Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI MANAJERIAL

“AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KONSEP BIAYA”

Makalah
Makalah ini diajukan untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Akuntansi Managerial
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh
Kelompok 3

Henny Stephany Hendrik A31115005


Rezki Amaliah A31115008
Nur Aziza Jamil A31115310
Muh Takbir Tenri Gangka A31115513

Nur Afni Agus A31115514


Moh Faris Arfandhy F A31115520

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

AKUNTANSI MANAJERIAL
“AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KONSEP BIAYA”

Makalah
Makalah ini diajukan untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Akuntansi Managerial
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh
Kelompok 3

Henny Stephany Hendrik A31115005


Rezki Amaliah A31115008
Nur Aziza Jamil A31115310
Muh Takbir Tenri Gangka A31115513

Nur Afni Agus A31115514


Moh Faris Arfandhy F A31115520

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017

ii
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah S.W.T., Tuhan yang menciptakan,
mengatur dan memelihara alam semesta yang menundukkan segala sesuatu untuk
kepetingan dan kemaslahatan semua makhluk ciptaannya, salam dan salawat
semogah terlimpah atau tercurah kepada junjungan Rasul-Nya Muhammad S.A.W.,
keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti sunnah-nya sampai akhir
zaman.
Makalah ini disusun dan diselesaikan dalam waktu yang begitu singkat
sebagai upaya untuk memenuhi harapan dan tuntutan sebagai mahasiswaI yakni
Mata Kuliah Akuntansi Manajerial.
Makalah ini diberi judul “Akuntansi Manajerial”. Penyusun berharap dengan
selesainya makalah ini dapat menambah khazanah keilmuan dan sebagai tolak ukur
dosen dalam memberikan penilaian. Penyusun menyadari betul bahwa makalah ini
sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga menjadi harapan Penyusun kirannya kritik
korektif yang bersifat kontruktif dalam proses revisi atau perbaikan selanjutnya.
Pada akhirnya, hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri serta
berharap semoga bimbingan, pertolongan dan perlindungan tetap tercurah
untuk mendapat ridha-Nya.
Nasrum minAllah wathun qarib, Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Makassar, 11 Februari 2017

Penyusun,

iii
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Klasifikasi Biaya yang Ada dalam Produksi Barang ............................. 3


B. Biaya Produk dan Biaya Periodik .......................................................... 4
C. Klasifkasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya ............................ 4
D. Laporan Laba Rugi Format Tradisional dan Kontribusi ........................ 7
E. Klasifikasi Biaya untuk Pebebanan Biaya ke Objek Biaya ................... 9
F. Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan keputusan ................................... 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 12

A. Kesimpulan ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

iv
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan utama perusahaan secara umum adalah untuk mampu
memperoleh pendapatan dan keuntungan yang seoptimal mungkin. Salah satu
strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menekan biaya semaksimal mungkin
dengan konsekuensi tertentu.
Pemahaman mengenai biaya penting bagi pihak manajemen dalam proses
pengambilan keputusannya, terutama untuk hal yang berkaitan dengan produksi
sehingga mereka mampu berproduksi dengan tetap pada kualitas dan volume yang
optimal, namun dengan biaya yang dapat ditekan. Dengan begitu, tujuan
perusahaan untuk memperoleh profit dan menyejahterahkan pemegang sahamnya
dapat lebih mudah tercapai.
Jenis-jenis biaya dalam suatu perusahaan sangatlah beragam, baik bagi
perusahaan jasa, perusahaan dagang, terlebih bagi perusahaan manufaktur. Maka
dari itu, pengetahuan mengenai jenis-jenis biaya dan bagaimana membedakannya
akan dibahas lebih dalam pada bab ini sehingga diharapkan pemahaman mengenai
seberapa besar pengaruh keputusan manajemen terhadap pengendalian biaya
perusahaan dapat ebih dalam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1) Untuk mengetahui bagaimana biaya yang ada dalam proses produksi
barang?
2) Untuk mengetahui perbedaan antara biaya produk dan biaya periodik?
3) Untuk mengetahui bagaimana pola perilaku biaya?
4) Untuk mengetahui penyusunan laporan laba rugi untuk perusahaan dagang
menggunakan format tradisional dan kontribusi?

1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

5) Untuk mengetahui perbedaan antara biaya langsung dan biaya tidak


langsung?
6) Untuk mengetahui klasifikasi biaya yang digunakan dalam mengambil
keputusan?

2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Biaya yang Ada dalam Produksi Barang


Dalam suatu perusahaan manufaktur banyak biaya yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang baik itu biaya produksi ataupun biaya non produksi.
a. Biaya Produksi
Pada perusahaan manufaktur sebagain besar membagi biaya produksi ke
dalam tiga kategori yaitu: bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik.
1. Bahan langsung merupakan bahan yang digunakan untuk menghasilkan
produk jadi yaitu bahan baku atau bahan mentah (raw material). Bahan
baku yakni semua bahan yang digunakan untuk pembuatan produk jadi.
Bahan baku terbagi menjadi bahan baku langsung dan bahan baku tidak
langsung. Bahan baku langsung (direct material) adalah bahan baku
yang menjad bagian utama dari produk jadi dan biayanya dengan mudah
dapat ditelusuri ke produk jadi. Contoh: kayu yang digunakan untuk
pembuatan meja. Lem dan baut yang digunakan untuk merangkai kayu
menjadi meja termasuk bahan baku tidak langsung (indirect material)
dan dimasukkan ke dalam overhead pabrik.
2. Tenaga Kerja Langsung yaitu biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri
dengan mudah ke masing-masing unit produk. Tenaga kerja langsung
secara langsung turun tangan atas produk saat produksi. Misalnya, Tukang
kayu di Olimpide. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung (indirect labor)
yakni tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri ke produk tertentu karena
rumit dan memakan biaya.Seperti halnya bahan baku tidak langsung ,
tenaga kerja tidak langsung dimasukkan ke dalam biaya overhead pabrik.
3. Overhead Pabrik merupakan biaya produksi yang mencakup seluruh
biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung.

3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

b. Biaya Non Produksi


Biaya non produksi dibagi menjadi dua kategori yaitu: biaya penjualan dan
biaya administrasi. Biaya Penjualan (selling costs) yakni semua biaya yang
diperlukan untuk mengangani pesanan pelanggan. Contohnya yaitu biaya
iklan, biaya pengiriman, biaya perjalanan dalam rangka penjualan, dan lain-
lain. Biaya Administrasi (administrative costs) meliputi semua biaya yang
berhubungan dengan manajemen umum organisas, bukan berhubungan
dengan produksi atau penjualan.

B. Biaya Produk dan Biaya Periodik


a. Biaya Produk
Biaya produk (product cost) mencakup semua biaya yang terkait dengan
pemerolehan atau pembuatan suatu produk dalam hal ini memproduksi
barang, biaya tersebut terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Biaya produk melekat pada unit produk pada
saat barang dibeli atau diproduksi dan biaya produk akan tetap melekat
sampai barang tersebut siap dijual.
b. Biaya Periodik
Biaya periodik (period cost) adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam
biaya produk. Semua biaya penjualan dan biaya administrasi adalah biaya
periodik.
c. Biaya Pokok dan Biaya Konversi
Biaya pokok (prime cost) merupakan penjumlahan bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Biaya konversi(conversion cost) adalah penjumlahan
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Istilah biaya konversi dipakai untuk
menjelaskan tentang tenaga kerja dan overhead pabrk karena biaya-biaya
tersebut digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.

C. Klasifkasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya


Perilaku biaya mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas perusahaan. Jika
aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga atau

4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

mungkin juga tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi
situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka
manajer harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya.
a. Biaya Variabel
Biaya Variabel (Variabel Cost) bervariasi dalam pembagian langsung
berdasarkan perubahan tingkat aktvitas. Contoh dari biaya variabel adalah
harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur, bahan baku langsung,
bahan baku tidak langsung, dan perlengakapan.
Sebagai contoh terhadap biaya variabel yaitu PT. Olimpide perusaahaan
manufaktur yang bergerak dalam produksi mebel menyediakan bahan baku
kayu untuk di buat lemari. Untuk mebuat 1 lemari membutuhkan bahan baku
seharga Rp.500.000. perilaku dari biaya variabel baik per unit maupun
totalnya adalah sebagai berikut.

Jumlah Lemari Harga Bahan Baku/ Lemari Total harga bahan baku
1 500.000 500.000
3 500.000 1.500.000
5 500.000 2.500.000

Grafik di atas mengilustrasikan bahwa total biaya variabel naik dan turun
seiring dengan naik dan turunnya aktivitas. Pada tingkat akan memproduksi 3

5
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

lemari, total harga bahan baku adalah Rp.1.500.000. pada saat tingkat akan
memproduksi 5 lemari, total harga bahan baku naik menjadi Rp.2.500.00.
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh tingkat aktivitas. Contoh biaya tetap yaitu sewa gedung, listrik,
gaji, dan lain-lain. Tidak seperti biaya variabel, biaya tetap tidak dipengaruhi
perubahan aktivitas. Akibatnya, jika tingkat aktivitas naik dan turun, maka
total biaya tetap selalu sama kecuali dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya
kenaikan biaya sewa gedung/rumah. Sebagai contoh PT. Olimpide,
diasumsikan bahwa perusahaan menyewa gedung untuk tempat berproduksi
dengan harga sewa Rp.5.000.000 per bulan. Total biaya sewa tidak berubah
tanpa memandang jumlah unit produk yang dihasilkan.

Biaya Sewa Bulanan Lemari yang di produksi


Rp.5.000.000 500.000
Rp.5.000.000 500.000
Rp.5.000.000 500.000

Jika PT.Olimpide hanya memproduksi 1 lemari dalam satu bulan tertentu,


makan biaya sewa gedung sebesar Rp.5.000.000 akan sama dengan jika
memproduksi 5 lemari, maka biaya sewa sebesar Rp.5.000.000.
c. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel terdisi atas dua elemen biaya, yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Sebagai contoh PT. Nizan, diasumsikan bahwa Mizan harus
mengeluarkan biaya semivarabel berupa biaya perizinan sebesar $25.000
setahun ditambah $3 setiap pesta yang dibayarkan kepada departemen sumber
daya alam Australia. Jika tahun ini perusahaan mengadakan 1.000 pesta, maka
total biaya yang akan dibayarkan kepada negara adalah $28.000, yaitu
$25.000 sebagai biaya tetap dan $3.000 sebagai biaya variabel.
Bahkan jika PT.Mizan sepi dari pengunjung, perusahaan harus tetap
membayar biaya perizinan sebesar $25.000, sehingga garis biaya

6
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

bersinggungan dengan sumbu biaya vertikal pada titik $25.000. untuk setiap
pesta yang diadakan perusahaan, total biaya akan bertambah $3. Maka dari
itu, kemiringan garis biaya akan naik untuk setiap biaya variabel $3
ditambahkan $25.000 sebagai biaya tetap setiap tahun.

D. Laporan Laba Rugi Format Tradisional dan Kontribusi


a. Laporan Laba Rugi Format Tradisional
Laporan laba rugi format tradisonal ditujukan untuk pelaporan eksternal. Sisi
kiri pada tabel menunjukkan laporan laba rugi tradisonal untuk perusahaan
dagang. Laporan ini menyusun biaya menjadi dua kategori—harga pokok
penjualan dan baiya penjaulan dan administrasi. Pejualan dikurangi harga
pokok penjualan sama dengan margin kotor. Margin kotor dikurangi biaya
penjualan dan administrasi sama dengan laba neto operasi.
Harga pokok penjualan melaporkan biaya produk yang melekat pada barang
yang terjual selama periode. Biaya penjualan dan administrasi melaporkan
biaya periode yang telah dibebankan selama terjadinya. Harga pokok
penjualan dari perusahaan dagang dapat dihitung langsung dengan cara
mengalikan jumlah unit terjual dengan harga per unit atau memakai
persamaan sebagai berikut.

Harga Pokok Penjualan = Persediaan barang jadi awal +


Pembelian – Persediaan barang jadi akhir
7
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

Sebagai contoh, asumsikan bahwa perusahaan membeli persediaan sebesar


$3.000 selama periode dan mempunyai saldo awal dan akhir persediaan
sebesar $7.000 dan $4.000. Dengan menggunakan persamaan di atas, kita
dapat menghitung harga pokok penjualan sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan = Persediaan barang jadi awal +


Pembelian – Persediaan barang jadi akhir
Harga Pokok Penjulan = $7.000 + $3.000 - $4.000
= $6.000

Laporan laba rugi tradisional sangat berguna untuk tujuan pelaporan


eksternal, tetapi mempunyai keterbatas jika dipakai di dalam organisasi
karena tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel.

b. Laporan Laba Rugi Format Kontribusi


Perbedaan utama antara biaya tetap dan baiya variabel terlatak pada
pendekatan kontribusi (contribution approach). Keunikan dari pendekatan
kontribusi adalah menyediakan informasi yang dengan jelas memisahkan
biaya tetap dan variabel sehingga membantu proses perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sisi kanan pada tabel
menunjukkan laporan laba rugi format kontribusi untuk perusahaan dagang.
Pendekatan kontribusi memisahkan biaya menjadi biaya tetap dan variabel.
Pertama, penjualan dikurangi dengan biaya variabel untuk mendapatkan
margin kontribusi. Untuk perusahaan dagang, harga pokok penjualan adalah
biaya variabel yang masuk dalam bagian “biaya variabel” pada laporan laba
rugi format kontribusi. Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa setelah
biaya variabel dikurangi dari penjualan. Jumlah ni memberikan kontribusi
untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba untuk periode tertentu.

8
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

Format Traditional Format Kontribusi


Penjualan $ 12.000 Penjualan $ 12.000
Harga Pokok Penjualan 6.000 Beban Variabel:
Margin Kotor 6.000 Harga Pokok Penjualan 6.000
Beban Penjualan dan Administrasi: Penjualan Variabel 600
Penjualan $ 3.100 Administrasi Variabel 400 7.000
Administrasi 1.900 5.000 Margin Kontribusi 5.000
Laba Operasi Neto 1.000 Beban Tetap:
Penjualan Tetap 2.500
Administrasi Tetap 1.500 4.000
Laba Operasi Neto $. 1.000

E. Klasifikasi Biaya untuk Pebebanan Biaya ke Objek Biaya


Objek biaya adalah segala sesuatu yang termasuk dalam data biaya, seperti
produk, pelanggan, pekerjaan, dan sub-unit organisasi. Untuk tujuan pembebanan
biaya ke objek biaya, biaya diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biaya tidak
langsung.
a. Biaya Langsung
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri
ke objek biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsung lebih luas dari
pengertian bahan langsung dan tenaga keja langsung. Sebagai contoh, jika
Adidas membebankan biaya ke berbagai kantor penjualan regional dna
nasional, maka gaji manajer penjualan di Kantor Tokyo akan menjadi biaya
langsung bagi kantor tersebut.
b. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah
ke objek biaya yang bersangkutan. Contoh, pabrik Cham Soup memproduksi
sejumlah jenis sup kalengan. Gaji manajer pabrik menjadi biaya tidak
langsung dari setiap jenis sup kaleng karena gaji manajer pabrik tidak
disebabkan oleh produk sup apa pun, tetapi menjadi konsekuensi dari semua
kegiatan yang terjadi di pabri.

9
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

F. Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan keputusan


Dalam membuat keputusan, sangat penting bagi perusahaab memiliki
pemahaman yang kuat mengenai konsep biaya diferensial, biaya kesempatan, dan
biaya tertanam.
a. Pendapatan dan Biaya Diferensial
Dalam keputusan bisnis, setiap alternatif memiliki konsekuensi biaya dan
manfaat yang harus dibandingkan dengan yang akan diperoleh dari alternatif
lain. Perbedaan biaya antara dua alternatif disebut biaya diferensial.
Perbedaan pendapatan antara dua alternatif disebut pendapatan diferensial.
Biaya diferensial disebut juga biaya inkremental, meskipun secara teknis yang
dimaksud dengan biaya inkremental hanya berkaitan dengan kenaikan biaya
yang terjadi karena perubahan dari satu alternatif ke alternatif lainnya,
sedangkan penurunan biaya disebut biaya dekremental. Biaya diferensial
adalah istilah dengan pengertian yang lebih luas, termasuk peningkatan baiya
mapuan penurunan biaya dari berbagai alternatif.
b. Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu
alternatif telah dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia. Untuk
menggambarkannya, berikut contoh biaya kesempatan: Ricky bekerja paruh
waktu dengan upah $200 per minggu pada saat bersekolah. Dia ingin
menghabiskan satu minggu di pantai selama musim panas dan atasannya
setuju untuk memberikan waktu kepada Ricky, tetapi tanpa bayaran. Upah
senilah $200 yang hilang adalah biaya kesempatan dari berlibur di pantai
selama seminggu.
c. Biaya Tertanam
Biaya tertanam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh
keputusan apa pun yang dibuat saat ini atau pun di masa yang akan datang.
Oleh karena biaya tertanam tidak dapat diubah oleh keputusan apa pun, maka

10
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

biaya tertanam bukanlah biaya diferensial. Maka dari itu, biaya tertanam
dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan.

11
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu perusahaan manufaktur banyak biaya yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang baik itu biaya produksi (terdiri atas biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead) ataupun biaya non produksi.
Biaya produk (product cost) mencakup semua biaya yang terkait dengan
pemerolehan atau pembuatan suatu produk dalam hal ini memproduksi barang,
sedangkan Biaya Periodik adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya
produk.
Untuk tujuan memprediksi bagaimana biaya akan bereaksi terhadap
perubahan aktivitas, biaya diklasifikasian menjadi biaya tetap (biaya yang selalu
tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh tingkat aktivitas), biaya variabel
(bervariasi dalam pembagian langsung berdasarkan perubahan tingkat aktvitas),
dan biaya semivariabel (Biaya semivariabel terdisi atas dua elemen biaya, yaitu
biaya tetap dan biaya variabel).

12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin

DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Ray H dkk. 2013. Akuntansi Manajerial: Edisi Keempat Belas, Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat

13

Anda mungkin juga menyukai