OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Segala Puji hanya milik Allah SWT semata. Berkat segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Analisis Perilaku pada Informasi Akuntansi”, sebuah makalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada seluruh pihak yang
telah membantu penyelesaian makalah ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
yang sangat luas. Dalam analisisnya banyak didukung oleh teori yang ada di
disiplin ilmu lainnya. Suatu hal yang menarik dalam mengkaji bidang
keputusan.
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
akuntansi?
akuntansi?
3
7. Bagaimana perilaku pemegang saham terhadap informasi akuntansi
yang diterima?
C. Tujuan
keuangan.
manajemen.
informasi akuntansi.
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
pembelajaran
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. INFORMASI AKUNTANSI
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi dua yaitu :
5
sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit
laporan keuangan di masa yang akan datang.
6
yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang
hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di masa datang.
7
penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat
terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan
bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.
Berikut terdapat dua pihak yang menggunakan informasi akuntansi, yaitu pihak
internal dan eksternal. Kemudian pihak internal dan eksternal tersebut terbagi lagi
menjadi:
1. Pihak Internal
Pihak intern adalah pihak yang mempunyai tanggungjawab dalam
mengelola dan melaksanakan manajemen perusahaan.
8
(1) Pemilik (Owner)
Pemilik perusahaan selalu ingin mengetahui apakah bisnisnya berjalan
dengan baik atau tidak. Pemilik perlu mengetahui posisi keuangan,
melihat investasi, membandingkan jumlah rekening dengan periode
sebelumnya dan prospek perusahaan di masa yang akan datang serta
hasil yang dapat dicapai oleh perusahaannya.
(2) Manajemen
Setiap manajer dari tingkat tinggi maupun terendah membutuhkan
informasi akuntansi yang cermat yang berkaitan dengan bidang
pertanggungjawaban mereka. Contohnya, untuk menentukan harga
pokok produk, manajer bidang produksi membutuhkan informasi
akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya produksi juga.
(3) Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi keuangan sebagai bahan
perundingan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan maupun
kepentingan karyawan yang lainnya. Apabila diketahui posisi keuangan
perusahaan baik maka, karyawan dapat tenang dalam menjalankan
pekerjaannya.
2. Pihak Eksternal
Pihak ekstern dapat dikatakan partner dari suatu perusahaan/entitas.
Pihak ekstern dapat digolongkan menjadi:
(1) Kreditor
Kreditur adalah orang-orang yang memasok barang secara kredit,
atau bankir atau pemberi pinjaman uang. Hal ini biasa bahwa kelompok-
kelompok ini tertarik untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan
sebelum memberikan kredit.
Kemajuan dan kesejahteraan perusahaan, yang kredit
diperpanjang, sebagian besar ditonton oleh kreditur dari sudut pandang
keamanan dan kredit lebih lanjut. Laba Rugi dan Neraca adalah pusat
saraf untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan.
(2) Investor
Calon investor, yang ingin menginvestasikan uang mereka dalam
suatu perusahaan, tentu saja ingin melihat kemajuan dan kemakmuran
9
perusahaan, sebelum berinvestasi jumlah mereka, dengan pergi melalui
laporan keuangan perusahaan.
Untuk menjaga investasi tersebut perlu ada informasi yang diberikan
kepada kelompok ini. Selain itu, kelompok ini ingin melalui akuntansi
yang memungkinkan mereka untuk mengetahui keamanan investasi.
(3) Pemerintah
Pemerintah terus mencermati pada perusahaan yang menghasilkan
baik jumlah keuntungan. Negara dan pusat Pemerintah tertarik dalam
laporan keuangan untuk mengetahui pendapatan untuk tujuan
perpajakan. Untuk mengkompilasi akun nasional akuntansi yang sangat
penting.
(4) Konsumen
Kelompok-kelompok ini tertarik untuk mendapatkan barang dengan
harga berkurang. Oleh karena itu, mereka ingin mengetahui
pembentukan pengendalian akuntansi yang tepat, yang pada gilirannya
akan mengurangi biaya produksi, pada gilirannya kurang harga yang
harus dibayar oleh konsumen. Para peneliti juga tertarik dalam
akuntansi untuk interpretasi.
(5) Beasiswa Penelitian
Informasi akuntansi, menjadi cermin dari kinerja keuangan sebuah
organisasi bisnis, adalah nilai besar untuk penelitian sarjana yang ingin
membuat penelitian ke dalam operasi keuangan dari perusahaan
tertentu.
Untuk membuat sebuah penelitian ke dalam operasi keuangan dari
perusahaan tertentu sarjana penelitian membutuhkan informasi
akuntansi rinci yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, biaya,
biaya bahan yang digunakan, aktiva lancar, kewajiban lancar, aktiva
tetap, kewajiban jangka panjang dan dana pemegang saham yang
tersedia dalam catatan akuntansi dikelola oleh perusahaan.
(6) Lembaga Keuangan
Lembaga perbankan dan keuangan yang memberikan pinjaman
untuk bisnis tertarik untuk mengetahui kelayakan kredit dari bisnis.
Kelompok, yang meminjamkan uang memerlukan informasi akuntansi
untuk menganalisa perusahaan profitabilitas, likuiditas dan posisi
10
keuangan sebelum membuat pinjaman kepada perusahaan.
Selanjutnya, mereka berjaga-jaga konstan pada hasil operasi dan posisi
keuangan dari bisnis melalui data akuntansi.
(7) Agen Regulatory
Berbagai departemen pemerintah seperti Perusahaan departemen
hukum, Panitera perusahaan dll memerlukan informasi yang akan
diajukan dengan mereka di bawah hukum. Dengan memeriksa informasi
akuntansi ini mereka memastikan bahwa perusahaan yang
bersangkutan mengikuti aturan dan peraturan.
(8) Otoritas Pajak
Untuk menentukan kredibilitas pajak diajukanlah persyaratan pajak
atas nama perusahaan. Pengajuan ini akan melihat daftar rekaman jejak
keuangan tersebut yang datanya ini terdapat dalam infomasi yang
disampaikan dengan laporan keuangan. Pengguna eksternal
dikomunikasikan informasi akuntansi biasanya dalam bentuk laporan
keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan
pengguna yang beragam informasi akuntansi dalam rangka untuk
membantu mereka dalam membuat keputusan keuangan yang sehat.
Telah disetujui secara umum bahwa peranan utama dari sistem akuntansi
adalah menyediakan informasi untuk mempelajari permasalahan, keluaran dan
kesempatan, dengan tujuan pengarnbilan keputusan yang tepat. Fokus pada
pemakai intemal dari informasi akuntansi, akan dipertimbangkan dampak dari
informasi akuntansi yang meliputi metode pengukuran, presentasi dan umpan balik
(Fenis dan Haskins, 1988: 6). Struktur informasi mengacu pada cara data akuntansi
disajikan untuk pengambil keputusan. Informasi bisa mempunyai beragam metode
pengukuran Bentuk presentasi informasi bisa bermacam-macam (gafik vs naratif,
agregat vs disagregat). Demikian juga halnya dengan tipe dan frekwensi dari umpan
balik yang muncul juga bermacam-macam (Fenis dan Haskins, 1988: 6-2).
1. Pengukuran
Sejumlah studi untuk menginvestigasi penganrh alternatif metode
pengukuran pada keputusan manajerial. Dykman (1964) dan Bruns (1965),
11
sebagai contoh, menginvestigasi dampak dari alternalif metode penilaian
persediaan FIFO vs LIFO) variable cosl vs absorpstion cost di bawah
metode FIFO atau LIFO secara berturut-turut. Secara umum, kedua studi
menyimpulkan batrwa individu tidak membuat keputusan yang berbeda
secara signifikan di bawah alternatif metode penilaian persediaan.
Penelitian serupa juga dilakukan peneliti-peneliti lain yang melakukan studi
tentang apakatr pemakai dapat mengakui perbedaan antara informasi yang
disiapkan pada basis FIFO vs LIFO. Hasilnya menunjukkan bahwa subyek
tidak menyesuaikan secara tepat keputusannya karena adanya perbedaan
perlakuan akuntansi.
Menggunakan suatu format permainan bisnis, Burn (1966)
menginvestigasi perilaku keputusan kwartalan ketika subyek menerima
laporan keuangan tahunan vs kwartalan, dan tidak menemukan perbedaan
yang signifikan. Broom, Elgers dan Murray (1984) menemukan batrwa
keputusan harga produk tidak bervariasi ketika pengukuran depresiasi
diubatr dari metode garis lurus ke metode depresiasi dipercepaf atau
sebaliknya. Akhirnyq pada tes fungsional mendalanu Ashton (1976)
menginvestigasi keputusan harga barang di bawatr altenratif sistem
akuntansi biaya diobservasi batrwa kebanyakan subyek tidak signifikan
mengubatr perilaku keputusannya dalarn menanggapi perubatran metode
biaya yang digqnakan. Secara kesel,ruhan, studi-studi ini dan juga yang
lainnya menunjukkan bukti yang menyarankan batrwa perilaku keputusan
individual tidak sensitif pada variasi metode pengukuran akuntansi. Ini
sejalan dengan apa yang dikemukakann Scott (2003:97) bahwa dalam
pasar modal yang efisien, pemilihan metode pelaporan alternatif yang
berbeda dalam perhitungan akuntansi tidak mempenganrhi harga
sepanjang pilihan tersebut tidak berpenganrh terhrdap aliran kas, dan ada
pengrurgkapan yang memadai. Dengan pengungkapan yang memadai,
pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan perhitungan sendiri
dengan metode yang lain.
2. Presentasi
Presentasi informasi muncul menjadi elemen kunci pada pengambilan
keputusan. Pengaruh presentasi informasi telah diinvestigasi sedikitrya
pada tiga format yaitu, grafik vs tabel, agregat vs disagregat, dan ketepatan
12
waktu. Informasi akuntansi paling sering dikomunikasikan dalam bentuk
tabel konvensional atau format grafik (balok, lingkaran dll.). Moriarity
(1979), memanfaatkan grafik multi dimensional untuk menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan. Kemampuan subyek dalam memprediksi
kebangkrutan diperbandingkan dan menemukan bahwa rata-rata individu
dapat memproses data skematik dengan lebih cepat dengan kesalahan
yang lebih sedikit. Stock dan Watson (1984) juga menggunakan data
tematik untuk menginvestigasi kemampuan individu untuk mendeteksi
perubahan kondisi keuangan Ketika diperbandingkan dengan subyek
penerima presentasi bentuk tabel, ditemukan bahwa subyek penerima data
skematik mempunyai klasifikasi ketepatan lebih tinggi secara signifikan,
tidak tergantturg pada tingkat pendidikan akuntansi yang dimiliki. Hasil ini,
dihubungkan dengan studi Moriarity, menyarankan tentang adanya
penganrh presentasi informasi positif, dan batrwa keputusan individu
diperbaiki melalui alternatif format presentasi informasi.
3. Umpan Balik
Umpan balik memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan pada
keputusan. Mock (1972) menyarankan bahwa informasi ahmtansi bisa
mempunyai nilai langnrng dan uurpan batilc Dengan rcspek pada informasi
umpan balik nilai hasil ketika atau aturan keputusan diambil akan dapat
ditingkatkan. Sehingga waktu dan isi informasi umpan balik menjadi
penting untuk perilaku keputusan.
Pada eksperimen permainan bisnis, Mock (1973) mempelajari
pengaruh dari umpan balik akuntansi pada kinerja pengambil keputusan
Dengan menggunakan format multi keputusan, Mock mengobservasi
bahwa kelompok eksperimcntal membuat keputusan lebih baik (laba lebih
tingg dan biaya lebih rendah), tapi ada tambahan beban dari peningkatan
waktu keputusan pengaruh nilai umpan balik positif juga diobservasi oleh
Otley dan Dias (1982).
Teori agensi yang menggunakan tiga asumsi sifat manusia, yaitu (1)
manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia
13
memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan
asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak
opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya.
Salah satu perilaku manajer yang sering dijumpai dalam menyikapi
informasi akuntansi adalah manajer yang menggunakan laporan
keuangan/transaksi keuangan sebagai sarana fraud, yang biasanya dilakukan
untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait
organisasinya. Perilaku tersebut dapat memberikan keuntungan bagi manajer
namun akan merugikan organisasi.
Kecurangan dapat ditemukan pada tempat di mana para manajer memiliki
kesempatan dan kebutuhan untuk meningkatkan dompet mereka, status mereka,
atau ego mereka melalui kecurangan. Biasanya seorang manajer memiliki
kesempatan melakukan fraud karena peranan mereka yang dihormati para manajer
pusat laba ataupun unit-unit divisi lainnya sehingga mereka dengan bebas
memberikan komando dan akan dihormati dan jarang dibantah oleh bawahan.
Seorang manajer mungkin memiliki dorongan di dalam dirinya untuk
mengalahkan para manajer yang lain, untuk melebihi kinerja yang telah ditampilkan
di tahun fiskal sebelumnya, untuk mengalahkan pesaing dalam promosi yang
didambakan, atau untuk menerima bonus insentif yang lebih besar. Ataupun,
terdapat tekanan-tekanan yang datang dari para pengguna informasi akuntansi
lainnya, terkait adanya sasaran yang harus dipenuhi perusahaan.
Ada beberapa gejala yang akan timbul apabila seorang manajer melakukan
kecurangan. Diantaranya:
14
pengawasan keuangannya. Pengawas keuangan yang ditunjuk adalah
seorang suruhan. Wakil direktur utama tersebut mengesampingkan manajer
kredit dan bertindak pula sebagai manajer gudang. Lebih buruk lagi, ia
mengambil alih tanggung jawab manajer keuangan dan melakukan
penyetoran ke bank. Beberapa dari pokok setoran, yang kebanyakan dalam
bentuk uang kas, tidak sampai ke rekening organisasi.
- Ketidakpatuhan terhadap aturan dan prosedur perusahaan. Seorang direktur
utama keuangan dari sebuah anak perusahaan diperintahkan oleh eksekutif
perusahaan untuk memasang sebuah sistem biaya standar. Ia terus
memberikan alasan demi alasan untuk penundaan yang ia lakukan. Tiga
tahun berlalu sambil ía menyembunyikan masalah-masalah biaya yang dapat
diungkapkan oleh sebuah sistem biaya standar.
- Pembayaran kepada kreditor-kreditor dagang yang didukung oleh dokumen
salinan dan bukannya dokumen asli. Sebuah anak perusahaan melakukan
praktik pendoktoran dokumen-dokumen pendukung untuk pembayaran yang
ia lakukan kepada para kreditor.
- Beberapa pembayaran didukung oleh faktur asli tetapi dengan salinan nota
penerimaan. Sedangkan yang lainnya didukung oleh nota penerimaan yang
asli tetapi menggunakan salinan faktur. Salinan dokumen dan dokumen asli
tadi dengan sangat ahli dicampurkan sehingga menghindari terjadinya pola
yang dapat menarik perhatian auditor eksternal.
15
kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam
kontrak.
16
berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini, misalnya pemegang saham akan
melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.
Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor dapat melihat reaksi pasar
yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi
diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana
pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi
tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news).
17
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang
berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan
melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa
yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik,
atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Dengan dilaksanakannya
analisis terhadap informasi akuntansi, maka investor diharapkan akan dapat
mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain
informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut :
1. Informasi akuntansi merupakan informasi yang mencakup proses dan
prosedur informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk
pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan yang
memiliki arti penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan.
2. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi dua
yaitu: (1) informasi akuntansi keuangan, yaitu informasi yang
berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak ekstern, dan
(2) informasi akuntansi manajemen, informasi yang berguna bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan.
3. Terdapat dua pihak yang menggunakan informasi akuntansi, yaitu
pihak internal dan eksternal. Pihak intern adalah pihak yang
mempunyai tanggungjawab dalam mengelola dan melaksanakan
manajemen perusahaan, sedangkan pihak ekstern dapat dikatakan
partner dari suatu perusahaan/entitas.
4. X
5. Salah satu perilaku manajer yang sering dijumpai dalam menyikapi
informasi akuntansi adalah manajer yang menggunakan laporan
keuangan/transaksi keuangan sebagai sarana fraud, yang biasanya
dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders)
18
yang terkait organisasinya. Perilaku tersebut dapat memberikan
keuntungan bagi manajer namun akan merugikan organisasi.
6. Permintaan investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai
informasi yang ia miliki salah satu diantaranya informasi akuntansi
yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Bagi investor dengan
adanya pasar modal memungkinkan investor mempunyai berbagai
pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Pengumuman
laporan keuangan merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para
pemodal (investor), karena dari laporan keuangan itulah para investor
dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham
tertentu yang mereka miliki.
19
DAFTAR PUSTAKA
20