Anda di halaman 1dari 7

1.

Pil KB
a. Pengertian Kb Pil
Pil kb adalah pil atau tablet yang berisi zat yang berguna untuk mencegah
terlepasnya sel telur wanita dari indung telur, dengan cara pil harus di minum
oleh wanita setiap hari satu tablet, tidak boleh lupa, keuntungannya apabila
diminum secara teratur dapat mencegah kehamilan, dan kelemahannya
apabila lupa diminum maka kehamilan dapat terjadi, dapat terjadi bercak
perdarahan di luar haid, bertambah gemuk, pusing-pusing, muntah-muntah
dan lain-lain (BKKBN, 2003)
Pil Kb adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara
menelan setiap hari secara teratur. Pil Kb yang mengandung hormon estrogen
dan progestin ini mencegah terjadinya kehamilan dengan cara meniadakan
ovulasi (mengeluarkan telur dari indung telur) dan mengentalkan lendir mulut
rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim. Pil Kb tidak menggugurkan
kehamilan yang telah terjadi (Hartanto, 2003).
b. Jenis Kontrasepsi Pil
1. Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil Kb/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi
derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk penggunaan satu
siklus. Pil Kb/kontrasepsi oral pertama mulai pada hari pertama
perdarahan haid, selantnyasetiap hari diminum 1 pil selama 21-22
hari.
2. Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial
Terdiri dari 14-15 pil Kb/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen
dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara
penggunaannyasama dengan tipe kombinasi. Efektivitsnys sedikit
lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal hal yang tidak
diinginkan.
3. Pil KB/Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis
kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara
tipe kombinasi.
4. Pil KB/Kontrasepsi ral Tipe Pil Pasca senggama (morning after pil)
Berisi dietilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu
kurang dari 72 jam pasca senggama, selama 5 hari berturut-turut
(Hartanto,2004).
5. Pil Kontrasepsi Darurat
Berbeda dengan pil kombinasi dan pil mini, pil kontrasepsi darurat
tidak diminum secara teratur. Pil ini hanya diminum setelah
melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Pil ini sama sekali
bukan untuk menggugurkan tetapi hanya mencegah pertemuan sel
telur dan sperma sehingga tidak terjadi pembuahan.
c. Keuntungan Pil
Menurut Hartanto (2004) keuntungan pil untuk wanita yang menderita
penyakit tromboembolik dan juga cocok untuk wanita dengan keluahan efek
samping yang di sebabkan oleh estrogen (sakit kepala, hipertensi, nyeri
tungkai bawah, closma, berat badan bertamba dan rasa mual) pada alat
kontrasepsi suntik karena pil tidak mengandung estrogen sehingga :
1) Sangat efektif bila dipakai dengan benar
2) Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
3) Mestruasi (haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
4) waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
5) Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
6) Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduksi
7) Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
8) Dapat dihentikan pemakaiannya dengan muda dan kapan saja
9) Kesuburan akan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
d. Kerugian Pil
Kerugian pil dari penelitian-penelitian terbukti, meskipun pil jarang
menimbulkan efek samping dan jarang mempengaruhi metabolisme
dibandingkan suntikan kombinasi, pil juga mempunyai kelemahan-kelemahan
yang perlu mendapat perhatian seperti pil kurang efektif dalam mencega
kehamilan dibandingkan dengan suntikan kombinasi karena tidak
mengandung estrogen, pil menamba insiden dari perdarahan kerja, pil seperti
IUD kurang efektif dalam mencega kehamilan ektopik dibandingkan dengan
mencegah kehamilan Intrauterin, dan lupa minum 1-2 tablet pil, atau
kegagalan dalam absorpsi pil oleh sebab muntah atau diare, sudah cukup
untuk meniadakan proteksi kontra septifnya (BKKBN,2003).
2. KB Suntik
a. Pengertian kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara kontrasepsi bagi wanita yang di berikan
melalui suntikan berupa hormon progesteron. Kontrasepsi suntikan
mengandung hormon sintetik (Yuhaedi, 2015).
b. Jenis Kontrasepsi Suntikan
1. Jenis kontrasepsi suntikan satu bulan
Menurut Jhon (2002) Jenis kontrasepsi satu bulan yaitu Cyclofem
medrokdi progesteron asetat, mengandung 50 mg dan komponen
estrogen
2. Jenis kontrasepsi suntikan tiga bulan
Jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin yaitu
Depo Medrokdiprogeteron Asetat (DMPA), mengandung 150 mg
DMPA yang diberikan 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (di
daera bokong), Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang
mengandung 200 mg noretindron enantat diberikan setiap 2 bulan
dengan cara disuntik intramuskular (Saifuddin, 2003)
c. Keuntungan penggunaan alat kontrasepsi suntikan
keuntungan menggunakan alat kontrasepsi suntikan adalah tidak perlu
minum pil setiap hari atau mengukur suhu badan basal setiap hari, tidak perlu
membeli atau menyimpan persediaan, kontraspsi suntikan dapat di hentikan
setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant
harus di keluarkan oleh orang lain (Hartanto, 2004)
d. Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi suntikan
keterbatasan alat kontrasepsi suntikan adalah perdarahan yang tidak
menentu, terjadinya amenorho ( tidak datang bulan) atau berkepanjangan,
klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali untuk suntikan), tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikut, tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, hepatitis B virus atau infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV), terlambatnya kembali kesuburan bukan
karenan terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan
karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat
suntikan), terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas), pada
penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nevorsitas,
jerawat, terlambatnya kembali kesuburan setela penghentian pemakaian
(Saifuddin, 2003)
3. KB AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
a. Pengertian AKDR
AKDR merupakan suatu alat yang dimasukan kedalam rahim yang
bentuknya macam-macam, terdiri dari plantic (polyethylene). Ada yang
terlilit tembaga (Cu) adapula yang tidak, adapula yang terlilit tembaga
bercampur perak (Ag)Selain itu adapula yang dibatangkannya berisi hormon
progesteron. Alar kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah cara pencegahan
kehamilan yang sangat efektif, aman dan reversiber bagi wanita rertentu,
terutama yang tida terjangkit PMS dan sudah pernah melahirkan. AKDR
adalah suatu alat plastik atau logam kecil yang di masukan ke uterus melalui
kanalis servikalis (Wulansari, 2006).
b. Jenis-jenis AKDR
Menurut Suratun (2008) adapun jenis-jenis AKDR yang beredar yaitu :
1. IUD generasi pertama, disebut Lippes Iiop, berbentuk spiral atau
huruf S ganda, tersebut dari plantic (poye-thline)
2. IUD generasi kedua
a. Cu T 200 B, berbentuk T yang batangnya terlilit tembaga (Cu)
dengan kandungan tembaga
b. Cu 7 berbentuk angka 7 yang batangnya terlilit tembaga
c. ML Cu 250 berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi yang
batangnya diilit tembaga
3. AUD generasi ketiga
a. Cu T 308 A, berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang lebih
banyak dan perak
b. ML Cu 375 batangnya dililit tembaga berlapis perak
c. Nova Tcu 200 A, batang dan lengannya dililit tembaga.
4. IUD generasi keempat
Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang
polipropilen monofilament dengan enam butir tembaga.
d. Keuntungan AKDR
Menurut Saifuddin (2003) keuntungan AKDR adalah sebagai
kontrasepsi efektifitas tinggi. Sangat efektif A 0,6-0,8 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan),
AKDR sangat efektif segara setelah pemasangan, tidak mempengaruhi
hubungan seksual, tidak ada efek sampng hormonal dengan Cu AKDR (Cu T-
308A), tidak mempengaruhi kualitas dan volum Asi, dapat di pasang segera
setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi), sangat
efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, dapat digunakan sampai
menipouse (1 tahun atau lebih haid terakhir), tidak ada interaksi dengan obat-
obat dan membantumencegah kehamilan ektopik.
e. Kerugian AKDR
Menurut Saifuddin (2003) efek samping yang umum terjadi adalah
perubahan siklus (umimnya pada tiga bulan pertama dan akan berkurang
setelah tiga bulan), haid lebih lama dan banyank, pendarahan antar menstruasi,
saat haid lebih sakit. Komplikasi lain yaitu merasakan sakit dan kejang selama
3-5 hari setelah pemasangan, pendarahan berat waktu haid, tidak mencegah
IMS termasuk HIV/AIDS, harus memeriksa benang dari waktu ke waktu,
tidak mencegah terjadinyakehamilan ektopik karena fungsi AKDR mencega
kehamilan normal.
f. Efek samping AKDR
Pendarahan, keputihan, ekspulsi, nyeri pada waktu pemasangan, infeksi,
translokasi(pindahnya AKDR dari tempat seharusnya.
4. Koyo (Patch) Ortho Evra Kontrasepsi Hormonal
a. Kontrasepsi Transdermal/Koyo
Pada tahun 2002, FDA menyetujui penggunaan kontrasepsi transdermal
atau koyo kombinasi (Ortho Evra) yang melepaskan 20 mcg etinil estradiol dan
150 mcg norelgestromin per hari. Kontrasepsi ini berukuran 20 cm dengan
bentuk seperti plester tipis yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan pelindung
luar, lapisan tengah berperekat yang mengandung medikasi serta lapisan
bening yang dilepaskan ketika pemasangan koyo. Koyo ditempelkan di kulit
kemudian didiamkan selama 1 minggu, kemudian dilepas sehingga dalam satu
siklus memerlukan 3 tempelan. Koyo yang baru dipasang di area kulit yang
berbeda. Lokasi pemasangan koyo adalah lengan atas, bokong, perut bagian
bawah, dan tubuh bagian. atas (tidak termasuk payudara). Pada minggu
keempat, koyo KB tidak digunakan (Yuhaedi, 2015).
b. Keunggulan Koyo Ortho Evra
 Efektif digunakan
 reversible (cepat mengembalikan kesuburan jika penggunaannya dilepas)
 aman
 mengurangi kram akibat menstruasi
 mengurangi resiko kanker rahim, kista ovarium, dan tumor
c. Kekurangan Koyo Ortho Evra
Hati-hati bagi wanita yang mempunyai berat badan lebih dari 90 kilogram
karena efektivitas kontrasepsi koyo dapat menurun. Selain itu, kontrasepsi ini
juga tidak melindungi dari penyakit menular seksual, sehingga harus dibarengi
dengan penggunaan kondom.
d. Efek Samping Koyo Ortho Evra
Selain itu, efek samping yang dirasakan adalah efek samping hormonal
seperti:
 mual, nyeri perut
 payudara sensitif
 sakit kepala, kecemasan, perubahan mood
 iritasi kulit pada area ditempelnya patch
 kram menstruasi
 haid tidak teratur dan flek
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. (2003). Program keluarga berencana nasional. Jakarta: BKKBN
Hartanto, Hanafi. 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Hartanto, Hanafi. 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Halaman U1 – U6,
MK1 – MK 84, PK 59 – PK 77.
Yuhedi T.L, dan Kurniawati T. 2015. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan
KB. Jakarta: EGC.
Suratun, dkk.2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Trans Info Media: 15-16, 19, 87-89
.

Anda mungkin juga menyukai