Abstrak
Sistem ketenagalistrikan akhir-akhir ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dan kualitas dalam
penyaluran energi listrik terutama pada gardu induk.. Namun seiring dengan peningkatan tersebut, diperlukan
peralatan-peralatan yang harus siap sedia dan handal saat beroperasi.
Pada GIS Kalisari terdapat ruang panel distribusi 20 KV yang berisi beberapa kubikel. Kubikel sendiri
merupakan kesatuan dari beberapa peralatan tegangan menengah, salah satunya Pemutus Tenaga atau PMT. PMT
ini memiliki media isolasi berupa gas SF6 yang digunakan untuk memadamkan busur api saat PMT trip.
PMT tentunya juga memilik masa hidup (lifetime). Masa hidup ini akan berkurang cepat apabila PMT
sering beroperasi dalam keadaan sistem tenaga yang tidak stabil. Tidak jarang pula PMT harus diganti apabila
kondisinya dinyatakan tidak layak. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeliharaan, yang dalam hal ini dilakukan oleh
PT PLN (PERSERO) APD Jawa Tengah – DI Yogyakarta – Divisi HAR 20 KV, untuk dapat menjaga kondisi PMT
agar tetap beroperasi dengan baik.
Makalah kerja praktek ini berisi tentang metode pemeliharaan yang dilakukan oleh tim HAR 20 KV pada
PMT di GIS Kalisari. Selain itu, akan dijelaskan pula berbagai macam pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi terbaru PMT sebelum maupun dalam keadaan masih beroperasi. Hasil pengujian tersebut diharapkan dapat
menjadi acuan untuk menentukan kelayakan PMT.
Kata kunci : Sistem distribusi, PMT 20 KV, pemeliharaan, pengujian
Langkah pengujian :
a. Menyiapkan alat uji kebocoran arus
b. Merakit kabel uji sesuai pada tabel 3.2
c. Menentukan besaran tegangan uji
kebocoran arus (24 kV dan 36 kV)
Gambar 3.2 Megger Merek Kyoritsu Model 3125
Probe positif
AVOmeter (a) Menghubungkan
diletakkan pada titik
PMT baru dengan
pengujian A (sisi
sumber tegangan
positif coil) dan
DC 110 V
probe negatifnya (b)
diletakkan pada titik
pengujian B (sisi
negatif coil) PMT baru dalam
posisi siap untuk
rack-in
Mengetahui,
Dosen Pembimbing