Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

Implementasi Metode Pembelajaran Time Token


Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
(Studi Kasus: Siswa Kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja
Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

Gusti Ayu Dwi Purniyati1, Luh Putu Eka Damayanthi2, Made Windu Antara Kesiman3,
Dessy Seri Wahyuni4
Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
Email : dwipurniyati@gmail.com1, ekadamayanthi@rocketmail.com2,
dekndu@yahoo.com3, dsy.wahyuni@gmail.com4

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk learning methods, and investigate the response of
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata students of class VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja on the
pelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi application of learning methods Time Token. The
dengan menerapkan metode pembelajaran Time subjects were students of class VII 7 SMP Negeri 2
Token, dan mengetahui respon siswa kelas VII 7 Singaraja second semester of academic year
SMP Negeri 2 Singaraja terhadap penerapan 2012/2013, which involve students as much as 40
metode pembelajaran Time Token. Subjek penelitian students. The study design was a classroom action
ini adalah siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja research (CAR), which consists of two cycles. The data
semester genap tahun pelajaran 2012/2013, dimana collected in this study is the result of learning and
melibatkan siswa sebanyak 40 orang siswa. Desain students' response to the application of learning
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas methods Time Token on ICT subjects. Student
(PTK) yang terdiri dari dua siklus. Data yang learning outcomes data were collected through a test
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil of cognitive and affective observation sheets, while the
belajar dan respon siswa terhadap penerapan student response data were collected with a
metode pembelajaran Time Token pada mata questionnaire sheet enclosed. Retrieval of data on
pelajaran TIK. Data hasil belajar siswa cognitive tests carried out at the end of each cycle,
dikumpulkan melalui tes kognitif dan lembar while for observation sheet affective held each
observasi afektif, sedangkan data respon siswa meeting. The results showed that (1) There is an
dikumpulkan dengan lembar angket tertutup. increase in student learning outcomes. This is evident
Pengambilan data pada tes kognitif dilaksanakan from classical completeness students obtained in the
pada tiap akhir siklus sedangkan untuk lembar first cycle of 62.5%, and the second cycle of 87.5%.
observasi afektif dilaksanakan setiap pertemuan. The results of this study have increased by 25% and
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat increase the absorption of students from 58.1225% to
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari 66.225% (2) the average students' response to the
ketuntasan klasikal siswa yang diperoleh pada siklus application of the learning method Time Token is
I sebesar 62,5%, dan pada siklus II sebesar 87,5%. equal to 58.425.
Hasil belajar ini mengalami peningkatan sebanyak Keywords: Time Token, Information and
25% serta daya serap siswa yang meningkat dari Communication Technology, Learning Results,
57,7725% menjadi 66,225% (2) rata-rata respon Student’s Response.
siswa terhadap implementasi metode pembelajaran
Time Token sebesar 58,425, hasil tersebut
menunjukkan bahwa respon siswa tergolong positif. I. PENDAHULUAN
Kata kunci : Time Token, Teknologi Informasi
dan Komunikasi, Hasil belajar, Respon siswa. Belajar adalah suatu aktivitas yang di
dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu
Abstract—This study aims to improve student
learning outcomes in subjects with Information and
menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti,
communication Technology Time Token applying tidak bisa menjadi bisa dan semua itu bertujuan

778
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

untuk mencapai suatu hasil yang optimal. atau siswa diam sama sekali. Pada metode
Sesungguhnya setiap individu telah melakukan pembelajaran Time Token siswa dilatih dan
proses belajar dari sejak ia masih dalam rahim diabiasakan untuk saling berbagi pengetahuan,
ibunya, dan setiap individu tersebut akan terus pengalaman, tugas dan tanggung jawab [4].
belajar sampai akhir hayatnya. Belajar sangat
diperlukan oleh setiap individu untuk B. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Time
mengembangkan kemampuannya agar Token
menjadikannya manusia yang berkualitas. Metode pembelajaran Time Token dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut
Kenyataannya, disaat upaya peningkatan [2].
kualitas pendidikan sedang dilaksanakan justru
terlihat bahwa kualitas lulusan dan prestasi belajar 1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan
para siswa cenderung menunjukkan gejala diskusi.
penurunan. Beberapa mata pelajaran yang 2. Tiap siswa diberi sejumlah kupon dengan
mengalami penurunan tersebut yaitu, Matematika, waktu setiap kupon adalah 30 detik.
Fisika, Biologi, dan TIK. Hal tersebut juga terjadi
di SMP Negeri 2 Singaraja, dimana dalam 3. Tiap siswa diberi nilai sesuai waktu yang
penelitian ini, peneliti akan memfokuskan untuk digunakan untuk menyampaikan informasi
mengkaji tentang permasalahan pada mata yang ia dapat. Siswa akan mendapat giliran
pelajaran TIK. sesuai undian.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara 4. Bila telah selesai bicara, kupon yang
dengan guru mata pelajaran TIK kelas VII di SMP dipegang siswa diserahkan kepada guru.
Negeri 2 Singaraja, diperoleh beberapa Untuk setiap berbicara diserahkan satu
permasalahan terkait dengan pembelajaran TIK di kupon.
kelas VII, yaitu sebagai berikut. 5. Siswa yang habis kuponnya tidak dapat
Pertama, kurangnya motivasi siswa dalam berbicara lagi. Sebaliknya siswa yang
mengikuti pembelajaran TIK, dimana siswa terlalu masih memegang kupon harus berbicara
pasif di dalam kelas. Kedua, media pembelajaran sampai kupon yang dipegangnya habis.
yang masih berupa buku cetak membuat siswa 6. Dan seterusnya.
kurang tertarik untuk membacanya. Ketiga, dari
sebagian besar siswa masih memperoleh hasil C. Hasil Belajar
belajar di bawah KKM (60) yang telah ditetapkan. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku
Hasil belajar (nilai UAS Ganjil) untuk kelas VII 7 peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti
cukup rendah, dilihat dari 42 siswa hanya 22 siswa pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang
yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah relatif menetap. Hasil belajar yang ingin dicapai
ditetapkan. dalam pembelajaran adalah keberhasilan dan
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ketercapaiannya pemahaman peserta didik
tertarik untuk mencoba menerapkan solusi terhadap materi yang diberikan pada saat
alternatif berupa Implementasi Metode pembelajaran di dalam kelas. Hasil Belajar ialah
Pembelajaran Time Token Sebagai Upaya Untuk perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa Kelas VII kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki
7 SMP Negeri 2 Singaraja Semester Genap Tahun siswa setelah menerima pengalaman belajar[5].
Ajaran 2012/2013”. Jika diselaraskan dengan taksonomi pendidikan
dari Bloom yang meliputi tiga ranah yaitu: 1)
II. KAJIAN TEORI ranah kognitif berhubungan dengan penguasaan
A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran Time konsep dan intelektual, 2) ranah afektif
Token berhubungan dengan sikap dan nilai, serta 3)
ranah psikomotor berhubungan dengan
Metode pembelajaran Time Token merupakan
kemampuan atau keterampilan bertindak, maka
metode pembelajaran yang bertujuan agar masing-
hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku
masing anggota kelompok diskusi mendapatkan
peserta didik dalam kognitif, afektif dan
kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka
psikomotor.
dan mendengarkan pandangan serta pemikiran
anggota lain [1]. Metode ini memiliki struktur D. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran TIK
pengajaran yang sangat cocok digunakan untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk merupakan bidang ilmu yang mengalami
menghindari siswa mendominasi pembicaraan

779
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

perkembangan yang sangat pesat. Mengingat Taggard. Penelitian tindakan kelas ini meliputi
perkembangan teknologi yang sangat pesat, dan beberapa tahapan, yaitu: perencanaan,
berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi, serta refleksi
maka dengan mempelajari TIK sejak dini dapat [3]. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan
membantu masyarakat untuk menyesuaikan diri ditambah dengan 1 kali tes akhir. Masing-masing
terhadap perubahan tersebut. Dalam pertemuan memiliki alokasi waktu 2 x 40 menit.
perkembangannya, TIK mulai diterapkan di
tingkat SMP sebagai mata pelajaran keterampilan IV. PEMBAHASAN
yang ditambahkan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun standar A. Hasil Penelitian
kompetensi untuk mata pelajaran TIK khususnya Dari data yang sudah dianalisis, rata-rata hasil
pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) belajar siswa kelas VII 2 SMP Negeri 2 Singaraja
kelas VII semester genap di SMP Negeri 2 pada siklus I adalah 57,7725 dan persentase
Singaraja adalah “Mempraktekkan keterampilan ketuntasan klasikalnya adalah sebesar 62,50%
dasar komputer” dengan kompetensi dasar sebagai Hasil belajar siswa pada siklus I disajikan dalam
berikut. Tabel 1.
1. Mengidentifikasi berbagai komponen
perangkat keras komputer. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Kelas VII 7 SMP
2. Mengidentifikasi berbagai perangkat lunak Negeri 2 Singaraja Pada Siklus I
program aplikasi No Keterangan Jumlah
3. Mengidentifikasi kegunaan dari beberapa
program aplikasi 1 Banyak siswa yang tuntas 25
4. Mempraktikan satu program aplikasi 2 Banyak siswa yang belum 15
tuntas
III. METODOLOGI
3 Ketuntasan Klasikal 62.5 %
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini Berdasarkan kategori keberhasilan, suatu
bersifat kolaboratif, di mana antara peneliti dan penelitian dikatakan berhasil jika nilai ketuntasan
guru mata pelajaran TIK di SMP Negeri 2 klasikal minimal 75%. Dari kategori tersebut,
Singaraja berkolaborasi dengan tujuan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tertera pada
memperbaiki dan meningkatkan proses Tabel 1 belum memenuhi kategori keberhasilan,
pembelajaran di kelas tempat berlangsungnya karena persentase ketuntasan klasikalnya masih
penelitian. Tindakan yang dilakukan dalam belum mencapai kriteria ketuntasan yang
penelitian ini adalah menerapkan metode diharapkan yaitu sebesar 62,50% serta daya serap
pembelajaran Time Token untuk meningkatkan siswa pada siklus pertama sebesar 57,7725% yang
hasil belajar siswa. mana hasil ini belum mencapai target yaitu 60%.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pada tahap refleksi dari siklus I, peneliti
Singaraja. Waktu pelaksanaan penelitian ini menemukan beberapa permasalahan yang
adalah rentangan waktu semester genap antara menyebabkan belum tercapainya ketuntasan
bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun klasikal sebesar 75% sehingga perlu diperbaiki
ajaran 2012/2013. pada siklus II. Permasalahan yang menyebabkan
penelitian belum mencapai kategori berhasil
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 7 adalah belum mampunya siswa untuk beradaptasi
SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran dengan metode pembelajaran Time Token yang
2012/2013. Alasan peneliti menggunakan siswa diterapkan dimana siswa belum paham maksud
kelas VII 7 sebagai subjek penelitian karena di dan tujuan dari penerapan metode pembelajaran
kelas tersebut ditemukan permasalahan- Time Token sehingga siswa terlihat sedikit
permasalahan seperti yang telah dikemukakan kesulitan untuk menangkap materi pelajaran yang
pada latar belakang. Sedangkan objek penelitian diajarkan. Belum optimalnya siswa memanfaatkan
ini adalah hasil belajar dan respon siswa setelah kesempatan untuk saling bertukar pendapat
diterapkannya metode pembelajaran Time Token. mengenai tugas mereka kerjakan juga
Pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 siklus, menjadi salah satu permasalahan yang terjadi,
dimana mengacu pada penelitian tindakan kelas dimana hanya sebagian siswa yang bersungguh-
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. sungguh dalam mengerjakan tugas saja yang

780
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

mampu menangkap materi yang tersirat pada sehingga siswa terlihat sedikit kesulitan untuk
lembar kerja siswa. menangkap materi pelajaran yang diajarkan.
Siswa belum bisa mengoptimalkan Kedua, materi yang dimiliki oleh siswa masih
kesempatan untuk berbicara. Pada saat tahap sedikit sehingga pengetahuan siswa hanya sebatas
berbicara berlangsung, adanya pembicaraan yang materi yang ada pada LKS pegangan dari sekolah.
keluar dari materi yang dibahas pada saat Ketiga, saat pembentukan kelompok siswa masih
pertemuan mengakitbatkan kondisi kelas menjadi sulit menentukan para anggota kelompoknya.
tidak kondusif dan masih banyaknya siswa yang Pada saat itu kelas menjadi ramai dan memakan
malu untuk mengutarakan hal-hal yang belum banyak waktu, sehingga proses belajar menjadi
dipahami serta siswa belum berani untuk terhambat. Keempat, pada saat diskusi kelompok,
mengutarakan kesimpulan dari pembelajaran. siswa masih belum mengoptimalkan kesempatan
Hasil belajar pada siklus II mengalami untuk saling menukar pendapat mengenai tugas
peningkatan. Peningkatan ini ditandai dengan yang mereka kerjakan bersama teman di dalam
jumlah siswa yang tuntas bertambah banyak kelompoknya maupun pertanyaan yang
menjadi 35 orang siswa dan jumlah siswa yang dilontarkan dari kelompok lain. Hanya sebagian
belum tuntas sebanyak 5 orang siswa. Berikut siswa yang bersungguh-sungguh mengerjakan
akan ditampilkan hasil belajar siklus II yang soal-soal pada LKS tersebut, sehingga hanya
didapatkan dari analisis data pada pelaksanaan siswa yang mengerjakan yang mampu memahami
siklus II. materi yang tersirat pada lembar kerja siswa
(LKS). Selain itu kondisi siswa yang berkumpul
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Pada dalam satu kelompok membuat siswa tidak fokus
Siklus II mengikuti pembelajaran dengan mendiskusi hal-
No. Keterangan Jumlah hal diluar pembelajaran. Kelima, siswa belum bisa
1 Banyak siswa yang 35 mengoptimalkan kesempatan untuk berbicara.
tuntas Pada saat proses berbicara berlangsung adanya
2 Banyak siswa yang 5 pembicaraan yang keluar dari materi yang dibahas
pada saat pertemuan dan masih banyaknya siswa
belum tuntas
yang malu untuk mengutarakan hal-hal yang
3 Ketuntasan Klasikal 87,5 % belum dipahami dalam pembelajaran. Kenam,
pada akhir pembelajaran siswa belum berani
Hasil yang positif juga terjadi pada respon mengutarakan kesimpulan, padahal kesimpulan
siswa terhadap implementasi metode tersebut telah mereka diutarakan pada lembar LKS
pembelajaran Time Token. Respon siswa yang dikerjakan selama pembelajaran
tergolong dalam kategori positif dimana dari berlangsung.
analisis data respon diperoleh rata-rata sebesar
58,425. Dari data yang diperoleh dapat dilihat Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
bahwa pembelajaran pada siklus II ini pada siklus I, peneliti berkolaborasi dengan guru
menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan mencari beberapa upaya untuk mengatasi
ketuntasan klasikal yang terjadi dari siklus I ke permasalahan di atas sehingga nantinya mampu
siklus II sebesar 25%. meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II.
Upaya perbaikan yang dilakukan yaitu :
B. Pembahasan
Pertama, mensosialisasikan kembali tentang
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I metode pembelajaran Time Token dengan
diperoleh data persentase ketuntasan klasikal menyampaikan kepada siswa langkah-langkah
siswa kelas VII 7 sebesar 62.5% dengan 25 orang model pembelajaran yang diterapkan sehingga
tuntas dan 15 orang belum tuntas sedangkan daya siswa mampu beradaptasi ketika pelajaran di kelas
serap sebesar 57,7725% yang masih di bawah dimulai, serta menjelaskan manfaat dari metode
nilai yang ditentukan. Ketuntasan klasikal ini pembelajaran Time Token yang bertujuan
masih berada di bawah standar yang ditentukan membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti
sekolah yaitu 75%, sehingga penelitian pada siklus kegiatan pembelajaran dengan melatih siswa
I masih belum berhasil. Permasalahan yang untuk mendengarkan, berbagi, memberikan
menyebabkan penelitian belum mencapai kategori masukan dan keterbukaan terhadap kritik. Kedua,
berhasil adalah: memberikan materi tambahan yang berupa
Pertama, siswa masih belum bisa beradaptasi hardcopy dimana materi tersebut tidak terdapat
dengan metode pembelajaran yang diterapkan, pada LKS dan mampu menunjang proses
dimana siswa belum paham maksud dan tujuan pembelajaran. Ketiga, peneliti menentukan
dari penerapan metode pembelajaran Time Token kelompok siswa berdasarkan no absen, dimana hal

781
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

ini mempermudah dan mempercepat pembentukan Pada akhir siklus II peneliti memberikan
kelompok. Selain itu pembentukan kelompok angket respon untuk melakukan penilaian respon
hanya sekali dilakukan dan kelompok ini siswa terhadap implementasi metode
digunakan untuk pertemuan selanjutnya. Keempat, pembelajaran Time Token di kelas VII 7 SMP
memberikan bimbingan kepada kelompok belajar Negeri 2 Singaraja. Penerapan metode
yang dibentuk siswa mengenai tujuan dibentuknya pembelajaran Time Token juga mendapatkan
kelompok diskusi. Selanjutnya memotivasi siswa respon positif dari siswa yaitu dengan rata-rata
yang terlihat malas agar mau berusaha respon sebesar 58,425. Respon siswa yang
mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan tergolong positif menunjukkan bahwa siswa
dengan menjelaskan bahwa di dalam lembar kerja senang dibelajarkan dengan metode pembelajaran
siswa terdapat poin penting mengenai materi yang Time Token.
dibelajarkan saat pertemuan tersebut, sehingga
nantinya semua siswa mampu bekerja sama dalam Sesuai dengan pemaparan tersebut, secara
kelompok dan memahami materi yang umum penelitian ini telah menjawab permasalahan
dibelajarkan. Pemberian perhatian lebih kepada yang disampaikan dalam rumusan masalah.
setiap kelompok juga menjadi salah satu cara agar Penerapan metode pembelajaran Time Token telah
para siswa tidak mendiskusikan hal-hal di luar mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
pelajaran. Kelima, peneliti mengarahkan siswa VII SMP Negeri 2 Singaraja tahun ajaran
untuk terbiasa mengungkapkan materi yang belum 2012/2013 dengan respon siswa tergolong dalam
mereka pahami dengan memberikan pertanyaan kategori positif.
pancingan yang nantinya memotivasi siswa agar
mau mengungkapkan materi yang belum dipahami V. SIMPULAN
serta memaksimalkan fungsi dari kupon yang Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan
siswa miliki untuk digunakan mengungkapkan pada bab sebelumnya, maka dapat dijabarkan
permasalahan yang dialami siswa tersebut terkait beberapa kesimpulan yakni.
dengan materi yang belum dipahami. Peneliti
kemudian memberikan konsep-konsep yang benar
1) Penerapan metode pembelajaran Time Token
mampu meningkatkan hasil belajar siswa
agar siswa tidak mengalami miskonsepsi. Keenam,
kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja tahun
peneliti menunjuk salah satu siswa untuk
ajaran 2012/2013. Hal ini terlihat dari
membacakan hasil kesimpulan yang dibuat pada
peningkatan hasil belajar TIK, daya serap
LKS atau mengutarakan dengan kalimat sendiri
dan ketuntasan belajar secara klasikal siswa
kesimpulan yang mereka peroleh selama proses
dari siklus I hingga siklus II dengan kriteria
pembelajaran berlangsung dengan memberikan
ketuntasan minimal (KKM) sebesar 60.
penjelasan bahwa siswa yang mampu
Peningkatan hasil belajar TIK siswa sebesar
menyampaikan kesimpulan pembelajaran akan
8,4525 yaitu dari hasil siklus I sebesar
memperoleh nilai tambahan.
57,7725 naik menjadi 66,225 pada siklus II
Upaya-upaya perbaikan yang dilakukan pada dan daya serap siswa secara klasikal
siklus II telah menunjukkan hasil yang positif, mengalami peningkatan sebesar 8,4525%.
dengan kata lain mampu membuat hasil belajar Untuk ketuntasan belajar siswa secara
siswa meningkat. Hal ini terlihat dari klasikal mengalami peningkatan sebesar 25%
meningkatnya persentase ketuntasan klasikal dan yaitu dari hasil siklus I sebesar 62,5% naik
daya serap pada siklus II menjadi 87,5% dengan menjadi 87,5% pada siklus II.
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 orang siswa 2) Respon siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2
dan 5 orang siswa belum tuntas serta daya serap Singaraja terhadap penerapan metode
menjadi 66,225%. Peningkatan ketuntasan pembelajaran Time Token tergolong dalam
klasikal yang terjadi dari siklus I ke siklus II kategori positif dengan rata-rata respon siswa
adalah 25%. sebesar 58,425.
Berdasarkan temuan-temuan selama
Tabel 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I
berlangsungnya penelitian dan hasil yang dicapai
dan Siklus II
dalam penelitian ini, maka dapat disampaikan
Ketuntasan Daya saran-saran sebagai berikut : (1). Penerapan
Siklus metode Time Token dalam pembelajaran TIK
Klasikal Serap
dapat digunakan sebagai metode pembelajaran
Siklus I 62.5% 57,7725% alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar
Siklus II 87,5% 66,225%. siswa. (2). Penerapan metode pembelajaran Time
Token pada mata pelajaran TIK hendaknya
disesuaikan terlebih dahulu dengan karakteristik

782
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

materi yang akan dibelajarkan seperti materi yang Keaktifan Siswa Dan Prestasi Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (tidak diterbitkan). Jurusan
bersifat teori atau pemahaman konsep dimana Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum. Universitas
lebih menuntut siswa untuk berbicara secara aktif. Negeri Yogyakarta.
(3). Apabila pembaca ingin melakukan [2]. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori
penelitian terhadap metode pembelajaran Time dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Token pada mata pelajaran TIK atau mata [3]. Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitain
Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
pelajaran lain, hendaknya memperhatikan Offset.
kendala-kendala yang dialami peneliti selama [4]. Novia Yeni Fatmawati. 2011. Keefektifan Strategi Time
melakukan penelitian sebagai bahan pertimbangan Token Terhadap Kemampuan Menyimak Laporan
untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Wonosari
penelitian yang akan dilakukan. GunungKidul. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas
Negeri Yogyakarta.
REFERENSI [5]. Sudjana, N., dan Ibrahim. 2005. Penelitian dan
Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
[1]. Ana Ivar Iriyanti. 2012. Penerapan Metode
Pembelajaran Time Token Pada Siswa Kelas VIII A
SMP N 1 Prambanan Dalam Upaya Meningkatkan

783

Anda mungkin juga menyukai