Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

MERAMAL MASA DEPAN KEBIJAKAN

1.1 Definisi
Peramalan / forecasting adalah suatu prosedur untuk membuat informasi
faktual tentang situasi sosial masa depan atas dasar informasi yang telah ada
tentang masalah kebijakan. Ramalan mempunyai tiga bentuk utama : proyeksi,
prediksi dan perkiraan.
1. Proyeksi adalah ramalan yang didasarkan pada ekstrapolasi atas
kecenderungan masa lalu maupun masa kini ke masa depan. Proyeksi
membuat pernyataan yang tegas berdasarkan argumen yang diperoleh dari
metode tertentu dan kasus yang paralel di mana asumsi mengenai validitas
metode tertentu (misalnya analisis antar aktu! atas kemiripan kasus.
Proyeksi dapat diperkuat dengan argumen dari pemegang otoritas (seperti
opini para pakar! dan logika kausal ( misalnya teori ekonomi atau politik!.
". Prediksi adal ah ramalan yang didasarkan pada asumsi teoritik yang tegas.
#sumsi ini dapat berbentuk hukum teoritis (misalnya hukum berkurangnya
nilai uang!, proporsi teoritis ( misalnya proposisi baha pecahnya masyarakat
sipil diakibatkan oleh kesenjangan antara harapan dan kemampuan! atau
analogi.
$. %uatu perkiraan (conjectur! adalah ramalan yang dida sarkan pada penil aian
yang informatif atau penilaian pakar tentang situasi masyarakat masa depan.
Penilaian ini dapat berbentuk penilaian yang intuitif dimana diasumsikan
adanya kekuatan batin dan kreatif dari para intelektual atau pengetahuan
terpendam dari para pelaku kebijakan.

1.2 Tujuan Peramalan


Ramalan kebijakan, baik didasarkan pada ekstrapolasi, teori atau penilaian
informatif, mempunyai beberapa tujuan penting. Pertama dan yang paling penting,
ramalan menyediakan informasi tentang perubahan kebijakan di masa depan dan
konsekuensinya. &ujuan dari peramalan mrip dengan tujuan dari kebanyakan riset
eksakta maupun sosial, sejauh kedua riset ini berusaha baik untuk memahami
maupun untuk mengendalikan lingkungan manusia dan material.

1
Pertimbangan atas nilai'nilai masa depan mungkin dapat mengganti
disiplin ilmu tradisional yang menekankan prediksi atas dasar nilai'nilai masa lalu
dan masa kini yang dapat menentukan masa depan.

eterbatasan Peramalan
Perubahan politik, sosial dan ekonomi tidak terduga sehingga
mengarahkan ke penting dan sulit nya meram alkan masa depan kebij akan di
baah kondisi perubahan terus menerus yang kompleks, cepat dan bahkan kacau.
%ulitnya peramalan harus dilihat sebagai keterbatasa n dan kekuatan dari berbagai
jenis ramalan selama setidak'tidaknya tiga dekade terakhir.
1. #kurasi ramalan. ete patan dari ramalan yang relatif sederhana yang
didasarkan pada ekstrapolasi atas kecenderungan sebuah variabel maupun
ramalan yang kompleks berdasar model'm odel yang memasukkan ratusan
variabel masih terbatas.
". elebihan komparatif. etepatan prediksi yang didasarkan pada model
teoritik yang lebih komples atas ekonomi dan sistem sumberdaya energi
tidaklah lebih tinggi dibanding ketepatan proyeksi dan konjektur yang
dibuat atas dasar model ekstrapolasi sederhana dan penilaian informatif
oleh pakar.
$. onteks. #sumsi yang dipe gang oleh mode l dan aki bat dar i asumsi itu
sensitif terhadap tiga jenis konte ks institusional, temporal dan historikal .
)ariasi di dalam sistem insentif institusional merupakan aspek kunci dari
perbedaan di dalam konteks institusional, sebagaimana tercermin pada
badan'badan pemerintah, perusahaan dan lembaga penelitian nirlaba.
etepatan ramalan cenderung lebih besar pada lembaga penelitia n nirlaba
daripada pada perusahaan atau badan pemerintah. %ebaliknya, semakin
lama kerangka aktunya, semakin kurang akurat ramalannya.

*alam banyak ramalan ada masalah serius yang disebut +perangkap asumsi
yakni kecenderungan para pencipta dan pengguna model ramalan untuk
terperangkap kepada asumsi yang tidak jelas yang perlu dipersoalkan di dalam
pembangunan suatu model misalnya asumsi baha kebijakan harga maupun
situasi pemerintahan negara'negara penghasil minyak akan tetap stabil.

2
1.3 Jenis-jenis Masa Dean
Ramalan kebijakan baik dalam bentuk proyeksi, prediksi maupun
perkiraan, dipakai untuk mengestimasi tiga jenis situasi sosial masa depan :
1. -asa depan poten sial (potensial failures! adalah situasi sosial ma sa depan
yang mungkin terjadi, yang berbeda dengan situasi sosial yang memang
terjadi (apa yang akan terjadi!.
". -asa depan ma suk akal (p lausible! adalah situasi masa de pan yang atas
dasar asumsi tentang hubungan antara lingkungan dan masyarakat,
diyakini akan berlangsung jika pembuat kebijakan tidak
mengintervensinya guna mengubah arah suatu peristia (apa yang dapat
terjadi!
$. -asa depan norm atif adalah masa depa n yang poten sial maupun plausible
yang konsisten dengan konsep analis tentang kebutuhan, nilai dan
kesempatan yang ada di masa depan (apa yang seharusnya terjadi!.

&abel 1.1 Perbedaan antara &ujuan dan %asaran ormatif


#R#&R0%&0 &2# %#%#R#
%pesifikasi maksud *inyatakan secara luas onkrit
*efinisiistilah 3ormal 4perasional
Periode &idak dijelaskan *ijelaskan
Prosedur pengukuran on'kuantitatif 5iasanya kuantitatif
Perlakuan atas *inyatakan secara luas *ijelaskan
kelompok sasaran

%umber'sumber &ujuan %asaran dan #lternatif


%alah satu cara untuk memilih tujuan, sasaran dan alternatif adalah dengan
meneliti kemungkinan sumber mereka. #lternatif menunjukkan tujuan sasaran,
persis seperti tujuan dan sasaran menunjukkan alternatif kebijakan.
1. 6eenang.
*alam mencari alternatif untuk memecahkan masalah, analisis dapat
menghubungi pakar.
". 6aasan.
#nalis dapat menggunakan intuisi, penilaian atau pengetahuan
tersembunyi dari orang'orang yang diperayai cukup memahami suatu
masalah.

3
$. -etode.
Pencarian alternatif tertolong oleh metodeanalisi yang inovatif.
7. &eori ilmiah
Penjelasan yang dibuat oleh ilmu'ilmu sosial dan eksakta juga penting
sebagai sumber alternatif kebijakan.
8. -otivasi
eyakinan, nilai dan kebutuhan dari para penentu kebijakan juga dapat
dijadikan sumber alternatif kebijakan.
9. asus Paralel
Pengalaman dengan masalah kebijakan di negara'negara bagian atau kota
lain merupakan sumber alternatif kebijakan yang penting.
. #nalogi
emiripan antar masalah yang berbeda merupakan sumber alternatif
kebijakan.
;. %istem etik
%umber penting lain bagi alternatif kebijakan adalah sistem etik. &eori'
teori tentang keadilan sosial yang dibangun oleh para filsuf dan pemikir
sosial lain merupakan sumber alternatif kebijakan di banyak bidang.

1.! Pen"e#a$an-Pen"e#a$an Peramalan


*engan memilih pendekatan peramalan maka analisis kita harus :
1. -enentukan obyek yang diramal
". -emilih satu atau lebih dasar untuk meramal
$. -emilih teknik yang palig sesuai dengan obyek dan da sar yang dipakai.

1.!.1 %&'e#
4byek ramalan adalah titik pijakan suatu proyeksi, prediksi atau perkiraan.
Ramalan memiliki 7 obyek :

a. onsekuensi dari kebi jakan yang ada. Ramalan dapat digunakan untu k
mengestimasi perubahan yang mungkin terjadi jika pemerintah tidak
menempuh tindakan baru.
b. onsekuensi dari kebijakan baru. Ramalan dapat digunakan untuk
mengestimasi perubahan dalam masyarakat yang diduga akan terjadi jika
kebijakan yang baru diterapkan.
c. 0si dari kebi jakan baru . Ramalan dapa t digunakan untuk mengestimasi
perubahan dalam isi dari kebijakan yang baru.

4
d. Perilaku dari para penentu kebijakan. Rama lan dapa t digunakan untuk
mengestimasi dukungan yang mungkin muncul atas rancangan kebijakan
baru.
1.!.2 Basis
5asis ramalan adalah seperangkat asumsi atau data yang digunakan untuk
menetapkan kemungkinan (plausibility! dari ramalan atas konsekuensi dari
kebijakan yang telah ada, isi dari kebijakan baru atau perilaku penentu kebijakan.
5asis ramalan yang utama terdiri dari :
a. kstrapolasi ecenderungan : pema njangan kecenderungan masa lalu ke
masa depan, berasumsi baha apa yang terjadi di masa lalu akan terjadi
juga di masa depan. kstrapolasi kecenderungan didasarkan pada logika
induktif.
b. #sumsi &eoritik : seperangkat hukum atau proposisi yang terstruktur
secara sistematis dan teruji secara empirik yang membangun suatu

prediksi tentang berlangsungnya suatu peristia atas dasar peristia lain


(berbentuk kausal dan perannya adalah menjelaskan dan memprediksi
didasarkan pada logika deduktif yaitu proses berpikir dari pernyat aan,
hukumdan informasi khusus.
c. Penilaian informatif : penget ahuan yang dida sarkan pada penga laman dan
intuisi yang biasanya diungkapkan oleh pakar atau orang yang
berpengetahuan dan digunakan dalam kasus'kasus di mana teori dan data
empirik tidak tersedia atau kurang memadai. %eringkai didasarkan pada
logika retroduktif yaitu proses berpikir yang mulai dengan pernyataan
tentang masa depan dan kemudian kembali ke informasi dan asumsi yang
diperlukan untuk mendukung pernyataan tersebut.
*alam praktik, batas'batas antara cara berpikir induktif, deduktif dan
retroduktif seringkali kabur. <ara berpikir retroduktif merupakan cara kreatif
untuk merintis jalan sehingga masa depan potensial dapat tumbuh lebih dari
situasi masa kini, sementara cara berpikir induktif dan deduktif unggul dalam hal
penghimpunan informasi dan teori baru untuk membuata pernyataan tentang
situasi sosial masa depan.

1.( Me$)"e "an Te#ni#

5
<ara yang baik untu k mengkaji met ode dan tekn ik adal ah dengan
mengelompokkan merea berdasar basis peramalan.

&abel 1." Pendekatan Peramalan dengan 5asis -ereka Pendekatan dan &eknik
yang -emadai dan Produknya.

P*#&# *#%#R &0


--#*#0=#> PR4*
Peramalan kstrapolasi #nalisis antar' Proyeksi
kstrapolasi ecenderungan aktu'klasik
stimasi &ren ?inier
Pembobotan
ksponensial
&ransformasi *ata
atastropi
metodologi
Peramalan &eori Pemetaan&eori Prediksi
&eoritik -odel kausal
#nalisis Regresi
stimasi &itik dan
0nterval #nalisis
orelasi
Peramalan Penilaian *elphi onvensional Perkiraan
Penilaian 0nformatif *elphi ebijakan
#nalisis *ampak
%ilan Penilaian
3isibilitas

1.(.1 Peramalan E#s$ra)la$if


-etode dan teknik peramalan ekstrapolatif memungkinkan analis untuk
membuat proyeksi atas dasar data masa kini dan masa lalu. 5erdasarkan pada
beberapa bentuk analisis antar aktu ( time series analysis! yaitu analsis data
numerik yang dihimpun pada beberapa titik aktu dan ditampilkan secara
kronologis dengan kesimpulan rata'rata dari jumlah dan tingkat perubahan di
masa lampau dan masa depan.&elah dipakai untuk memproyeksikan pertumbuhan
ekonomi, berkurangnya penduduk, konsumsi energi, kualitas hidup, dan beban
kerja badan pemerintah.

6
&iga asumsi dasar dalam membuat proyeksi Peramalan kstrapolatif :
a. Persistensi yaitu pola'pola yang teramati di masa lampau akan tetap
ditemui di masa depan.
b. eteraturan yaitu variasi pada masa lalu sebagaimana ditunjukkan oleh
kecenderungannya akan terulang secara ajeg di masa depan.
c. Realibilitas dan validitas data yaitu pengukuran tren akan reliabel
(kecermatan atau konsistensi internal! dan valid ( mengukur apa yang
seharusnya diukur!.
2ika ketiga asumsi tersebut dipenuhi, maka peramalan ekstrapolatif lebh baik
dibanding instuisi dinamika perubahan dan memberikan pemahaman yang
lebih besar tentang situasi masyarakat masa depan, namun bila maka hasilnya
tidak akurat atau salah arah.
1.(.1.1 Analisis An$ar *a#$u Klasi#
-emandang setiap data antar'aktu mempunyai empat komponen : tren
sekuler, variasi musiman, fluktuasi yang bersiklus dan perpindahan tak teratur.
&ren, dibagi menjadi :
a. ecenderungan sekuler : pertum buhan atau penurunan yang luru s dalam
jangka panjang dari suatu data antar aktu.
b. &ren garis lurus : memperlihatkan penurunan jangka panjang.
c. &ren kurvilinear : tren yang nilai numerik dalam data antar aktu
berbentuk pola lengkung (conve@ ataupun concave!.
)ariasi musiman adalah variasi dalam data antar'aktu yang berulang
secara periodik dalam setahun atau kurang. 3luktuasi siklikal juga bersifat
periodik tapi meluas hingga beberapa tahun dan tidak terprediksi. %iklus

seringkali sulit dijelaskan karena setiap fluktuasi siklus baru boleh jadi merupakan
konsekuensi dari faktor'faktor yang tak diketahui. 0nterpretasi atas fluktuasi
siklikal seringkali menjadi lebih pelik dengan hadirnya gerakan yang tak teratur,
yakni variasi yang tak teramalkan dalam suatu data antar aktu yang mengikuti
pola tak teratur.
stimasi &ren ?inear merupakan standar untuk mengektrapolasi tren yang
prosedurnya menggunakan analisis regresi untuk memperoleh estimasi matematis
yang cermat tentang situasi sosial masa depan berdasarkan pada nilai yang
teramati antar aktu. *idasarkan pada asumsi persistensi, keteraturan dan
reliabilitas data. 2ika regresi linier digunakan untuk mengestimasi suatu tren,

7
maka data antar aktu harus berbentuk kurvalinier, karena setiap bentuk yang
mengubah linearitas akan menghasilkan ramalan dengan kesalahan yang cukup
besar. Regresi linear juga digunakan untuk menghilangkan komponen tren linear
dari suatu rangkaian yang memperlihatkan variasi musiman atau fluktuasi siklikal.
%ifat utama analisis regresi :
1. Penghapusan deviasi.
". *eviasi yang dikuadratkan bernilai minimum.
*irumuskan dalam persamaan Regresi ?inear :

=t A a D b(@!

eterangan :
=t A nilai tren untuk suatu tahun.
a A nilai =t ketika B A C
b A kemiringan dari garis tren yang mencerminkan perubahan dalam = t

untuk setiap unit aktu


@ A nilai aktu yang diberi kode untuk suatu tahun, sebagaimana
ditentukan oleh jaraknya dengan titik pusat.
Rumus untuk menghitung nilai a
Σ( y )
aA n

(y! A jumlah niai observasi dalam rangkaian


n A banyaknya tahun dalam aktu berkala yang diobservasi
Rumus untuk menghitung nilai b

Σ ( xY )
bA Σ ( x 2)

(@=! A jumlah produk nilai aktu yang dikode dan nilai observasi dalam
rangkaian.
@" A jumlah nilai aktu yang dikode kuadrat.
1.(.1.2 *a#$u Ber#ala N)nlinear
6aktu berkala yang tidak memenuhi kondisi linearitas, persistensi dan
keteraturan dapat dipilah menjadi lima kelas :
1. 4silasi

8
*alam hal ini ada nilai yang menyimpang dari linearitas tapi hanya dalam
tahunan, caturulan, bulan, atau hari. 4silasi mungkin bersifat tetap dan
teratur namun tidak memperlihatkanpeningkatan atau penurunan yang
konstan dalam periode yang diamati. 4silasi tahunan dapat terjadi dalam
kaitannya dengan tren sekuler jangka panjang antar tahun. <ontoh : variasi
musiman jumlah pengangguran, variasu bulanan dalam beban kerja
pemerintah.
". %iklus
#dalah fluktuasi nonlinear yang terjadi antar tahun atau lebih lama dari
itu. %iklus mungkin tidak terprediksi, dapat pula berlangsung tetap dan
teratur. <ontoh : siklus bisnis dan siklus hidup bidang akademik, publikasi
ilmiah dan peradaban.
$. urva pertumbuhan
Penyimpangan dari linearitas terjadi antar tahu dekade, atau jangka aktu
lain. urva pertumbuhan menunjukkan baik perkembangan kumulatif

dalam tingkat pertumbuhan dalam suatu rangkaian aktu, bisa pula


menunjukkan penurunan kumulatif dalam pertumbuhan itu, ataupun
kombinasi keduanya. urva pertumbuhan yang berkembang baik dalam
studi organisme biologi, telah dimanfaatkan untuk meramal pertumbuhan
industri, ilayah kota, penduduk, teknologi dan ilmu.alaupun kurva
pertumbuhan tidak linear, mereka bersifat tetap dan teratur.
7. urva penurunan
*i sini penyimpangan dari linearitas juga terjadi antar tahun, dekade, atau
jangka aktu yang lebih lama. urva penurunan merupakan pasangan dari
kurva pertumbuhan.yang memperlihatkan derajat penurunan yang

meningkat atau menurun dalam suatu seri aktu. Pola penurunan


seringkali digunakan sebagai basis bagi berbagai perspektif dinamik atau
siklus hidup dari menurunnya peradaban masyarakat dan ilayah kota
dimana bersifat tidak linear tapi teratur dan tetap.
8. atastropi
-emperlihatkan ketidakpastian yang tiba'tiba dan sangat tajam. #nalisis
dari perbahan katasropik, suatu bidang studi yang dibangun oleh
matematikaan Perancis, Rene &hom dengan menggunakan perubahan
nonlinear antar aktu dan mengamati pola'pola perubahan yang tidak

9
pasti. <ontoh : pergeseran yang tiba'tiba dalam kebijakan pemerintah
ketika perang, bangkrutnya bursa saham karena krisis ekonomi.
-etodologi atastropi adalah metode yang melibatkan studi sistematik dan
tampilan matematis dari proses yang tidak kontinyu, dirancang secara khusus
untuk meramal kecenderung an di mana perubahan kecil di dalam sebuah variabel
(misalnya aktu menghasilkan perubahan besar yang tiba'tiba dalam variabel
yang lain. atastropi adalah titik dimana sebuah perubahan kecil pada satu
variabel menghasilkan pergeseran yang mendadak dan traumatik di dalam
variabel yang lain.
#sumsi utama metodologi katastropi dan penerapannya di dalam analisis
kebijakan publik :
a. Proses diskontinyu.
<ontoh E pergeseran mendadak dalam kebijakan publik yang seringkali
mengikuti evolusi yang lembut dan mendadak dalam kebijakan publik

yang seringkali mengikuti evolusi yang lembut dan bertahap dalam opini
publik tentang isu kebijakan tertentu.
b. %istem sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh
<ontoh : 4pini publik tentang isu kebijakan utama yang meledak tiba'tiba,
menciptakan debat atau konfrontasi yang intensif sementara pada aktu
yang sama opini para arga negara secara ndividual berevolusi secara
bertahap.
c. Penundaan secara inkremental.
Pilihan yang inkremental +perbandingan yang berubah dan berlanjut dari
kebijakan yang dialami dengan semua alternatif yang mendekatinya.
Penundaan merupakan konsekuensi dari banyak faktor, informasi yang
tidak lengkap, prevalensi dari bentuk'bentuk analisis intuitif, loyalitas dan
komitmen politik dan preseden historis.
d. Perubahan kebijakan secara katastropik.
Pada suatu titik aktu pembuat kebijakan dipaksa untuk membuat
pergeseran yang mendadak dan diskontinyu dalam kebijakan guna
mempertahankan dukungan rakyat.

1.(.2 Peramalan Te)ri$i#


-etode peramalan teoritik membantu analisis membuat prediksi tentang
situasi masyarakat di masa depan atas dasar asumsi teoritik dan data masa lalu

10
maupun masa kini.Peramalan teoritk didasarkan pada asumsi tentang sebab dan
akibat yang terkandung di dalam berbagai teori.
5eberapa prosedur yang membantu analis membuat peramalan teoritik :
pemetaan teori, pembuatan model kausal, analisis regresi, estimasi titik dan
interval dan analisis korelasi.
1.(.2.1 Peme$aan Te)ri
Pemetaan teori merupakan teknik yang membantu analis untuk
mengidentifikasi dan merancang asumsi'asumsi kunci di dalam suatu argumen
teori atau kausal. Pemetaan teori dapat membantu mengungkapkan empat jenis
argumen kausal : konvergen, divergen, serial, dan siklik. %ebuah teori dapat
mengandung campuran dari argumen konvergen, divergen, serial dan siklik.
#rgumen konvergen adalah argumen yang di dalamnya dua atau lebih
asumsi tentang sebab'akibat digunakanuntuk mendukung suatu kesimpulan atau
pernyataan.
#rgumen divergen adalah argumen yang di dalamnya sebuah asumsi
mendukung lebih dari satu pernyataan atau kesimpulan.
#rgumen serial adalah sebuah kesimpulan atau pernyataan yang
digunakan sebagai asumsi untuk mendukung sejumlah kesimpulan atau
pernyataan lanjutan.
#rgumen siklik adalah argumen serial yang di dalamnya kesimpulan atau
pernyataan akhir dalam suatu rangkaian dikaitkan dengan pernyataan atau
kesimpulan pertama dalam rangkaian itu.
1.(.2.2 Pem&ua$an M)"el Te)ri$i#

Pembuatan model teoritik ( theoritical modelling! menunjuk pada suatu


teknik dan asumsi yang luas untuk membentuk representasi (model! sederhana
dari teori. Pembuatan model merupakan bagian yang sangat penting dalam
peramalan teoritik, karena analis jarang membuat peramalan teoritik secara
langsung dari suatu teori. 2ika analis memulai dari teori, mereka harus
mengembangkan model dari teori itu sebelum mereka secara nyata meramal
peristia masa depan. Pemodelan teori sangat penting karena biasanya teori ini
sedemikian rumit, sehinggga perlu disederhanakan terlebih dahulu sebelum
diterapkan terhadap masalah'masalah publik, dan karena proses analisis data

11
untuk mengukur plausibilitas suatu teori mencakup perumusan dan pengujian
model'model teori, bukan dibuat dan diujinya teori itu sendiri.
ebanyakan model'model peramalan teoritik pada dasarnya bersifat
deskriptif, karena lebih untuk memprediksi daripada mengoptimalkan suatu nilai.
%ebagian besar, model'model itu juga diungkapkan secara simbolik yakni dalam

bentuk simbol dan persamaan matematika.


<ontoh dalam peramalan ekstrapolatif, misalnya persamaan atau model
regresi : =t A a D b (@!
*alam analisis kebijakan publik, ada beberapa bentuk baku bagi model
simbolik yang membantu dilakukannya peramalan teoritik diantaranya adalah:
a. -odel kausal,
b. -odel linear programming,
c. -odel input'output,
d. -odel mikroekonomi,
e. -odel dinamika sistem

1.(.2.3 Pem&ua$an M)"elKausal


-odel kausal adalah representasi dari teori secara sederhana yang
berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi penyebab dan konsekuensi dari
kebijakan publik. #sumsi dasar dari kebijakan publik adalah baha kovariasi
antara dua atau lebih variabel. Fubungan sebab akibat diungkapkan oleh hukum
dan proporsi yang terkandumg di dalam suatu teori yang dimodelkan oleh analis.
-isalnya : kenaikan di dalam pendapatan per kapita berlangsung dalam kaitannya
dengan kenaikan belanja kesejahteraan negara'negara bagian #merika,
<ontoh proposisi teoritik:
Proporsi dari seluruh usaha yang dilakukan di dalam kegiatan manajemen
ditentukan oleh ukuran organisasi publik.
= A a D b (B!,

= A rasio antar pegaai manajemen dan non manajemen


a dan b A nilai konstan
B A jumlah pegaai keseluruhan.

ekuatan dari model kausal adalah baha mereka memaksa analis


membuat asumsi kausal menjadi eksplisit. eterbatasannya terletak pada
kecenderungan analis untuk mencampurpadukan kovariasi yang terungkap
melalui analisis statistik dengan argumen kausal. Prosedur pembuatan model
kausal +tidak dimaksudkan untuk melakukan tugas yang tidak mungkin

12
dikerjakan untuk mendeduksikan hubungan kausal dari nilai'nilai koefisien
korelasi.
Pemodelan kausal telah dipakai untuk mengidentifikasi determinan'
determinan ekonomi, sosial dan politik dari kebijakan publik dalam berbagai isu,
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. %alah satu prosedur statistik yang

penting yang digunakan dalam pemodelan kausal adalah analisis jalur, suatu
pendekatan untuk regresi linear yang menggunakan variabel jamak. %ebuah
variabel independen diduga menjadi penyebab dari suatu variabel dependen, yang
dianggap sebagai akibatnya. Perkiraan sebab dan akibat dis ebut koefisien jalur
yang mengungkapkan hubungan kausal satu arah ( recursive).
<ara yang baku untuk menunjukkan hubunga n kausal adalah diagram
jalur. suatu diagram jalur terlihat mirip dengan diagram anak panah yang dipakai
untuk memetakan teori pilihan publik.

1 G Pegaai di setiap

organisasi publik
" G Rasio manajer dan non
manajer
$ G 5iaya dalam dolar pajak
untuk setiap
unit pelayanan

>ambar 1.1 *iagram jalur


elebihan dari analisis jalur dan pemodelan kausal adalah memungkinkan
untuk meramal atas dasar asumsi teori yang eksplisit tentang penyebab.
eterbatasannya adalah keduanya tidak dirancang untuk hal'hal yang tak mungkin
seperti menciptakan suatu kausalitas dari ramalan'ramalan tentang hubungan
antarvariabel.
ausalitas itu tidak ada, hanya teorilah yang memungkinkan kita untuk
membuat inferensi kausal atau prediksi.

1.(.2.! Analisis Re+res i


#nalisis regresi merupakan %ebuah teknik yang bermanfaat untuk
meramalkan hubungan linear antar variabel dalam model peramalan teoritik.

13
#nalisis regresi kali ini dalam bentuk yang berbeda dari analisis regresi pada
estimasi kecenderungan. Regresi sederhana yaitu ketika analisis regresi
diterapkan pada satu variabel bebas. %ementara regresi berganda yaitu ketika
diterapkan pada dua atau lebih variabel bebas.
Pada pembuatan model teoritik, analisis regresi ini penting sebagai alat

untuk menyimpulkan pola hubungan antara variabel bebas dan tergantung.


elebihan dari analisis regresi adalah memiliki estimasi kecenderungan linear dan
membantu analis memutuskan mana di antara dua (atau lebih! variabel yang
merupakan penyebab bagi yang lain, yang menegaskan variabel bebas (penyebab!
dan variabel tergantung (akibat!nya.
#nalisis regresi hanya dapat memberikan estimasi tentang hubungan antar
variabel yang, karena suatu teori, telah dianyatakan dalam bentuk prediksi. 4leh
karena itu analis harus menerapkan prosedur pemetaan teori sebelum
menggunanakan analisis regresi.
<ontoh :
Para pembuat kebijakan di suatu kota ingin menentukan biaya pemeliharaan dan
kendaraan patroli polisi di masa yang akan datang menurut dua buah kebijakan.
ebijakan 1:
Patroli polisi yang reguler untuk mengontrol lalu lintas dan kejahatan, pada 1H;C
jumlah biaya pemeliharaan keseluruhan untuk 1C mobil patroli adalah I1;"9 atau
I1;"8 per kendaraan. 2umlah mileage bagi 1C kendaraan adalah 8$8.CCC mil,
yang berarti 8$.8CC mil per kendaraan.
ebijakan baru :
ebijakan yang akan menerapkan patroli polisi +berdampak tinggi
sebagai cara untuk meningkatkan visibilitas polisi, menanggapi secara lebih cepat
terhadap permintaan pertolongan para arga, dan akhirnya mencegah kejahatan
dengan meningkatkan kemungkinan terlihatnya perilaku kejahatan.

Para pembuat kebijakan lokal tertarik pada berbagai cara untuk megurangi
kejahatan. amun, ada kesenjangan antara pendapatan dan belanja pemerintah,
dan beberapa kelompok masyarakat telah menekan pemerintah untuk mengurangi
jumlah pegaainya. emudian pembuat kebijakan membutuhkan cara untuk
meramal, atas dasar catatan mileage dan biaya pemeliharaan, tentang berapa biaya
yang dibutuhkan jika beberapa kendaraan tersebut dijalankan untuk jarak 18.CCC
per tahun.

14
Pembahasan :
Penentu utama (variabel bebas! dari biaya pemeliharaan adalah
penggunaan kendaraan yang dukur dari jarak yang ditempuh. #nalis dapat
memplotkan nilai'nilai dari variabel bebas (B! dan tergantung (=!. *imana B A
jarak yang ditempuh, = A biaya pemeliharaan.

>ambar 1." %catterplot

15
ita berasumsi baha pola, arah, dan kekuatan hubungan adalah linear,
positif, dan kuat (gambar 1." a!. amun, analisis regresi mungkin juga
digunakan dengan hubungan linear yang negatif, ini akan menghasilkan
kesalahan yang serius jika digambarkan pada kurva linear (gambar 1." b!. 2ika
datanya tersebar secara luas, data menunjukkan tidak adanya pola atau
hubungan maka estimasi kurang reliabel.

Perbedaan pertama persamaan regresi dengan kecenderungan adalah


simbol =t (t untuk menunjukkan nilai kecenderungan!, dan salah satu variabel
substantifnya adalah aktu. Perbedaan kedua adalah penghitungan nilai a dan
b.
Rumus untuk persamaan Regresi adalah :
=c A a D b (B!
ilai dari a dan b dalam persamaan regresi dihitung dengan rumus :

b= ∑ ( xy )
∑ (x )
2

a =Ý ´
Gb( X !

eterangan :
x =rata−rata deviasi X

y =rata −ratadeviasi Y

Ý =rata −rataY

´ =rata −rata X
X

&abel 1.$ ?embar kerja untuk mengestim asi biaya pemelih araan dari -ileag e /
tahun / kendaraan.

16
b=
∑ ( xy )= 179,54 =0,032
∑ ( x ) 5610,50
2

a =Ý ´ ! A 1,;8 G C,C$" (8$,9! A C,C9H; atau C,C


Gb( X

=c A a D b (B! A C,C D C,C$" (18C! A 7,;

0nterpretasi :
5iaya pemeliharaan meningkat C,C$" ribu dolar (yakni I$"! untuk setiap
perjalanan 1CCC mil. ota akan terbebani sejumlah I7,;C biaya tambahan
sebagai akibat dari diadopsinya patroli berdampak tinggi, karena sejumlah 18C
ribu mil tambahan menghasilkan 7,; ribu dolar.

#nalisis regresi tidak hanya menggunakan (dan bukannya kehilangan!


informasi tentang variasi dalam biaya dan jarak tempuh, tetapi juga
memungkinkan kita untuk membuat estimasi yang tepat tentang kecenderungan
utama dalam suatu hubungan dan membandingkan estimasi ini dengan nilai
observasi dalam suatu diagram sebaran. %emakin besar persebaran, semakin
kurang akuratlah estimasinya.
1.(.2.( AnalisisK)relasi)nal
#nalisis korelasional dalam peramalan teoritik penting untuk mengetahui
hubungan dan kekuatannya, yaitu dengan melihat diagram sebaran dan koefisien
determinasi serta koefisien korelasinya.

17
oefisien determinasi (r "! merupakan ukuran kesimpulan atau indeks dari
jumlah variasi di dalam variabel tergantung yang dijelaskan oleh variabel bebas.
oefisien korelasi (r! yaitu akar kuadrat dari koefisien determinasi. oefisien
korelasi bervariasi antara '1,C hingga D1,C ini memberitahu kita apakah arah
hubungan itu positif atau negatif dan berapa kekuatannya. 2ika r adalah C, maka
tidak ada hubungan. %edangk an nilai J1,C (yaitu positif atau negatif! mengarti kan
suatu hubungan yang maksimal. &idak seperti koefisien korelasi, koefisien
determinasi hanya bernilai positif yaitu antara C sampai 1.
Rumus untuk kedua koefisien adalah:
xy
∑¿
¿
y
¿
(¿ 2 ¿)
∑¿
b¿
r 2=¿

r= √r 2

1.(.3 Peramalan Pen"aa$


Peramalan pendapat seringkali didasarkan pada pendapat atau argumen dan
perasaan, karena asumsi tentang daya kreasi seseorang dalam membuat peramalan
(dan bukannya posisi sosial mereka semata'mata! digunakan sebagai pembenar
pernyataan mengenai masa depan. ?ogika dari peramalan intuitif pada dasarnya
bersifat retroduktif, karena analis memulai dengan dugaan tentang suatu keadaan
dan kemudian berbalik ke data asumsi yang diperlukan untuk mendukung dugaan
tersebut.
#da tiga teknik peramalan intuitif yang akan dibahas, yaitu teknik delphi,
analisis dampak silang dan taksiran fisiblitas.
1.(.3.1 Te#ni# Del,i
&eknik delphi adalah prosedur peramalan pendapat untuk memperoleh,
menukar, dan membuat opini tentang peristia di masa depan. Penerapan aal
dari teknik delphi menekankan pada lima prinsip dasar:

18
a. Anonimitas: semua pakar atau orang yang berpengetahuan memberikan
tanggapan secara terpisah dan anonimitas (saling tidak mengenal diantara
mereka! benar'benar dijagaE
b. Iterasi : penilaian setiap individu dihimpun dan dikomunikasikan
kembali kepada semua pakar yag ikut berkomentar dalam dua putaran

atau lebih, sehingga berlangsung proses belajar sosial dan dimungkinkan


berubahnya penilaian aal
c. &anggapan balik yang kontrol, pengkomunikasian penilaian dilakukan
dalam bentuk rangkuman jaaban terhadap kuesionerE
d. 2awaban statistik E rangkuman dari tanggapan setiap orang disampaikan
dalam ukuran tendensi sentral.
e. Konsensus pakar ; untuk menciptakan kondisi yang didalamnya
konsensus di antara para pakar merupakan hasil akhir dan paling penting.

?ima prinsip dasar diatas merupakan prinsip teknik delphi konvensional.


5edakan dengan delphi kebijakan yaitu usaha untuk menciptakan prosedur baru
yang sesuai dengan rumitnya masalah'masalah kebijakan.
#da beberapa prinsip pada delphi kebijakan yang " diantaranya dari delphi
konvensional.
a. #nonimitas yang selektif
Partisipan dalam suatu teknik delphi kebijakan tetap anonim, hanya pada
putaran aal. %etelah argumen'argumen alternatif bermunculan, partisipan
diminta untuk memperdebatkan pandangan mereka secara terbuka.
b. #dvokasi ganda orang'orang yang berpengetahuan
Proses untuk menyeleksi partisipan didasarkan pada kriteria minat dan
tingkat pengetahuan, bukannya +kepakaran semata'mata.
c. &anggapan yang terpolasrisasi secara statistik

*alam merangkum pendapat para pakar, digunakan ukuran'ukuran statistik


seperti deviasi standar, median, rentangan. Pada delphi kebijakan ditambah
dengan ukuran polarisasi diantara individu dan kelompok.
d. onflik yang terstruktur
Fasil dari suatu delphi kebijakan tidak terbuka secara lengkap, sehingga
konflik dan konsensus yang berlanjut dapat merupakan sesuatu yang
muncul dalam proses itu sendiri.
e. onferensi melalui komputer
2ika mungkin, konsultasi leat komputer dipakai untuk merancang suatu
proses anonim yang terus menerus antar individu yang secara fisik terisah.

19
arena delphi kebijakan merupakan suatu penelitian, sehingga melibatkan
sejumlah besar teknis, seperti sampling, rancangan kuesioner, reliabilitas dan
validitas, dan analisis serta interpretasi data. 5eberapa rangkaian tahap delphi
kebijakan yaitu:
a. %pesifikasi isu
#nalis menentukan isu apa yang harus dikomentari oleh para advokat.
%alah satu masalah utama dari tahap ini memutuskan isu apa yang harus
dihimpun dari para partisipan, meruapkan apa yang harus dihasilkan oleh
analis.
b. -enyeleksi advokat
*alam menyeleksi sekelompok advokat yang meakili pandangan yang
berlaanan perlu digunakan prosedur untuk pengambilan sampel secara
terus terang. %alah satu cara untuk melakukan ini adalah pengambilan
sampel secara bola salju. %emakin komplek suatu isu, dan semakin
heterogen partisipannya, semakin besar pula sampel advokat.
c. -embuat kuesioner
arena suatu delphi kebijakan berlangsung dalam beberapa putaran, analis
harus memutuskan item'item mana yang akan diajukan dalam kuesioner
untuk dipakai dalam kputaran pertama dan putaran'putaran selanjutnya.
amun, kuesioner kedua hanya dapat dibuat setelah hasil kuesioner
pertama dianalisis, kuesioner ketiga harus menunggu hasil putaran kedua,
begitu seterusnya.
d. #nalisis hasil putaran pertama
#nalis berusaha menentukan posisi aal para advokat tentang peramalan,
isu, tujuan, dan pilihan. %ecara khusus, beberapa item yang dipercaya
sebagai yang diinginkan atau penting juga dipercaya sebagai tidak layak,
dan sebaliknya. arena akan ada pendapat yang berbeda'beda diantara
berbagai advokat, maka penting menggunakan ukuran yang merangkum
sehingga tidak hanya mengungkapkan kecenderungan utama tetapi juga
mengungkapkan keluasan perbedaan atau polarisasi. kuran'ukuran yang
merangkum ini tidak hanya digunakan untuk menghapuskan pertanyaan'
pertanyaan yang tidak penting, tidak diinginkan, tidak layak dan / tidak
pasti, melainkan juga berfungsi dalam kuesioner putaran kedua sebagai
sara untuk mengkomunikasikan hasil dari putaran pertama kepada
partisipan.

20
%ebuah cara lain untuk mengatasi ketidaksepakatan antara advokat adalah
menyusun dan melaporkan ukuran polarisasi rata'rata, yang dapat
didefinisikan sebagai perbedaan absolut di antara skor untuk semua
kombinasi responden yang menjaab suatu pertanyaan.
e. Pengembangan kues ioner sel anjutnya
Putaran yang belakangan tidak hanya berisi informasi tentang
kecenderungan utama, dispersi dan polaisasi, tetapi juga mencakup suatu
argumen yang ditaarkan bagi pendapat yang paling bertentangan. *alam
cara ini delphi kebijakan meemberikan suatu debat yang logis dan
memaksimalkanprobabilitas hilangnya deviasi dan pendapat atas dasar
perasaan. %ebelum kuesioner putaran terakhir diselesaikan, semua advokat
telah memiliki kesempatan untuk menyatakan posisi aal mereka terhadap
peramalan, isu, tujuan, dan pilihanE untuk menguji dan mengevaluasi
alasan mengapa posisi mereka berbeda dari posisi yang lain, dan untuk
mengevaluasi kembali dan mengubah posisi mereka.
f. -engorganisasi pertemuan kelompok
%alah satu tugas terakhir adalah membaa para advokat bersama'sama
untuk secara tatap muka mendiskusikan alasan, asumsi dan argumen yang
melandasi posisi mereka masing'masing.
g. -enyiapkan laporan akhir
?aporan akhir haruslah mencakup suatu ulasan tentang berbagai isu dan
pilihan yang mengemuka, dan menjelaskan secara apa adanya semua
posisi, konflik dan argumen yang melandasinya. ?aporan ini kemudian
dapat disampaikan kepada para pembuat kebijakan, yang mungkin
menggunakan hasil dari delphi kebijakan tersebut sebagai salah satu

sumber informasi dalam mencapai keputusan.

1.5.3.2
Anlisis Dama# Silan+
#nalisis dampak silang adalah suatu teknik yang menghasilkan penilaian
atas dasar informasi tentang probabilitas kejadian dari peristia masa depan
dengan berbasis pada terjadi atau tidak terjadinya peristia'peristia yang
terkait. &ujuan dari analisis dampak silang adalah untuk mengidentifikasi
peristia yang akan mendukung berlangsungnya suatu peristia yang terkait.
#nalisis dampak silang dirancang sebagai tambahan bagi delphi
konvensional.

21
#lat analisis dasar yang digunakan dalam analisis dampak silang adalah
matriks dampak silang, suatu tabel simetris yang mendaftar peristia'
peristia yang berpotensi terkait.

&abel 1.7 -atriks *ampak silang yang mengilustrasikan konsekuensi


penggunaan mobil masal

22
*alam banyak situasi yang lain, kaitan antara satu peritia dengan yang
lainnya tidak jelas'jelas positif, tidak pula suatu peristia peristia mengikuti
peristia yang lain sebegitu jelasnya dari sudut aktu. ?ebih dari itu, banyak
peristia mungkin berkaitan secara negatif. ntuk itulah analisis dampak
silang memperhatikan tiga aspek dari suatu kaitan:
a. -ode (arah! kaitan. 0ni mengindikasikam apakah sebuah peristia
mempengaruhi berlangsungnya peristia yang lain dan jika demikian
apakah arah pengaruh positif atau negatif.
b. ekuatan kaitan. 0ni mengindikasikan seberapa kuat kuat peristia'
peristia terkait, baik dalam mode penguatan maupun pelemahan.
5eberapa peristia terkait secara kuat, dalam arti baha
berlangsungnya sebuah peristia secara substansial mempengaruhi
kemungkinan berlangsungnya peristia yang lain, sementara peristia
yang lain terkait secara lemah.
c. 2angka aktu kaitan. 0ni mengindikasikan jumlah aktu (minggu,
tahun, dekade! diantara berlangsungnya peristia'peristia yang
terkait.
#nalisis dampak silang bekerja atas prinsip'prinsip probabilitas
kondisional. Probabilitas kondisional menyatakan baha kemungkinan
terjadinya suatu peristia tergantung pada terjadinya suatu peristia yang
lain, yakni baha kedua peristia tersebut tidak independen.
elebihan dari matriks dampak silang adalah baha memungkinkan
analis untuk melihat interpendensi yang seandainya hal ini tidak dilakukan
maka interdependensi tersebut tidak dikenal. #nalisis dampak silang juga

memungkinkan dilakukannya revisiyang terus menerus terhadap probabilitas


aal atas dasar asumsi atau bukti baru.
eterbatasan analisis dampak silang antara lain yaitu:
a. #nalis tidak akan pernah dapat yakin baha semua peristia yang
berpotensi untuk saling mempengaruhi telah dicakup dalam analisisnya
b. Prosesnya mahal dan membuang aktu, sekalipun dengan program
komputer yang canggih dan berteknologi tinggi
c. #da kesulitan teknis berkaitan dengan kalkulasi matriks
d. Penekanan yang tidak realistis terhadap konsensus di antara para pakar.

23
1.(.3.3 Ta#siran fisi&ili$as (studi kelayakan!
#dalah prosedur yang dirancang untuk menghasilkan dugaan tentang
masa depan perilaku dari para penentu kebijakan. <ocok untuk masalah'
masalah yang membutuhkan estimasi tentang kemungkinan'kemungkinan
konsekuensi dari usaha untuk melegitimasikan alternatif kebijakan dalam

kondisi politik yang penuh konflikdan distribusi kekuasaan serta sumberdaya


lain yang tidak seimbang.
&eknik ini menanggapi masalah kunci yang telah kita bahas dalam
mengulas teknik peramalan intuitif lain, yakni : secara tipikal tidak ada teori
yang relevan atau data empirik yang tersedia yang memungkinkan kita
membuat prediksi atau proyeksi tentang perilaku para penentu kebijakan.
&eknik ini didasarkan pada asumsi subyektif, yang memfokuskan perhatian
pada beberapa aspek perilau politik dan organisasi. &eknik ini dapat
digunakan oleh seseorang atau suatu kelompok yang berpengetahuan, seperti
kegiatan *elphi. 5eberapa aspeknya antara lain:
a. Posisi isu E analis meng estimasi prob abilitas bah a berbagai peri laku
kebijakan akan mendukung, menentang, atau abstain terhadap setiap dari
dua atau lebih alternatif kebijakan.
b. %umberdaya yang tersediaE estimasi subyektif tentang sumberdaya yang
tersedia untuk setiap pelaku dalam mengejar posisi mereka. %umberdaya
itu meliputi legitimasi, prestise, anggaran, staf dan akses terhadap
informasi dan jaringan komunikasi.
c. Ranking sumberdaya relatifE analis menentukan ranking relatif pelaku
kebijakan dalam kaitannya dengan sumberdaya mereka.

&able 1.8 %tudi elayakan atas dua alternatif kebijakan fiskal dalam kota hipotetis

24
eterbatasan dari studi kelayakan adalah sebagai berikut:
a. &idak menyediakan cara ya ng sistematik untuk me ngungkapkan asumsi
dan argumen yang melandasi suatu penilaian subyektif.
b. -engasumsikan baha posisi para penentu kebijakan bersifat
independen dan mereka berlangsung pada titik aktu yang sama. #sumsi
ini tidak realistis, karena mengabaikan proses pembentukan koalisi dari

aktu ke aktu.

25
&eknik taksiran kelayakan paling bermanfaat dalam kondisi di mana
kompleksitas suatu masalah tidak dapat diuraikan dengan teori atau data empirik
yang ada.

KESIMPLAN

Peramalan dapat mengambil tiga bentuk utama yaitu proyeksi, prediksi dan
konjektur. -asing'masing bentuk utama tersebut mempunyai dasar yang berbeda
yaitu : ekstrapolasi kecenderungan, toeri, dan pandangan pribadi. #rgum en'
argumen pendukung yang digunakan untuk membenarkan proyeksi, prediksi, dan
konjektur juga berbeda. Peramalan apa'pun bentuknya memberikan informasi
tentang peerubahan di masa mendatang dalam kebijakan dan akibat'akibatnya.
Peramalan dapat membentuk masa depan dengan cara yang aktif dan kreatif,
daripada secara pasif menerima masa lalu sebagai penentu masa depan.

Peramalan dapat digunakan untuk membuat estimasi tentang tiga tipe situasi
masyarakat masa depan, masa depan potensial, masa depan yang masuk akal
(plausible!, dan masa depan normatif. &ujuan dan sasaran secara tidak langsung
menyatakan alternatif, sementara alternatif menyatakan tidak langsung tujuan dan
sasaran. %umber yang tersedia untuk mengidentifikasi tujuan, sasaran, dan
alternatif termasuk otoritas, aasan metode, teori ilmiah, motivasi, kasus
paralel, analogi dan sistem etika.
&eknik peramalan dibuat berdasarkan tiga pendekatan, yaitu ektrapolatif,
teoritis dan intuitif. 5eberapa dari teknik peramalan ektrapolatif yang lebih

26
penting adalah analisis deret berkala klasik, estimasi tren linear, pembobotan
eksponensial, transformasi data, dan metodologi katastropi. 5eberapa pendekatan
teoritis yang penting adalah pemetaan teori, modeling kausal, analisis regresi,
estimasi interval, dan analisis korelasional. 5eberapa dari teknik'teknik peramalan
pendapat yang lebih penting adalah delphi konvensional, delphi kebijakan,
analisis dampak silang, dan penaksiran fisibilitas.
Pendekatan yang berbeda'beda terhadap peramalan itu bersifat saling
melengkapi. ekuatan dari satu pendekatan atau teknik seringkali merupakan
kelemahan atau keterbatasan dari pendekatan yang lain, dan begitu pula
sebaliknya. &emuan logis dari setiap pendekatan itu saling tergantung. 4leh
karena itu perbaikan dalam peramalan merupakan hasil dan kombinasi kreatif
antara pendekatan'pe ndekatan dan teknik yang berbeda itu, yaitu suatu peramalan
multi metode.

27

Anda mungkin juga menyukai