Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif analitik dengan

pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk memepelajari dinamika

korelasi antara masalah dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach)

(Notoatmodjo, 2012). Adapun penelitian ini menggunakan variabel independen

(pengetahuan dan sikap) dan variabel dependen (upaya penanggulangan

penyakit asma bronkial).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun pada

bulan April – Agustus Tahun 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia: klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2011). Populasi

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Asma

Bronkial yang berobat di Puskesmas Kumun dengan rata – rata 43 pasien

perbulan (Januari – Maret 2018).

33
2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2012). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel secara total sampling

yaitu suatu teknik penerapan sampel dengan pengambilan seluruh populasi

pada saat pengambilan data. Teknik ini dilakukan karena beberapa

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana

sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. (Nursalam,

2011). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien Asma

Bronkial yang berobat di Puskesmas Kumun dengan rata – rata 43 pasien

perbulan

Adapun kriteria untuk jadi sampel adalah:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteritik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.

1) Bersedia menjadi responden

2) Pasien dengan diagnosa asma bronkial

3) Hadir saat penelitian berlangsung

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2011).

1) Pasien asma bronkial dengan penyakit komplikasi

34
D. Etika Penelitian

Terlebih dahulu peneliti akan minta izin dan persetujuan kepada

Pimpinan Puskesmas Kumun untuk pengambilan data awal dalam penelitian.

Adapun etika penelitian adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent (Format persetujuan)

Informed consent akan diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Lembar persetujuan ini akan diberikan agar responden mengetahui maksud

dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia diteliti, responden harus

menandatangani persetujuan tersebut, jika responden tidak bersedia maka

peneliti harus menghormati hak responden.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (Kuesioner). Peneliti hanya akan menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality merupakan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasian informasi yang telah

dikumpulkan akan dijamin kerahasian oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2007) cara yang akan digunakan untuk pengumpulan

data terdiri dari dua yaitu:

35
1. Data Primer

Data primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti

secara langsung dari sumbernya. Data primer yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh

responden. Pengisian kuesioner dengan cara mengisi identitas dan

menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan cara menyilang dan

menceklis jawaban yang benar menurut responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah keterangan yang akan diperoleh dari pihak

kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan buletin

dan majalah yang sifatnya dokumentasi.

F. Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), pengolahan data dilakukan setelah

pengumpulan data selesai dilakukan. Terdapat beberapa langkah yang akan

digunakan dalam pengolahan dengan menggunakan komputer yaitu :

1. Editing

Tahap ini peneliti melakukan pengecekan dan perbaikan isian

kuesioner, apakah jawaban responden sudah lengkap, jelas, relevan dan

jawabanya konsisten sehingga apabila terjadi kesalahan atau kekurangan

maka upaya pembenaran dapat dilakukan segera. Pada tahap ini peneliti

36
juga menghitung banyaknya lembaran daftar pertanyaan yang telah diisi

untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

Jumlah lembaran kuesioner yang dikumpulkan dari responden sesuai

dengan jumlah kuesioner saat dibagikan pada responden.

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting. Selanjutnya peneliti

akan melakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah bentuk kalimat

atau huruf menjadi data atau angka bilangan.

3. Entry Data

Setelah semua jawaban diberi kode, kode jawaban kemudian kode

jawaban dimasukkan ke dalam master tabel dengan menghitung frekwensi

data, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan sistim

komputerisasi.

4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode. Ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian akan dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini

disebut pembersihan data.

5. Tabulating

Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang akan

terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel ini digunakan untuk

37
memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei atau

penelitian sehingga data mudah dibaca dan dimengerti.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2012), data yang telah diolah baik pengolahan

maupun menggunakan komputer, tidak akan ada maknanya tanpa dianalisa.

Menganalisa data tidak sekedar mendeskripsikan dan menginterprestasikan

data yang telah diolah.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat akan dilakukan dengan cara mencari ditribusi

frekuensi setiap variabel penelitian untuk mengetahui proporsi atau

gambaran dari variabel independen maupun variabel dependen.

2. Analisa Bivariat

Analisis ini akan digunakan untuk melihat hubungan dua variabel

yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mengetahui

hubungan tersebut digunakan uji chi-square. Untuk kemaknaan hasil

perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Penolakan

hipotesis bila p-value <0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna

(H0 ditolak). Sedangkan apabila p-value >0,05 artinya tidak ada hubungan

yang bermakna (H0 gagal ditolak).

H. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis

beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2013). Pada

38
penelitian ini yang menjadi variabel independent yaitu pengetahuan dan sikap

sedangkan yang menjadi variabel dependent yaitu upaya penanggulangan

penyakit asma bronkial.

Dasar penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan
Upaya penanggulangan
penyakit Asma Bronkial
Sikap

Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan
upaya penanggulangan penyakit Asma Bronkial

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teoritis dan kerangka konseptual

yang ditentukan, maka hipotesis yang di uji adalah:

Ha : Ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya penanggulangan

penyakit Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun Tahun

2018

Ho : Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya

penanggulangan penyakit Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas

Kumun Tahun 2018

39
J. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi Operasional

N Alat Cara Skala


Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur
o Ukur Ukur Ukur
Variabel
Independen
1. Upaya Suatu tindakan / cara yang Kuesioner Wawan Kurang baik, jika Ordinal
penanggulan dilakukan untuk cara skor < mean/
gan penyakit menanggulangi penyakit median
asma asma bronkial, seperti:
bronkial 1. Memperbaiki keadaan Baik, jika skor >
lingkungan mean/ median
2. Menghindari faktor
penyebab asma
3. Mengubah pola hidup
sehat

Variabel
Dependen
2. Pengetahuan Semua ilmu atau Kuesioner Wawan Rendah, jika skor Ordinal
pengetahuan yang dimiliki cara < mean/ median
oleh responden mengenai
upaya penanggulangan Tinggi, jika skor >
penyakit asma bronkial mean/ median

(Notoatmojo,
2012)

3. Sikap Pandangan atau persepsi Kuesioner Wawan Negatif, jika skor Ordinal
responden terhadap upaya cara < mean/ median
penanggulangan penyakit
asma bronkial Positif, jika skor >
mean/ median
(Notoatmojo,
2012)

40

Anda mungkin juga menyukai