PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
ini dengan judul “Pengaruh Work-Family Conflict dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Bandung”. Proposal penelitian ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
kekurangan baik dalam segi penyajiannya, sehingga proposal ini belum mencapai
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini
tak lepas dari bantuan do`a, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak
khususnya peneliti ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua dan keluarga
2. Bapak Dr. H. Dudang Gozali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
i
3. Bapak Dr. H. Kadar Nurjaman, S.E., M.M., selaku ketua jurusan
Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang telah
6. Staf Tata Usaha jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang telah banyak
7. Pihak PT. Sinar Niaga Sejahtera Bandung yang senantiasa menerima kerja
10. Serta semua pihak yang telah membantu sehingga penyusunan proposal ini
dapat terselesaikan.
fitrah manusia tidak lepas dari kesalahan, tidak menutup kemungkinan akan
ii
ditemui beberapa kesalahan dan atau kekurangan dalam penyusunan penelitian
ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan jika ada kesalahan dalam
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vi
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian.......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah........................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................6
D. Manfaat Hasil Penelitian........................................................................................6
BAB II...................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................7
A. Kajian Penelitian Terdahulu...................................................................................7
B. Konsep dan Teori.................................................................................................12
C. Kerangka Berpikir................................................................................................32
D. Hipotesis Penelitian..............................................................................................35
BAB III...............................................................................................................36
METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................36
A. Metode Penelitian.................................................................................................36
B. Jenis dan Sumber Data.........................................................................................37
C. Populasi dan Sampel............................................................................................38
D. Operasional Variabel............................................................................................39
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................42
F. Teknik Analisis Data............................................................................................43
G. Tempat dan Jadwal Penelitian.....................................................................49
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................51
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu...............................................................................8
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel...............................................................40
Tabel 3. 2 Kriteria Jawaban dan Skoring Penelitian Responden..........................43
Tabel 3. 3 Pedoman Interprestasi Koefisien Determinasi......................................48
Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian..................................................................................50
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang
sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia
memiliki peran yang sangat berarti. Oleh karena itu sumber daya manusia
bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan karena sumber daya manusia
Besarnya tuntutan kinerja atau standar target kinerja yang ditentukan oleh
1
2
namun jika perusahaan memiliki sumber daya manusia yang tidak dapat
kinerjanya.
dengan depresi dan kecemasan pada wanita daripada pada pria. Dan itu
membesarkan anak.
salah satu isu yang banyak diperdebatkan akhir-akhir ini dan memiliki
karena hal tersebut bisa berasal dari dalam atau luar organisasi.
bahwa seorang pekerja yang secara fisik terlihat, namun secara mental
timbulnya masalah kesehatan mental karena kondisi dan situasi yang dapat
keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik pada tenaga kerja.
wanita lebih sedikit dibandingkan pria, tetapi angka persentase wanita dari
Tenaga kerja yang memiliki peran ganda saat tidak bisa menjalankan
kedua peran tersebut dengan seimbang, maka akan terjadi masalah atau
konflik disalah satu peran hal ini biasa disebut dengan work to family
karyawan.
di Jawa.
November 2023 pukul 10.00 WIB mengenai kinerja karyawan yang belum
dan stress kerja yang dialami karyawan. Indikasi terjadinya konflik peran
ganda dilihat dari adanya tuntutan secara ekonomi harus lebih baik, maka
ada karyawan yang kemudian menuntut kenaikan gaji dan fasilitas, ketika
work-family conflict, indikasi terjadi stress kerja dilihat dari beban kerja
yang berlebih dan desakan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang bisa
dan Stres kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sinar Niaga
Sejahtera”
Sejahtera?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
Sejahtera.
1. Manfaat Teoritis
karyawan.
2. Manfaat Praktis
7
karyawan.
stress kerja dan kinerja melalui objek yang riil. Serta penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
juga dapat dijadikan sebagai landasan teori karena memiliki kaitan yang
erat dengn penelitian lain yang relevan dan dapat digunakan didalam
penelitian.
7
8
Judul Variabel
No Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. Suci Larasati Pengaruh X1 = Konflik peran ganda
Mashara, Dr. Konflik Peran Work- secara parsial
Sri Suwarsi, Ganda (Work family berpengaruh positif
SE., M.Si. Family dan signifikan terhadap
Conflict
CGA., Conflict) dan kinerja karyawan.
H.Aminuddin Stres Kerja X2 = Stres Stress kerja secara
Irfani, SE., Terhadap Kerja parsial berpengaruh
(2017) Kinerja Y = positif dan signifikan
Karyawan Kinerja terhadap kinerja
Wanita di PT. Karyawan karyawan. Konfliik
Pos Indonesia peran ganda dan Stres
(Persero) kerja secara simultan
Bandung pada berpengaruh positif
Divisi Sub dan signifikan terhadap
Direktorat kinerja karyawan.
Sdm
2. Ega Brian X1 = Work-family conflict
Dewanta Work- berpengaruh negatif
(2018) Pengaruh family terhadap kinerja
work-family Conflict karyawan, stress kerja
conflict dan X2 = Stres berpengaruh negatif
stress kerja Kerja terhadap kinerja
terhadap Y= karyawan dan work-
kinerja Kinerja family conflict dan
karyawan Karyawan stress kerja
wanita pada berpengaruh negatif
PT. Kusuma secara simultan
Sandang terhadap kinerja
Mekarjaya karyawan wanita pada
Yogyakarta PT. Kusuma Sandang
Mekarjaya
Yogyakarta.
3. Feby Cahya Pengaruh X1 = Work Terdapat pengaruh
Sapitri, Work Family Family yang signifikan antara
Nidya Dudija Conflict dan Conflict Work-family Conflict
(2020) Stres Kerja X2 = Stres dan Stres Kerja
Terhadap Kerja terhadap Kinerja
Kinerja Y = Karyawan Wanita.
Karyawan Kinerja Artinya apabila work-
Wanita di RS Karyawan family conflict
9
a. Pengertian Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dalam meraih tujuan yang sudah ditentukan. Secara efektif yang berarti
b. Fungsi Manajemen
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
organisasi.
Hasibuan (2011) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
manajemen sumber daya manusia adalah salah satu fungsi dalam sebuah
tersebut.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
rencana.
16
5. Pengadaan
perusahaan.
6. Pengembangan
7. Kompensasi
8. Pengintegrasian
saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
sampai pensiun.
10. Pendisiplinan
11. pemberhentian
17
3. Work-Family Conflict
yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya,
destruktif).
dan peran dalam keluarga (Greenhaus & Beutell, 1985). Jam kerja yang
panjang dan beban kerja yang berat merupakan tanda langsung dari
Beutell, 1985).
diantaranya yaitu:
hal.
satu sisi ia harus melakukan pekerjaan di kantor dan sisi lain harus
pekerjaan.
individu yang memiliki peran ganda antara peran dalam keluarga dan
1. Time-based conflict
2. Strain-based conflict
20
3. Behavior-based conflict
pekerjaan
anak-anak yang lebih tua. Dan orang tua yang memiliki lebih
akan keluarganya.
family conflict.
karyawan, yang satu sisi harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi
mengurus anak, bahkan mengurus orang tua, dan hal-hal pribadi lainya
4. Stres Kerja
karyawan.
menyelesaikan pekerjaannya.
factor, diantaranya bisa karena adanya beban kerja yang terlalu berat,
kualitas pengawasan yang rendah, konflik kerja dan perbedaan nilai antar
ketegangan.
sebagai berikut:
- Tidak diakui
berlebih.
d. Dampak Stres
kategori, yaitu:
1. Dampak Fisiologik
sistem tertentu
dan sebagainya.
2. Dampak Psikologik
3. Dampak Perilaku
masyarakat.
29
5. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
hal yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.
pekerjaan.
1) Sikap mental
adalah motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja yang dimiliki
seorang karyawan.
2) Pendidikan
3) Keterampilan
keterampilan.
4) Kepemimpinan
5) Tingkat penghasilan
31
6) Kedisiplinan
kinerja karyawan.
7) Komunikasi
8) Sarana prasarana
9) Kesempatan berprestasi
meningkatkan kinerjannya.
c. Dimensi Kinerja
1. Kuantitas Kerja
berikut:
2. Kualitas Kerja
4. Efektivitas
efektif.
5. Kemandirian
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh work-family conflict terhadap Kinerja karyawan
salah satu bentuk konflik interole, yaitu tenakan atau ketidak seimbangan
33
peran antara pekerjaan dan peran dalam keluarga. Menururt Ching dalam
peran dimana tuntutan peran dari pekerjaan dan keliarga tidak dapat
hanya itu, work-family conflict juga bisa terjadi ketika segala sesuatu yang
mempengaruhi pekerjaan.
yang berada di bagian teknis harus bersedia bekerja pada hari libur atau
weekend ketika ada suatu permasalahan yang harus ditangani secara cepat,
memenuhi pekerjaannya. Tetapi jika stress yang terlalu besar, kinerja bisa
Karyawan
akan menjadi lebih baik. Stres dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja
karena stress yang berlebihan akan menjadi sulit untuk di kendalikan dan
positif dan signifikan terhadap kinerja pada Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Barat.
Work-familyConflict H1
X1
Kinerja Karyawan
Y
Stres Kerja
X2 H2
H3
36
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah kesimpulan atau dugaan sementara dari rumusan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) Metode penelitian dapat diartikan
family Conflict dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar
36
37
1. Jenis Data
data kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur
2. Sumber Data
A. Primer
adalah:
38
bandung.
Bandung.
B. Data sekunder
faktor yang berasal dari buku, jurnal, studi terdahulu dan sumber-
tersebut.
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau
D. Operasional Variabel
Operasional Variabel penelitian adalah hal-hal ynag dapat
penelitian merupakan suatu atribut, sifat dari orang, objek atau kegiatan
variable independen.
2005) 2) Setiap
pegawai
saling
bekerja
sama
Ketepatan Waktu Ketepatan
waktu dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Efektivitas Kemampuan
dalam
melaksanaka
tugas dengan
efektif.
Kemandirian Menjalankan
pekerjaan
dengan baik
2. Studi Literatur
3. Kuesioner
Presentase Kategori
Sangat Tidak
Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
20% 36% 52% 68% 84% 100%
Gambar 3.1 Garis Kontimum
Sumber: Data Olah Penulis (2022)
2. Uji Instrumen
a. Validitas
b. Uji Realibilitas
Keterangan:
suartu instrument.
Y = a + b1x1 + b2X2
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan.
a = Konstanta.
X1 = Work-family Conflict.
X2 = Stres Kerja.
4. Uji Hipotesis
akan signifikan.
tudak signifikan.
b− β
t = Sb
Keterangan:
t = besarnya t- hitung
b = Koefisien regresi
(simultan).
(Kuncoro, 2001). Maka yang nanti akan dihasilkan oleh hasil F yaitu
determinasinya:
Kd = r2 x 100 %
50
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
1. Tempat
2. Jadwal Penelitian
2023 2023
Tahapan Penelian Bulan Bulan
11 12 1 2 3 4 5 6
Pengajuan Judul
Proposal
Penyusunan Proposal
Penelitian
Bimbingan Proposal
Penelitian
Sidang Proposal
Penelitian
Revisi Proposal
Penelitian
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
Sidang Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PT. Sinar Niaga Sejahtera
Pendirian PT. Sinar Niaga Sejahtera pada tanggal 30 Juli 1994 di Bekasi
produk Garudafood.
Sejahtera juga bermitra dengan 14 distributor besar yang tersebar dari Aceh
sampai Papua (Irian Jaya). Pada Pertengahan tahun 2002 PT. Sinar Niaga
pertama PT. Sinar Niaga Sejahtera untuk menjadi "integrated consumer goods
distributor".
53
Selain URC, principal lain baik industri makanan dan non makanan mulai
memanfaatkan jasa dan kekuatan jaringan distribusi PT. Sinar Niaga Sejahtera
Beverage Industry, PT. Ulam Tiba Halim, PT. Cara Sehat Farma, PT.
Nutrifood Indonesia, PT. Golden Oase Tirta Abadi, PT. Tiga Pilar
PT. Energizer Indonesia, PT. Johnson & Johnson, PT. Incasi Raya, PT.
Industry.
Kekuatan lain di luar jaringan yang luas, PT. Sinar Niaga Sejahtera sebagai
agar mencapai penjualan maksimal secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat
sasaran.
PT. Sinar Niaga Sejahtera antara lain: Penerapan "Full Branch System" dan
untuk memberikan hasil terbaik kepada semua "stakeholder" termasuk para outlet
Visi
melalui karyawan yang kreatif dan inovatif dari seluruh karyawan yang
kompeten
Misi
para karyawan.
Sinar Niaga Sejahtera Kantor Regional Jawa Tengah di Semarang adalah sebagai
berikut:
a. Regional Manager
sasaran.
pengembangan perusahaan.
Karyawan Karyawan
gudang.
berikut:
sebuah outlet/pasar.
diproduksi oleh mitra bisnisnya telah siap untuk didistribusikan, maka barang
58
akan dikumpulkan di depo atau gudang. Pada beberapa wilayah tertentu, dari depo
distributor, grosir, semi grosir, retail, pasar modern (pasar swalayan), dan instansi
tertentu yang terdaftar. Lalu mereka akan menjual produk tersebut ke konsumen.
sub distributor atau sub grosir yang terdaftar. Kemudian untuk sub distributor
akan mendistribusikannya lagi hanya kepada semi grosir dan retail. Sedangkan
grosir dapat mendistribusikan barang kepada semi grosir, retail, dan institusi.
koperasi atau lain-lain) untuk wilayah tertentu, hanya dapat didistribusikan oleh
grosir, semi grosir, dan retail. Kemudian institusi tersebut akan menjual kepada
konsumen
a. Jasa Survey
dimaksud
pembangunan
e. Sistem Informasi
website design
f. Manajemen industri
ekonomi, hal ini dilakukan sebagai kesadaran para ahli kami untuk
2. Deskripsi Data
1. Pengumpulan Data
Sinar Niaga Sejahtera. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari karyawan PT.
61
Sinar Niaga Sejahtera. Kuesioner dianggap sah jika pernyataan pada kuesioner
Tabel 4.1
Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian
Klasifikasi Kuesioner Jumlah
yang termasuk sah ialah 63 responden yang digunakan sebagai data primer
2. Karakteristik Responden
Usia, dan juga Masa Kerja. Rata – rata yang diuraikan dengan Pie Chart.
umur, dan masa kerja. Karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan
62
Jenis Kelamin
Pria Wanita
17%
83%
mayoritas karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera berjenis kelamin pria. Menurut
Robbins dalam Silaya (2016) berpendapat bahwa, tidak ada perbedaan yang
kemampuan belajar.
Usia
20 - 25 Tahun 26 - 30 Tahun > 30 Tahun
19%
24%
57%
pada Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sebagai besar karyawan PT. Sinar
30 tahun yaitu sebanyak 36 orang, lalu 24% merupakan responden berusia >
Pendidikan
SMP SMA S1 Lainnya
5% 2%
11%
83%
melihat gambaran data secara umum seperti nilai rata – rata (Mean), Tertinggi
(Max), terendah (Min) dan standar deviasi dari masing – masing variabel yaitu
Work Family Conflict (X1), Stres Kerja (X2), dan Kinerja Karyawan (Y).
65
Mengenai hasil Uji Statistik Deskriptif penelitian dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
WorkFamilyConflict 63 11 21 16.13 2.159
StresKerja 63 7 12 9.84 1.494
KinerjaKaryawan 63 28 34 31.13 1.276
Valid N (listwise) 63
21, nilai rata – rata Work Family Conflict sebesar 16,13 dan Standar
- Variabel Stres Kerja (X2), dari data diatas dapat kita deskripsikan bahwa
nilai minimun 7 sedangkan nilai maksimum sebesar 12, nilai rata – rata
Stres Kerja 9,84 dan standar deviasi data Stres Kerja adalah 1,494
– rata Kinerja Karyawan 31,13 dan standar deviasi data Kinerja Karyawan
adalah 1,276
66
3. Hasil Penelitian
Dari hasil analisis data responden, selanjutnya akan dibahas mengenai data
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera dalam mengisi kuesioner penelitian yang
dengan menggunakan alat ukur kuesioner dengan lima pilihan jawaban, yaitu:
Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu - Ragu (R), Setuju (S),
Sangat Setuju (SS) yang telah diuji coba validitas dan realibilitasnya. Data
Karyawan (Y). Dalam variabel Y ini yaitu Kinerja Karyawan terdiri dari 7
responden terkait variabel Kinerja Karyawan (Y) dari PT. Sinar Niaga
Tabel 4.2
Tanggapan Responden Terkait Kinerja Karyawan (Y)
No Pertanyaan Alternatif Jawaban Jumlah Skor Skor Kategori
STS TS CS S SS Total Ideal
1 2 3 4 5
1 Saya mampu Sangat
menyelesaikan 0 0 0 41 22 63 274 315 Baik
pekerjaan dengan
penuh
0
perhitungan, 0% 0% 65% 35% 100% 87% 100%
%
cermat dan teliti.
2 Saya mampu Sangat
menyelesaikan 0 0 0 33 30 63 282 315 Baik
pekerjaan sesuai
target dan 0
standard yang 0% 0% 52% 48% 100% 90% 100%
%
ditentukan
3 Saya mampu Sangat
bekerja sama 0 0 0 40 23 63 275 315 Baik
dengan karyawan
lain dengan baik. 0
0% 0% 63% 37% 100% 87% 100%
%
4 Saya mengerjakan Sangat
suatu pekerjaan Baik
0 0 0 30 33 63 285 315
dengan cekatan
dan tidak
menunda-nunda 0
0% 0% 48% 52% 100% 90% 100%
%
5 Saya merasa Sangat
0 0 0 32 31 63 283 315
bahwa dalam Baik
bekerja mampu
menggunakan
teknologi sebagai
0
sarana bekerja 0% 0% 51% 49% 100% 90% 100%
%
sehingga lebih
efektif dalam
bekerja.
6 Saya mampu Sangat
mengidentifikasi 0 0 0 32 31 63 283 315 Baik
dan mengatur
tugas-tugas saya
sendiri tanpa 0
0% 0% 51% 49% 100% 90% 100%
perlu pengawasan %
terus menerus.
68
dan teliti
memiliki persentase sebesar 87% dan memiliki total nilai 274 dari skor
ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Hal ini
sangat baik karena menurut Robbin (2016) kualitas kerja karyawan dapat
Hal ini dapat dikatakan bahwa Kualitas kerja Karyawan yang diukur pada
“sangat baik.
yang ditentukan
69
ditentukan”, memiliki persentase sebesar 90% dan memiliki total nilai 282
dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat
kuantitas kerja sangat baik karena menurut Robbin (2016) kuantitas kerja
perusahaan. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa
87% dan memiliki total nilai 275 dari skor ideal. Dari skor tersebut
termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa
melalui jumlah atau unit siklus tersebut. Menurut hasil penelitian diatas
hal ini dapat dikatakan bahwa kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat
baik”
nunda
persentase sebesar 90% dan memiliki total nilai 285 dari skor ideal. Dari
skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Hal ini dapat
aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut
untuk aktivitas lain. Kinerja karyawan juga dapat diukur dari ketepatan
diatas hal ini dapat dikatakan bahwa ketepatan waktu yang dilaksanakan
oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori
“sangat baik”
71
dan memiliki total nilai 283 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk
kedalam kategori “sangat baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa efektifitas
dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber
daya. Bahwa dalam pemanfaatan sumber daya baik itu sumber daya
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat
baik”
memiliki total nilai 283 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk
fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari orang lain atau
pengawas. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa
279 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat
baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa bahwa komitmen yang dilaksanakan
kerja sangat baik karena menurut Robbin (2016) tingkatan dimana seorang
dilaksanakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam
Karyawan (Y) sudah termasuk kedalam kategori “Sangat Baik” yang memiliki
persentasi sebesar 89%. Hal ini menunjukan bahwa Kinerja Karyawan di PT.
responden mengenai Work Family Conflict (X1). Dalam variabel Work Family
Conflict (X1) ini terdiri dari 8 pertanyaan dengan total responden berjumlah 63
74
Family Conflict (X1) dari PT. Sinar Niaga Sejahtera yang akan disajikan dalam
Tabel 4.3
Tanggapan Responden Terkait Work Family Conflict (X1)
No Pertanyaan Alternatif Jawaban Jumlah Skor Skor Kategori
STS TS CS S SS Total Ideal
1 2 3 4 5
1 Saya merasa Tidak
bahwa waktu 23 19 21 0 0 63 124 315 Baik
yang tersedia
untuk bekerja
dan waktu yang
tersedia untuk 52% 43% 48% 0% 0% 100% 39% 100%
keluarga tidak
cukup.
2 Saya merasa Tidak
tidak memiliki 22 14 27 0 0 63 131 315 Baik
waktu yang
cukup untuk
bersosialisasi 50% 32% 61% 0% 0% 100% 42% 100%
karena
pekerjaan.
3 Saya merasa Tidak
bahwa masalah 19 23 21 0 0 63 128 315 Baik
keluarga
mempengaruhi
waktu bekerja 43% 52% 48% 0% 0% 100% 41% 100%
saya.
4 Saya sering Tidak
merasa tuntutan Baik
19 23 21 0 0 63 128 315
pekerjaan yang
tinggi sehingga
hubungan dan
komunikasi
dengan 43% 52% 48% 0% 0% 100% 41% 100%
keluarga
kurang.
5 Saya sering Tidak
21 26 16 0 0 63 121 315
merasa cemas Baik
atau khawatir 48% 59% 36% 0% 0% 100% 38% 100%
75
tidak bisa
menyelesaikan
pekerjaan
dengan tepat
karena masalah
keluarga
6 Saya sering Tidak
merasa 12 27 24 0 0 63 138 315 Baik
kesulitan untuk
memenuhi
tanggungjawab
keluarga karena
harus bekerja
lembur atau 27% 61% 55% 0% 0% 100% 44% 100%
menyelesaikan
tugas
perkerjaan
diluar jam
kerja.
7 Saya sering Tidak
merasa lelah 26 16 21 0 0 63 121 315 Baik
setelah pulang
bekerja.
59% 36% 48% 0% 0% 100% 38% 100%
8 Saya sering Tidak
mendapat Baik
keluhan dari
20 24 19 0 0 63 125 315
anggota
keluarga karena
pekerjaan
45% 55% 43% 0% 0% 100% 40% 100%
Jumlah Skor 127 315 Tidak
Persentase Skor 40% 100% Baik
Sumber : Data Olahan Penulis (2023)
Berdasarkan Tabel 4.3, maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Saya merasa bahwa waktu yang tersedia untuk bekerja dan waktu yang
waktu yang tersedia untuk bekerja dan waktu yang tersedia untuk keluarga
tidak cukup”, memiliki persentase sebesar 39% dan memiliki total nilai
76
124 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat
tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa Time-Based Conflict yang
dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera sangat rendah. karena
untuk menjalankan salah satu tuntutan dapat berasal dari keluarga maupun
lainnya. Hal ini salah satunya dalam menyeimbangkan waktu keluarga dan
pekerjaan. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa
kurangnya waktu untuk keluarga yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar
Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat
2) Saya merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersosialisasi karena
pekerjaan
memiliki persentase sebesar 42% dan memiliki total nilai 131 dari skor
ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat tidak baik”.
Hal ini dapat dikatakan bahwa Time-Based Conflict yang dirasakan oleh
menjalankan salah satu tuntutan dapat berasal dari keluarga maupun dari
lainnya. Hal ini salah satunya waktu dalam bersosialisasi dengan orang
77
sekitar. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa tidak
ada waktu untuk bersosialisasi dengan orang sekitar yang dirasakan oleh
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat
persentase sebesar 41% dan memiliki total nilai 128 dari skor ideal. Dari
skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat
salah satu tuntutan dapat berasal dari keluarga maupun dari pekerjaan yang
dapat mengurangi waktu untuk menjalankan tuntutan lainnya. Hal ini salah
Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa masalah
oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori
4) Saya sering merasa tuntutan pekerjaan yang tinggi sehingga hubungan dan
nilai 128 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori
“sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa Strain-based conflict
yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera sangat rendah.
karena menurut Greenhaus dan Beutell (1985) keadaan yang terjadi pada
saat tekanan salah satu peran mempengaruhi kinerja peran yang lainnya.
keluarga. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat
total nilai 121 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam
kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa Strain-based
conflict yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera sangat
terjadi pada saat tekanan salah satu peran mempengaruhi kinerja peran
yang lainnya. Hal ini salah satunya adalah masalah dalam keluarga
Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat
jam kerja
persentase sebesar 44% dan memiliki total nilai 138 dari skor ideal. Dari
skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat
PT. Sinar Niaga Sejahtera sangat rendah. karena menurut Greenhaus dan
dengan yang diinginkan oleh kedua bagian (bagian atau keluarga). Hal ini
Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa peran dalam
Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau
memiliki total nilai 121 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk
kedalam kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa
diinginkan oleh kedua bagian (bagian atau keluarga). Hal ini salah satunya
diatas hal ini dapat dikatakan bahwa merasa Lelah setelah pulang bekerja
yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut
dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat diartikan sangat rendah.
sebesar 40% dan memiliki total nilai 125 dari skor ideal. Dari skor tersebut
termasuk kedalam kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan
yang diinginkan oleh kedua bagian (bagian atau keluarga). Hal ini salah
pekerjaan. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan bahwa
81
keluhan dari anggota keluarga akibat dari pekerjaan yang dirasakan oleh
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat
Gambar 4.7 Posisi Work Family Conflict (X1) pada Garis Kontimun
Sumber : Data Olahan Penulis (2023)
Berdasarkan pada Gambar 4.7, dapat disimpulkan bahwa variabel Work Family
Conflict (X1) sudah termasuk dalam kategori “Tidak Baik” yang memiliki
persentasi sebesar 40%. Hal ini menunjukan bahwa Work Family Conflict dari PT.
Sinar Niaga Sejahtera sangat rendah, hal ini menunjukan Work Family Conflict
yang dimiliki oleh PT. Sinar Niaga Sejahtera adalah rendah dan hal ini baik untuk
para karyawannya.
responden mengenai Stres Kerja (X2). Dalam variabel Stres Kerja (X2) ini terdiri
82
hasil tanggapan responden terkait variabel Stres Kerja (X2) dari PT. Sinar Niaga
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Terkait Variabel Stres Kerja (X2)
No Pertanyaan Alternatif Jawaban Jumlah Skor Skor Kategori
STS TS CS S SS Total Ideal
1 2 3 4 5
1 Saya diberikan Tidak
target kerja yang 25 21 17 0 0 63 118 315 Baik
tinggi.
100
57% 48% 39% 0% 0% 100% 37%
%
2 Saya diberikan Tidak
beban kerja yang 24 19 20 0 0 63 122 315 Baik
berlebihan.
100
55% 43% 45% 0% 0% 100% 39%
%
3 Saya merasa Tidak
waktu istirahat 23 21 19 0 0 63 122 315 Baik
yang diberikan
perusahaan 100
52% 48% 43% 0% 0% 100% 39%
terbatas %
4 Saya merasa stres Tidak
karena kurangnya Baik
19 22 22 0 0 63 129 315
umpan balik yang
memadai untuk
mengetahui
sejauh mana saya 100
43% 50% 50% 0% 0% 100% 41%
mencapai standar %
kerja.
5 Saya merasa Tidak
19 22 22 0 0 63 129 315
tanggung jawab Baik
yang diberikan
100
perusahaan 43% 50% 50% 0% 0% 100% 41%
%
berlebihan.
Jumlah Skor 124 315 Sangat
Persentase Skor 39% 100 Baik
%
Sumber: Data Olahan Penulis (2023)
Berdasarkan Tabel 4.8, maka dapat diuraikan sebagai berikut:
83
kerja yang tinggi”, memiliki persentase sebesar 37% dan memiliki total
nilai 118 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam kategori
“sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa Beban Kerja yang
dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera sangat rendah. karena
dan tenaga yang terbatas, karyana dengan beban kerja yang berlebih
kelelahan hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya stress kerja. Hal ini
salah satunya Ketika seorang karyawan diberikan target kerja yang tinggi.
Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan target kerja yang
tinggi yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera hal
tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat diartikan sangat
rendah.
total nilai 122 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam
kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa Beban Kerja
yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera sangat rendah.
kemampuan dan tenaga yang terbatas, karyana dengan beban kerja yang
84
berlebih cenderung akan merasa bekerja dibawah tekanan dan akan merasa
kelelahan hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya stress kerja. Hal ini
berlebihan. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan beban
kerja yang berlebihan yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga
Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat
total nilai 122 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk kedalam
kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa Tekanan atau
desakan Waktu Kerja yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga
peekrjaan yang diberikan. Hal ini adalah tempo seorang karyawan untuk
Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan Tekanan atau
desakan waktu yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera
hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat diartikan sangat
rendah
4) Saya merasa stress karena kurangnya umpan balik yang memadai untuk
mana saya mencapai standar kerja”, memiliki persentase sebesar 41% dan
memiliki total nilai 129 dari skor ideal. Dari skor tersebut termasuk
kedalam kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan bahwa
Umpan balik yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera
mendapatkan umpan balik yang baik dan sesuai dengan apa yang apa yang
yang berujung menjadi sebuah pikiran yang dapat menyebabkan stress dan
umpan balik negatif yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga
Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat
41% dan memiliki total nilai 129 dari skor ideal. Dari skor tersebut
termasuk kedalam kategori “sangat tidak baik”. Hal ini dapat dikatakan
bahwa Tanggung Jawab berlebih yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar
dan akibat dari sebuah pekerjaan ataupun tugas tugas yang ditanggungkan
jawabkan setiap pekerjaan yang telah diberikan kepadanya, baik dalam hal
untuk perusahaan. Menurut hasil penelitian diatas hal ini dapat dikatakan
Tanggung Jawab berlebih yang dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Niaga
Sejahtera hal tersebut dalam kategori “sangat tidak baik” atau dapat
Tanggapan dari Responden terkait dengan variabel Stres Kerja (X2) dapat
(X2) sudah termasuk dalam kategori “Tidak baik” yang memiliki persentasi
sebesar 39%. Hal ini menunjukan bahwa Stres Kerja dari PT. Sinar Niaga
Sejahtera memiliki kualifikasi tidak baik, hal tersebut adalah hal baik dikarenakan
87
dengan rendahnya angka Stres Kerja dapat dikatakan PT. Sinar Niaga Sejahtera
1. Uji Validitas
bantuan program SPSS (Statistical Product Service Solutions) v.26. Data dapat
dinyatakan valid atau tidaknya dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel
- Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 (dua) sisi dengan taraf signifikansi 0,05), maka
- Jika r hitung ≤ r tabel (uji 2 (dua) sisi dengan taraf signifikansi 0,05), maka
- Nilai r tabel dapat dilihat pada distribusi nilai rtabel dengan taraf signifikansi
0,05 atau 5% dengan two tailed (uji dua sisi) lalu terdapat nilai rtabel
0,248
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
No. Item Rhitung Rtabel Keterangan
r tabel atau r hitung ≥ 0,248 (uji 2 (dua) sisi dengan taraf signifikansi 0,05).
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Work Family Conflict (X1)
No. Item Rhitung Rtabel Keterangan
variabel Work Family Conflict (X1) dinyatakan valid karena r hitung ≥ r tabel atau
r hitung ≥ 0,248 (uji 2 (dua) sisi dengan taraf signifikansi 0,05). Oleh karena itu,
pertanyaan kuesioner Work Family Conflict (X1) dapat dijadikan alat ukur untuk
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja (X2)
No. Item Rhitung Rtabel Keterangan
variabel Stres Kerja (X2) dinyatakan valid karena r hitung ≥ r tabel atau r hitung ≥ 0,248
90
(uji 2 (dua) sisi dengan taraf signifikansi 0,05). Oleh karena itu, pertanyaan
kuesioner Stres Kerja (X2) dapat dijadikan alat ukur untuk variabel yang diteliti
2. Uji Reliabilitas
yaitu Work Family Conflict (X1), Stres Kerja (X2), dan Kinerja Karyawan
(Y). dalam penelitian ini peneliti melalukan uji validitas dengan menggunakan
kuesioner dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0,60. Terdapat kriteria
Tabel 4.8
Kaidah Reliabilitas Triton
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel 0,81 s.d 1,00
Reliabel 0,61 s.d 0,80
Cukup Reliabel 0,42 s.d 0,60
Agak Reliabel 0,21 s.d 0,40
Kurang Reliabel 0,0 s.d 0,20
Sumber : Triton (2005)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.673 7
91
penelitian ini reliabel (0,61 s.d 0,80) untuk digunakan sesuai dengan
kaidah Triton yaitu suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha antara 0,61 s.d 0,80. Hal ini berarti bahwa item-item pertanyaan
dengan Reliabel
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.656 8
terpilih pada variable Work Family Conflict (X1) diperoleh nilai Cronbach
penelitian ini reliabel (0,61 s.d 0,80) untuk digunakan sesuai dengan
kaidah Triton yaitu suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha antara 0,61 s.d 0,80. Hal ini berarti bahwa item-item pertanyaan
92
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.630 5
terpilih pada variable Work Family Conflict (X1) diperoleh nilai Cronbach
penelitian ini reliabel (0,61 s.d 0,80) untuk digunakan sesuai dengan kaidah
Triton yaitu suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha antara
0,61 s.d 0,80. Hal ini berarti bahwa item-item pertanyaan yang terdapat dalam
Family Conflict (X1), Stres Kerja (X2), dan Kinerja Karyawan (Y).
hasil regresi linear berganda yang dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
93
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.936 1.754 18.778 .000
WorkFamilyConflict -.266 .076 -.111 -2.863 .014
StresKerja -.576 .110 -.089 -5.687 .005
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
Dari Tabel 4.13 hasil uji analisis regresi linier berganda, dapat diketahui nilai
sebagai berikut :
Y = a + b1.x1 + b2.x2
Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2). Jika variabel independen
Karyawan sebesar 0,266. Dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti
karyawan sebesar 0,576 dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti
4. Koefisien Determinasi
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dibawah ini akan dijelaskan penjelasan
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .833a .648 .615 1.286
a. Predictors: (Constant), StresKerja, WorkFamilyConflict
dari hipotesis yang telah dirumuskan. Uji Hipotesis dibagi menjadi dua,
yaitu Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F) dan Uji Hipotesis Secara
Parsial (Uji t)
95
Uji parsial digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel
dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Nilai t hitung dapat
dilihat dari hasil pengolahan data Coeffiecients. Penjelasan dari hasil uji t
untuk masing – masing variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan dibawah
ini:
- T tabel = t ( a/2 ; n – k )
a = 5% = t (0,05/2 ; 63-3)
= 0,025 ; 60
= 2,0003
Tabel 4.14
Hasil Uji t variabel Work Family Conflict (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.936 1.754 18.778 .000
WorkFamilyConflict -.266 .076 -.111 -2.863 .014
StresKerja -.576 .110 -.089 -5.687 .005
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
Sumber : Data Olahan SPSS Penulis (2023)
Sesuai dengan Tabel 4.14 yaitu hasil uji t (parsial) menunjukan bahwa
(Y) adalah - 0,014 < 0,05 dan nilai t hitung - 2,863 > nilai t tabel 2,0003
maka H01 ditolak dan Ha2 diterima, Artinya terdapat pengaruh Work
secara signifikan.
Sesuai dengan Tabel 4.14 yaitu hasil uji t (parsial) menunjukan bahwa
nilai signifikansi Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah
0,005 < 0,05 dan nilai t hitung – 5,687 > nilai t tabel 2,0003 maka H02
ditolak dan Ha2 diterima, Artinya terdapat pengaruh Stres Kerja terhadap
menghasilkan:
97
Df 1 = k – 1 = 3 – 1 = 2
Df 2 = n – k = 63 – 3 = 60
Tabel 4.15
Hasil Uji F Variabel Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 215.783 2 161.891 74.539 .002b
Residual 99.201 60 1.653
Total 314.984 62
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
b. Predictors: (Constant), StresKerja, WorkFamilyConflict
Berdasarkan Hasil Tabel 4.15 dapat diketahui nilai signifikansi untuk Work
Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah
sebesar 0,002 < 0,05 dan f hitung 74,539 > nilai f tabel 3.15. hal tersebut
membuktikan bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya terdapat pengaruh
Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
a. Pengaruh Work Family Conflict (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) di PT.
Work Family Conflict (X1) adalah sebesar 0,266 bersifat negatif. Maka ketika
terjadi penurunan jumlah Work Family Conflict (X1) sebanyak -0,266 , maka
dapat dipastikan Variabel Kinerja Karyawan (Y) akan naik sebesar 0,266 .
Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai dengan t tabel maka didapatkan hasil
bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu – 2,863 > 2,0003 sehingga H01 ditolak dan Ha1
negatif secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Sinar
Niaga Sejahtera
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian Ega Brian Dewanta
kinerja karyawan, stress kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan PT.
b. Pengaruh Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) di PT. Sinar Niaga
Sejahtera
nilai Stres Kerja (X2) adalah sebesar 0,576 bernilai negatif. Maka ketika terjadi
99
penurunan jumlah Stres Kerja (X2) sebanyak – 0,576 , maka dapat dipastikan
Kinerja Karyawan (Y) akan naik sebesar 0,576. Dengan asumsi tidak ada campur
didapatkan hasil bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu 5,687 > 2,0003 sehingga H02
ditolak dan Ha2 diterima. Maka kesimpulannya Stres Kerja (X2) Berpengaruh
negatif secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Sinar
Niaga Sejahtera.
penelitian yang dilakukan Muhammad Azka Fajri, Sri Suwarsi, Allya Roosallyn
c. Pengaruh Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja
persamaan = 32,936 + (-0,266 X1) + (-0,576 X2). Dari persamaan tersebut dapat
disimpulkan nilai dari konstanta (a) yaitu 32,936, nilai tersebut memiliki arti
ketika Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) bernilai Nol maka hasil
bernilai 32,936. Nilai b1 variabel Work Family Conflict (X1) adalah sebesar -
0,266 yang memiliki nilai negatif, oleh karena itu ketika terjadi penurunan jumlah
Work Family Conflict (X1) sebanyak – 0,266 , maka dapat dipastikan Kinerja
100
Karyawan (Y) akan naik sebesar 0,266. Dengan catatan tidak ada variabel lain
yang terikat. Nilai b2 variabel Stres Kerja (X2) adalah sebesar - 0,576 yang
memiliki nilai negatif. Oleh karena itu ketika terjadi penurunan jumlah Stres Kerja
(X2) sebanyak – 0,576, maka dapat dipastikan Kinerja Karyawan (Y) akan naik
sebesar 0,576. Dengan catatan tidak ada variabel lain yang terikat.
menghasilkan kesimpulan bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu 74,539 > 3,15 sehingga
H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja
(X2) secara simultan berpengaruh negatif terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dilihat
dari nilai signifikasin Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) adalah
0,002 < 0,05 artinya Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) memiliki
Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) secara simultan bepengaruh
negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Sinar Niaga Sejahtera.
Kinerja karyawan dapat dipengaruhi dua faktor yakni work family conflict
dan stres kerja. Christine, dkk (2010) menyatakan bahwa dalam kehidupan kerja
sering terjadi konflik pekerjaan. Wanita yang telah berkeluarga dihadapkan pada
kinerja.
101
Di sisi lain faktor stres kerja juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Stres yang terjadi tersebut akan menimbulkan dampak yang sangat berarti bagi
karyawan (Anogoro, 2002). Wanita untuk peran tersebut terbagi dengan perannya
sebagai ibu rumah tangga sehingga terkadang dapat menggangu kegiatan dan
mengalami stres yang berat akan berakibat pada menurunnya kinerja. Penurunan
pekerjaan, lupa akan janji yang telah dibuat dan kegagalan diri sendiri, kesulitan
berhubungan dengan orang lain, dan kerisauan tentang kesalahan yang dibuat.
“Pengaruh Work Family Conflict dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat
Wanita”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran ganda dan stres kerja
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hal tersebut dapat terlihat dari uji t (parsial) bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu
– 2,863 < 2,0003 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima. Maka
negatif sebesar - 0,266. Artinya Work Family Conflict (X1) secara parsial
signifikansi Work Family Conflict (X1) adalah 0,014 < 0,05, artinya Work
Karyawan (Y).
Hal tersebut dapat terlihat dari uji t (parsial) bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu
– 5,687 > 2,0003 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima. Maka
sebesar - 0,576. Artinya Stres Kerja (X2) secara parsial bepengaruh negatif
103
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dilihat dari nilai signifikansi Stres Kerja
(X2) adalah 0,005 < 0,05, artinya Stres Kerja (X2) berpengaruh secara
3. Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) Secara simultan
dapat dilihat dari uji F (simultan) bahwa bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu
74,539 > 3,15 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya Work
Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) secara simultan berpengaruh
Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) adalah 0,002 < 0,05,
artinya Work Family Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) signifikan
Conflict (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar
B. Saran
Sejahtera sebesar 64,8%. Dengan demikian masih terdapat 35,2% faktor lain
komitmen.
104
Tanggung Jawab berlebih (129), oleh karena itu, PT. Sinar Niaga
karyawan.
komitmen
lain- lain.
106
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmiah
Skripsi
Jurnal Ilmiah
Dudija, A. R. (2023). Pengaruh Work Family Conflict dan stress Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Wanita Rumah Sakit Surya
Asih). e-Proceeding of Management: Universitas Telkom, Hal 1369-1376,
Vol.9 No. 3.
Fadhilah, U. (2020). Pengaruh Work Family Conflict dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. BPR Syari’ah Lantabur Tebuireng Jombang. BIMA
: Journal of Business and Innovation Management: Universitas Hayim
Asy`ari, Halaman 351-369, Vol. 2, No. 3.
Feby Cahya Sapitri, N. D. (2020). Pengaruh Work-Family Conflict dan Stres
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Di RS Medika Dramaga Bogor.
Jurnal Mitra Manajemen: Universitas Telkom, Vol. 4, No. 9, 1336-1346.
Khaerana, A. (2020). Pengaruh Work Family Conflict dan stress Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Wanita pada Puskesmas Kecamatan Malangke Barat
Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Manajemen: Universitas Andi Djemma
Palopo, Hal 80-85, Vol. 6 No. 2.
Misbah Hayati, A. S. (2020). Pengaruh Work-family Conflict dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Perawat Wanita. ejournal: Universitas Negeri Padang,
Page 410-418 Vol. 3 No. 3.
Muhammad Azka Fajri, S. S. (2023). Pengaruh Work Family Conflict dan Stres
Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pt. Samafitro. Jurnal Business and
Management: Universitas Islam Bandung, Hal: 153-157, Vol. 2 No. 1.
Ni Wayan Ayu Trisnawati, I. W. (2021). Pengaruh Work Family Conflict dan
Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. BPR Parthakencana
Tohpati di Denpasar. Jurnal Widya Amrita, Jurnal Manajemen,
Kewirausahaan dan Pariwisata: Universitas Hindu Indonesia, Hal 51-64
Vol. 1 (No. 1).
Suci Larasati Mashara, D. S. (2017). Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work
Family Conflict) dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wanita di
PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung pada Divisi Sub Direktorat Sdm.
Universitas Islam Bandung, Hal. 1034-1040, Vol. 3 No. 2.
108
109
Lampiran
1. Data Kuesioner
a. WFC
39 1 2 1 3 1 2 2 1
40 1 3 3 3 2 2 1 3
41 2 3 3 2 1 2 1 3
42 3 2 2 1 1 3 2 2
43 2 2 2 1 2 2 3 2
44 1 1 2 2 2 2 3 1
45 3 3 1 2 3 1 3 3
46 2 3 3 1 2 2 3 2
47 1 3 2 2 2 3 2 1
48 3 2 2 1 2 1 1 3
49 3 3 2 3 1 2 1 3
50 2 1 3 3 3 1 3 3
51 3 1 3 1 2 1 1 1
52 2 2 1 1 1 2 1 2
53 3 1 2 2 1 2 3 1
54 2 1 1 2 1 2 3 2
55 3 2 3 2 3 1 3 2
56 3 3 3 1 2 3 2 1
57 1 3 2 2 1 2 1 3
58 1 1 1 2 2 2 1 2
59 1 1 2 1 1 3 3 2
60 2 2 3 3 1 1 3 1
61 2 1 1 3 2 2 2 3
62 1 3 1 1 3 2 1 2
63 3 3 3 2 2 1 1 1
b. Stres Kerja
16 1 3 1 3 3
17 3 2 1 3 1
18 1 3 1 3 3
19 1 3 2 2 1
20 3 2 2 2 1
21 3 3 2 1 2
22 1 3 2 3 2
23 3 1 1 1 2
24 2 2 3 2 1
25 3 2 3 1 2
26 2 1 1 2 2
27 1 1 3 1 2
28 2 3 1 3 3
29 3 2 1 2 3
30 1 1 3 3 1
31 2 3 2 1 1
32 3 2 2 3 2
33 2 3 1 2 2
34 1 1 1 2 2
35 2 1 3 3 1
36 1 3 3 1 3
37 1 1 3 2 1
38 1 1 3 2 3
39 3 2 1 2 3
40 3 3 1 3 2
41 1 2 3 2 2
42 3 2 2 2 1
43 1 1 1 1 3
44 2 3 2 2 3
45 1 2 3 2 3
46 3 1 1 2 3
47 2 1 2 3 3
48 1 2 3 1 2
49 3 1 3 3 2
50 2 1 1 3 1
51 2 2 3 3 2
52 1 2 1 3 3
53 1 1 1 1 3
54 3 2 3 1 3
55 1 3 1 1 3
56 1 3 1 2 3
57 3 2 3 1 1
58 1 3 2 2 1
59 3 2 3 2 2
112
60 2 2 2 3 1
61 1 1 2 3 3
62 3 3 2 2 2
63 1 1 3 1 2
c. Kinerja Karyawan
38 4 4 4 5 4 5 4
39 5 4 5 5 4 5 5
40 4 5 4 5 4 4 4
41 4 5 4 5 5 5 4
42 5 4 4 4 4 4 5
43 4 5 5 5 5 5 5
44 4 5 5 5 5 5 5
45 5 5 4 5 5 4 5
46 4 5 4 5 5 4 4
47 5 4 4 4 5 5 4
48 5 4 4 5 4 5 5
49 5 4 5 4 5 5 4
50 4 4 4 4 4 5 5
51 4 5 4 5 4 5 4
52 5 5 5 4 4 5 5
53 5 5 4 4 4 5 4
54 4 5 4 5 4 5 4
55 5 4 5 5 4 5 4
56 4 5 4 5 5 5 4
57 4 5 4 4 5 4 5
58 4 5 5 4 4 5 5
59 4 4 5 4 4 4 4
60 4 5 5 5 4 4 4
61 5 4 4 4 5 4 5
62 5 5 4 4 4 5 5
63 5 4 4 4 4 5 4
2. Uji Validitas
a. Work Family Conflict
Correlations
WorkFamilyConf
x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 lict
x1.1 Pearson 1 .220 .169 -.23 .121 -.17 -.15 -.04 .357**
Correlati 7 2 8 9
on
Sig. (2- .083 .186 .061 .346 .178 .216 .702 .004
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.2 Pearson .220 1 .064 -.14 -.15 .051 -.11 .025 .391**
Correlati 0 7 8
on
114
Sig. (2- .083 .616 .275 .220 .694 .358 .847 .002
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.3 Pearson .169 .064 1 -.02 .004 -.17 .096 -.02 .426**
Correlati 7 4 5
on
Sig. (2- .186 .616 .836 .974 .173 .452 .849 .001
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.4 Pearson -.23 .140 -.02 1 -.10 -.14 .143 .102 .361**
Correlati 7 7 0 7
on
Sig. (2- .061 .275 .836 .433 .251 .264 .426 .082
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.5 Pearson .121 -.15 .004 -.10 1 -.00 -.08 .210 .346**
Correlati 7 0 1 2
on
Sig. (2- .346 .220 .974 .433 .992 .522 .099 .005
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.6 Pearson .172 .051 -.17 -.14 -.00 1 .049 -.10 .329**
Correlati 4 7 1 5
on
Sig. (2- .178 .694 .173 .251 .992 .701 .412 .220
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.7 Pearson -.15 -.11 .096 .143 -.08 .049 1 -.07 .342**
Correlati 8 8 2 2
on
Sig. (2- .216 .358 .452 .264 .522 .701 .574 .006
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
x1.8 Pearson -.04 .025 -.02 .102 .210 -.10 -.07 1 .397**
Correlati 9 5 5 2
on
Sig. (2- .702 .847 .849 .426 .099 .412 .574 .001
tailed)
115
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WorkFamilyConf Pearson .357 .391 .426 .361 .346 .329 .342 .397
* * * * * * *
1
lict Correlati ** * * * * * * *
on
Sig. (2- .004 .002 .001 .082 .005 .220 .006 .001
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Stres Kerja
Correlations
N 63 63 63 63 63 63
N 63 63 63 63 63 63
N 63 63 63 63 63 63
N 63 63 63 63 63 63
N 63 63 63 63 63 63
N 63 63 63 63 63 63
c. Kinerja Karyawan
Correlations
y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 KinerjaKaryawan
y.1 Pearson 1 -.032 -.141 -.235 .122 .012 .106 .338**
Correlation
Sig. (2- .805 .272 .064 .343 .928 .410 .089
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63
y.2 Pearson -.032 1 -.195 .082 -.048 .142 .009 .381**
Correlation
Sig. (2- .805 .126 .524 .706 .266 .943 .002
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63
y.3 Pearson -.141 -.195 1 -.069 -.021 .045 .143 .289*
Correlation
Sig. (2- .272 .126 .590 .871 .726 .264 .022
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63
y.4 Pearson -.235 .082 -.069 1 -.015 .112 -.073 .322*
Correlation
Sig. (2- .064 .524 .590 .906 .382 .568 .010
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63 63
y.5 Pearson -.122 -.048 -.021 -.015 1 -.080 .046 .303*
Correlation
117
3. Uji Reliabilitas
a. Work Family Conflict
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.656 8
b. Stres Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.630 5
c. Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
118
Cronbach's
Alpha N of Items
.673 7
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 32.936 1.754 18.778 .000
WorkFamilyConflict -.266 .076 -.111 -2.863 .014
StresKerja -.576 .110 -.089 -5.687 .005
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
b. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 215.783 2 161.891 74.539 .002b
Residual 99.201 60 1.653
Total 314.984 62
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
b. Predictors: (Constant), StresKerja, WorkFamilyConflict
5. Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .833 a
.648 .615 1.286
a. Predictors: (Constant), StresKerja, WorkFamilyConflict
6. Tabel (R table, T table, F table)
a. R Tabel
119
b. T Tabel
c. F Tabel
120