Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Midi (2011) Analisa Penerapan PSAK 18 Pada Dana Pensiun PT. BNI
(Studi Kasus Pada PT BANK Negara INDONESIA). S1 thesis, Universitas
Mercu Buana.
Hasanah, Sri Maryani Syaiful (2012) Penerapan Psak No.18 Mengenai Akuntansi
Dana Pensiun Terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun (Studi Kasus Pada
Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta). Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, accessed April 13, 2019,
http://eprints.ums.ac.id/18018/
https://tirto.id/tantangan-dan-persoalan-industri-dana-pensiun-co1Z
NADIA MAHARANI RUDI, “ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 18
MENGENAI AKUNTANSI DANA PENSIUN PADA PT BANK CENTRAL
ASIA, Tbk TAHUN 2015,” Repository Universitas Widyagama Malang,
accessed April 13, 2019, http://widyagama.org/pustaka/repo/items/show/234.
UTOMO, TEGUH WAHYUDI (2013) ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.18
MENGENAI AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT
PURNAKARYA (STUDI KASUS PT PRUDENTIAL LIFE
ASSURANCE). Unisnu, Jepara.
Wahab, Zulaini, 2001. Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia,
PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
REFERENSI
Judul Jurnal Nasional
 Penerapan Psak No.18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan
Keuangan Dana Pensiun (Studi Kasus Pada Dana Pensiun Universitas
Muhammadiyah Surakarta)
 ANALISIS PENERAPAN PSAK N0.18 MENGENAI AKUNTANSI DANA
PENSIUN PADA PT. TASPEN CABANG MANADO
 AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA
 ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN 18 MENGENAI AKUNTANSI DANA PENSIUN PADA
DANA PENSIUN PERTAMINA
 ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 18 MENGENAI DANA PENSIUN
PADA LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN BANK RAKYAT
INDONESIA
Judul Proposal: “ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK NO.18 DALAM LAPORAN
KEUANGAN DANA PENSIUN PADA DPLK MANULIFE INDONESIA (Studi
Kasus pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia)
Diambil berdasarkan referensi jurnal: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 18 MENGENAI AKUNTANSI DANA
PENSIUN PADA DANA PENSIUN PERTAMINA
Keterbatasan Jurnal: tidak adanya data pencatatan yang lengkap dan terinci atas
data Peserta yang berhenti baik mengenai jumlah peserta berhenti maupun sebab-
sebab berhentinya oleh PT Pertamina sehingga asumsi perhitungan aktuaria masih
bisa lebih akurat.
Perbedaan penelitian dengan jurnal referensi: perbedaan penelitian terletak pada
obyek penelitian dan
PRA PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK NO.18 DALAM LAPORAN KEUANGAN


DANA PENSIUN PADA DPLK MANULIFE INDONESIA

(Studi Kasus pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia)

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana


Akuntansi

Oleh:
ARSYAD RAMADHANI
NIM. 1610313210009
PROGRAM STUDI: AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hingga saat ini, perkembangan industri Dana Pensiun tidak terlalu berarti. Ini

dikarenakan masih rendahnya kesadaran memiliki dana pensiun di Indonesia (tirto.id).

Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan

manfaat pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan

mencadangkan dana untuk mengelola Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan

penghasilan karyawan setelah purnakarya. Pada prinsipnya Dana Pensiun merupakan

suatu alternatif untuk memberikan manfaat kepada karyawan untuk memperkecil atau

mengurangi resiko-resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan datang, seperti resiko

kehilangan pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau

meninggal dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka,

karenanya untuk mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha

pencegahan antara lain dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan),

yang bisa dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah.

Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiun merupakan kontribusi dari

karyawan dan atau pemberi kerja. Untuk membiayai masa pensiun ini maka program

Dana Pensiun yang ada akan menyisihkan dana selama masa kerja seorang karyawan

sebagai pengganti upah yang diperoleh. Dengan kata lain program Dana Pensiun dapat

memberikan kesinambungan penghasilan kepada karyawan setelah pensiun atau

purnakarya.
Tujuan penyelenggaraan program pensiun ditinjau dari kepentingan perusahaan

atau pemberi kerja, terdapat dua aspek yaitu: aspek ekonomi dan aspek sosial. Aspek

ekonomis meliputi loyalitas dan kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan diadakannya

program Dana Pensiun karyawan diharapkan mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi

terhadap perusahaan, serta diharapkan perusahaan mempunyai daya saing dan nilai

lebih dalam mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran

tenaga kerja. Sedangkan aspek sosial meliputi kewajiban moral, dimana perusahaan

berkewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat

mencapai usia pensiun atau purnakarya, artinya perusahaan mempunyai tanggung

jawab sosial tidak hanya pada karyawannya pada saat yang bersangkutan tidak mampu

bekerja, tetapi juga pada keluarganya pada saat karyawan tersebut meninggal dunia.

Dana Pensiun memiliki tugas dalam mengelola dan menginvestasikan dana

yang dihimpun dari kontribusi yang dibayarkan oleh publik maupun pemberi kerja.

Tugas selanjutnya adalah membayarkan manfaat pensiun kepada karyawan di masa

purnakaryanya. Dana Pensiun bertanggungjawab kepada pemberi kerja melalui Dewan

Pengawas untuk pengelolaan dana yang dikumpulkan sehingga pada waktunya dapat

mencukupi dalam pembayaran manfaat pensiun kepada para peserta.

Wahab (2001) menyebutkan maksud dan tujuan dibentuknya dana pensiun dari

beberapa sisi, yaitu:

1. Sisi Pemberi Kerja

Dana Pensiun sebagai usaha untuk menarik atau mempertahankan karyawan

perusahaan yang memiliki potensi, cerdas, terampil dan produktif yang diharapkan

dapat meningkatkan atau mengembangkan perusahaan, di samping sebagai


tanggung jawab moral dan sosial pemberi kerja kepada karyawan serta keluarganya

pada saat karyawan tidak mampu lagi bekerja atau pensiun atau meninggal dunia.

2. Sisi Karyawan

Dana pensiun adalah untuk memberikan rasa aman terhadap masa yang akan

datang dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat masa pensiun.

3. Sisi Pemerintah

Dengan adanya dana pensiun, akan mengurangi kerawanan sosial. Dengan

mengurangnya kerawanan sosial dapat menciptakan kestabilan negara dalam

bidang perekonomian.

4. Sisi Masyarakat

Adanya dana pensiun merupakan salah satu lembaga pengumpulan dana yang

bersumber dari iuran dan hasil pengembangan. Terbentuknya akumulasi dana yang

tersumber dari dalam negeri tersebut dapat membiayai pembangunan nasional

dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Agar mampu menjalankan fungsinya, Dana Pensiun harus mengelola dan

mengembangkan dana yang terkumpul dengan cara yang aman dan menguntungkan,

salah satunya dengan melakukan investasi. Investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun

harus sesuai dengan kebijakan investasi dari pendiri Dana Pensiun dan juga sesuai

dengan ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Keuangan

No.199/PMK.010/2008 yang mengatur tentang Investasi Dana Pensiun.

Pada tanggal 20 April 1992 lahir Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang

Dana Pensiun sebagai landasan hukum dan operasional bagi Dana Pensiun. Dengan
adanya UU No. 11/1992 Dana Pensiun berdiri sebagai badan hukum yang terpisah dari

pendirinya sehingga kelangsungan pembayaran manfaat pensiun terjamin dengan

adanya pemisahan aset Dana Pensiun dari pendirinya. Sehubungan dengan hal tersebut,

Dana Pensiun memerlukan sistem pelaporan yang terpisah dari pemberi kerja yang

bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keuangan Dana Pensiun.

Pengelolaan keuangan Dana Pensiun memiliki kekhususan yang disebabkan

adanya perbedaan waktu yang relatif cukup panjang antara saat diterima hak dan saat

tunainya kewajiban Dana Pensiun. Hak Dana Pensiun adalah berupa setoran iuran dari

peserta dan pemberi kerja yang diterima secara berkala dari awal kepesertaan sebagai

peserta program manfaat pensiun. Kewajiban Dana Pensiun adalah berupa pembayaran

manfaat pensiun yang akan dimulai dikemudian hari, yaitu pada saat peserta berhak

mendapatkan hak pensiunnya sesuai dengan kententuan program manfaat pensiun.

Dilihat dari tujuan dan kegiatan usahanya, Dana Pensiun mempunyai

kekhusussan yang berlainan dengan perusahaan pada umumnya. Informasi keuangan

yang disajikan dalam laporan keuangan juga mempunyai kekhususan. Untuk itu perlu

disusun suatu Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku khusus untuk Dana Pensiun.

Standar Akuntansi Keuangan tersebut sebagai pedoman proses akuntansi serta proses

penyusunan laporan keuangan bagi Dana Pensiun.

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) mengeluarkan PSAK No. 18 tentang Akuntansi

Dana Pensiun serta PSAK No. 24 tentang Biaya manfaat Pensiun untuk dijadikan

standar akuntansi Dana Pensiun. Penyampaian laporan keuangan oleh pengurus Dana

Pensiun diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan melalui Direktorat Jendral

Lembaga Keuangan dengan Surat Keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan


No.Kep-4777/LK/2003 tentang Data Elektronik untuk Laporan Keuangan dan Laporan

Aktuaris Dana Pensiun.

Laporan Keuangan Dana Pensiun terdiri dari Laporan Aktiva Bersih, Laporan

Perubahan Aktiva Bersih, Neraca, Laporan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas serta

Catatan Atas Laporan Keuangan. Dengan adanya standar akuntansi dan pelaporan

keuangan Dana Pensiun, diharapkan bahwa informasi yang terdapat di dalam laporan

keuangan akan dapat memberikan gambaran yang jelas dan sebenar-benarnya

mengenai posisi keuangan Dana Pensiun. Sehingga informasi tersebut dapat dijadikan

dasar untuk pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan. Oleh

karena itu, Dana Pensiun yang ada di Indonesia harus mengikuti standar laporan

keuangan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah dan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK NO.18 DALAM

LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PADA DPLK MANULIFE

INDONESIA .” (Studi Kasus pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia).

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan

yang diangkat adalah:


1. Bagaimana penerapan PSAK No. 18 mengenai dana pensiun pada laporan

keuangan dana pensiun pada pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia?

2. Apakah ada penyimpangan antara perlakuan akuntansi dana pensiun yang

diterapkan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan PSAK No. 18

tentang laporan keuangan dana pensiun ?

3. Bagaimana kesesuaian laporan keuangan Dana Pensiun dengan PSAK No. 18

tentang laporan keuangan dana pensiun ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menganalisis laporan keuangan Dana Pensiun pada PT Asuransi Jiwa Manulife

Indonesia sesuai dengan Peraturan yang mengatur tentang laporan keuangan

Dana Pensiun, khususnya PSAK No. 18 dan Keputusan Direktur Jendral

Lembaga Keuangan No.Kep-4777/LK/2003.

2. Membandingkan prosedur dan perlakuan akuntansi dana pensiun yang diterapkan

oleh Dana Pensiun PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan PSAK

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi kepada :


1. Bagi Peserta Dana Pensiun

Dengan mengetahui kegiatan investasi Dana Pensiun mereka dapat menentukan

jumlah manfaat pensiun yang diterima, dapat menganalisa apakah iuran telah dilakukan

sesuai dengan peraturan Dana Pensiun, pengawasan atas kekayaan atas Dana Pensiun

telah dilakukan secara tepat, dan kegiatan operasional dana pensiun telah dilakukan

secara wajar dan efisien.

2. Bagi Lembaga Keuangan penyedia DPLK

Dapat menganalisa apakah iuran telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Dana

Pensiun, pengawasan atas kekayaan Dana Pensiun telah dilakukan secara tepat, dan

kegiatan operasional Dana Pensiun telah dilaksanakan secara wajar dan efisien.

3. Bagi Pemerintah

Dapat mengetahui apakah Dana Pensiun telah dikelola sesuai dengan Peraturan

Perundangan yang berlaku sehingga bisa dimanfaatkan sebagai acuan untuk merevisi

undang-undang serta peraturan yang ada.

4. Bagi Penulis

Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh pada masa perkuliahan

khususnya teori yang berkaitan dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan serta

penerapannya dalam praktek yang berlaku.

5. Bagi akademik

Penelitian ini dapat dijadikan informasi maupun referensi bagi mahasiswa atau

peneliti lain yang akan melakukan penelitian berikutnya mengenai Dana Pensiun.
1.5. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pertama berisi tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar agar

dilaksanakannya penelitian, selain itu juga terdapat perumusan masalah yang akan

menjadi pokok bahasan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab kedua berisi landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam

merumuskan masalah dan alat analisis dengan berpedoman pada tinjauan pustaka

yang ada. Selain itu, bab ini juga menjelaskan beberapa hasil penelitian terdahulu.

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Bab ini terdiri atas kerangka konseptual atau model penelitian yang

dirumuskan berdasarkan tinjauan pustaka maupun hasil-hasil penelitian terdahulu

dan hipotesis yang dibangun berdasarkan prakiraan penulis.

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.

Didalamnya dijelaskan mengenai ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data,
populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data yang digunakan, serta jadwal pelaksanaan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai