Anda di halaman 1dari 5

Berita Acara

Kelompok I:

Sri Yuliawati

Detilarici

M.Nugraha

Yoga P

Rega S

Pertanyaan Diskusi Sistem Koloid

1. Pertanyaan dari Mila jamillah

 Mengapa norit dapat menjernihkan suatu larutan

Pengertian notit (karbon aktif )

Norit atau karbon aktif merupakan sebuah material atau bahan yang memiliki pori-

pori sangat banyak dan luas. Pori-pori ini berfungsi untuk menyerap setiap kontaminan yang

melaluinya. Artinya, jika air disaring dengan karbon aktif, maka kontaminan dalam air dapat

masuk dalam pori-pori dan terjebak di dalamnya. Jika dibuat angka, sebanyak 450 gram

karbon aktif dapat mengandung kira-kira 40 hektar luas permukaan.

Cara kerja norit (karbon aktif)

Karbon aktif bekerja dengan cara penyerapan atau absorpsi. Artinya, pada saat ada

bahan yang melalui karbon aktif tersebut, material yang terkandung di dalamnya akan

diserap. Maka tidak heran jika bahan ini mampu mengambil beberapa kandungan tidak baik

dari sebuah air tercemar. Bahkan dapat menjernihkan air yang keruh sekaligus

menghilangkan bau dari air tersebut.


2. Pertanyaan dari Bu Aimi

 Apa perbedaan absorpsi dan Adsorpsi

Absorpsi

Absorpsi adalah suatu peristiwa penyerapan atau peresapan zat cair ke zat cair lain

atau zat padat, hingga keduanya menyatu. Misalnya ada kopi tumpah, terus tumpahan itu

dibersihkan dengan kertas tissue atau kain. Kopi meresap ke kertas tissue/kain hingga

tissue/kain menjadi basah.

Adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses penyerapan zat, dapat berupa gas atau cairan yang hanya

terserap pada suatu permukaan zat padat atau zat cair. Zat yang diserap hanya berapa di

sekeliling permukaan zat. Karena zat yang terserap hanya di permukaan, maka zat itu

menutupi seluruh permukaan zat. Dikatakan zat itu dapat berfungsi sebagai selimut.

Apabila diilustrasikan dalam gamar maka sebagai berikut :

3. Pertanyaan dari Bpk Henwandar

 Apa perbedaan fase pendispersi dengan fase terdispersi serta contoh kondensasi

Fase pendispersi dan fase terdispersi dalam koloid

Fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut.
Contoh

Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih

padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan

menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan

ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi.

A. Cara Kondensasi

Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi

partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks,

hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.

1. Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.

Contoh :

Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida

(SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.

2. Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.


Contoh :

Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan

larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.

FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl(aq)

3. Dekomposisi Rangkap

Dekomposisi rangkap adalah reaksi penguraian zat membentuk zat yang lebih

sederhana.Dekomposisi Rangkap atau Pertukaran Ion. Umumnya digunakan dalam membuat

koloid dari zat yang sukar larut

Contoh 1 :

Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan

As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang :

As2O3 (aq) +3H2S(g) →As2O3 (koloid) +3H2O(l)

(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)

4. Penggantian Pelarut

Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan

penggantian pelarut.

Contoh :

Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu

koloid berupa gel.

4. Pertanyaan dari Bpk Imam

 Mengapa pada saat pembuatan koloid sol FeOH3 pada proses pemanasan

larutan berwarna merah dan saat di diamkan larutan berwarna bening dan

terjadi endapan ?

Karena tidak adanya proses pemanasan dalam larutan tersebut, dimana proses

pemanasan bertujuan untuk mempercepat terbentuknya endapan. Setelah diinginkan larutan


menjadi bening dan larutan yg berwarna merah menggumpal, itu dikarenakan larutan tersebut

terflokulasi. Flokulasi adalah peristiwa memisahnya (mengendapnya fase terdisper) antara

fase terdisper dan fase pendisper terjadi dalam rentang waktu yang berbeda. Dimana pada

flokulasi terpisahnya dua fase tersebut lebih cepat. Namun, endapan dari flokulasi dapat

didispersikan kembali. Ringkasnya dalam sistem flokulasi partiker yang terflokulasi terikat

lemah, cepat mengendap , mudah tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake.

Anda mungkin juga menyukai