PENDAHULUAN
1
4. Untuk mengetahui aspek-aspek mikrobiologis dalam proses pembuatan etil
alkohol.
5. Mengetahui jamur yang sangat bermanfaat dan proses pembuatan gasohol.
2
BAB II
MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BAKTERI DAN KHAMIR)
3
komponen-komponen medium yang tak terpakai. Produk hasil fermentasi
mikroba antara lain:
Minuman
Hormon steroid
Enzim, Vitamin
Antibiotik, Asam nukleat, Asam organik, dll.
2. Produk-produk Mikrobilogi
Industri mikroboilogi digolongkan ke dalam beberapa kategori, yang paling
penting yaitu:
a. Minuman beralkohol
b. Makanan tambahan
c. Bahan kimia farmasi (penicillin)
d. Bahan hayati (vaksin dan antiserum)
e. Bahan kimia industri (keju, kecap, yogurt)
4
karbohidrat dan khamir yang tidak diinginkan yang ada pada makanan yang
menyebabkan kerusakan. Proses fermentasi ini dimanfaatkan oleh para pembuat bir,
roti, anggur, bahan kimia, dan lain lain. Karakteristik morfologi khamir dideterminasi
menggunakan uji mikrosopis sebagai berikut:
A. Bentuk dan strukutur
Khamir kadang dapat membentuk miselium semu. Ukurannya juga bervariasi.
Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuola air,
globula lemak dan granula.
B. Reproduksi
Kebanyakan khamir melakukan reproduksi secara aseksual melalui
pembentukan tunas secara multilateral ataupun polar. Reproduksi secara
seksual menghasilkan akospora yang menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah
spora dalama askus bervariasi tergantung macam khamirnya.
C. Karakteristik Kultur
Khamir dapat membentuk lapisan film di atas permukaan medium cair.
Produksi pigmen karotenoid mendakan adanya pertumbuhan genus
rhodotorula.
1. Fermentasi Alkohol
Alkohol merupakan zat pelarut dan bahan dasar paling umum yang
digunakakan di laboratotium dan di dalam industri kimia. Aspek-aspek mikrobiologis
dalam proses pembuatan etil akohol dapat dirangkum sebagai berikut.
a. Subtrat
Etil alkohol dapat dibuat dari karbohidrat apa saja yang dapat
difermentasikan oleh khamir. Apabila pati-patian seperti jangung, maka
langkah pertama bahat tersebut harus dihidrolisis menjadi gula sederhaan
yang dapat difermentasikan. Hidrolisil tersebut dapat dilakukan degan
bantuan enzim dari “barley malt” atau kapang atau dengan cara pemanasan
bahan yang telah diasamkan. Beberapa bahan umum yang dapat digunakan
5
diseluruh dunia adalah jagung, tetes (molasses), bit gula, ketang, beras, dan
buah anggur.
b. Organisme
Kultur yang dipilih harus dapat tumbuh dengan baik dan mempunyai
toleransi yang tinggi terhadap alkohol serta mampu menghasilkan alkohol
dalam jumlah banyak. Telah dicurakhan perhatian terhadap seleksi dan
pengembangan galur-galur khamir yanmg unggul. Galur-galur tepilih adalah
Saccharomyces cerevisiae.
c. Reaksi
Perubahan biokomiawi yang dilakukan oleh khamir ialah sebagai berikut:
C6H12O6 + Khamir 2C2H5OH +2CO2
d. Minuman Alkoholik
Bir, rum dan anggur merupakan minuman alkohol hasil fermentasi khamir.
Produk tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnyakarena bahan
mentah dan galur khamir yang digunakan juga berbeda. Misalnya rum,
adalah produk hasil fermentasi jangung atau gandum hitam, sedangkan
anggur adalah produk hasil fermentasi dari sari buah anggur. Setiap contoh
tersebut, digunakan khamir dari genus Saccharomyces untuk memfermentasi
substratnya. Khamir yang penting dalam fermentasi adalah:
a. Saccharomyces cerevisiae, merupakan khamir yang paling populer
dalam pengolahan makanan. Khamir ini telah lama digunakan dalam
industri wine dan bir.
b. Saccharomyces roxxi, adalah khamir yang digunakan dalam pembuatan
kecap dan berkontribusi pada pembentukan aroma. Rasa dan aroma
bahan pangan yang ditumbuhi kapang tau khamir disukai oleh banyak
bangsa karena rasanya enak dan aromanya yang khas.
2. Jamur Ragi
Jamur Saccharomyces cerevisiae telah memiliki sejarah yang luar biasa
dibidang industri fermentasi. Karena kemampuannya dalam mengasilkan alkohol
6
inilah disebut sebagai mikroorganisme aman. Seiring dengan berkembangnya
genetika mokuler,Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk menciptakan revolusi
terbaru manusia dibidang rekayasa genetika. Saccharomyces cerevisisae sering juga
disebut sebagai jamur super karena telah menjadi mikroorganisme frontier di
berbagai bioteknologi modern. Sehingga kegunaan mikroorganisme ini pun menjadi
semakin penting di dunia industri fermentasi. Saccharomyces cerevisiae baru didapat
dari riset dan aplikasi bioteknologi telah merambah sektor-sektor komersila yang
penting terutama makanan, minuman, biofuel, kimia, industri enzim, pharmasitikal,
agricultural, dan lingkungan.
Dimasa depan, terutama karena krisis energi yang semakin sering terjadi, etanol
yang diproduksi oleh fermentasi jamur ragi ini akan mendapat perhatian khusus
karena potensinya sebagai biofuel. Di dunia sains, saccharomyces cerevisiae
merupakan mikroorganisme yang pertama kali diobservasi oleh “Pendekar
Mikrobiologi” Antonie Van Leewwnhoek. Louis Pasteur yang terkenal dalam
penemuannya mengenai cara penstrelilan susu, menggunakaknnya sebagai bahan
biokimia hidup dalam proses transformasi. Jamur ini juga digunakan sebagai
“pabrik” tempat pembuatan vaksin hepatitis B rekombinan yang pertama.
Saccharomyces juga merupakan pabrik enzim makanan pertama dalam pembuatan
keju.
Hampir semua teknologi frontier seperti genomic, proteomic, dan
nanobioteknologi menggunakan jamur ini. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi
bahwa inovasi sains dan teknologi juga akan semakin melaju di bidang bioekonomi.
Dimasa depan jamur ini akan menjadi sel inang yang semakin diperhitungkan dalam
pembuatan low volume, high value produk bioteknologi, seperti enzim, bahan-bahan
kimia, protein terapi, dan produk farmasitikal lainnnya. Saat ini biomass tanaman
adalah sumber biofuel yang paling banyak dikembangkan karena harganya yang
murah dan persediaannya yang mudah didapat. Biofuel dalam bentuk etanol
merupakan salah satu harapan masa depan dari superjamur ini. Alasan utama dari
7
penggunaan etanol adalah sumber energi yang sustainable dan ramah lingkungan,
serta sangat menguntukan secara ekonomi makro terhadap komunitas pedesaan.
3. Gasohol
Masalah kekurangan energi dewasa ini telah meningkatkan minat terhadap
alkohol sebagai campuran bahan bakar konvensional. Gasohol yang biasanya
merupakan campuran 90% bensin tanpa timbal dengan 10% alkohol, sudah
digunakkan di beberapa daerah di Amerika Serikat dan tengah diproduksi dalam skala
lebih besar lagi di Brazillia.
Penggunaan bahan bakara campuran ini secara luas boleh jadi ditentukan oleh
faktor-faktor ekonomi, yaitu biaya produksi alkohol. Untuk menjadikan gasohol suatu
bahan bakar yang ekonomis maka harus tersedia bahan mentah yang murah dan
berjumlah banyak untuk fermentasi, dan harus dikembangkan metode-metode yang
lebih efisien untuk memisahkan dan memperoleh alkohol yang dihasilkan.
Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah.
Gasohol bersifat murah, dapat diperbaharui dan tidak menimbulkan polusi. Setelah
tebu diambil gulanya, maka tersisalah limbah berserat yang disebut bagasse. Bagasse
dapat dikeringkan dan dibakar sebagai bahan sumber tenaga untuk alat destilasi.
Proses pembuatan gasohol, meliputi lima langkah utama, yaitu sebagai berikut:
Penanaman tebu
Ektraksi gula dengan memecah dengan membilas tebu
Pengkristalan sukrosa, yang menyisakan sirup glukosa yang disebut
molasse
Fermentasi molasse oleh khamir Saccharomyces cerevisiae menjadi
alkohol pekat
Distilasi (penyulingan) alkohol pekat menjadi etanol murni, memakai
sumber tenaga dari bagasse
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mikrobiologi industri ialah pertumbuhan mikroorganisme dalam jumlah besar di
bawah keadaan kendali, yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang bernilai
ekonomi dan bermanfaat. Mikroorganisme dapat merombak bahan mentah menjadi
suatu produk baru dengan syarat Bentuk dan strukutur, Reproduksi, Karakteristik
Kultur. Bakteri dalam skala industri digunakan untuk menghasilkan berbagai macam
zat kimia, enzim, asam amino, vitamin, dan substansi lain. Salah satu dari proses ini
adalah pembuatan cuka yang membiarkan anggur menjadi asam dalam keadaaan
terawasi.
Produk hasil fermentasi mikroba antara lain Minuman, Hormon steroid, Enzim,
Vitamin, Antibiotik, Asam nukleat, Asam organik, dll. Adapun aspek-aspek
mikrobiologis dalam proses pembuatan etil akohol dari proses fermentasi alkohol
adalah substrat, mikroorganisme dan reaksi. Jamur yang sangat menguntungkan
adalah Saccharomyces cerevisiae karena kemampuannya dalam mengasilkan alkohol
(etanol). Dimasa depan, terutama karena krisis energi yang semakin sering terjadi,
etanol yang diproduksi oleh fermentasi jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae) ini
akan mendapat perhatian khusus karena potensinya sebagai biofuel. Di dunia sains,
saccharomyces cerevisiae merupakan mikroorganisme yang pertama kali diobservasi
oleh “Pendekar Mikrobiologi” Antonie Van Leewwnhoek.
3.2 SARAN
Saran dalam makalah ini adalah tidak hanya Saccharomyces cerevies saja yang
diberi perhatian lagi. Akan lebih baik lagi kalau ada pengembangan jamur ragi yang
lainnya. Sebab akan ada variasi dari penggunaan jamur ragi.