Anda di halaman 1dari 6

Assalamu’alaikum Wr.

Wb

Saya, Muhammad Wildanun meminta maaf lahir dan batin kepada semuanya, kepada teman-

teman, adik-adik kelas, apabila selama perkuliahan di UTA’45 Jakarta telah membuat marah,kecewa

atau bahkan benci akan perbuatan saya. Bersama dengan itu pula seperti biasa, menjelang

menghadapi ujian baik itu UTS maupun UAS saya merangkum soal dan jawaban yang sekiranya

dapat membantu teman-teman, adik-adik semuanya. Semoga usaha dan proses belajar yang kita

lakukan berbuah hasil yang terbaik. Seperti petuah bijak yang sering kita dengar, “Hasil tidak pernah

mengkhianati proses.”

Ini mungkin adalah kali terakhir saya dapat membantu teman-teman, adik-adik, semuanya

secara langsung. Sebentar lagi, selepas UAS saya akan menghadapi sidang hasil skripsi dan

komprehensif untuk mempertanggungjawabkan penelitian dan mendapatkan gelar sarjana farmasi,

gelar yang sama-sama kita inginkan, yang merupakan alasan kita tetap ada disini, dengan peluh

keringat, bersimbah darah, setia pada bangku kuliah.

Mohon doakan agar saya memperoleh hasil yang terbaik, mengantarkan pada gerbang

kelulusan, wisuda tahun ini, 2016. Kudoakan pula untuk teman-teman lainnya yang turut berjuang.
Teruntuk, adik-adik kelasku, mungkin UTS dan UAS semester berikutnya saya tidak dapat membantu

secara langsung, namun percayalah saya akan senantiasa membantu, meskipun hanya sebatas doa.

Terakhir, saya meminta pendapat (bila perlu komentar langsung saja, atau chat) mengenai tulisan di

bawah ini agar ke depannya ada evaluasi untuk saya dalam membuat tulisan, apakah teman-teman

menyukainya atau mungkin jijik membacanya. Terimakasih.

MENIKAHLAH SEBELUM MAPAN!

Banyak laki-laki yang menunda menikah dengan alasan ‘belum mapan’. Saya tidak ingin

memperdebatkan ada definisi ‘mapan’ di sini karena mapan bagi setiap orang mempunyai definisi

yang berbeda-beda. Namun, bagi mereka yang masih ragu untuk menikah karena menunggu

mapan, izinkanlah saya memberi nasihat yang baru: Menikahlah sebelum mapan!

Saya selalu suka kalimat John Dunne yang pernah juga dipelesetkan Abraham Hescel,

katanya: No man is an island, tak ada laki-laki yang menjadi pulau bagi dirinya sendiri. Artinya, tak

ada seorangpun yang bisa hidup sendirian- seperti sebuah pulau yang tak membutuhkan orang

lain. Setiap orang selalu membutuhkan orang lain untuk berbagi dan mengisi sesuatu yang

‘kosong’ dalam hidupnya. Dalam konsep ini, menurut Donne, tak ada seorang pun di dunia ini

yang ‘mapan’.

Jika seseorang yang hendak menikah memiliki cara berpikir demikian, pernikahan bisa

didekati dengan cara yang lebih rendah hati. Jika seorang laki-laki bisa berpikir ‘saya belum

mapan’, misalnya, ia akan mendekati istrinya sebagai seseorang yang akan menyempurnakan hal-

hal yang belum mapan dalam dirinya. Bagi saya, mapan tentu bukan soal kekayaan atau

kepemilikan, mapan adalah soal kesanggupan individu dalam menghargai berbagai tantangan

dalam kehidupan. Kalau mapan hanya soal uang dan karier, bukankah banyak yang berlebih

secara materi, tetapi tak sanggup menghadapi ego amarahnya sendiri? Nah!

Dengan pemahaman baru, ‘Menikah Sebelum Mapan’, seseorang akan menghadapi

pasangannya dengan penuh penghargaan. Ia sadar bahwa dalam diri pasangan tersebut ada sisi-

sisi yang akan menyempurnakan dirinya. Bayangkan kalau cara berpikir seperti ini tidak ada dalam
sebuah pernikahan, hubungan suami istri akan melulu atas-bawah, subordinatif, dan cenderung

tidak adil. Tidak sedikit sumi yang karena merasa bahwa dialah yang memiliki ‘penghasilan’, dialah

yang punya uang, dialah yang hidupnya ‘mapan’, dialah yang hidupnya cemerlang di dunia luar,

malah merendahkan, dan tidak menghargai istrinya.

Jika nekat menikah sebelum mapan, lantas istri dan anak mau dikasih makan apa- dikasih

makan cinta? Barangkali, pertanyaan itu benar-benar terasa mengganggu. Namun, orang-orang

lupa bahwa mapan tak sama dan sebangun dengan rasa tanggungjawab. Yang dibutuhkan dalam

pernikahan bukanlah harta yang melimpah, tetapi rasa tanggungjawab yang cukup. Percuma saja

punya kekayaan yang banyak, tetapi tak bertanggungjawab, kan? Banyak kok, suami yang rela

membuat istri dan anak-anaknyaa ‘susah’ dengan memanjakan diri sendiri- atau malah

memanjakan selingkuhannya. Artinya, harta yang banyak tak akan berarti apa-apa dalam

pernikahan jika tak punya banyak cinta untuk menjalaninya.

Suatu hari, saya ditanya soal mewujudkan impian bersama dalam berumah

tangga,”bagaimana meyakinkan istri atau suami agar mau bersama-sama mewujudkan impian

besar yang kita miliki?’ jawabannya tentu saja sederhana. Pertama-tama, berpikirlah bahwa kita

adalah individu yang tidak sempurna, bahwa kita selalu membutuhkan bantuan orang lain, bahwa

kita membutuhkan partner untuk mewujudkan impian-impian. Dengan merasa bahwa kita ‘tidak

sempurna’, maka kita akan terus menjadi ‘pribadi yang membelum’, pribadi yang selalu dalam

proses. Di sanalah, akan tercipta kesalingpahaman antara suami dan istri. Selanjutnya, keduanya

akan sama-sama menjalin komitmen untuk bersama mewujudkan impian-impian besar yang

mereka miliki.

Namun, jangan hanya saling mengerti untuk impian-impian besar saja! Pernikahan bukan

hanya tentang mewujudkan impian-impian besar, juga tentang menjalani hal-hal kecil dalam

keseharian. Jika yang ada dalam pikiran Anda hanya ingin mewujudkan impian-impian besar saja,

sebaiknya jangan menikah, tetapi ikutlah organisasi atau partai politik!


Akhirnya, bagi saya, prinsip ‘menikah sebelum mapan’ adalah pilihan orang-orang cerdas

yang penuh optimisme sekaligus empati. Bagi yang sedang mencari pasangan, carilah orang yang

seperti ini. Carilah orang yang akan mengajak Anda sukses dan bahagia bersama, bukan orang

yang merasa sudah sukses, lalu hanya akan menjadikan Anda ‘pelengkap’. Maka, benarlah firman

dalam Al-Qur’an, istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian baginya, [QS. Al-

Baqarah 187]. Suami adalah individu yang belum mapan tanpa istrinya, dan istri adalah pribadi

yang belum sempurna tanpa suaminya.

Jadi, apakah masih menunggu mapan untuk menikah?

Sampai kapan?

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bismillahirrohmanirrohim
Jakarta, 20 Juli 2016
KROMATOGRAFI
Dosen Pengampu : Rabima Kurniawan, M.Farm, Apt.

Pertanyaan yang mungkin diujikan


1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi kolom?
2. Apa saja manfaat dari kromatografi kolom, terutama bidang farmasi? Sebutkan pula
kekurangan kromatografi kolom!
3. Jelaskan jenis dan prinsip dari kromatografi kolom?
4. Apa yang dimaksud dengan KCKT?
5. Sebut dan jelaskan fungsi instrumen KCKT?
6. Apa yang membedakan elusi isokratik dan elusi gradien dari suatu kromatografi kolom?
7. Jelaskan cara isolasi dan analisa menggunakan kromatografi kolom?
8. Apa saja persyaratan fase gerak untuk KCKT?
9. Jelaskan bagaimana prinsip kerja KCKT?
10. Apa saja keunggulan dan kelemahan KCKT?
11. Bagaimana cara memilih fase gerak untuk KCKT?
12. Bagaimana mengetahui resolusi yang baik dari hasil kromatogram?
13. Apa yang dimaksud dengan waktu retensi?
14. Apakah yang dimaksud kapasitas kolom dalam kromatografi kolom?
15. Apakah yang dimaksud jumlah lempeng teoritis dalam kromatografi kolom

Opsi jawaban untuk kemungkinan soal yang diujikan?

1. Kromatografi kolom adalah metode pemisahan suatu campuran yang dimasukkan ke dalam
kolom dan mengalir perlahan karena adanya gaya gravitasi melewati fase diam. Zat-zat
penyusun campuran terpisah berdasarkan kecepatannya mengalir pada fase diam.
2. Kromatografi kolom dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi preparatif serta untuk
memisahkan substansi penting dalam analisis farmasi seperti pemisahan molekul-molekul
penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan untuk pemurnian substansi.
Dengan data-data yang didapatkan, selanjutnya sebuah produk obat-obatan dapat
ditingkatkan mutunya, dapat dipakai sebagai data awal untuk menghasilkan jenis obat baru
atau untuk mengontrol kondisi agar obat bertahan lama. Kromatografi kolom dapat
digunakan untuk investigasi fluida badan seperti air liur untuk mengetahui jenis penyakit.
Seperti pada perokok berat akan terdapat sianida (-CN) pada sampel liurnya. Deteksi
senyawa oksalat dalam air kencing dapat dilakukan dengan kromatografi untuk pasien yang
menderita batu ginjal. Hanya saja kromatografi kolom memiliki kelamhan seperti
memerlukan persiapan yang lama dan masih diperlukan teknik manual dalam
mempersiapkan kolom kromatografi.
3. Pada dasarnya, ada empat jenis kromatografi yang digolongkan sebagai kromatografi kolom.
Kromatografi Adsorpsi merupakan kromatografi cair atau gas pada fase diam padat.
Kromatografi Partisi mempunyai fitur mirip pemisahan dengan cara ekstraksi cair-cair.
Dalam hal ini, fase diamnya adalah cairan yang didiamkan pada penyangganya. Kromatografi
Gel memisahkan berdasarkan ukuran partikelnya serta Kromatografi Pertukaran Ion yang
sering kali digunakan dalam proses pemurnian.
4. KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tnggi) adalah metode kromatografi cair yang menggunakan
fase diam yang ditempatkan dalam suatu kolom tertutup dan fase geraknya berupa pelarut
yang dialirkan dengan cepat ke dalam kolom dengan bantuan pompa atau tekanan.
5. Instrumen KCKT beserta fungsinya meliputi:
a. Gradient controller/ Solvent Reservoir (Wadah fase gerak), yaitu alat yang akan
menampung fase gerak yang akan dialirkan ke dalam kolom dengan adanya bantuan
pompa.
b. Pump (Pompa), yaitu alat yang akan mendorong fase gerak masuk ke dalam kolom
c. Sample introduction/injector (alat penginjeksi sampel), yaitu tempat memasukkan
cuplikan atau sampel dengan bantuan syringe
d. Kolom, yaitu tempat terjadinya pemisahan komponen-komponen cuplikan
e. Detector, yaitu alat untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan
kolom
f. Data output/monitor/komputer, yaitu alat yang akan menampilkan hasil yang telah
diperoleh berupa kromatogram.
6. Elusi Isokratik adalah penggunaan pelarut yang tetap, tidak berubag-ubah selama proses
elusi. Sedangkan elusi Gradien/landai adalah penggunaan pelarut yang berubah-ubah
selama proses elusi berlangsung.
7. Untuk pemisahan sampel dengan kromatografi kolom, hal yang perlu dilakukan adalah
persiaan kolom baik persiapan panjang kolom yang digunakan, pemilihan fase diam dan fase
geram serta penyesuaian kran agar kolom ketika dialiri fase gerak tidak mengalami
kebocoran. Pada pemisahan, mula-mula sampel dialirkan ke dalam kolom, emudian kran
klom dibuka. Sampel akan meresap ke fase diam kolom sampai batas atas fase diam. Setelah
itu dimasukkan pereaksi terus-menerus sambil kran kolom dibuka. Fraksi yang terpisah
ditampung dalam tabung reaksi sampai seluruh sampel terpisahkan. Setiap fraksi dapat
diteruskan analisisnya dengan KLT atau spektofotometer.
8. Fase gerak untuk KCKT haruslah sebagai pelarut yang baik untuk sampel yang akan diujikan;
fase gerak harus murni dari kotoran yang mengganggu; fase gerak mudah diperoleh, murah,
tidak mudah terbakar, tidak toksik; Fase gerak memiliki viskositas rendah, tidak melebihi 0,5
Centi Poise da harus sesuai dengan detektor
9. Prinsip kerja KCKT adalah sebagai berikut : sampel yang telah dilarutkan dalam pelarut yang
sesuai diinjeksikan melalui bagian injeksi sampel kemudian dengan bantuan tekanan dari
pompa, fase gerak akan membawa sampel bergerak melewati kolom kromatografi yang
berisi fase diam. Karena adanya interaksi antara fase diam dan fase gerak maka campuran
senyawa akan terpisah menurut daya afinitas terhadap kedua fase. Proses pemisahan
campuran dapat diamati dengan adanya detektor yang kemudian akan menampilkan hasil
pemisahan tersebut dalam bentuk grafik yang terlihat pada layar monitor.
10. Keuntungan KCKT diantaranya adalah
1. Kerja lebih mudah dengan adanya otomatisasi dalam prosedur analisis dan
pengolahan data
2. Volume sampel kecil
3. Daya pisah tinggi
4. Metode analisis yang cepat, tepat, peka, akurat, reproducible dan preparatif
5. Dapat digunakan untuk sampel organik dan anorganik, bersifat volatil dan non
volatif, maupun sampel yang stabil maupun labil secara thermal
6. Pilihan fase diam dan fase geraknya luas

Kelemahannya adalah

1. Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis sampel sekaligus


2. Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen otentik
11. Untuk menentukan fase gerak pada KCKT maka dilakukan beberapa pendekatan seperti
melakukan penelusuran melalui pustaka atau literatur. Bila tidak menemukan maka
dilakukan percobaan melalui KLT. Cara ini dilakukan dengan memilih fase diam KLT sejenis
dengan fase diam kolom yang akan digunakan. Lakukan eluasi dengan fase gerak yang paling
non polar, lakukan kenaikan kepolaran secara gradien. Evaluasi hasil dan tentukan komposisi
fase gerak yang paling baik.
12.Hasil resolusi (R) yang baik adalah apabila puncak A (satu) dengan puncak yang lainnya (B)
terpisah sempurna dengan nilai R ≥1,5. Jika kurang dari nilai ini maka resolusi akan tumpang
tindih.
13. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan oleh analit dari awal kolom untuk sampai ke
detektor. Semakin lama analit berinteraksi dengan fase diam yang ada pada kolom maka
semakin lama ia keluar, semakin besar waktu yang dibutuhkan.
14. Kapasitas kolom adalah kemampuan kolom dalam menampung analit. Semakin lama analit
berada dalam kolom, maka semakin besar nilai kapasitasnya. Kapasitas yang baik antara 1-
10. Jika kapasitas terlalu kecil, kemungkinan pemisahannya belum sempurna dan jika terlalu
besar maka akan terjadi pelebaran puncak.
15.Jumlah lempeng teoritis adalah parameter menghitung efisiensi kromatografi yang
menyatakan jumlah peristiwa partisi yang dialami oleh analit pada setiap saat yang dibaa
oleh fase gerak selama elusi.

Anda mungkin juga menyukai