Oleh :
Abstrak
Daerah penelitian dilakukan di daerah Lumbir dan sekitarnya, Kecamatan Lumbir, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah. Dengan posisi geografis 0271041 mt – 09177786 mu dan 0279248 mt –
09170489 mt. Luas daerah penelitian + 63,75 km2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aspek
geomorfologi, tatanan stratigrafi, sturktur geologi, sejarah geologi serta kualitas dan kuantitas tanah
lempung sebagai bahan baku batu bata pada daerah penelitian.
Daerah penelitian secara geomorfologi dibagi menjadi satuan geomorfologi lipat patahan, perbukitan
homoklin dan satuan geomorfologi dataran aluvial. Pola aliran sungai yang berkembang berupa trellis
dengan jentera geomorfiknya muda menuju dewasa.
Tatanan stratigrafi satuan batuan tertua hingga termuda adalah perselingan batupasir dan batulempung
dengan sisipan batugamping pasiran (Formasi Rambatan) berumur Miosen Tengah atau N9 – N11
yaitu dengan hadirnya fosil Globorotalia minima, Globigerina falconensis, Grobolotaria mayeri,
Orbulina universa, Globorotalia paraeschitula, Globigerinoides trilobatus dan Globorotalia
menardii. Diendapkan pada lingkungan laut dangkal. Satuan batupasir selang-seling batulempung
(Formasi Halang) diendapkan diatas Formasi Rambatan pada kala Miosen Tengah – Miosen Akhir
atau N12 – N 18 yaitu dengan hadirnya fosil Globigerina nephentes, Globuquadrina dehicens,
Orbulina universa, Globigerina siminulina,Globorotalia siakensi, Globorotalia obesa dan
Globorotalia menardi. Pada lingkungan laut dalam. Hubungan stratigrafi antara kedua formasi ini
adalah selaras. Satuan termuda didaerah penelitian berupa endapan aluvial sungai yang menutupi
beberapa satuan batuan yang lebih tua.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terjadi pada kala Plio – Plistosen, dengan arah
gaya utama N 32º E, menghasilkan berbagai pola kekar, lipatan yang berarah relatif Barat – Tenggara
yaitu antiklin Cidora dan Butulan. Selanjutnya setelah teradi perlipatan dilanutkan dengan adanya
sesar naik Kedunggede ang berarah relative Barat – Tenggara yang kemudian terbentuklah sesar
mendatar yang berkembang dengan arah Timurlaut – Baratdaya yaitu sesar mendatar Citembong,
Butulan dan Lumbir.
Jenis tanah liat berdasarkan hasil laboraturium merupakan jenis tanah lempung organik, dimana
setelah dibentuk menjadi batu bata memiliki kekuatan tekan pada tingkat sedang 80 – 100 KgF. Luas
daerah yang diteliti adalah ± 15,737 m2, mampumenghasilkan ± 84.427 m3 bahan baku. Dimana
bahan baku ini dapat menghasilkan 8.442.700 buah batu bata jika dalam proses tidak terjadi
kegagalan. Dari jumlah batu bata yang ada maka dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp.
4.221.350.000,-.
2.2. Stratigrafi
3. Kajian kualitas dan kuantitas Nilai Tekan dalam KN Nilai Tekan dalam KgF
3.1 Kajian Kualitas Nilai Hasil Tingkat
(KiloNewton) (KilogramForce)
69 7036.0404 70.36044 III
Pengujian kualias dilakukan pada batu bata
94 9585.3304 95.8533 II
yang telah dicetak. Pengujian dilakukan dengan 93 9483.3588 94.83358 II
melakukan uji kuat tekan, dimana tes ini 94 9585.3304 95.8533 II
bertujuan untuk menentukan seberapa kuat daya 72 7341.9552 73.41955 III
tahan batu bata daerah penelitan terhadap
tekanan yang diberikan, dengan maksud untuk Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa
memberikan informasi kepada pengguna batu batu bata tersebut memiliki tinggkat kekuatan
bata tersebut mengenai nilai kekuatan batu bata yang baik untuk digunakan sebagai bahan
tersebut. Berdasarkan kuat tekannya (Anonim, bangunan.
1964; 6), mutu bata merah dapat
diklasifikasikan menjadi 3 tingkat yaitu :
1. Tingkat I mempunyai kuat tekan rata- 3.2 Kajian Kuantitas
rata > 100
kg/cm2. Perhitungan sumber daya yang dilakukan
2. Tingkat II mempunyai kuat tekan menggunakan metode konturing, dimana
antara 80 – 100 berdasarkan kontur yang terdapat pada peta
kg/cm2. jarak antara kontur dibuat persatu meter (1 m).
3. Tingkat III mempunyai kuat tekan Berdasarkan data ketebalan lapisan tanah liat
antara 60 – 80 dan tanah penutup dapat di total ketebalan yang
kg/cm2. digunakan adalah 5,5 meter, dimana 2,5 meter
adalah tebal dari tanah liat dan 3 meter adalah
tebal dari tanah penutup. Berikut adalah peta