Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK POSITIF GLOBALISASI

1. Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi


di Indonesia(ebay, banggod, aliexpress,amazon)
Konsumen digital Indonesia menikmati online shopping, khususnya membaca ulasan dan mencari
informasi mengenai produk dan jasa secara online karena mereka memandang internet sebagai
sarana untuk mengecek produk/jasa dan memberikan informasi sebelum mereka melakukan
pembelian secara offline. Namun demikian, keamanan kartu kredit tetap menjadi kekhawatiran
utama. Konsumen sangat berhati-hati jika harus memberikan informasi mengenai kartu kredit
mereka secara online. Enam dari sepuluh konsumen (60%) mengatakan bahwa mereka tidak
bersedia memberikan informasi kartu kredit mereka secara online. Penghalang lain untuk
belanja online adalah biaya pengiriman (50%) dan kebingungan mengenai cara berbelanja di situs
yang ada (49%). (Lihat Grafik 3).
“Berhubung kekhawatiran untuk memberikan informasi kartu kredit masih menjadi penghalang
untuk berbelanja secara online, maka sangat penting bagi para peritel onlineuntuk menjamin
keamanan pembayaran untuk meraih kepercayaan konsumen.” tutur Anil.
Di semua negara di wilayah Asia Tenggara, kenyamanan berbelanja online yang ditawarkan bagi
konsumen yang hanya memiliki waktu terbatas untuk berbelanja serta ketersediaan informasi
produk, ulasan dan perbandingan harga merupakan pendorong utama dari online shopping.
(Lihat Grafik 4).
“Dengan melihat bagaimana konsumen kini melakukan ‘penjelajahan’ online sebelum
melakukan pembelian secara offline, para peritel perlu memastikan agar mereka tidak
mengabaikan dunia digital sebagai bagian dari keseluruhan strategi mereka untuk meraih
konsumen.” pungkas Anil.

GRAFIK 1: KEINGINAN UNTUK MEMBELI PRODUK/JASA


SECARA ONLINE DALAM ENAM BULAN KE DEPAN (TOP
5 TERATAS)

Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014

1
GRAFIK 2: PERANGKAT YANG PALING SERING DIGUNAKAN UNTUK BERBELANJA ONLINE

CHART 3: KEKHAWATIRAN MENGENAI BELANJA ONLINE

Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014


GRAFIK 4: TIGA PENDORONG UTAMA UNTUK BERBELANJA ONLINE DI WILAYAH ASIA TENGGARA
Source: Nielsen
Global Survey of E-
Commerce, Q1 2014
Tentang Nielsen
Global Survey
The Nielsen Global
Survey of E-
commerce
diselenggrakan pada
17 Februari hingga 7 Maret 2014 dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen di 60 negara di Asia
Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Utara. Sampel yang digunakan
memiliki kuota berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk setiap negara berdasarkan penggunaan
internet dan telah dipertimbangkan untuk dapat mewakili konsumen internet. Survei ini memiliki
margin of error sebsar 0.6 persen. Survey Nielsen ini adalah hanya berdasarkan perilaku
responden yang memiliki akses online. Penetrasi internet bervariasi di tiap negara. Nielsen
menggunakan standar pelaporan minimal sebesar 60 persen dari penetrasi internet. The Nielsen
Global Survey, termasuk Global Consumer Confidence Index, diselenggarakan sejak tahun 2005.

2
2. Munculnya event-event berskala global (FIFA, Thomas cup& Uber cup, Miss
world, Olimpics, DOTA : The International)
The International DOTA 2 adalah ajang turnamen Dota 2 bergengsi yang diselenggarakan oleh Valve
Corporation setiap tahunnya. Tim-tim dari berbagai macam negara berkumpul dalam satu tempat
untuk mendapatkan gelar juara The International, uang tunai, dan piala Aegis of the Champion. The
International pertama kali diselenggarakan di Jerman pada bulan agustus tahun 2011.
Pada tahun 2011 Valve pertama kali mengumumkan diadakannya The International yang
dilaksanakan di cologne, Jerman. Sebelumnya, sudah banyak individu yang menyelenggarakan
turnamen dengan skala lokal dengan berbagai macam total hadiah. Tetapi, dari sekian banyaknya
turnamen yang diselenggarakan terdapat banyaknya kasus seperti penipuan dan pencurian. Oleh
karena itu Valve mencoba untuk membuat sebuah turnamen dengan skala International. Untuk
menarik para pemain da
ri seluruh dunia, Valve menaruh total hadiah yang terbilang sangat banyak pada waktu itu. Valve
mengumumkan total hadiah dari turnamen international sebesar 1,6 Juta dollar. Angka yang sangat
fantastis pada waktu itu. Pada titik ini terjadi revolusi E-Sport. Karena besarnya hadiah yang
ditawarkan sehingga membuat heboh seluruh player dota di dunia dan player dari game lain.
Total hadiah dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini dikarenakan adanya produk yang
dikeluarkan oleh Valve, Dimana 0,25 sen dari hasil penjualan produk ini dimasukkan ke total hadiah
turnamen International. Produk ini disebut compendium. Pemain dota 2 dari tahun ke tahun semakin
bertambah, sehingga penjualan compendium dari tahun ke tahun bertambah pula. Hal ini
menyebabkan total hadiah The International meningkat terus menerus dari tahun ke tahun. Total
hadiah untuk The International 2016 sendiri diklaim sebagai yang terbesar. Valve Corporation,
penyelenggara kompetisi, menyediakan hadiah total sebesar 20,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 271
miliar. Dimana juara 1 mendapat uang tunai sebesar $9,1 juta dollar dan runner-up sebesar $3,7 juta
dollar. Wings Gaming team dari China sebagai juara I Dota 2 The International yang diadakan di Key
Arena, Seattle, USA. Dan ditahun 2017 mendatang mungkin akan menghadirkan hadiah yang lebih
besar dan kembali ke Colonge, Jerman. Dimana turnamen Dota 2 pertama kali diadakan.

GRAFIK TOTAL HADIAH

3
3. Kecepatan beredarnya informasi (facebook, twitter, youtube & Instagram)
Jakarta,Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan
pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya
menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) ,
Selamatta Sembiring mengatakan, situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah
Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah
USA, Brazil, dan India.
Menurut Sembiring, di era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) sudah
begitu pesat. Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam berkomunikasi. Internet tentu
saja menjadi salah satu medianya.
“Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya
kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris,” ujarnya.
Menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa
komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak 33
juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam
pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per
harinya.
Pengguna Twitter, berdasarkan data PT Bakrie Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia
dari total 500 juta pengguna global. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling besar di dunia
sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145 juta.
Produsen di jejaring sosial adalah orang-orang yang telah memproduksi sesuatu, baik tulisan di
Blog, foto di Instagram, maupun mengupload video di Youtube.
Kebanyakan pengguna Twitter di Indonesia adalah konsumen, yaitu yang tidak memiliki Blog atau
tidak pernah mengupload video di Youtube namun sering update status di Twitter dan Facebook.
Selain Twitter, jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan jumlah pengguna
700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan Linkedlin 1
juta pengguna.
Sangat disayangkan apabila perkembangan dan kemajuan teknologi internet ini hanya digunakan
untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar atau foto yang diunggah ke
Facebook dan Twitter.
“Seharusnya, kemajuan teknologi internet dapat lebih digali dan dimanfaatkan lebih dalam lagi
agar nantinya Indonesia tidak hanya menjadi pengekor dari penemuan-penemuan luar dan dapat
juga bersaing dengan negara lainnya,” ujar Sembiring.

4
4. Perkembangan teknologi transportasi

5. Peningkatan sektor industri di Kalimantan Selatan


 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2017 diukur dari besarnya Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 41,10 triliun.
 Perekonomian Kalimantan Selatan secara kumulatif selama tahun 2017 dibanding
tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,29 persen.
 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2017 jika dibandingkan dengan
periode yang sama setahun yang lalu (triwulan IV-2016/Y-on-Y) mengalami
pertumbuhan 4,46 persen.
 Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q),
perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2017 turun -3,16 persen.
 Dari sisi produksi, secara kumulatif tahun 2017 kategori yang mengalami
pertumbuhan tertinggi adalah kategori informasi dan komunikasi (7,94%). Dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan terbesar disumbang oleh komponen konsumsi domestik
terutama konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,82 persen.

5
DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI

1. Merusak lingkungan (PETI)

Lahan akses terbuka adalah lahan yang memiliki akses secara terbuka bagi pihak lain untuk
memanfaatkan secara ilegal, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Akses terbuka terjadi karena pengawasan yang tidak memadai atau bahkan adanya
pembiaran dari berbagai pihak.
Salah satu pemanfaatan lahan akses terbuka ini untuk kegiatan PETI. Terdapat ribuan lokasi PETI
dan melibatkan sekitar 2 juta penambang. Pada bulan September-Oktober 2015, KLHK telah
melakukan verifikasi lapangan terhadap 302 lokasi. Dari hasil verifikasi ini diperoleh data:
1. Jenis tambang : emas (22%), sirtu (13%), pasir kuarsa (9%), batu, tanah dan timah (masing-
masing 8%), pasir dan pasir urug (masing-masing 7%), batu gamping (6%), granit dan batu
kuarsa (masing-masing 3%), serta lainnya (6%).
2. Verifikasi dilakukan di 31 propinsi, analisa data sementara 302 lokasi yang terdiri 225 PETI, 40
lokasi IUP, dan 8 lokasi IPR.
3. Peralatan tambang : mekanik (57%) dan manual (43%).
4. Metode penambangan : terbuka (76%), dalam/bawah tanah (15%) dan bawah air (9%).
5. Status tambang : dominan aktif (84%) dan tidak aktif (16%).
6. Status lahan : hutan konservasi (2%), hutan lindung (9%), hutan produksi (6%), tanah negara
lainnya (31%) dan hak milik (52%).
7. Mulai penambangan : sebelum 2010 (41%) dan periode 2010-2015 (59%).
8. Status penambang : penduduk setempat (62%) dan pendatang (38%).
9. Tingkat kesejahteraan : meningkat (77%), tetap (21%) dna menurun (2%).
10. Ketenaga-kerjaan : terdapat anak-anak (36 lokasi), lansia dan perempuan (53 lokasi).
11. Kecelakaan kerja : menimbulkan korban jiwa (23 lokasi) dan cacat (11 lokasi).
12. Jarak tambang dengan permukiman : kurang dari 0,5 km (53%).
13. Konflik sosial : 84 lokasi.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, pada Pasal 112 mengatur bahwa setiap pejabat berwenang yang dengan sengaja tidak
melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan izin
lingkungan, yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang
mengakibatkan hilangnya nyawa manusia dapat diancam pidana penjara atau denda. Di beberapa
daerah kegiatan PETI telah menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, konflik sosial
dan bahkan korban jiwa. Untuk mendorong “pejabat yang berwenang” melakukan pengawasan,
dari data verifikasi lapangan KLHK membangun basis data dan Sistem Informasi Lahan Akses
Terbuka (SILAT). Dengan sistem informasi ini diharapkan pemerintah daerah atau stakeholder
lainnya dapat memberikan input mengenai lokasi PETI atau kejadian pencemaran dan kerusakan
lingkungan akibat kegiatan pertambangan.

6
Untuk keperluan
penanganan kegiatan
PETI ini, dilaksanakan
melalui implementasi
Nawacita ke-4
“memperkuat kehadiran
Negara dalam melakukan
reformasi sistem dan
penegakan hukum yang
bebas korupsi,
bermartabat dan
terpercaya” dan
Nawacita ke-7 “mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik”. Dalam konteks keadilan untuk usaha dan/atau kegiatan di sektor
pertambangan, khususnya bagi kegiatan pertambangan yang dilaksanakan oleh masyarakat,
perlunya pembinaan dan fasilitasi dari pemerintah dan pemerintah daerah sebagai wujud
kehadiran Negara. KLHK bersama-sama dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah,
pelaku usaha dan lembaga swadaya masyarakat membangun komitmen bersama
melalui Deklarasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan.
Melalui deklarasi ini diharapkan melalui isu pencemaran dan kerusakan lingkungan yang
merupakan kewenangan bersama antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota dapat memperkuat kembali kondisi paska penetapan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dimana kewenangan di bidang energi dan sumber daya
mineral menjadi kewenangan pemerintah dan pemerintah provinsi.
Komitmen bersama tersebut, selanjutnya diaktualisasikan melalui penyusunan Rencana Aksi
Nasional (RAN) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan.
Upaya menjaring informasi mengenai kondisi, permasalahan, kebijakan dan kegiatan saat ini serta
kebutuhan mendatang, telah dilakukan melalui rapat kerja ekoregion di Jawa, Kalimantan dan
Papua, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku serta Sumatera. Dari proses penjaringan
tersebut selanjutnya dapat dirumuskan ruang lingkup aksi yang meliputi:
1. Penyusunan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) untuk pelaksanaan pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2. Tata kelola terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan yang sedang terjadi.
3. Pemulihan lahan akses terbuka yang rusak dan/atau cemar berat.
4. Kerangka hukum, pengembangan peraturan dan kebijakan.
5. Pelembagaan dan peningkatan kemampuan SDM.
Untuk memulai aksi tersebut, saat ini KLHK melakukan proses pelembagaan sosial “pelaku
penambangan” di Singkawang (tambang emas), Paser (tambang emas), Boyolali (tanah urug) dan
Bogor (tambang emas) bekerjasama dengan Fakultas Fisipol UGM. Sedangkan untuk upaya
pemulihan dilakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) di Singkawang, Paser dan
Gunungkidul (tambang batugamping).

7
2. Penipuan bisnis berbasis online (internet online fraud)
Kaspersky Lab mencatat, jumlah penipuan keuangan online terus meningkat. Berdasarkan hasil
survei di 26 negara, konsumen di Indonesia masuk dalam tiga besar sebagai negara yang sering
tertimpa kasus penipuan online. Indonesia menempati posisi tertinggi dengan persentase 26%,
disusul Vietnam 25%, dan India 24%.
Global Head of Fraud Prevention Division Kaspersky Lab Ross Hogan mengatakan, berbagai
bentuk ancaman keuangan online terhadap konsumen semakin berkembang. Selain
penipuan online dengan gaya tradisional, kita juga mulai melihat para penjahat siber
mengeksploitasi serta mencari cara baru untuk menipu konsumen.
“Kaspersky Lab pun mendesak para pengguna internet untuk memakai perangkat lunak dengan
keamanan untuk melindungi diri dari ancaman ini dan mengamankan diri dari bahaya kerugian
finansial,” tutur Hogan, dalam keterangannya, Senin (30/5).
Menurut dia, berdasarkan penelitian pada tahun 2015, hampir setengah dari pengguna internet
mengalami ancaman keuangan selama periode survei 12 bulan. Ancaman termasuk dalam
bentuk menerima e-mail mencurigakan yang mengaku dari bank sebesar 22%, atau situs ritel
15%, serta halaman web yang mencurigakan dan meminta data keuangan 11%.
Sementara itu, bentuk ancaman keuangan yang dialami para konsumen di antaranya, 6%
konsumen kehilangan uang karena penipuan online, 4% menjadi korban kebocoran data dan
kehilangan uang melalui organisasi keuangan, serta 3% konsumen yang
memiliki cryptocurrency (seperti BitCoin) atau e-money dicuri.
“Secara keseluruhan, 11% pengguna internet global melaporkan uang mereka telah dicuri
secara online,” ujarnya.
Penelitian Kaspersky juga menemukan, ketika uang dicuri, konsumen menderita kerugian
dengan estimasi rata-rata US$ 283 dan sebanyak 22% kehilangan lebih dari US$ 1.000. Namun,
hanya setengah, atau 54% yang berhasil mendapatkan kembali dananya secara utuh, dan 23%
konsumen sama sekali tidak berhasil mendapatkan uangnya kembali.
Hogan melanjutkan, nilai kerugian keuangan sebagai akibat dari kebocoran data organisasi
keuangan atau penipuan cryptocurrency masih relatif rendah. Namun, tetap saja, keduanya
merupakan cara yang cukup menguntungkan bagi para penipu online untuk menargetkan dan
mencuri uang dari pengguna internet.
“Dengan ancaman baru berkembang setiap hari, konsumen pun berharap bank dan organisasi
keuangan untuk menjaga dan menjamin keamanan uang mereka dan ketika bertransaksi
keuangan,” tambah Hogan.

3. Kecepatan beredarnya informasi (Penyebaran info hoax di facebook, twitter,


youtube & Instagram)
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif
Fakrulloh, mengaku dongkol dengan munculnya informasi tentang pencetakan KTP
elektronik. Informasi pencetakan KTP el, sekarang beredar di media sosial, bahkan di sebarkan
melalui pesan berantai menyesatkan. Tentu, pihaknya yang dirugikan oleh berita tak benar
tersebut.

8
" Pemberitahuan kepada seluruh rekan, sahabat dan kolega yang dimana e-KTPnya belum jadi
akan di buka pelayanan untuk umum di Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Catatan Sipil, persyaratan yang dibawa hanya kartu keluarga (KK) dan 1
fotocopy untuk arsip Kementerian. Bagi yang belum rekam pun bisa dilakukan disana sekaligus jadi
e-KTP. sumber_bagian_pengadaan. Tulisan diatas adalah hoax. Belum saya share pengumuman
sudah muncul hoax. Di dukcapil tak ada bagian pengadaan," tutur Zudan di Jakarta, Minggu
(25/11).
Menurut Zudan, informasi itu hoax. Di direktorat kependudukan yang dipimpinnya tidak ada
bagian pengadaan. Selain itu juga informasi itu menyesatkan, sebab pihaknya tidak pernah akan
mengadakan layanan bagi warga yang belum merekam dan langsung cetak KTP. Pihaknya memang
benar, di acara Korpri Expo 2017 yang akan digelar pada 26-29 November 2017, akan membuka
stand layanan khusus. Tapi, layanan yang disediakan hanya melayani pencetakan, bukan sekaligus
perekaman. Itu pun pemohon harus sudah memenuhi syarat yang ditentukan.
"Syarat yang harus dibawa pemohon yang ingin mencetak KTP el, adalah foto copy Kartu Keluarga,
serta Surat Keterangan telah merekam (Suket) yang tiap lembarnya itu ditulis nomor handphone
pemohon. Dan, pencetakan hanya dilakukan terhadap data pemohon yang telah siap cetak atau
PRR," kata Zudan.
Dan, lanjut Zudan, layanan khusus di Korpri Expo, hanya melayani pencetakan. Tidak melayani
perekaman apalagi bisa langsung cetak, seperti informasi hoax yang tersebar sekarang ini. Ia
minta, masyarakat tidak termakan informasi menyesatkan tersebut.
Sumber :Puspen Kemendagri
4. Akses situs yang merugikan di Inggris

9
5. Pengangguran

Melemahnya daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri, membuat angka pengangguran
bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada
Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa.
Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen,
Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah
Dasar ke bawah 2,74 persen.
Dikutip CNNIndonesia, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga
mengatakan jumlah angkatan tenaga kerja meningkat sedangkan daya serap tenaga kerja dari
beberapa industri melemah.
Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 bertambah 510 ribu orang menjadi 122,38 juta,
dibandingkan Agustus 2014 yang sebanyak 121,87 juta jiwa. "Ada PHK dan daya serap yang agak
menurun, sehingga pengangguarn meningkat," kata Rizali di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis
(5/11).

Razali mengatakan sebagian industri yang melakukan PHK adalah industri yang memiliki
ketergantungan terhadap bahan baku impor. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
turut menambah beban biaya produksi sektor industri tersebut.

10
Data angkatan kerja, penduduk bekerja dan pengangguran Badan Pusat Statistik

Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional ditambah terseoknya nilai rupiah terhadap dolar
memicu terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, jumlah karyawan yang dirumahkan 26.506 orang
sepanjang September 2015.
Pemerintah sudah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang diharapkan bisa menarik investasi
dan membuka lapangan pekerjaan. Pemerintah memberi banyak insentif bagi penanaman modal,
salah satunya kemudahan berinvestasi di kawasan industri.
Dari data BPS, selama setahun terakhir (Agustus 2014-Agustus 2015) kenaikan penyerapan tenaga
kerja terjadi terutama di Sektor Konstruksi sebanyak 930 ribu orang (12,77 persen), Sektor
Perdagangan sebanyak 850 ribu orang (3,42 persen), dan Sektor Keuangan sebanyak 240 ribu
orang (7,92 persen).

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja
berpendidikan rendah, yaitu SD ke bawah 50,8 juta orang (44,27 persen) dan SMP 20,7 juta (18,03
persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 12,6 juta orang, mencakup 3,1
juta diploma dan 9,5 juta sarjana.

11
DAFTAR RUJUKAN
1. http://ppid.dephub.go.id/files/buku_statistik_perhubungan_jilid_1_2016.pdf
2. http://nielsen.com
3. https://id.wikipedia.org
4. https://bps.go.id
5. https://data.go.id
6. https://www.cnn.com/
7. www.menlhk.go.id/
8. http://newsroom.kaspersky.eu
9. https://kominfo.go.id/

12

Anda mungkin juga menyukai