
menggunakannya.
2. Program pengajaran
didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik isinya atau
strukturnya
3. Kualitas teknis
2. Motivasi Belajar
13
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal 128-130
14
R. Angkowo Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2007)
12
yang mendorong individu untuk melakukan suatu kegiatan sesuai yang
yang amat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu usaha dalam
begitu saja dapat disalahkan, mungkin saja gurulah yang tak berhasil
15
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), h. 112
16
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 101
13
dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan
17
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h. 162
18
Syaiful Bahri Jamarah, Prestasi Belajar dsan Kompetensi Siswa, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), h. 38
14
sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan
5) Memanfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingn tahu peserta
didik
6) Usaha untuk memperhatikan perbedaan individual peserta didik
7) Usaha untuk memenuhi peserta didik.19
1) Motivasi Ekstrinsik
19
Abdur Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993), h.
20
Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grapindo, 2001), h
21
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 37
15
yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif
keahlian.
2) Motivasi Instrinsik
22
Op. Cit, Oemar Hamalik
16
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari
Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri
17
diperoleh hasil belajar yang baik.
diajarkan.
motivasi yang memngacu kepada siswa untuk belajar dengan segala nuansa
mengajar karena apabila bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat
belajar siswa maka motivasi anak didik juga rendah, yang mengakibatkan
pasti, dan terperinci.Dalam hal ini media gmabar yang bisa digunakan
dibahas atau masalah yang dihadapi. Media visual dalam proses belajar mengajar
membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal- hal yang abstrak atau
peristiwa yang tidak mungkin diharapkan didalam kelas, serta dapat membantu
18
menggunakan media gambar sebagai alat perantara.Dengan demikian
adalah:
meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan 82,65%.
19
perbedaan penilitian penulis dengan kedua peneliti diatas adalah dari segi
ekperimen.
H. Konsep Operasional
20
6) Siswa tekun dalam menghadapi pembelajaran
7) Siswa ulet dalam menghadapi kesulitan
8) Siswa bertanya apabila ada penjelasan guru yang kurang dimengerti
9) Siswa menunjukan minat dalam bentuk bertanya kepada guru
10) Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
11) Siswa lebih senang bekerja sendiri
12) Siswa berani mengemukakan pendapat
13) Siswa dapat mempertahankan pendapatnya jika ia yakin pandapatnya
benar
14) Siswa dapat menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
15) Siswa selalu mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir
I. Hipotesis
J. Bentuk penelitian
ini sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok diobservasi awal atau pretest
diberi perlakuan (X) dengan menggunakan media gambar dan pada kelompok
23
Nana Sayodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010) hal, 204-205
21
kontrol tidak diberi perlakuan. Sesudah selesai perlakuan kedua kelompok
diobservasi lagi sebagai postes (O2). Untuk lebih jelas dapat diskemakan
sebagai berikut:24
A 01 X 02
B 01 02
Keterangan :
2015 dan dilakukan di kelas VII MTs Al-Fajar Pekanbaru. Alasan peneliti
temukan disini, disamping itu ditinjau dari segi kemampuan, waktu dan jarak
dalam penelitian ini adalah pengaruh media gambar terhadap motivasi belajar
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Al-
FajarPekanbaru yang terdiri dari tiga kelas sedangkan sampel dari penelitian
ini adalah dua kelas, satu kelas eksperimen yang berjumlah 21 orang siswa
24
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hal 212
22
dan satu kelas control yang berjumlah 20 orang siswa.
1. Observasi
2. Dokumentasi
sejarah sekolah, keadaan guru dan siswa, saran dan prasarana yang ada
disekolah. Data ini diperoleh dari TU di MTS Al- Fajar Pekanbaru dan
Dengan rumus:
𝑁Ʃ𝑋𝑌 − (Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[(𝑁Ʃ𝑋 2 − (Ʃ𝑋)2 ] [𝑁. Ʃ𝑌 2 – (Ʃ𝑌)2 ]
23
Keterangan:
N = Sampel
25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, h. 193.
24
DAFTAR PUSTAKA
Agus irianto, Statistika konsep dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana, 2009
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Azhar Arsyad, Media Pembalajaran, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2003
Daryanto, Media Pembelajaran, Yogyakarta, Gava Media: 2010
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara 2009
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004
Fuad Bin Abdul Aziz Al-Syahab, Quantum Teaching,Jakarta: Zikrul Hakim, 2002
25
Syaiful Bahri Jamarah, Prestasi Belajar dan KompetensiSiswa, Surabaya: Usaha
Nasional, 1994
26