Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X/2
Materi : Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
Alokasi Waktu : 1× 35 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
2. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non-
elektrolit .

C. Indikator
1. Menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik pada larutan sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Menunjukan sikap positif (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
3. Siswa dapat mengetahui pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
4. Siswa dapat mengetahui perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan teori dan percobaan
5. Siswa dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik

D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Membedakan dan mengelompokkan larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan teori dan percobaan
3. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik

E. Materi Pembelajaran

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT


Larutan dibagi menjadi dua kategori berdasarkan daya hantar listriknya,
yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik disebutLarutan elektrolit, sedangkanlarutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik adalahlarutan nonelektrolit. Daya hantar listrik
yaitu kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik.

A. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Daya hantar listrik larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat
terlarut. Ada larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, tetapi ada yang
kurang baik menghantarkan arus listrik, bahkan ada larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik disebut larutan elektrolit kuat, sedangkan larutan yang kurang baik
menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit lemah, dan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan nonelektrolit. Ketiga
larutan tersebut dapat dibedakan dengan cara mengukur daya hantar listrik pada
konsentrasi yang sama.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menggunakan larutan. Contoh
larutan elektrolit yang nyata ada dalam kehidupan manusia yaitu air aki (asam
sulfat), larutan garam dapur, dan larutan cuka, ini merupakan larutan elektrolit,
sedangkan contoh larutan nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alcohol, dan
larutan gula.
Dalam larutan, zat elektrolit terionisasi (membentuk ion-ion), yaitu ion
positif (kation) dan ion negative (anion). Sebaliknya, dalam larutan nonelektrolit
tidak membentuk ion, tetapi terbentuk molekul-molekul. Zat yang dalam
larutannya dapat terionisasi adalah asam, basa, dan garam.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang
dapat diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas,
maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut
larutan elektrolit lemah
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan disekitar elektrode timbul
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar
listrik yang lemah atau larutan elektrolit lemah
3. Jika lampu tidak menyala dan disekitar elektrode tidak terdapat gelembung-
gelembung gas, maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau
larutan non-elektrolit
Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak sedikitnya ion yang
terjadi oleh proses ionisasi. Makin banyak ion yang terdapat di dalam larutan,
makin kuat daya hantar listriknya.Perbedaan larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah terletak pada jumlah partikel yang mengalami ionisasi tiap mol zat
Semua senyawa ion yang larut dalam air akan menjadi larutan elektrolit kuat
karena terdisosiasi sempurna. Beberapa larutan senyawa kovalen termasuk larutan
elektrolit kuat karena terionisasi dengan persentase yang besar, misalnya larutan
HCl, larutan H2SO4, dan larutan HNO3. Sedangkan beberapa senyawa kovalen
lainnya, misalnya NH3, CH3COOH, dan H3PO4 di dalam larutan hanya terionisasi
sebagian, sehingga dikelompokkan sebagai larutan elektrolit lemah. Larutan
senyawa kovalen dalam air yang tidak terionisasi merupakan larutan non-
elektrolit, misalnya larutan alcohol (C2H5OH), larutan glukosa (C6H12O6), dan
larutan urea (CO(NH2)2).

B. Daya Hantar Larutan


Menurut Svante August Arrhenius (1859-1927) pada tahun 1887, bahwa
dalam larutan elektrolit yang berperan menghantarkan arus listrik adalah ion-ion
(partikel-partikel bermuatan listrik ) yang bergerak bebas di dalam cairan atau
larutan. Misalnya pengujian daya hantar larutan asam klorida (HCl). Dalam
larutannya, HCl terurai sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Pada pengujian daya hantar, baterai sebagai sumber arus memberi muatan
yang berbeda pada kedua elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan. Kedua
elektrode itu dihubungkan dengan kutub positif dan kutub negative. Elektrode
yang dihubungkan dengan kutub positif baterai disebut anode, sedangkan
elektrode yang dihubungkan dengan kutub negative baterai disebut katode.
Akibatnya, ion positif akan bergerak ke arah katode, dan ion negative bergerak
kea rah anode. Selanjutnya, ion negative yang bergerak ke arah anode akan
melepaskan electron. Electron dari baterai akan dialirkan menuju katode. Di
katode, electron ditangkap ion positif.

Dari gambar di atas, Ion-ion H+ bergerak ke arah katode. Selanjutnya, ion


itu menangkap electron sehingga terbentuk gas hydrogen sesuai dengan
persamaan reaksi berikut
2 H+(aq) + 2e- H2(g)
pada saat yang sama, ion-ion Cl- bergerak kea rah anode. Selanjutnya, ion-
ion itu melepaskan electron sehingga berubah menjadi gas klorin sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:
2 Cl-(aq)  Cl2(g) + 2e-
Ion-ion yang terbentuk dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan
arus. Akibatnya, semua senyawa ion yang larut dalam air termasuk elektrolit kuat.
Namun, jika tidak terlarut atau dalam bentuk padatan, senyawa ion tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Hal itu disebabkan tidak ada ion yang bergerak bebas.
Agar dapat menghantarkan arus listrik, padatan senyawa ion harus dipanaskan
sehingga meleleh. Lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik.

C. Kesimpulan
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Larutan elektrolit terbagi atas dua yaitu, Larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik disebut larutan elektrolit kuat dan
larutan yang kurang baik menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit
lemah,
No. Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah
1. Dalam larutan terionisasi Dalam larutan terionisasi sebagian
sempurna

2. Jumlah ion dalam larutan sangat Jumlah ion dalam larutan sedikit
banyak

3. Menunjukkan daya hantar listrik Menunjukkan daya hantar listrik yang


yang kuat lemah

dalam larutan elektrolit yang berperan menghantarkan arus listrik adalah ion-ion
(partikel-partikel bermuatan listrik ) yang bergerak bebas di dalam cairan atau
larutan.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan dan demonstrasi
3. Model : Kooperatif Learning

G. Media dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Power Point, infocus, LKS dan alat peraga
2. Sumber Pembelajaran
 Endang Usilowati, Kimia 1untuk kelas X SMA dan
MA.Global.2015
 Michael Purba, Kimia untuk SMA Kelas X semester 2, Erlangga,
2007
 Internet
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aktivasi Guru Aktivitas Siswa

Pendahuluan 5 menit a. Menyiapkan siswa a. Menyiapkan diri untuk


mengikuti mata
pelajaran.
 Memberikan  Menjawab salam
salam pembuka dari guru
 Menertibkan  Tertib dan
suasana kelas memperhatikan
guru
 Meminta siswa  Seorang siswa
berdoa sebelum memimpin doa
pembelajaran dan siswa lainnya
berdoa menurut
keyakinan
masing-masing
 Memeriksa  Mendengarkan
kehadiran siswa guru saat
memeriksa
kehadiran.

b. Membangkitkan b. Menunjukkan rasa


motivasi (dorongan) ingin tahu dan
dan hasrat ingin tahu semangat dalam
pada siswa serta mengikuti
menyempurnakan pembelajaran
perhatian siswa
c. Menyampaikan tujuan c. Menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
Inti 45 meni a. Membagi siswa dalam a. Membentuk
t kelompok-kelompok
kelompok kecil

kecil yang terdiri dari 5

orang

b. Mempresentasikan b. Memperhatikan
(garis-garis besar) dari materi yang
materi sesuai dengan disampaikan
tujuan pembelajaran
dengan media yang
telah disediakan

c. Menanya (questioning)
c. Menjawab pertanyaan
Menanyakan yang diberikan
perbedaan dari
masing-masing
larutan elektrolit kuat,
lemah, dan
nonelektrolit
berdasarkan sifat daya
hantar listriknya
d. Memberikan d. Melakukan

kesempatan siswa demonstrasi sesuai

untuk melakukan arahan guru

demonstrasi

e. Memberikan e. Mendiskusikan materi


kesempatan kepada dan hasil demonstrasi
siswa untuk
berdiskusi dari materi
yang telah
dipresentasikan dan
hasil demonstrasi
serta melakukan
pengamatan
f. Mengkomunikasikan f. Memaparkan hasil

(communicating) diskusi dan

Meminta perwakilan memberikan

dari tiap kelompok tanggapan atau saran

untuk kepada kelompok

mempresantikan hasil diskusi lain

pengamatannya dan
menanggapi hasil
diskusi kelompok lain

Penutup 10 menit a. Mengasosiasi a. Memperhatikan dan


(associating) mencatat kesimpulan
Menyimpulkan yang pelajaran yang
konsep larutan disampaikan guru
elektrolit dan
nonelektrolit
berdasarkan konsep
teori ion Svante
Arrhenius serta sifat-
sifat daya hantar
listriknya
b. Membagikan LKS b. Menerima LKS
sebagai pekerjaan sebagai pekerjan
rumah (PR) rumah (PR)
c. Meminta siswa berdoa c. Seorang siswa
sesudah pembelajaran memimpin doa dan
siswa lainnya berdoa
menurut keyakinan
masing-masing

I Penilaian

Instrumen Penilaian Autentik


Penilaian Hasil Belajar
 Teknik Penilaian: Pengamatan, Tes Tertulis
 Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
 Terlibat aktif dalam pembelajaran dan
pembelajaran kimia saat diskusi
 Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok
 Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang berbeda
dan kreatif

2. Pengetahuan
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
 Menjelaskan perbedaan Pengamatan dan Penyelesaian
larutan elektrolit kuat, tes tugas individu dan
lemah dan nonelektrolit kelompok
 Menyatakan kembali
mengenai daya hantar
larutan elektrolit dan
non elektroli menurut
ahli
3. Keterampilan
 Terampil melakukan Pengamatan Penyelesaian
praktikum larutan tugassaat
elektrolit dan praktikum
nonelektrolit

Palu, 07 Maret 2018

Mengetahui Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah

Irwandi
MATERI PEMBELAJARAN Rian Hidayat
NIM. A 251 15 044 NIM. A 251 15 014
TUGAS KELOMPOK
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Nama kelompok :

1. Jelaskan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit!


2. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
3. Dari pengujian larutan menggunakan alat uji larutan yang didemonstrasikan
isilah tabel di bawah ini:
Larutan Lampu Sekitar Elektrode

4. Dari tabel di atas, tunjukkanlah manakah yang termasuk larutan elektrolit kuat,
elektrolit lemah, dam non-elektrolit. Jelaskan!
5. Tuliskan kegunaan larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban Tugas Kelompok

1. Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit

No. Larutan Elektrolit Larutan non elektrolit


Dapat menghantarkan listrik Tidak dapat menghantarkan
1.
listrik
Terjadi proses ionisasi (terurai Tidak terjadi proses ionisasi
2.
menjadi ion-ion)
Lampu dapat menyala terang Lampu tidak menyala dan tidak
3. atau redup dan terdapat ada gelembung gas
gelembung gas

2. Karena larutan elektrolit terionisasi (membentuk ion-ion), yaitu ion positif


(kation) dan ion negatif (anion) yang bergerak bebas di dalam larutan.

3. Melengkapi isi tabel pengamatan


Larutan Lampu Sekitar Elektrode
Garam Menyala terang Ada gelembug gas (banyak)
Cuka Menyala redup Ada gelembung gas (sedikit)

Gula Tidak menyala Tidak ada gelembung gas

4. Dari tabel diatas yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah larutan
garam, larutan elektrolit lemah adalah larutan cuka dan larutan non
elektrolit adalah larutan gula.

5. Contoh kegunaan larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kehidupan


sehari-hari yaitu, sebagai oralit (obat diare) dan akumulator (aki).
LEMBAR KERJA SISWA

Nama :
No. Absen :

Lengkapi tabel berikut ini !


Contoh
Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Reaksi Ionisasi
senyawa
Elektrolit Kuat

Elektrolit Lemah

Non Elektrolit
PEMBELAJARAN MIKROTICING

“LARUTAN ELEKTROLIT & NON


ELEKTROLI”

DISUSUN OLEH
RIAN HIDAYAT
A 251 15 014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018

Anda mungkin juga menyukai