Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ANALISIS ASPEK PERILAKU PADA INFORMASI AKUNTANSI

OLEH :

DIAN PERMATASARI DEN KA’A (A31115013)

NUR FAIZAH FAUZIAH (A31115018)

AQIDATUL IZZA (A31115315)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah SWT semata. Berkat segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Analisis Perilaku pada Informasi Akuntansi”, sebuah makalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.

Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan


tambahan dan memudahkan seluruh pembaca dalam memahami dan materi ini
sehubungan dengan aspek perilaku pada informasi akuntansi.

Ucapan terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada seluruh pihak yang
telah membantu penyelesaian makalah ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Makassar, 16 April 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Informasi Akuntansi ............................................................................... 5


B. Informasi Akuntansi Keuangan .............................................................. 5
C. Informasi Akuntansi Manajemen ............................................................ 7
D. Pengguna Informasi Akuntansi .............................................................. 9
E. Perilaku/Kebijakan Perusahaan Dalam Menanggapi
Informasi Akuntansi ............................................................................... 12
F. Perilaku Seorang Manajer Dalam Menyikapi Informasi Akuntansi ......... 13
G. Perilaku Pemegang Saham Terhadap Informasi Akuntansi
Yang Diterima… ................................................................................... 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang

yang sangat luas. Dalam analisisnya banyak didukung oleh teori yang ada di

disiplin ilmu lainnya. Suatu hal yang menarik dalam mengkaji bidang

akuntansi keperilakuan ini adalah mengkaitkannya dengan informasi

akuntansi yang memiliki arti penting bagi manajemen untuk pengambilan

keputusan.

Pada makalah ini, akan dibahas mengenai informasi akuntansi,

jenisnya, serta analisis perilaku/kebijakan perusahaan, manajer, dan

pemegang saham terhadap informasi akuntansi.

Mengingat pentingnya mempelajari Akuntansi Keperilakuan dalam

pengambilan keputusan manajemen maka penulis mengangkat judul

“Analisis Aspek Perilaku pada Informasi Akuntansi” sebagai bahasan dalam

makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi?

2. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi keuangan?

3. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi manajemen?

4. Siapa sajakah pengguna informasi akuntansi?

5. Bagaimana perilaku/kebijakan perusahaan dalam menanggapi informasi

akuntansi?

6. Bagaimana perilaku seorang manajer dalam menyikapi informasi

akuntansi?

3
7. Bagaimana perilaku pemegang saham terhadap informasi akuntansi

yang diterima?

C. Tujuan

1. Mengungkapkan apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi.

2. Mengungkapkan apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi

keuangan.

3. Mengungkapkan apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi

manajemen.

4. Mengungkapkan siapa sajakah pengguna informasi akuntansi.

5. Mengungkapkan bagaimana perilaku/kebijakan perusahaan dalam

menanggapi informasi akuntansi.

6. Mengungkapkan bagaimana perilaku seorang manajer dalam menyikapi

informasi akuntansi.

7. Mengungkapkan bagaimana perilaku pemegang saham terhadap

informasi akuntansi yang diterima?

D. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a) Bagi penulis, diharapkan dapat memperluas wawasan sekaligus

pengetahuan mengenai aspek perilaku pada informasi akuntansi.

b) Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

aspek perilaku pada informasi akuntansi.

2. Manfaat Teoritis

a) Untuk pengembangan keilmuan dibidang pembelajaran

b) Untuk menambah khasanah kajian ilmiah dalam pengembangan nilai

pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. INFORMASI AKUNTANSI

Secara umum, informasi akuntansi merupakan informasi yang mencakup


proses dan prosedur informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan
kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Sedangkan, sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah


organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai
baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Informasi Akuntansi memiliki arti penting bagi manajemen untuk


pengambilan keputusan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi dua yaitu :

 Informasi akuntansi keuangan, yaitu informasi yang berbentuk laporan


keuangan yang ditujukan kepada pihak ekstern.
 Informasi akuntansi manajemen, informasi yang berguna bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan

B. INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi


keuangan bagi pihak ekstern (seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan,
karyawan, instansi pemerintah dan lainnya). Sementara itu, tujuan masing-masing
pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan
atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan
penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan keuangan
menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan
mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan

5
sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit
laporan keuangan di masa yang akan datang.

Untuk lingkup informasi, pada laporan akuntansi keuangan umumnya


menyajikan informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca
(laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal
perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi
komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan.
Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka
informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan
(summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini
sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar
perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara
keseluruhan.

Ditinjau dari fokus informasi, akuntansi keuangan berfokus pada informasi


masa lalu (historical). Akuntansi keuangan menggambarkan suatu bentuk
pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia
dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.

Dari segi rentang waktu, akuntansi keuangan menghasilkan laporan yang


kurang fleksibel dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya
periode satu tahun (annual), periode setengah tahun (interim), periode satu kuartal,
atau periode satu bulan.

Untuk kriteria bagi informasi akuntansi keuangan, merupakan prinsip-prinsip


akuntansi yang lazim atau berterima secara umum. Prinsip-prinsip tersebut
merupakan hasil dari perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari
tuntutan pemakai laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan.
Pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan tidak mempunyai
pengetahuan langsung tentang praktik dalam perusahaan, laporan keuangan
merupakan satu-satunya media komunikasi antara pihak luar dengan manajemen,
karena itu laporan keuangan dari akuntansi keuangan memerlukan suatu
standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna laporan keuangan dari pihak
luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan dari beberapa perusahaan

6
yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang
hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di masa datang.

Sifat informasi dari akuntansi keuangan memerlukan tingkat ketepatan yang


tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para pemakainya
adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang menggunakan laporan keuangan
sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan
tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa dari pihak
ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat tentang
laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.

C. INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Laporan keuangan atau hasil olah informasi dari akuntansi manajemen


mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal
perusahaan atau manajemen. Akuntansi manajemen berhubungan dengan
informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai
laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan
pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.

Lingkup informasi pada akuntansi manajemen cenderung lebih sempit, tidak


lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena
lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari
perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun
kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi
manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang
terlibat dalam membuat keputusan.

Dalam fokus informasi, akuntansi manajemen cenderung berorientasi pada


masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang
akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai
dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang (current cost) atau
biaya masa datang (future cost).

Untuk rentang waktu, akuntansi manajemen menyediakan rentang waktu


yang jauh lebih fleksibel dibandingkan akuntansi keuangan, hal ini terjadi karena
tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan

7
penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat
terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan
bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.

Kriteria bagi informasi akuntansi manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-


prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak
manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan.
Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan
bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-
perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain
itu, pada akuntansi manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang
mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan
maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.

Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu


manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan
perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam
perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu akuntansi
manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi,
namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur
sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu. Akuntansi manajemen juga
menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan
dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia.
Akuntansi manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan
dengan pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan
keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan datang.

D. PENGGUNA INFORMASI AKUNTANSI

Berikut terdapat dua pihak yang menggunakan informasi akuntansi, yaitu pihak
internal dan eksternal. Kemudian pihak internal dan eksternal tersebut terbagi lagi
menjadi:

1. Pihak Internal
Pihak intern adalah pihak yang mempunyai tanggungjawab dalam
mengelola dan melaksanakan manajemen perusahaan.

8
(1) Pemilik (Owner)
Pemilik perusahaan selalu ingin mengetahui apakah bisnisnya berjalan
dengan baik atau tidak. Pemilik perlu mengetahui posisi keuangan,
melihat investasi, membandingkan jumlah rekening dengan periode
sebelumnya dan prospek perusahaan di masa yang akan datang serta
hasil yang dapat dicapai oleh perusahaannya.
(2) Manajemen
Setiap manajer dari tingkat tinggi maupun terendah membutuhkan
informasi akuntansi yang cermat yang berkaitan dengan bidang
pertanggungjawaban mereka. Contohnya, untuk menentukan harga
pokok produk, manajer bidang produksi membutuhkan informasi
akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya produksi juga.
(3) Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi keuangan sebagai bahan
perundingan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan maupun
kepentingan karyawan yang lainnya. Apabila diketahui posisi keuangan
perusahaan baik maka, karyawan dapat tenang dalam menjalankan
pekerjaannya.

2. Pihak Eksternal
Pihak ekstern dapat dikatakan partner dari suatu perusahaan/entitas.
Pihak ekstern dapat digolongkan menjadi:
(1) Kreditor
Kreditur adalah orang-orang yang memasok barang secara kredit,
atau bankir atau pemberi pinjaman uang. Hal ini biasa bahwa kelompok-
kelompok ini tertarik untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan
sebelum memberikan kredit.
Kemajuan dan kesejahteraan perusahaan, yang kredit
diperpanjang, sebagian besar ditonton oleh kreditur dari sudut pandang
keamanan dan kredit lebih lanjut. Laba Rugi dan Neraca adalah pusat
saraf untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan.
(2) Investor
Calon investor, yang ingin menginvestasikan uang mereka dalam
suatu perusahaan, tentu saja ingin melihat kemajuan dan kemakmuran

9
perusahaan, sebelum berinvestasi jumlah mereka, dengan pergi melalui
laporan keuangan perusahaan.
Untuk menjaga investasi tersebut perlu ada informasi yang diberikan
kepada kelompok ini. Selain itu, kelompok ini ingin melalui akuntansi
yang memungkinkan mereka untuk mengetahui keamanan investasi.
(3) Pemerintah
Pemerintah terus mencermati pada perusahaan yang menghasilkan
baik jumlah keuntungan. Negara dan pusat Pemerintah tertarik dalam
laporan keuangan untuk mengetahui pendapatan untuk tujuan
perpajakan. Untuk mengkompilasi akun nasional akuntansi yang sangat
penting.
(4) Konsumen
Kelompok-kelompok ini tertarik untuk mendapatkan barang dengan
harga berkurang. Oleh karena itu, mereka ingin mengetahui
pembentukan pengendalian akuntansi yang tepat, yang pada gilirannya
akan mengurangi biaya produksi, pada gilirannya kurang harga yang
harus dibayar oleh konsumen. Para peneliti juga tertarik dalam
akuntansi untuk interpretasi.
(5) Beasiswa Penelitian
Informasi akuntansi, menjadi cermin dari kinerja keuangan sebuah
organisasi bisnis, adalah nilai besar untuk penelitian sarjana yang ingin
membuat penelitian ke dalam operasi keuangan dari perusahaan
tertentu.
Untuk membuat sebuah penelitian ke dalam operasi keuangan dari
perusahaan tertentu sarjana penelitian membutuhkan informasi
akuntansi rinci yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, biaya,
biaya bahan yang digunakan, aktiva lancar, kewajiban lancar, aktiva
tetap, kewajiban jangka panjang dan dana pemegang saham yang
tersedia dalam catatan akuntansi dikelola oleh perusahaan.
(6) Lembaga Keuangan
Lembaga perbankan dan keuangan yang memberikan pinjaman
untuk bisnis tertarik untuk mengetahui kelayakan kredit dari bisnis.
Kelompok, yang meminjamkan uang memerlukan informasi akuntansi
untuk menganalisa perusahaan profitabilitas, likuiditas dan posisi

10
keuangan sebelum membuat pinjaman kepada perusahaan.
Selanjutnya, mereka berjaga-jaga konstan pada hasil operasi dan posisi
keuangan dari bisnis melalui data akuntansi.
(7) Agen Regulatory
Berbagai departemen pemerintah seperti Perusahaan departemen
hukum, Panitera perusahaan dll memerlukan informasi yang akan
diajukan dengan mereka di bawah hukum. Dengan memeriksa informasi
akuntansi ini mereka memastikan bahwa perusahaan yang
bersangkutan mengikuti aturan dan peraturan.
(8) Otoritas Pajak
Untuk menentukan kredibilitas pajak diajukanlah persyaratan pajak
atas nama perusahaan. Pengajuan ini akan melihat daftar rekaman jejak
keuangan tersebut yang datanya ini terdapat dalam infomasi yang
disampaikan dengan laporan keuangan. Pengguna eksternal
dikomunikasikan informasi akuntansi biasanya dalam bentuk laporan
keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan
pengguna yang beragam informasi akuntansi dalam rangka untuk
membantu mereka dalam membuat keputusan keuangan yang sehat.

E. PERILAKU/KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENANGGAPI


INFORMASI AKUNTANSI

Telah disetujui secara umum bahwa peranan utama dari sistem akuntansi
adalah menyediakan informasi untuk mempelajari permasalahan, keluaran dan
kesempatan, dengan tujuan pengarnbilan keputusan yang tepat. Fokus pada
pemakai intemal dari informasi akuntansi, akan dipertimbangkan dampak dari
informasi akuntansi yang meliputi metode pengukuran, presentasi dan umpan balik
(Fenis dan Haskins, 1988: 6). Struktur informasi mengacu pada cara data akuntansi
disajikan untuk pengambil keputusan. Informasi bisa mempunyai beragam metode
pengukuran Bentuk presentasi informasi bisa bermacam-macam (gafik vs naratif,
agregat vs disagregat). Demikian juga halnya dengan tipe dan frekwensi dari umpan
balik yang muncul juga bermacam-macam (Fenis dan Haskins, 1988: 6-2).
1. Pengukuran
Sejumlah studi untuk menginvestigasi penganrh alternatif metode
pengukuran pada keputusan manajerial. Dykman (1964) dan Bruns (1965),

11
sebagai contoh, menginvestigasi dampak dari alternalif metode penilaian
persediaan FIFO vs LIFO) variable cosl vs absorpstion cost di bawah
metode FIFO atau LIFO secara berturut-turut. Secara umum, kedua studi
menyimpulkan batrwa individu tidak membuat keputusan yang berbeda
secara signifikan di bawah alternatif metode penilaian persediaan.
Penelitian serupa juga dilakukan peneliti-peneliti lain yang melakukan studi
tentang apakatr pemakai dapat mengakui perbedaan antara informasi yang
disiapkan pada basis FIFO vs LIFO. Hasilnya menunjukkan bahwa subyek
tidak menyesuaikan secara tepat keputusannya karena adanya perbedaan
perlakuan akuntansi.
Menggunakan suatu format permainan bisnis, Burn (1966)
menginvestigasi perilaku keputusan kwartalan ketika subyek menerima
laporan keuangan tahunan vs kwartalan, dan tidak menemukan perbedaan
yang signifikan. Broom, Elgers dan Murray (1984) menemukan batrwa
keputusan harga produk tidak bervariasi ketika pengukuran depresiasi
diubatr dari metode garis lurus ke metode depresiasi dipercepaf atau
sebaliknya. Akhirnyq pada tes fungsional mendalanu Ashton (1976)
menginvestigasi keputusan harga barang di bawatr altenratif sistem
akuntansi biaya diobservasi batrwa kebanyakan subyek tidak signifikan
mengubatr perilaku keputusannya dalarn menanggapi perubatran metode
biaya yang digqnakan. Secara kesel,ruhan, studi-studi ini dan juga yang
lainnya menunjukkan bukti yang menyarankan batrwa perilaku keputusan
individual tidak sensitif pada variasi metode pengukuran akuntansi. Ini
sejalan dengan apa yang dikemukakann Scott (2003:97) bahwa dalam
pasar modal yang efisien, pemilihan metode pelaporan alternatif yang
berbeda dalam perhitungan akuntansi tidak mempenganrhi harga
sepanjang pilihan tersebut tidak berpenganrh terhrdap aliran kas, dan ada
pengrurgkapan yang memadai. Dengan pengungkapan yang memadai,
pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan perhitungan sendiri
dengan metode yang lain.
2. Presentasi
Presentasi informasi muncul menjadi elemen kunci pada pengambilan
keputusan. Pengaruh presentasi informasi telah diinvestigasi sedikitrya
pada tiga format yaitu, grafik vs tabel, agregat vs disagregat, dan ketepatan

12
waktu. Informasi akuntansi paling sering dikomunikasikan dalam bentuk
tabel konvensional atau format grafik (balok, lingkaran dll.). Moriarity
(1979), memanfaatkan grafik multi dimensional untuk menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan. Kemampuan subyek dalam memprediksi
kebangkrutan diperbandingkan dan menemukan bahwa rata-rata individu
dapat memproses data skematik dengan lebih cepat dengan kesalahan
yang lebih sedikit. Stock dan Watson (1984) juga menggunakan data
tematik untuk menginvestigasi kemampuan individu untuk mendeteksi
perubahan kondisi keuangan Ketika diperbandingkan dengan subyek
penerima presentasi bentuk tabel, ditemukan bahwa subyek penerima data
skematik mempunyai klasifikasi ketepatan lebih tinggi secara signifikan,
tidak tergantturg pada tingkat pendidikan akuntansi yang dimiliki. Hasil ini,
dihubungkan dengan studi Moriarity, menyarankan tentang adanya
penganrh presentasi informasi positif, dan batrwa keputusan individu
diperbaiki melalui alternatif format presentasi informasi.
3. Umpan Balik
Umpan balik memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan pada
keputusan. Mock (1972) menyarankan bahwa informasi ahmtansi bisa
mempunyai nilai langnrng dan uurpan batilc Dengan rcspek pada informasi
umpan balik nilai hasil ketika atau aturan keputusan diambil akan dapat
ditingkatkan. Sehingga waktu dan isi informasi umpan balik menjadi
penting untuk perilaku keputusan.
Pada eksperimen permainan bisnis, Mock (1973) mempelajari
pengaruh dari umpan balik akuntansi pada kinerja pengambil keputusan
Dengan menggunakan format multi keputusan, Mock mengobservasi
bahwa kelompok eksperimcntal membuat keputusan lebih baik (laba lebih
tingg dan biaya lebih rendah), tapi ada tambahan beban dari peningkatan
waktu keputusan pengaruh nilai umpan balik positif juga diobservasi oleh
Otley dan Dias (1982).

F. PERILAKU SEORANG MANAJER DALAM MENYIKAPI INFORMASI


AKUNTANSI

Teori agensi yang menggunakan tiga asumsi sifat manusia, yaitu (1)
manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia

13
memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan
asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak
opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya.
Salah satu perilaku manajer yang sering dijumpai dalam menyikapi
informasi akuntansi adalah manajer yang menggunakan laporan
keuangan/transaksi keuangan sebagai sarana fraud, yang biasanya dilakukan
untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait
organisasinya. Perilaku tersebut dapat memberikan keuntungan bagi manajer
namun akan merugikan organisasi.
Kecurangan dapat ditemukan pada tempat di mana para manajer memiliki
kesempatan dan kebutuhan untuk meningkatkan dompet mereka, status mereka,
atau ego mereka melalui kecurangan. Biasanya seorang manajer memiliki
kesempatan melakukan fraud karena peranan mereka yang dihormati para manajer
pusat laba ataupun unit-unit divisi lainnya sehingga mereka dengan bebas
memberikan komando dan akan dihormati dan jarang dibantah oleh bawahan.
Seorang manajer mungkin memiliki dorongan di dalam dirinya untuk
mengalahkan para manajer yang lain, untuk melebihi kinerja yang telah ditampilkan
di tahun fiskal sebelumnya, untuk mengalahkan pesaing dalam promosi yang
didambakan, atau untuk menerima bonus insentif yang lebih besar. Ataupun,
terdapat tekanan-tekanan yang datang dari para pengguna informasi akuntansi
lainnya, terkait adanya sasaran yang harus dipenuhi perusahaan.
Ada beberapa gejala yang akan timbul apabila seorang manajer melakukan
kecurangan. Diantaranya:

- Laporan yang selalu terlambat. Laporan-laporan yang jujur pada umumnya


dapat dikeluarkan tepat waktu karena tujuannya adalah untuk
menginformasikan, bukan membohongi. Tetapi agar seorang pembohong
tahu di mana ia harus memainkan angka-angka laporan, ia harus
menganalisis data yang dilaporkan terlebih dahulu untuk mengetahui data
mana yang manipulasi. Analisis ini memakan waktu. Laporan yang terus-
menerus terlambat memerlukan investigasi mendalam dan sebuah pencarian
penyebab mengapa keterlambatan tersebut terjadi.
- Para manajer yang secara rutin mengerjakan tugas bawahannya. Di sebuah
organisasi wakil direktur utama administrasi tidak pernah menyerahkan fungsi

14
pengawasan keuangannya. Pengawas keuangan yang ditunjuk adalah
seorang suruhan. Wakil direktur utama tersebut mengesampingkan manajer
kredit dan bertindak pula sebagai manajer gudang. Lebih buruk lagi, ia
mengambil alih tanggung jawab manajer keuangan dan melakukan
penyetoran ke bank. Beberapa dari pokok setoran, yang kebanyakan dalam
bentuk uang kas, tidak sampai ke rekening organisasi.
- Ketidakpatuhan terhadap aturan dan prosedur perusahaan. Seorang direktur
utama keuangan dari sebuah anak perusahaan diperintahkan oleh eksekutif
perusahaan untuk memasang sebuah sistem biaya standar. Ia terus
memberikan alasan demi alasan untuk penundaan yang ia lakukan. Tiga
tahun berlalu sambil ía menyembunyikan masalah-masalah biaya yang dapat
diungkapkan oleh sebuah sistem biaya standar.
- Pembayaran kepada kreditor-kreditor dagang yang didukung oleh dokumen
salinan dan bukannya dokumen asli. Sebuah anak perusahaan melakukan
praktik pendoktoran dokumen-dokumen pendukung untuk pembayaran yang
ia lakukan kepada para kreditor.
- Beberapa pembayaran didukung oleh faktur asli tetapi dengan salinan nota
penerimaan. Sedangkan yang lainnya didukung oleh nota penerimaan yang
asli tetapi menggunakan salinan faktur. Salinan dokumen dan dokumen asli
tadi dengan sangat ahli dicampurkan sehingga menghindari terjadinya pola
yang dapat menarik perhatian auditor eksternal.

Bentuk kecurangan manajer bermacam-macam seperti penggelapan dana,


manipulasi laporan keuangan, atau praktik penyuapan. Manipulasi laporan
keuangan yang dimaksud adalah dalam bentuk salah saji material. Seperti adanya
manajemen laba.
Manajemen laba didefenisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk
mengintervensi atau memengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan
tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi
perusahaan. Dalam hal ini manajer akan memaksimumkan utilitasnya dalam
menghadapi kontrak kompensasi, kontak utang, dan political costs. Namun, hal
tersebut juga dapat dilihat dari perspektif efficient contracting, di mana manajemen
laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dari kejadian-

15
kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam
kontrak.

G. PERILAKU PEMEGANG SAHAM TERHADAP INFORMASI AKUNTANSI


YANG DITERIMA

Permintaan investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai


informasi yang ia miliki salah satu diantaranya informasi akuntansi yang disajikan
dalam bentuk laporan keuangan. Bagi investor dengan adanya pasar modal
memungkinkan investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan
preferensi mereka. Pengumuman laporan keuangan merupakan saat-saat yang
ditunggu oleh para pemodal (investor), karena dari laporan keuangan itulah para
investor dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai salah
satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham tertentu yang
mereka miliki.

Informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran


baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang
bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya.
Informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di
pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Melalui
laporan keuangan ini investor dapat mengetahui variabel yang secara fundamental
diperkirakan akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih rasional untuk
melakukan investasi, dalam hal ini saham.

Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan


pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Informasi akuntansi tersebut dapat dilihat melalui rasio keuangan disuatu
perusahaan, sehingga rasio keuangan sangat penting bagi analis eksternal yang
menilai suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan.
Penilaian ini meliputi masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi
manajemen dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Menurut (Agus Sartono, 2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan


memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat

16
berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini, misalnya pemegang saham akan
melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.

Robert Ang (1997) mengatakan Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan


perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini juga disebut
leverage ratios, karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang
pinjaman (debt) untuk memperoleh keuntungan. Rasio solvabilitas dapat diukur
dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini menunjukkan komposisi
atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimliki
perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan sejauh mana perusahaan
dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya
(Lukman syamsudin 2001:54). Semakin kecil angka rasio ini, berarti semakin besar
jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan dan semakin besar penyangga
risiko kreditor, sehingga dapat berpengaruh terhadap perubahan harga saham
dimana investor akan melihat seberapa besar rasio ini di dalam suatu perusahaan.

Analisis mengenai perubahan harga saham juga dilakukan dengan


membandingkan intrinsic (intrinsic value) suatu saham dengan harga saham saat ini
(current market value) saham tersebut. Oleh karena itu, bagi investor juga penting
untuk mengetahui nilai-nilai tersebut. Nilai intrinsic merupakan nilai sebenarnya dari
saham atau nilai yang terkandung dalam saham tersebut. Sedangkan nilai pasar
saham tersebut di pasar saat ini. Rasio pasar menunjukan informasi penting
perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Yang sering digunakan para
investor dalam mengukur rasio pasar yaitu Price to Book Value (PBV), merupakan
perbandingan antara harga saham dengan Book Value per Share (BVS). Rasio
digunakan untuk menilai apakah suatu saham undervalue atau overvalue. Suatu
saham disebut undervalue apabila harga sahamnya dibawah nilai buku perusahaan
yang bersangkutan, sebaiknya dikatakan overvalue apabila harga saham melebihi
nilai buku (Siamat, 2001:226).

Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor dapat melihat reaksi pasar
yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi
diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana
pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi
tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news).

Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

17
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang
berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan
melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa
yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik,
atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Dengan dilaksanakannya
analisis terhadap informasi akuntansi, maka investor diharapkan akan dapat
mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain
informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut :
1. Informasi akuntansi merupakan informasi yang mencakup proses dan
prosedur informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk
pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan yang
memiliki arti penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan.
2. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi dua
yaitu: (1) informasi akuntansi keuangan, yaitu informasi yang
berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak ekstern, dan
(2) informasi akuntansi manajemen, informasi yang berguna bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan.
3. Terdapat dua pihak yang menggunakan informasi akuntansi, yaitu
pihak internal dan eksternal. Pihak intern adalah pihak yang
mempunyai tanggungjawab dalam mengelola dan melaksanakan
manajemen perusahaan, sedangkan pihak ekstern dapat dikatakan
partner dari suatu perusahaan/entitas.
4. X
5. Salah satu perilaku manajer yang sering dijumpai dalam menyikapi
informasi akuntansi adalah manajer yang menggunakan laporan
keuangan/transaksi keuangan sebagai sarana fraud, yang biasanya
dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders)

18
yang terkait organisasinya. Perilaku tersebut dapat memberikan
keuntungan bagi manajer namun akan merugikan organisasi.
6. Permintaan investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai
informasi yang ia miliki salah satu diantaranya informasi akuntansi
yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Bagi investor dengan
adanya pasar modal memungkinkan investor mempunyai berbagai
pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Pengumuman
laporan keuangan merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para
pemodal (investor), karena dari laporan keuangan itulah para investor
dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham
tertentu yang mereka miliki.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://bp-creator.com/kecurangan-pada-manajemen-dan-karyawan/ (diakses tanggal


16 April 2018)
http://rocketmanajemen.com/pemakai-informasi-akuntansi/ (diakses tanggal 16 April
2018)
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pihak-pemakai-informasi-akuntansi-
lengkap/ (diakses tanggal 16 April 2018)
http://yrahayu077.blogspot.co.id/2013/11/bab-i-pendahuluan-1_27.html(diakses
tanggal 16 April 2018)
Riduwan, Akhmad. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba.
https://media.neliti.com/media/publications/73957-ID-etika-dan-perilaku-koruptif-
dalam-prakti.pdf (diakses tanggal 16 April 2018)
Saleh, Volanda Azis. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga
Saham Perusahaan Pertambangan Go Public Di Bursa Efek Indonesia. 2012.
Universitas Lampung
Wijana, I Nyoman. Manajemen Laba: Perilaku Manajemen Opportunistic ata
Realistic. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=14093&val=945
(diakses tanggal 16 April 2018)

20

Anda mungkin juga menyukai