Kelompok I:
Sri Yuliawati
Detilarici
M.Nugraha
Yoga P
Rega S
Norit atau karbon aktif merupakan sebuah material atau bahan yang memiliki pori-
pori sangat banyak dan luas. Pori-pori ini berfungsi untuk menyerap setiap kontaminan yang
melaluinya. Artinya, jika air disaring dengan karbon aktif, maka kontaminan dalam air dapat
masuk dalam pori-pori dan terjebak di dalamnya. Jika dibuat angka, sebanyak 450 gram
Karbon aktif bekerja dengan cara penyerapan atau absorpsi. Artinya, pada saat ada
bahan yang melalui karbon aktif tersebut, material yang terkandung di dalamnya akan
diserap. Maka tidak heran jika bahan ini mampu mengambil beberapa kandungan tidak baik
dari sebuah air tercemar. Bahkan dapat menjernihkan air yang keruh sekaligus
Absorpsi
Absorpsi adalah suatu peristiwa penyerapan atau peresapan zat cair ke zat cair lain
atau zat padat, hingga keduanya menyatu. Misalnya ada kopi tumpah, terus tumpahan itu
dibersihkan dengan kertas tissue atau kain. Kopi meresap ke kertas tissue/kain hingga
Adsorpsi
Adsorpsi merupakan proses penyerapan zat, dapat berupa gas atau cairan yang hanya
terserap pada suatu permukaan zat padat atau zat cair. Zat yang diserap hanya berapa di
sekeliling permukaan zat. Karena zat yang terserap hanya di permukaan, maka zat itu
menutupi seluruh permukaan zat. Dikatakan zat itu dapat berfungsi sebagai selimut.
Apa perbedaan fase pendispersi dengan fase terdispersi serta contoh kondensasi
Fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut.
Contoh
Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih
padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan
menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan
ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
A. Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi
partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks,
1. Reaksi Redoks
Contoh :
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida
2. Hidrolisis
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan
3. Dekomposisi Rangkap
Dekomposisi rangkap adalah reaksi penguraian zat membentuk zat yang lebih
Contoh 1 :
Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan
As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang :
4. Penggantian Pelarut
Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan
penggantian pelarut.
Contoh :
Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu
Mengapa pada saat pembuatan koloid sol FeOH3 pada proses pemanasan
larutan berwarna merah dan saat di diamkan larutan berwarna bening dan
terjadi endapan ?
Karena tidak adanya proses pemanasan dalam larutan tersebut, dimana proses
fase terdisper dan fase pendisper terjadi dalam rentang waktu yang berbeda. Dimana pada
flokulasi terpisahnya dua fase tersebut lebih cepat. Namun, endapan dari flokulasi dapat
didispersikan kembali. Ringkasnya dalam sistem flokulasi partiker yang terflokulasi terikat
lemah, cepat mengendap , mudah tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake.