Anda di halaman 1dari 12

Satuan Asuhan Penyuluhan

Topik : Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Sub Topik : Perilaku Dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Sasaran : Remaja

Jumlah : 30 orang

Tempat : Ruang kelas

Hari/Tanggal : Selasa, 24 April 2018

Waktu : 45 menit

1. Tujuan
Tujuan Umum :
Remaja memiliki wawasan dan pemahaman dalam memberikan asuhan
kesehatan reproduksi sehingga mampu mengidentifikasi tentang perilaku
kesehatan reproduksi sehat pada remaja.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat memahami dan
menjelaskan:
1) Pengertian kesehatan reproduksi
2) Tumbuh kembang remaja
3) Pubertas dan perubahan fisik pada remaja
4) Cara menjaga kesehatan reproduksi pada remaja
5) Isu dan masalah remaja tentang kesehatan reproduksi
2. Isi/Materi : Terlampir
3. Metode : 1. Ceramah
2. Tanya jawab
4. Media : 1. LCD 3. Video
2. Laptop
5. Rencana Evaluasi : 1. Post test
2. Penyimpulam materi
6. Jadwal Pelaksanaa :

No Tahapan Pelaksanaan Waktu Kegiatan


Peserta
1. Pendahuluan - Mengucap salam pembuka 05 - Menjawab
- Memperkenalkan diri Menit salam
- Menyebutkan topic - Memperhatikan
- Menjelasan tujuan mempelajari kesehatan - Mendengarkan
reproduksi pada remaja
2. Inti - Menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi. 20 - Memperhatikan
- Menjelaskan tumbuh kembang pada remaja Menit dan
- Menjelaskan pubertas dan perubahan fisik mendengarkan
pada remaja - Menyaksikan
- Menjelaskan cara bagaimana menjaga
kesehatan reproduksi pada remaja
- Menjelaskan isu dan masalah kesehatan
reproduksi remaja
- Memutar video dengan metode Video
- Meminta mahasiswa untuk menjelaskan apa
yang ada dalam video diatas
- Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
3. Evaluasi - Post test 10 - Menjawab
- Menyimpulkan tentang materi yang sudah Menit - Mendengarkan
di sampaikan - Mengerti
4. Penutup - Mengucapkan terima kasih - Mendengarkan
- Menutup dengan memberikan salam - Menjawab
salam
Lampiran Materi

A. Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja

Masa remaja adalah masa dimana anak sudah meninggalkan masa kanak
kanaknya menjadi dunia orang dewasa. Literatur mengenai remaja biasanya
merujuk pada kurun usia 10-19 tahun atau 15 -24 tahun. Menurut WHO batasan
usia remaja adalah10-24 tahun sedangkan di Indonesia sendiri menurut Undang-
Undang nomor 24 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak menetepkan definisi
anak sebagai seorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
Batasan ini berdasarkan pertimbangan bahwa pada usia inilah tercapai
kematangan mental, pribadi dan sosial, walaupun kematangan biologis mungkin
sudah terjadi lebih awal pada waktu usia belasan tahun.

Kesehatan Reproduksi Remaja didefinisikan sebagai suatu keadaan sehat


jasmani, psikologi dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem
reproduksi pada remaja. Pengertian sehat tersebut tidak semata-mata berarti
terbebas dari penyakit atau kecacatan namun juga sehat secara mental dan sosial-
kultura. Pada masa ini, seoarang anak mengalami kematangan biologis. Kondis ini
dapat menepatkan remaja pada kondisi yang rawan bila mereka tidak dibekali
dengan informasi yang rawan bila mereka tidak dibekali dengan informasi yang
benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.

Remaja adalah pemimpin bangsa masa depan, namun saat ini mereka
menghadapi sekumpulan masalah besar yang dapat menentukan kualitas suatu
bangsa dimasa yang akan datang. Masalah-masalah seperti pendidikan, lapangan
pekerjaan, pelecehan, kekerasan, seksualitas dan pernikahan merupakan sebagaian
dari permasalahan yang dihadapi remaja yang memerlukan perhatian dari pada
peneliti, akademis, aktifis, orang tua dan juga pembuat kebijakan. Dalam upaya
mengatasi isu yang kompleks ini, tidak jarang kita dihadapkan pada kendala
ketidakpedulian, kontrovesi dan budaya.
B. Tumbuh Kembang Remaja

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan
fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu
periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa
pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dan masa anak ke masa dewasa.

Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik


secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan
(mental emosional). Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan
remaja yang mengalaminya. Dalam hal inilah bagi para ahli dalam bidang ini,
memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan dari
lingkungan disekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga kelak
remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan
sosial. Dalam lingkungan sosial masa remaja bagi laki-laki merupakan saat
diperolehnya kebebasan sedangkan remaja perempuan merupakan saat mulainya
segala bentuk pembatasan.

Masa remaja dapat dikatakan masa yang paling kritis bagi perkembangan
pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya, dikarenakan pada masa ini terjadi begitu
banyak perubahan dalam diri individu baik itu perubahan fisik maupun psikologis.

1. Masa remaja awal (10-12 tahun)


a. Tampak dan merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
b. Tampak dan merasa ingin bebas.
c. Tampak dan memang ingin banyak memperhatikan keadaan tubuhnya
dan mulai berpikir yang khayal.
2. Masa remaja tengan (13-15 tahun)
a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.
b. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
c. Timbul perasaan cinta yang mendalam.
d. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang.
e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
a. Menampakan pengungkapan kebebasan diri.
b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
c. Dapat mewujudkan perasaan cinta.
d. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

C. Pubertas dan Perubahan Fisik pada Remaja


Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan, dimana seorang
individu yang belum dewasa akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang
memungkinkannya untuk mampu bereproduksi ( Soetjiningsih, 2004). Anak
perempuan biasanya memasuki pubertas dua sampai dua setengah tahun lebih
awal dibandingkan laki-laki yaitu sekitar usia delapan sampai tiga belas tahun.
Bagi anak laki-laki, begitu pubertas dimulai mereka terus tumbuh dan
berkembang lama setelah anak perempuan berhenti. Itulah sebabnya kebanyakan
orang dewasa laki-laki lebih tinggi dari kebanyakan orang dewasa perempuan
(buku ajar keperawatan maternitas).

Pertumbuhan Fisik Pada Remaja

Ciri primer :

Pubertas pada perempuan ditandai dengan menstruasi. Menstruasi pertama


disebut menarche.Menstruasi terjadi sekitar 14 hari setelah ovulasi yaitu saat
lapisan endometrium terlepas dari uterus. Pubertas pada laki-laki yaitu ketika
organ reproduksinya mulai mampu memproduksi androgen (hormone seks laki-
laki) hormone yang utama yaitu testosterone.Tanda remaja laki-laki yang sudah
pubertas yaitu dengan mengalami mimpi basah.Mimpi basah merupakan peristiwa
alami keluarnya cairan dari organ reproduksinya.
Ciri sekunder :

Remaja perempuan yang mengalami pubertas yaitu :

1) Mulai menstruasi
Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga
anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun).
Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.
2) Pinggul dan payudara membesar.
Pinggul menjadi berkembang, membesar dam membulat dikarenakan
membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak dibawah kulit.
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting
susu menonjol.
3) Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar. Kelenjar
keringat dibawah kuli menjadi lebih aktif. Seringkali memnyebabkan
jerawat karena produksi minyak yang meningkat.
4) Vagina mengeluarkan cairan (keputihan)
5) Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.Rambut yang mencolok
pada remaja adalah rambut kemaluan dan rambut diketiak. Tumbuhnya
rambut kemalauan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang.
6) Tubuh bertambah tinggi (Lengan dan Tungkai kaki bertambah panjang.
7) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi.
8) Keringat bertambah banyak.

Remaja laki-laki yang mengalami pubertas yaitu :

1) Perubahan suara mejadi besar dan berat.


Seiring dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, mjaka terjadi
perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga
meningkat.
2) Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
3) Tumbuh kumis.
4) Mengalami mimpi basah.
5) Tumbuh jakun.
6) Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
7) Penis dan buah zakar membesar.
8) Tubuh bertambah berat dan tinggi.
9) Keringat bertambah banyak.
10) Kulit dan rambut mulai berminyak.
11) Lengan dan tungkai kaki bertambah besar.
12) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi.

D. Penerapan Perilaku Kesehatan Reproduksi Sehat pada Remaja


1. Remaja Wanita
a. Penggunaan celana dalam
Menggunakan celana dalam dari kain yang menyerap keringat, tidak
ketat dan tidak membiarkan basah. Hal ini dikarenakan kodisi basah dan
lembab sangat mungki memicu tumbuhnya kuman yang dapat
menggangu kesehatan genetalia. Mengganti celana dalam paling sedikit 2
kali dalam sehari.
b. Penggunaan antiseptik
Hindari penggunaan cairan khusus pembersih organ intim secara rutin
karena akan mengganggu keseimbangan pH dalam vagina. Bila terlalu
sering dipakai, justru akan membunuh bakteri baik dalam vagina, yang
selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur. Akibatnya, muncul gatal-
gatal di area organ intim.
c. Mencuci tangan
Melakukan cuci tangan sebelum menyentuh alat genetalia karena
merupakan sumber kuman.
d. Ganti celana dalam minimal 2x sehari. Pilih celana dalam yang mudah
menyerap keringat, misalnya bahan katun. Hindari celana dalam yang
terlalu ketat karena akan menekan otot vagina dan membuat suasana
lembab yang dapat memicu pertumbuhan jamur.
e. Jika berada di toilet umum sebaiknya menggunakan air yang mengalir.
Karena kemungkinan air yang berada di tempat penampungan
mengandung bakteri dan jamur.
f. Merapikan mons veneris (rambut kemaluan)
Merapikan dengan cara mencukur sebagian secara berkala karena bulu
disekitar alat genetalia dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang
menimbulkan tidak nyaman dan gatal.
g. Pengunaan handuk
Menggunakan handuk pribad dan bahan kain yang menyerap air untuk
mengeringkan setelah buang air agar tidak lembab.
h. Pantyliner
Hindari penggunaan pantyliner secara terus menerus karena dapat
menyebabkan iritasi. Gunakan pantyliner hanya saat mengalami
keputihan saja
i. Pemakaian pembalut
Mengganti embalut pada saat haid dengan cara yang benar dan tidak
terlalu lama karena haid merupakan darah kotor yang dapat
mengakibatkan infeksi jika penggunaan pembalut terlalu lama dan paling
sedikit 3 sampai 5 kali dalam sehari untuk mengganti pembalut
j. Hindari melakukan hubungan seks pra nikah atau berganti-ganti
pasangan.

2) Remaja Laki-laki

a. Mencuci tangan
Mencuci tangan sebelum menyentuh alat genetalia karena tangan
merupakan sumer penyakit
b. Celana ketat
Penggunakan celana dalam yang bersih, tidak terlalu ketat dan berbahan
menyerap keringat. Ganti celanan dalam minimal dua kali sehari. Celana
dalam yang tidak higienie atau kotor terkena keringat dan daki, serta
lembab, akan memudahkan bakteri berkembang biak yang bisa
mengundang penyakit, bau tidak sedap, biang keringat dan lain-lain.
c. Mencukur rambut kemaluan secara berkala untuk menjaga tetap pendek
agar tidak banyak ditumbuhi bakteri. Di samping itu, ada bakteri baik yang
tumbuh di rambut sekitar kemaluan, sehingga tidak baik untuk dicukur
habis.
d. Menggunakan air bersih untuk membilas alat kelamin sesudah buang air.
e. Pria penting untuk melakukan sunat, untuk mencegah penumpukan
kotoran pada lipatan luar penis
f. Alkohol
Konsumsi alkohol dapat mengurangi kualitas sperma
g. Membersihkan alat kelamin
Setelah buang air besar atau kecil, siram penis dengan benar-benar bersih
supaya tidak ada bekas kotoran yang menempel. Bila belum sunat maka
harus dibersihkan sampai dengan bagian kulup sehingga bagian tutup
penis yang tertutup kulup bersih. Hal ini mencegah kanker
h. Hindari melakukan hubungan seks pra nikah atau berganti-ganti pasangan

E. Isu dan Permasalah pada Remaja

Kesehatan reproduksi remaja suit untuk dipisahkan dari kesehatan


remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan
menimbulkan gangguan pada perilaku kesehatan reproduksi remaja. Beberapa
permasalahan yang sering dialami remaja adalah :

1. Pergaulan bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas normal yang
ada. Saat ini pergaulan bebas telah membudaya dikalangan remaja. Hal ini
disebabkan karena remaja merupakan ambang masa dewasa dimana
seseorang akan berusaha memberi kesan sebagai orang yang hampir
dewasa, sehingga ia akan memusatkan dirinya pada perilaku yang
dihubungkan dengan status orang dewasa misalnya dalam bertindak,
menuntut kebebasan, rasa ingin tahu tinggi dan ingin mencoba hal yang
baru.
2. Perkosaan
Perkosaan adalah hubungan seksual yang terjadi tanpa diinginkan oleh
korban dan dapat terjadi pada semua perempuan dari segala lapisan
masyarakat tanpa memperdulikan umur, profesi, status perkawinan,
penampilan atau cara berpakaian. Tindak perkosaan membawa dampak
emosional dan fisik kepada korbannya. Secara emosional, korban bisa
mengalami stress, depresi, menyalahkan diri sendiri dan kehamilan tidak
diinginkan. Secara fisik, korban
bis mengalami penurunan nafsu makan, sulit tidur, sakit kepala, luka
ditubuh akibat perkosaa dengan kekerasan.
3. Aborsi
Aborsi merupakan keluarnya embrio atau janin dalam kandungan sebelum
waktunya. Aborsi pada remaja terkait KTD biasanya tergolong dalam
kategori aborsi provokatus, atau pengguguran kandungan yang sengaja
dilakukan. Namun begitu, ada juga yang keguguran terjadi secara alamiah
atau aborsi spontan. Alasan remaja melakukan aborsi adalah mau terus
sekolah, takut orang tua, ekonomi belum siap, malu pada social, Tidak
mencintai yang menghamili (perkosaan) dan bingung dengan status
anaknya nanti.
4. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diinginkan oleh orang
yang menjadi sasaran. Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan
kapan saja seperti di tempat kerja, di kampus atau sekolah, di pesta, tempat
rapat, dan sebagainya.

Evaluasi :

1. Apa pengertian dari kesehatan reproduksi ?


2. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap tumbuh kembang pada remaja ?
3. Sebutkan purbertas pada laki-laki dan perempuan ?
4. Sebutkan permasalahan yang terjadi pada remaja ?
5. Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi dengan baik ?
DAFTAR PUSTAKA

Widyastusi Yani, Anita Rahmawati, 2009, Kesehatan Reproduksi,


Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.

Yusuf, Syamsu, 2005, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,


Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai