Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I


PENGUKURAN FLUKS RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
GARDU LISTRIK
(ACARA – 6)

Disusun oleh :

Nama : 1. Alfi Liqo Nur Inayati K1C015006

2. Gita Yuliarti K1C015057

Asisten : Sukma Sewiji

Hari/Tanggal :

Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 8 November 2017

Pengumpulan Laporan : Rabu, 15 November 2017

LABORATORIUM FISIKA INTI DAN MATERIAL

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2017

1
PENGUKURAN FLUKS RADIASI GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK GARDU LISTRIK

Alfi Liqo Nur Inayati (K1C015006), Gita Yuliarti (K1C015057)


Jurusan Fisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jenderal Soedirman, 53123, Indonesia
e-mail : alfiliqo@gmail.com , yuliartigita@gmail.com

ABSTRAK

Praktikum Pengukuran Fluks Radiasi Gelombang Elektromagnetik Gardu Listrik


ini bertujuan untuk membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta grid
vektor dari pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik pada gardu
listrik Fakultas Biologi Unsoed dengan bantuan paket program surfer for
windows dan menentukan nilai fluks radiasi gelombang elektromagnetiknya pada
gardu listrik yang diukur berada dibawah atau melebihi batas ambang baku aman
yang telah ditetapkan oleh ICNIRP dan EHC. Pengukuran dilakukan pada gardu
listrik Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman. Alat dan bahan yang
digunakan adalah satu unit Magnetic Field Meter, satu unit meter ukur, gardu
listrik, paket program surfer for windows, dan alat tulis. Pengambilan data
dilakukan dari empat arah yang berbeda dari titik pusat sumber radiasi yaitu dari
arah timur, selatan, barat, dan utara dengan interval 50 cm pada jarak 0-500 cm.
Dari hasil pengukuran didapatkan nilai fluks radiasi gelombang elektromagnetik
semakin menurun apabila jarak pengukuran semakin jauh. Selain itu juga didapat
nilai tertinggi fluks radiasi sebesar 1,94 μT yang merupakan hasil pengukuran
dari arah utara. Hal ini menunjukan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh gardu
listrik tersebut masih dalam batas ambang baku aman.

Kata kunci : Fluks Radiasi, Gelombang Elektromagnetik, Magnetic Field Meter

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia tidak terlepas dari energi listrik, baik di rumah tangga,
pengobatan, sarana kerja, dan kegiatan lainya. Kehadiran medan listrik dan medan
magnet disekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan indra manusia, kecuali
jika intensitasnya cukup besar. Pada dasarnya medan listrik dan medan magnet
memancarkan radiasi yang dapat berpengaruh pada manusia apabila terkena
secara berlebihan.

Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang


membahayakan, mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal radiasi
terdapat di berbagai tempat, seperti di rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat
umum. Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber
energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan perantara. Beberapa contoh adalah
perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio. Tubuh manusia akan tersinari
oleh berbagai frekuensi gelombang magnetic yang kompleks. Tingkat paparan
gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan
sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa
paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap
kesehatan fisik manusia.

Adapun kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity.


Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala
neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini
umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan
listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, dan benda
yang memancarkan gelombang elektromagnetik di sekitar kita, contohnya gardu
listrik. Oleh karena itu, percobaan Pengukuran Fluks Radiasi Gelombang
Elektromagnetik Gardu Listrik dilaksanakan sebagai salah satu cara mengetahui
nilai ambang batas baku aman radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik
untuk masyarakat sekitar.

3
1.2 Tujuan

1. Mengoperasikan dengan benar alat ukur fluks radiasi medan magnetik


Gaussmeter CA-40.
2. Melakukan pemetaan (gridding) objek pengukuran secara tepat, benar dan
prosedural.
3. Membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta grid vektor dari
pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik dengan
bantuan paket program surfer for windows.
4. Menentukan apakah nilai fluks radiasi GEM gardu listrik yang diukur melebihi
atau masih di bawah ambang baku aman yang telah ditetapkan oleh ICNRP dan
EHC

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat yaitu rambatan energi dengan tidak
disertai perpindahan partikelnya. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoidal (Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov, 2002).

Gambar 2.1 Grafik Gelombang Sinusoidal

Jenis-jenis Gelombang dapat dibedakan berdasarkan medium rambatnya, arah


rambatannya, dan amplitudo simpangannya. Berdasarkan medium rambatannya
ada dua macam gelombang, yaitu Gelombang mekanik dan Gelombang
elektromagnetik. Berdasarkan arah rambatannya ada dua macam, yaitu
Gelombang transversal dan Gelombang longitudinal. Berdasarkan amplitude
rambatannya, yaitu Gelombang stasioner dan Gelombang berjalan (Kamajaya,
2008).

2.1 Gelombang Elektromagnetik sebagai Radiasi


Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dapat merambat walau
tidak ada medium dan salah satu contohnya yaitu radiasi. Radiasi, dalam ilmu
fisika, mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau
melalui ruang dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi disebut pula sebagai
fenomena atau peristiwa penyebaran energi gelombang elektromagnetik atau
partikel subatom melalui vakum atau media material (Industri, Kesehatan, Studi,
& Masyarakat, n.d.).

5
Gambar 1.2 Gelombang Elektromagnetik

Sumber elektromagnetik berasal dari sumber alamiah dan buatan. Matahari,


bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang
elektromagnetik. Sedangkan sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan
nuklir, rangkaian listrik dengan tube vacum atau transistor, diode microwave, dan
laser antena radio (Swamardika, 2009).
Beberapa ciri gelombang elektromagnetik, yaitu:
1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang
bersamaan, sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan
minimum pada saat yang sama dan pada tempat yang sama
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya
tegak lurus terhadap arah rambat gelombang
3. Gelombang elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan,
interferensi, polarisasi, dan difraksi
4. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada sifat-
sifat listrik dan magnetik medium yang ditempuhnya.
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang
mungkin terjadi dan dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau
tenaga per foton. Ciri spektrum elektromagnetik, yaitu:
1. Jika panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, maka hasilnya adalah
kecepatan cahaya = 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
2. Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
3. Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton adalah 1.24 μeVm
(Industri et al., n.d.)
4. Rentang frekuensi lebar (Swamardika, 2009).

6
Gambar 2.2 Spektrum Elektromagnetik

Pengukuran fluks radiasi elekromagnetik dapat dilakukan dengan


menggunakan Macnetic Field Meter. Pengoperasian alat ini yaitu dengan
mendekatkan sensor medan magnet ke benda yang akan diukur medan magnetnya.
Kemudian, geser tombol power ke range nilai yang dibutuhkan.

7
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum pemetaan ketinggian dilakukan pada hari Rabu, tanggal 8
November 2017 pukul 09.00 sampai 11.00 WIB di halaman depan kampus
Biologi Universitas Jenderal Soedirman.

3.2 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini alah :

1. 1 unit Gaussmeter CA-40

2. 1 unit roll meter

3. 1 gardu listrik

4. Paket program surfer for windows

5. Alat tulis

3.3 Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan semua peralatan.


2. Memilih 1 unit gardu listrik yang akan digunakan dalam percobaan.
3. Mengukur fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik pada
jarak 0 sampai 500 cm dengan rentang jarak 50 cm pada setiap
pengukuran.
4. Mengulangi pengukuran untuk tiga arah yang lain.
5. Mengolah data menggunakan paket program surfer for windows untuk
membangkitkan kontur 2 dimensi dan 3 dimensi dan vektor
penyebarannya.

8
3.4 Flowchart

Gambar 3.1 Flowchart percobaan pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik


gardu listrik.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Dari percobaan yang telah dilakukan , diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data hasil pengamatan fluks radiasi GEM gardu listrik

Nilai Fluks Radiasi GEM Gardu Listrik


Timur Selatan Utara Barat
Jarak Fluks Jarak Fluks Jarak Fluks Jarak Fluks
(cm) (µT) (cm) (µT) (cm) (µT) (cm) (µT)
0 0.55 0 0.23 0 0.3 0 0.44
50 0.39 50 0.15 50 0.4 50 0.61
100 0.39 100 0.14 100 0.33 100 1.08
150 0.36 150 0.11 150 0.42 150 0.96
200 0.29 200 0.07 200 0.6 200 0.79
250 0.27 250 0.03 250 1.94 250 0.77
300 0.25 300 0.08 300 1.6 300 0.76
350 0.25 350 0.09 350 0.77 350 0.77
400 0.22 400 0.04 400 0.34 400 0.77
450 0.22 450 0 450 0.3 450 0.76
500 0.21 500 0 500 0.24 500 0.73
.

Grafik 4.1 Grafik hubungan variasi fluks radiasi GEM terhadap arah timur.

10
Grafik 4.2 Grafik hubungan variasi fluks radiasi GEM terhadap arah selatan

Grafik 4.3 Grafik hubungan variasi fluks radiasi GEM terhadap arah barat

11
Grafik 4.4 Grafik hubungan variasi fluks radiasi GEM terhadap arah barat

Gambar 4.1 Surfer 2D fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu


listrik.

12
Gambar 4.2 Surfer 3D pengukuran fluks radiasi gelombang
elektromagnetik gardu listrik.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan keempat grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai radiasi GEM gardu
listrik dari arah timur, selatan, barat, maupun urata relatif mengalami penurunan
apabila jaraknya semakin jauh. Hal lain yang cukup diperhatikan berdasarkan
hasil pengukuran adalah radiasi terbesar berada di titik sumber dari arah utara
yaitu 1,94 μT. Tetapi apabila melihat hasil dari Grafik 4.2, Grafik 4.3, dan Grafik
4.4 ada nilai fluks yang mengalami fluktuasi walaupun nilai tersebut tidak terlalu
signifikan. Anomali nilai fluks radiasi gelombang elektromagnetik pada beberapa
titik pengukuran, seperti halnya pada arah selatan sumber terjadi kenaikan nilai
radiasi gelombang elektromagnetik dari jarak 300 cm hingga 350 cm kemudian turun
kembali di jarak 400 cm hingga 500 cm. Selain itu juga pada arah barat sumber
terjadi kenaikan nilai radiasi gelombang elektromagnetik dari jarak 100 cm
kemudian turun kembali di jarak 150 cm hingga 500 cm. Pada arah utara sumber
terjadi kenaikan nilai radiasi gelombang elektromagnetik dari jarak 150 cm hingga
250 cm kemudian turun kembali dari jarak 300 cm hingga 500 cm. Anomali tersebut
dapat dipengaruhi oleh radiasi yang terpancar di sekitar daerah pengukuran atau
disekitar orang yang tengah memegang Magnetic Field Meter, seperti misalnya
radiasi dari kabel listrik terdekat ataupun handphone (Halliday, Resnick, & Walker,
2011).
Menurut IRPA (International Radiation Protection Association) dan
WHO, batasan paparan radiasi gelombang elektromagnetik yang diduga dapat

13
menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0.5 mT atau sama dengan
500 µT (Tarigan, Gani, & Rajagukguk, 2013). Berdasarkan hasil pengukuran
nilai fluks radiasi GEM terbesar pada arah belakang dari jarak 0 cm dengan
nilai 1,96 μT. Hal ini menunjukan bahwa nilai fluks radiasi masih dibawah
batas ambang baku aman yang telah ditetapkan.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Besarnya radiasi radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik dapat
diketahui dari pengukuran dengan alat Gaussmeter yang dapat dilihat
hasilnya pada Tabel 4.1.
2. Peta kontur 2D dan 3D dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2
Dari gambar peta kontur tersebut dapat dilihat nilai fluks radiasi
gelombang elektromagnetik akan mengalami penurunan apabila jaraknya
semakin jauh dengan titik sumber radiasi gelombang elektromagnetik.
3. Mengacu pada IRPA (International Radiation Protection Association) dan
WHO nilai fluks radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
oleh gardu listrik di Fakultas Biologi Unsoed masih di bawah batas
ambang baku aman.

5.2 Saran
1. Memilih tempat pengukuran yang lebih lapang dan luas dan terhindar dari
benda benda yang dapat mempengaruhi nilai radiasi gelombang elektromagnetik.

2. Digunakan semacam tali acuan yang dapat digunakan agar pengukuran benar
benar lurus dari titik sumber radiasi gelombang elektromagnetik.

3. Menjauhkan benda seperti handphone dan jam tangan yang dapat


mempengaruhi nilai fluks radiasi saat pengambilan data.

15
DAFTAR PUSTAKA
Industri, H., Kesehatan, F. I., Studi, P., & Masyarakat, K. (n.d.). Pengendalian
bahaya radiasi elektromagnitik ditempat kerja, 1–21. Diakses di
http://ikk354.weblog.esaunggul.ac.id/wpcontent/uploads/sites/310/2012/12/P
ENGENDALIAN-BAHAYA-RADIASI.pdf pada tanggal 15 Oktober 2017,
pukul 19.11
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. 2011. Fundamentals of Physics (pp. 1–
1330).

Kamajaya. 2008. Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas XI Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung :
Grafindo
Serway, R. A., & Jewett, J. W. 2004. Physics for Scientists and Engineers.

Swamardika, I. B. A. (2009). Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik


Terhadap Kesehatan Manusia. Teknologi Elektro, 8(1), 106–109.
Tarigan, T. R. P., Gani, U. a., & Rajagukguk, M. 2013. Studi Tingkat Radiasi
Medan Elektromagnetik Yang Ditimbulkan Oleh Telepon Selular. Jurnal
Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, 1(1), 1–8.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum Pengukuran fluks radiasi GEM gardu


listrik

Lampiran 2. Data Pengamatan Praktikum Pengukuran fluks radiasi GEM gardu


listrik

17

Anda mungkin juga menyukai