Anda di halaman 1dari 1

PPH Badan Usaha Menurut Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan, UU No.

36 Tahun 2008, Penghasilan Kena


Pajak adalah 'gross income' kurang biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan
Tabel Tarif Pajak Penghasilan untuk Badan Usaha: kotor badan usaha. Dengan kata lain, Penghasilan Kena Pajak adalah penghasilan kotor kurang
biaya yang dikeluarkan. Penghasialan kotor adalah seluruh hasil dari penjualan dari produk dan
Penghasilan Kotor (Peredaran Bruto) Tarif Pajak jasa Anda termasuk bunga uang yang diperoleh dari bank atau apa saja yang sifatnya
(Rp) penghasilan.
Kurang dari Rp4.8 Miliar 1% x Penghasilan Kotor (Peredaran Bruto)
Lebih dari Rp4.8 Miliar s/d Rp50 Miliar {0.25 - (0.6 Miliar/Penghasilan Kotor)} x
PKP
Lebih dari Rp50 Miliar 25% x PKP

Peraturan yang mengatur:

1. UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan


2. UU. No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun
1983 Tentang Pajak Penghasilan dan
3. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan
dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto
Tertentu, yang menjelaskan bahwa bagi wajib pajak baik orang pribadi maupun badan
yang memiliki peredaran usaha sampai dengan 4,8 milyar pertahun maka tarif pajak
penghasilan yang digunakan adalah sebesar 1% dari peredaran bruto pada tahun tersebut.

Tarif pph badan terbaru untuk tahun pajak 2016 adalah sebesar 25% dari penghasilan kena
pajak. Selain dikenakan tarif sebesar 25%, Bagi wajib pajak badan dalam negeri berupa PT tbk
(perseroan terbuka) yang memperdagangkan sahamnya di bursa efek minimal 40% dari
keseluruhan yang disetorkan dan memenuhi syarat tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam
peraturan pemerintah maka tarif pph badan yang berlaku adalah sebesar 20% dari penghasilan
kena pajak.

Contoh kasus:

Pada tahun 2016 PT Kencana Motor memiliki peredaran bruto sebesar 10 milyar. Setelah
dikurangi biaya-biaya didapatkanlah penghasilan kena pajak sebesar 1 milyar. Jadi, Berapa tarif
dan penghitungan pajak penghasilannya ?
Jawab:
1. Jumlah penghasilan kena pajak yang memperoleh fasilitas = (4.800.000.000 :
10.000.000.000) X 1.000.000.000 = 480.000.000
2. Jumlah penghasilan kena pajak yang tidak memperoleh fasilitas = 1.000.000.000 –
480.000.000 = 520.000.000
Pajak penghasilan yang memperoleh fasilitas = 50% x 25% x 480.000.000 = 60.000.000
Pajak penghasilan yang tidak memperoleh fasilitas = 25% x 520.000.000 = 65.000.000
Total pajak penghasilan yang terutang PT Kencana Motor = 60.000.000 + 65.000.000 =
125.000.000.

Anda mungkin juga menyukai