Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian

dan siap kerja Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia

usaha/ industri.oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem

Ganda (PSG) yaitu dengan Melaksanakan Praktek Kerja Industri

(PRAKERIN) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman

dalam dunia usaha sebelum memasuki duania usaha tersebut secara nyata

setelah lulus sekolah.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas

dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut

dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk

menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional

seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan

teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja

yang baik.

Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/

perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama

menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian

kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertangguang jawab mulai dari

1
2

tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan

penentuan kelulusan siswa.

1.2 Ruang Lingkup

BMT merupakan koperasi yang berbasis syariah. BMT sebagai LKMS

memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indnesia untuk

mengurangi kemiskinan,dimana tugas penyaluran pembiayaan kepada

usaha masyarakat kecilahrus apat dilakukan dengan baik.

BMT adalah lembaga keuangan syariah informal yang didirikan

sebagai pendukung dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha

mikro dan pengusaha kecil bawah berlandaskan sistem syariah.

Secara prinsip BMT memiliki sistem operasi yang tidak jauh berbeda

dengan sistem operasi BPR Syariah, hanya ruang lingkup dan produk yang

dihasilkan berbeda. Operasional Perbankan Syariah semakin luas ketika

disahkannya UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang membuka

kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank/lembaga keuangan

syariah maupun yang ingin mengkonversi dari sistem konvensional menjadi

sistem syariah yang sekaligus menghapus pasal 6 pada PP No.72//1992 yang

melarang dual system. Berkenaan dengan itu, badan hukum yang disandang

BMT antara lain:

a. Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Simpan Pinjam.

b. Kelompok Swadaya Masyarakat atau Prakoperasi Dalam program

PHBK-BI.
3

c. Lembaga Pengembangan Swadaya Masyarakat (LPSM) yang diberikan

wewenang oleh BI untuk membina KSM, dan memberikan sertifikat

pada KSM.

d. MUI, ICMI, BMI telah menyiapkan LPSM bernama PINBUK yang

dalam kepengurusannya mengikutsertakan unsur-unsur DMI, IPHI,

pejabat tinggi Negara yang terkait, BUMN dan lain-lain.

Sebagai lembaga keuangan informal, BMT memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Modal awal antara Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000.

b. Pembiayaan yang diberikan pada anggota relativ kecil, tergantung

perkembangan modal yang dimiliki.

c. Menerima titipan zakat, infak, dan sadaqah dari Bazis

d. Calon pengelola (manajer) yang dipilih harus memiliki aqidah,

komitmen tinggi pada pengembangan akonomi umat, amanah, jujur, dan

jika memungkinkan minimal lulusan D3,S1.

e. Dalam operasi menggiatkan berbagai jenis simpanan mudharabah,

demikian juga pada nasabah pembiayaan.

f. Manajemennya professional dan Islami.

Peran BMT :

Peran BMT di Indonesia dalam memperdayakan kalangan ekonomi

mikro cukup signifikan. Walaupun Peran BMT hanya menjangkau pada

kalangan ekonomi mikro. Karena hal ini disebabkan pihak Bank sangat

minim untuk menjangkau kepada kalangan ekonomi mikro.


4

1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN )

Tujuan Prakerin

1) Membentuk mental siswa – siswi agar mempunyai jiwa pekerja keras

yang mampu konsisten.

2) Menambah pengetahuan siswa – siswi di masing - masing bidangnya.

3) Memberikan suatu motivasi dalam diri siswa – siswi agar menunjukan

dirinya mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.

4) Memberikan bekal serta gambaran pada siswa – siswi seperti apakah

bekerja itu.

5) Memberikan suatu wawasan tambahan pada siswa – siswi tentang

sesuatu belum di dapatkan di sekolah.

6) Sebagai pengalaman melatih diri dengan menkaji konsep-konsep yang

didapat selama melakukan PRAKERIN sehingga terbiasa dengan dunia

lapangan kerja.

7) Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan

tuntutan zaman di era Teknologi Informasi dan Komunikasi.

8) Mengembangkan pemantapan Profesionalisme yang diperlukan siswa

untuk memasuki dunia lapangan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.

1.4 Manfaat Prakerin

 Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.

 Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.


5

 Mengetahui arti penting disiplin dan tanggungjawab dalam

melaksanakan tugas.

 Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang

diperoleh di sekolah.

 Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan

yang dibutuhkan di dunia kerja.

Manfaat Prakerin Bagi bagi sekolah

 Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional lebih mudah

dicapai

 Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan

kerja

Manfaat prakerin bagi siswa

 Dapat mengerti tentang prosedur kredit dan prosedur tabungan

 Kemampuan dan keahlian yang diperoleh selama magang memperbesar

percaya diri saya

 Setelah tamat tidak memerlukan waktu tambahan yang terlalu lama

untuk menyesuaikan diri maupun untuk mencapai tingkat keahlian siap

kerja

 Dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya


6

Manfaat prakerin bagi Instansi / industri

 Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan

dan waktu yang dianggap menguntungkan

 Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi / industri

 Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya

dan pengembangan bangsa pada umumnya

Manfaat Prakerin bagi masyarakat

Masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari siswa

prakerin yang memiliki pengalaman


BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) adalah lembaga keuangan mikro dengan

prinsip syariah yang memiliki dua fungsi utama yaitu :

1. Fungsi Baitul Maal : Maksud dari fungsi baitul maal adalah BMT

sebagai lembaga yang menjadi mediator antara wajib zakat (muzaki) dan

pihak yang berhak menerima zakat (mustahiq) yang berorientasi social.

2. Fungsi Baitul Tamwil

Maksud dari fungsi baitul tamwil adalah BMT sebagai lembaga yang

menjadi mediator antara pemilik dana dengan pengguna dana yang

kebanyakan pengusaha kecil dan masyarakat kecil yang berorientasi

bisnis.

 VISI BMT SEJAHTERA TUCUK

Menumbuhkembangkan ekonomi umat menuju kesejahteraan bersama.

 MISI BMT SEJAHTERA TUCUK

Menyejahterakan anggota,pengurus,dan pengelola.

1. Menciptakan pelayanan bagi umat dengan cepat,amanah,professional.

2. Menjunjung tinggi amanah dan tanggung jawab yang diberikan

anggota.

7
8

 TUJUAN BMT

1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya.

2. Membantu anggota mendapatkan pembiayaan dengan mudah dan

cepat sesuai dengan syariah.

3. Menyukseskan program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan

masyarakat.

4. Mmabangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju,adil,dan makmur.


9

2.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAN JOB DESKRIPSI

RAPAT ANGGOTA
TAHUNAN

PENGAWAS KETUA PENG. MANAJEMEN


SYARIAH (Drs. Sumedi K) (H. Srigiyono,S.Pd)
(Drs. M Awaludin,MA)

BENDAHARA SEKRETARIS MANAGER PENGELOLA MAL


(H. Sukadi,S,ST.) (Nyono,S.Pd) (Muryadi,S.E) (Badri Nawali)
(H.
Srigiyono,S.P
d)
KABAG KABAG SECURITY&JAGA
OPERASIONAL MARKETING MALAM
Sri Wahyuni,S.E Sriyono 1.Rohmad Widodo
2.Waseno

ACCOUNTING TELLER FUNDING LANDING


Suyanti,A.Md 1.Wiji Dwi L,S.E Sugino 1.Ika WulandarI,A,Md
2. Rika Hapsari 2.Agus Susila,A.Md
10

JOB DESKRIPSI

1. Rapat Anggota Tahunan

a. RAT bertugas menetapkan AD dan ART termasuk bila ada

perubahan

b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi,manajemen dan usaha

BMT

c. Melakukan pembagian SHU.

2. Dewan Pengawas Syariah

a. Membuat pedoman syariah dari setiap produk pengerahan dana

maupun produk pembiayaan BMT

b. Mengawasi penerapan konsep syariah dalam seluruh kegiatan

operasional BMT

c. Melakukan pembinaan atau konsultasi dalam bidang syariah bagi

pengurus

3. Ketua

a. Memimpin Rapat anggota dan Rapat pengurus

b. Memimpin Rapat bulanan pengurus dengan manajemen,menilai

kinerja bulanan dan kesehatan BMT

c. Ikut menandatangani surat surat berharga serta surat-surat lain yang

berkaitan dengan penyelenggaraan keuangan

4. Sekretaris

a. Membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari

rapat anggota dan rapat pengurus


11

b. Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum

rapat diadakan sesuai dengan ketentuan AD/ART

5. Bendahara

a. Berasama manager memegang rekening bersama dibank terdekat

b. Bertanggung jawab mengarahkan,memonitor dan mengevaluasi

pengelolaan dana oleh pengelola

6. Manager

a. Membuat rencana kerja tahunan,bulanan dan mingguan

b. Mengevaluasi dan memutuskan setiap permohonan pembiayaan

7. Pengelola Maal

Pengelola Maal mendampingi dan mewakili manager dalam tugas

tugasnya yang berkaitan dengan pelaksanaan operasional Baitul Maal

8. Bagian Account Officer

a. Memeriksa legalitas jaminan nasabah

b. Memeriksa kelengkapan data nasabah

9. Teller

a. Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar (kasir)

b. Menerima atau menghitung uang dan membuat bukti penerimaan

10. Marketing

a. Bertanggung jawab kepada manager atas tugas-tugasnya

b. Memasarkan produk jasa yang dimiliki BMT

11. Customer Service

a. Memeriksa kelengkapan persyaratan pembiayaan dan tabungan


12

b. Menyambut kedatangan calon nasabah yang akan mengajukan

permohonan pembiayaan

12. Satpam

Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja

khususnya pengamanan fisik


13

 KEPENGURUSAN

KETUA : Drs.Sumedi K.

SEKRETARIS : Nyono,S.Pd

BENDAHARA : H.Sukadi Karta Kamija,A.Mk

PENASEHAT SYARIAH : Drs.Muh Awaludin, M.A

PENASEHAT MANAJEMEN : H.Srigiyono,S.Pd

 PENGELOLA

Manajer : Muryadi,S.E

Teller : Sri Wahyuni,S.E

Customer Service : Wiji Dwi Lestari,S.E

Akunting : Suyanti, A,Md

Marketing : 1.Sriyono

2.Ika Wulandari,A.Md

3. Agus Susila,A.Md

Scurity : Rohmad Widodo

Baitul Maal : Sugino


14

2.3 SEJARAH BMT

Perkembangan BMT di Indonesia berawal dari berdirinya Bank

Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, yang mana pada prakteknya

BMI dalam kegiatan operasionalnya berlandaskan nilai-nilai syariah. Setelah

berdirinya BMI timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip

syariah, namun operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat

kecil dan menengah. Maka muncul usaha mendirikan bank dan lembaga

keuangan mikro, seperti Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan BMT

yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasionalisasi di daerah

(Sudarsono, 2012 : 108). Kondisi tersebut menjadi latar belakang munculnya

BMT agar dapat menjangkau masyarakat daerah hingga ke pelosok pedesaan.

Pengembangan BMT sendiri merupakan hasil prakarsa dari Pusat

Inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (PINBUK), yang merupakan

badan pekerja yang dibentuk oleh Yayasan Inkubasi Usaha Kecil dan

Menengah (YINBUK). YINBUK sendiri dibentuk oleh Ketua Umum Majelis

Ulama Indonesia (MUI), Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim se-

Indonesia (ICMI) dan Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI)

(Soemitra, 2010 : 455).

Tujuan didirikannya BMT yaitu agar terciptanya sistem, lembaga, dan

kondisi kehidupan ekonomi rakyat banyak yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar

salam (keselamatan) berintikan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan

(Ridwan, 2013 : 26)


15

2.4 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

SIMPANAN :

a) Simpanan Mudharabah (SIMUDHAH)

- Simpanan yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu

- Saldo minimal Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah)

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

b) Simpanan Pendidikan

- Simpananuntuk persiapan biaya pendidikan

- Penarikan dapat dilakukan setiap pergantian semester

- Saldo minimal Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah)

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

c) Simpanan Idhul Fitri (SIFITRI)

- Simpanan untuk persiapan keperluann idhul fitri

- Penarikan dapat dilakukan menjelang hari raya idhul fitri

- Saldo minimal Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah)

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

d) Simpanan Qurban (SAQURA)

- Simpanan untuk persiapan keperluan ibadah Qurban

- Penarikan dapat dilakukan menjelang hari raya idhul adha

- Saldo minimal Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah)

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

e) Simpanan Haji

- Simpanan untuk persiapan keperluan ibadah haji


16

- Penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu guna persiapan ibadah haji

- Saldo minimal Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah)

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

f) Simpanan Mudharabah Berjangka (DEPOSITO)

- Minimal simpanan Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah)

- Hanya dapat dicairkan pada tanggal jatuh tempo (tertera pada warkat)

- Pilihan jangka waktu simpanan : 1 bulan,3 bulan,6 bulan,dan 12 bulan

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

g) Simpanan Investasi Syariah (INVESYA)

- Minimal simpanan Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah)

- Hanya dapat dicairkan pada tanggal jatuh tempo yaitu 12 bulan

- Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

PEMBIAYAAN :

a. Mudharabah ( Bagi hasil)

Adalah akad pembiayaan antara KSPPS BMT Sejahtera Trucuk sebagai

pemilik seluruh dana dengan anggota sebagai pengelola dana untuk usaha

yang telah disepakati. Bagi hasil dihitung dari nisbah yang telah

disepakati dan dibayarkan setiap bulan sesuai dengan keuntungan dibulan

yang bersangkutan.

b. Musyarakah ( Kerja sama / Join – Financing)

Adalah akad pembiayaan antara KSPPS BMT Sejahtera sebagai pemilik

sebagian dana dengan anggota sebagai pemilik sebagian dana sekaligus

pengelola dana untuk usaha tertentu.


17

c. Murabahah ( Jual – Beli )

- Adalah pembiayaan dengan akad jual beli dimana BMT berlaku sebagai

penjual dan anggota sebagai pembeli dengan barang yang

diperjualbelikan sesuai kebutuhan mitra.

- Harga jual barang dari KSPPS BMT Sejahtera Trucuk adalah harga beli

dari supplier ditambah keuntungan untuk BMT yang telah disepakati

dengan anggota.

- Besarnya angsuran adalah harga jual dari KSPPS BMT Sejahtera Trucuk

dibagi dengan jangka waktu pembiayaan

d. Ijaroh ( Sewa Menyewa )

Adalah pembiayaan dengan akad sewa menyewa dimana BMT berlaku

sebagai pemberi sewa dan anggota sebagai penyewa untuk

mempergunakan suatu manfaat atau jasa sesuai kebutuhan mitra.

e. Qordhul Hasan ( Pinjaman kebajikan )

Adalah pembiayaan yang dilakukan fakir miskin dengan dasar tolong

menolong

Anggota dibebaskan dari bagi hasil dan hanya mengembalikan pokok

pembiayaan.
BAB III

URAIAN KEGITAN

3.1 Tabel Kegiatan Pelaksanaan Prakerin

No RANGKAIAN KEGIATAN

1 Penyerahan

2 Monitoring 1,2

3 Mengikuti marketing untuk funding

4 Menata dan menghitung uang kertas dan logam

5 Mengisi slip simpanan harian

6 Mengisi slip simpanan mingguan

7 Mencatat dibuku harian kas

8 Koreksi buku tabungan

9 Mengurutkan slip

10 Mendata agunan

11 Mengurutkan laporan arus kas perusahaan

12 Mencari berkas pembiayaan milik anggota

13 Mengecek keaslian uang

14 Mengambil uang infaq Baitul Maal

15 Mengarsip map anggota baru

16 Pencabutan

17 Pamitan

18
19

3.2 Uraian Kegiatan Prakerin

1. Penyerahan : Siswa diserahkan oleh pembimbing kepada DU/di untuk

prakerin pada tanggal 21 Desember 2017

2. Monitoring I,II : Siswa mendapat monitoring dua kali

a. Tanggal 27 Januari 2018 : Pembimbing meminta izin kepada DU/di

untuk mengikuti acara ulang tahun sekolah selama 2 hari yaitu tanggal

2-3 Januari 2018

b. Tanggal 6 Maret 2018 : Pembimbing melakukan monitoring kedua

3. Mengikuti marketing untuk funding : Siswa mengikuti marketing

mendatangi nasabah untuk mengambil uang tabungan

4. Menata dan menghitung uang kertas dan logam : Siswa menata dan

menghitung uang yang dibawa oleh marketing hasil dari funding

5. Menulis slip simpanan harian : Siswa mengisi slip berisi total uang hasil

funding

6. Menulis slip simpanan mingguan : Siswa membantu marketing mengisi

slip yang berisi jumlah uang yang ditabungkan oleh nasabah selama satu

minggu

7. Mencatat buku harian kas : Siswa membantu accounting memposting slip

simpanan angsuran pengambilan ke buku harian kas

8. Koreksi buku tabungan : Buku tabungan dicek secara berkala untuk

menghindari kesalahan

9. Mengurutkan slip : Siswa mengurutkan bukti transaksi berdasarkan

tanggal yang dilakukan pada akhir bulan


20

10. Mendata agunan ; Mendata buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dan

Sertifikat tanah yang menjadi jaminan nasabah.

11. Mengurutkan laporan arus kas perusahaan : Siswa mengurutkan laporan

arus kas perusahaan berdasarkan tanggal yang dilakukan pada akhir bulan.

12. Mencarikan berkas pembiayaan milik anggota : Siswa membantu

marketing mencarikan berkas pembiayaan milik anggota yang telah

mengajukan pembiayaan

13. Mengecek keaslian uang : Siswa mengecek keaslian uang yang didapat

dari nasabah menggunakn lampu khusus.

14. Mengambil uang infaq Baitul Maal : Siswa mengikuti pengurus Baitul

Maal untuk mengambil uang infaq di toko-toko,kios-kios,pasar dan rumah

rumah warga.

15. Mengarsip map anggota baru : Siswa mengarsip dan merapikan map daftar

anggota

16. Pencabutan : Pembimbing mencabut siswa pada tanggal 26 Maret 2018

17. Pamitan : Siswa berpamitan kepada pihak DU/DI pada tanggal 27 Maret

2018
BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH YANG DIHADAPI

4.1 PERMASALAHAN

Disamping factor pendukung juga terdapat factor penghambat antara lain

yaitu :

- Kurangnya pekerjaan yang diberikan

- Waktu prakerin sangat singkat

4.2 USULAN PEMECAHAN MASALAH

Faktor pendukung dalam proses pelaksanaan praktek kerja industri

ini mempunyai factor pendukung yang dapat mendorong semangat kerja dan

mental kami dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kepada

masyarakat.Faktor-faktor pendukung tersebut antara lain :

 Mendapat nilai yang baik

 Keinginan kerjasama antar anggota kelompok

 Adanya komunikasi yang baik antar anggota kelompok dengan

pembimbing

 Keinginan untuk memperoleh hasil yang baik

 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa

 Keberanian dalam menghadapi suatu persoalan atau masalah

 Kegiatan yang dilakukan mudah dipahami

21
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Pembelajaran didunia kerja dan industry adalah suatu strategi yang member

peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung

pada pekerjaan sesungguhnya.Dengan adanya prakerin siswa dapat

meraakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung dilingkungan dunia

kerja yang langsung dibimbing oleh pihak perusahaan.

5.2 SARAN

1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum

praktek didunia kerja dan industri.

2. Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan

industry sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan

proses pembimbingan ditempat praktek.

22
23

5.3 LAMPIRAN

GAMBAR 5.3.1

GAMBAR 5.3.2
24

GAMBAR 5.3.3

GAMBAR 5.3.4
25

GAMBAR 5.3.5

GAMBAR 5.3.6

Anda mungkin juga menyukai