Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2015

SUBUNIT : PEGONGSORAN
KECAMATAN : PEMALANG
KABUPATEN : PEMALANG
PROVINSI : JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Dani Puji Utomo


NIM : 21030112130131

BIDANG PENGELOLAAN KKN


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam merancang program kerja, perlu pemahaman awal terhadap keadaan
masyarakat dan potensi yang ada di Desa Pegongsoran, Kecamatan Pemalang,
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sehingga, dilaksanakan survey yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam rangka
penyusunan rencana program kegiatan KKN PPM. Baik kepada perangkat desa,
masyarakat sekitar, maupun dinas instansi terkait. Berikut adalah tabel hasil survey:
Tabel 1. Identifikasi Permasalahan
Sumber
Kategori No. Permasalahan Lokasi
(P/M/D)*
1. Desa Pegongsoran merupakan P,M
lokasi pembuangan sampah se- Dusun
Kabupaten Pemalang hingga Pesalakan
kini belum diolah dengan baik
2. Sampah organik rumah tangga Desa P
Lingkungan belum dimanfaatkan dengan Pegongsoran
baik. (semua dusun)
3. Sampah daun yang menumpuk P,M
Dusun
di selokan berpotensi
Mingkrik dan
menyumbat aliran air dan
Pegongsoran
sarang jentik-jentik nyamuk.
4. Kurangnya pengetahuan P
masyarakat desa tentang
Desa
pengolahan sampah sebagai
Pegongsoran
produk yang dapat
dimanfaatkan
SDM
5. Sebagian besar warga memiliki P
pekarangan yang luas namun Dusun
belum ada inisiatif dari warga Mingkrik dan
untuk memanfaatkan lahan Pegongsoran
pekarangan.
6. Lebih dari 80% lahan di Desa P,M
Pegongsoran digunakan
sebagai lahan pertanian dan
mayoritas masyarakat desa
Desa
bermata pencaharian sebagai
Pegongsoran
petani dan buruh tani, namun
penjagaan kualitas tanah dan
penggunaan pupuk organik

Pertanian masih sangat minim.


6. Pertanian di Desa Pegongsoran P
masih bergantung pada pupuk Desa
anorganik hasil subsidi Pegongsoran
pemerintah
7. Produksi mangga yang P,M
melimpah pada saat musim
Dusun
panen tidak dilakukan upaya
Pegngsoran
pengolahan sehingga buah
dijual murah.
8. Terdapat usaha pembuatan P
Dusun
Kewirausahaan tempe namun belum ada upaya
Mingkrik
diversifikasi produk.
9. Instalasi Biogas mangkrak P
Dusun
Energi karena ada kebocoran dan hasil
Pegongsoran
tidak maksimal.
* P = Perangkat Desa, M = Masyarakat, D = Dinas Instansi

II. PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN


Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di Desa Pegongsoran yang
diperoleh dari berbagai sumber, maka alasan pemilihan masalah yang diprioritaskan.
Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan
Keterangan No. Permasalahan Alasan Pemilihan
Lingkungan 1. Sampah organik rumah Desa Pegongsoran yang
tangga belum memiliki sampah hijau (daun
dimanfaatkan dengan tumbuhan, tanaman sisa
baik. pertanian dll) yang banyak di
sekitar lingkungan dan belum
dimanfaatkan yang dapat
dijadikan sebagai bahan
organik dalam pembuatan
pupuk kompos. oleh sebab
perlu adanya sosialiasi dan
pendampingan untuk
pembuatan komposter
sederhana agar masyarakat
dapat memanfaatkan berbagai
bahan organik dalam
pembuatan pupuk kompos.
2. Kurangnya pengetahuan Berdasarkan analisis,
masyarakat desa tentang permasalahan ini dapat
pengolahan sampah diangkat sebagai program
sebagai produk yang KKN karena sampah organik
dapat dimanfaatkan dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organik untuk pertanian,
SDM
oleh karena itu perlu dilakukan
sosialisasi, pelatihan dan
simulasi untuk masyarakat
desaa agar lebih memahami
perihal tersebut sehingga dapat
dengan mudah diterapkan
Energi 3. Instalasi Biogas Upaya pemerintah sudah
mangkrak karena ada sangat bagus dengan
kebocoran dan hasil tidak memberikan bantuan instalasi
maksimal. biogas berbahan baku kotoran
kerbau, namun hingga saat ini
masih belum beroperasi karena
kendala kebocoran dan hasil
kurang maksimal, hal ini
sangat disayangkan mengingat
Biogas merupakan potensi
yang sangat bagus, oleh sebab
itu perlu adanya sosialisasi
kepada masyarakat menganai
optimalisasi instalasi Biogas
serta pemanfaatan lumpur
(Digested Sludge) sebagai
pupuk organic, selain itu
memotivasi warga supaya
bersemangat dalam
mengoperasikan instalasi
biogas.
III. RENCANA PROGRAM KKN PPM
Berikut rencana program yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN PPM
pada tanggal 18 Januari 2015 – 23 Februari 2016.

Tabel 3. Rencana Program KKN PPM 2016

No. Nama Program Kerja Bahan Volume Sumber Dana


1. Pelatihan pembuatan Hari 1 Masyarakat Swadaya
Mini-Booster - Ruangan desa, mahasiswa
(Biocomposter) skala - Laptop khususnya
rumah tangga - Proyektor Dusun
dilanjutkan - Modul Pegongsoran
pendampingan Hari 2
pembuatan untuk tiap - Tong bekas
rumah. - Pipa pralon
- Lem pipa
- Kran
Hari 3
- Aplikasi produk
2. Pendampingan dalam Hari 1 Masyarakat Swadaya
upaya mengatasi - Ruangan desa, Mahasiswa
kebocoran instalasi - Laptop penanggung
biogas, - Proyektor jawab instalasi
mengoptimalkan Hari 2 biogas.
hasil gas dan - Jerigen
memanfaatkan - Aerator
digested sludge - Rumen
sebagai pupuk. - Air sabun
Hari 3
- Pemanfaatan
hasil

Tabel 4. Rincian Program KKN PPM 2016


JAM
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
KERJA
MONODISIPLIN
1. Pelatihan pembuatan Mini-Booster
Perijinan dan
menginformasikan
a. Diskusi dengan pihak desa Hari ke-2 4 jam
pelaksanaan program
kegiatan
Menginformasikan
b. Diskusi dengan pihak
Hari ke-2 5 jam pelaksanaan program
masyarakat
kegiatan
Meminta ijin untuk
c. Membuat surat ijin ke pihak desa
Hari ke-2 2 jam pelaksanaan program
dan masyarakat
kegiatan
d. Memberikan surat ijin dan Sosialisasi acara ke
sosialisasi door-to-door ke pihak Hari ke-3 6 jam pihak masyarakat
desa dan masyarakat setempat
Survey terakhir
e. Persiapan kegiatan pelatihan tempat pelaksaan
pembuatan Mini-Booster skala Hari ke-10 5 jam program (rundown
rumah tangga. acara, perkap,
dekorasi)
Hari 1 :
Penyampaian materi
teori pengolahan
sampah dan desain
Mini-Booster serta
f. Pelaksanaan kegiatan pelatihan penyampaian bahan-
pembuatan Mini-Booster skala Hari ke-11 17 jam bahan yang
rumah tangga. diperlukan.
Hari 2 :
Pembuatan mini-
Booster dari tong
bekas yang dibawa
warga.
Pembuatan kompos
g. Aplikasi komposter pada sampah dari sampah organic
organik rumah tangga dan daun- Hari ke-13 8 jam warga seperti sisa
daunan makanan dan daun-
daunan.
Hari ke-18
h. Pengecekan berkala kondisi Pemantauan kondisi
dan hari 3 jam
kompos di dalam komposter komposter.
ke-24
Pemakaian pupuk
i. Aplikasi kompos yang sudah
kompos pada
jadi pada tanaman sayur dalam Hari ke-25 8 jam
tanaman sayur-
pot atau polibag.
sayuran

Melaporkan hasil
j. Membuat laporan hasil kegiatan Hari ke-26 3 jam
kegiatan

2. Pendampingan mengatasi kobocoran Biogas dan Optimalisasi hasil


Perijinan dan
menginformasikan
a. Diskusi dengan pihak Desa Hari ke-2 4 jam
pelaksanaan program
kegiatan
Menginformasikan
b. Diskusi dengan pihak
Hari ke-2 5 jam pelaksanaan program
masyarakat
kegiatan
Meminta ijin untuk
c. Membuat surat ijin ke pihak desa
Hari ke-2 2 jam pelaksanaan program
dan masyarakat
kegiatan
d. Memberikan surat ijin dan Sosialisasi acara ke
sosialisasi door-to-door ke pihak Hari ke-3 6 jam pihak masyarakat
desa dan masyarakat setempat
Survey terakhir
e. Persiapan kegiatan tempat pelaksaan
pendampingan mengatasi Hari ke-14 3 jam program (rundown
kobocoran Biogas. acara, perkap,
dekorasi)
Hari 1:
Penyampaian materi
optimalisasi hasil
biogas dan
pengolahan digested
f. Pelaksanaan kegiatan sludge.
pendampingan mengatasi Hari 2:
Hari ke-15 27 jam
kebocoran Biogas dan Pendampingan
optimalisasi hasil. identifikasi
kebocoran,
menambal bagian
yang bocor dan
membuat pupuk dari
sludge.
Melihat apakah
Hari ke-20 proses berjalan
g. Pemantauan kondisi biogas sampai hari 1 jam dengan baik dan
ke 35 apakah masih
terdapat kebocoran.
Menggunakan
biogas yang
dihasilkan pada
h. Aplikasi biogas pada genset dan
genset bila
penggunaan pupuk digested Hari ke 21 8 jam
memungkinkan dan
sludge pada tanaman cabai.
pemakaian digested
sludge pada tanaman
sayur.
Melaporkan hasil
i. Membuat laporan pelaksanaan
Hari ke-22 3 jam pelaksanaan program
kegiatan
kegiatan
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan
1. Pelatihan pembuatan Mini-Booster
1. Diskusi dengan
pihak desa
2. Diskusi dengan
pihak masyarakat
3. Membuat surat ijin
ke pihak desa dan
masyarakat
4. Memberikan surat
ijin dan sosialisasi
door-to-door ke
pihak desa dan
masyarakat
5. Persiapan kegiatan
pelatihan
pembuatan Mini-
Booster skala
rumah tangga.
6. Pelaksanaan
kegiatan pelatihan
pembuatan Mini-
Booster skala
rumah tangga.
7. Pengecekan Berkala
Kondisi komnposter
Pelatihan dan pembuatan pemanfaatan ekstrak bawang merah sebagai pestisida nabati
1. Diskusi dengan
pihak desa
2. Diskusi dengan
pihak masyarakat
3. Membuat surat ijin
ke pihak desa dan
masyarakat
4. Memberikan surat
ijin dan sosialisasi
door-to-door ke
pihak desa dan
masyarakat
5. Persiapan kegiatan
pendampingan
mengatasi
kobocoran Biogas.
6. Pelaksanaan
kegiatan
pendampingan
mengatasi
kebocoran Biogas
dan optimalisasi
hasil.
7 Pemantauan kondisi
biogas
Pembuatan Laporan
6. Penulisan
Pembahasan
Laporan
7. Revisi dan
Pengesahan Laporan
8. Finalisasi Laporan
dan Administrasi

Anda mungkin juga menyukai