Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak asing lagi bagi kita, dimana
menganggap matematika sebagai suatu pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi siswa.
Anggapan tersebut menjadi sebab turunnya minat dan motivasi siswa dalam mempelajari
matematika. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan mengembangkan daya
pikir manusia.(Moch, 2007:52). Rasa takut (phobia matematika) seringkali terjadi pada
siswa. Padahal, matematika itu bukan pelajaran yang sulit dibandingkan bidang studi
lainnya. Hal yang penting untuk diketahui dan dijadikan pegangan adalah bahwa
matematika itu merupakan ilmu dasar dari perkembangan sains (basic of science) dan
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Pelajaran matematika yang sebenarnya sangat penting dalam mendukung
pelajaran lain serta menuntut siswa berfikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis.
siswa serta dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-
hari.
Oleh karena itu dalam nenunjang motivasi serta minat siswa terhadap matematika
diperlukan kreasi dan inovasi dari seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran
matematika serta menanamkan konsep serta prinsip matematika. Salah satu cara untuk
menunjang pembelajaran matematika salah satunya dengan cara penggunaan alat peraga
matematika. Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai seperangkat benda yang
dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan prinsip dan konsep matematika secara efektif. Selain itu alat
peraga juga merupakan media pembelajaran yang berfungsi membawakan ciri-ciri dari
konsep yang dipelajari.
Dengan penggunaan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa dalam mempelajari matematika sehingga prestasi matematika siswa dapat
lebih baik. Salah satu cabang matematika yaitu bangun ruang seringkali siswa seolah
“dipaksa” untuk selalu menghafalkan rumus, padahal dengan cara memahami konsep
bangun ruang tersebut siswa dapat dengan mudah mencari volume ataupun keliling dari
suatu bangun ruang.

1
Sehingga dari penjelasan diatas, kami berharap dapat membantu guru
menyampaikan materi dan menghilangkan asumsi matematika sebagai pelajaran
mengahfal pada siswa. Melalui alat peraga yang kami buat yaitu PERUMAS (
Pembuktian Rumus Limas ). PERUMAS mengajak siswa bermain dan belajar dan
belajar dalam memahami konsep dan prinsip bangun ruang terutama limas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan Alat Peraga PERUMAS?
2. Bagaimana cara penggunanan Alat Peraga PERUMAS?

C. Tujuan Alat Peraga


Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, karya tulis ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Membantu guru maupun peserta didik dalam menyampaikan dan menerima materi
bangun ruang.
2. Memberikan media yang berbeda dalam penyampaian materi bangun ruang.
3. Dapat memberi semangat dan daya tarik belajar pada siswa.

D. Manfaat
1. Bagi sekolah
Membantu mengembangkan fasilitas di sekolah khusunya dengan alat peraga sebagai
sarana penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
2. Bagi Guru
Membantu mempermudah guru dalam proses pembelajaran khususnya dalam materi
geometri.
3. Bagi Siswa

Membantu siswa dalam memahami materi geometri.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pembahasan Teori
Matematika merupakan bidang studi yang memerlukan pemikiran, pemahaman,
dan latihan-latihan soal. Untuk itu anak harus memperoleh bimbingan belajar
matematika secara khusus dari orang tua. Bimbingan belajar dapat berupa penyediaan
fasilitas belajar yang memadai, misalnya : alat peraga sesuai kebutuhan siswa,guru
mampu menerangkan dengan alat peraga tersebut, pemberian solusi atas pemecahan
masalah dalam belajar matematika, disamping itu guru perlu memberikan semangat dan
dorongan pada siswa.

1. Limas
Limas adalah suatu bangun yang dibatasi oleh sebuah bangun datar sebagai alas dan
beberapa buah bidang berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik puncak.
Untuk mengetahui unsur-unsur limas segilima perhatikan gambar dibawah ini:

(Gambar 2.1)

Pada gambar diatas menunjukkan limas segilima yang mempunyai :


6 titik sudut : A, B, C, D, E dan T
6 bidang sisi : 1 sisi alas yaitu ABCDE
5 sisi tegak yaitu TAB, TBC, TCD, TDE, TAE
10 rusuk : 5 rusuk alas yaitu AB, BC, CD, DE dan EA
5 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT, DT dan ET

3
Volume limas segi lima:
1/3 Luas alas x tinggi = 1/3 {5 x (1/2 sisi x tinggi)}(tinggi)
= 1/3 {5 (1/2 x sisi x r sin 540)}(tinggi)
= 1/3 {5 (1/2 x sisi x 0,85 sisi x 0,81)}(tinggi)
= 1/3 (5 x 0,355 sisi2) (tinggi)
= 1/3 (1,72 sisi2) (tinggi)
Untuk mengetahui unsur-unsur limas segienam perhatikan gambar dibawah ini :

(Gambar 2.2)

Pada gambar diatas menunjukkan limas segienam yang mempunyai :


7 titik sudut : A, B, C, D, E, F dan T
7 bidang sisi : 1 sisi alas yaitu ABCDEF
6 sisi tegak yaitu TAB, TBC, TCD, TDE, TEF, TAF
12 rusuk : 6 rusuk alas yaitu AB, BC, CD, DE, EF, AF
6 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT, DT, ET, FT

Volume limas segi enam:


1/3 x luas alas x tinggi = 1/3 {6 x L segitiga sama sisi}(tinggi)
= 1/3 {6 (1/2 x sisi x sisi x sin 600)}(tinggi)
= 1/3 {6 (1/2 x sisi2 x 1/2 x 31/2)}(tinggi)
= 1/3 (2,598 sisi2)(tinggi)

2. Bola
Bola merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang lengkung.
Untuk mengetahui unsur-unsur bola perhatikan gambar dibawah ini :

4
(Gambar 2.3)

Adapun unsur-unsur bangun ruang bola sebagai berikut :


 Jari-jari Bola
Perhatikan titik A dan O pada gambar di atas. Ruas garis AO dinamakan jari-
jari bangun ruang bola. Jari-jari bangun ruang bola merupakan jarak titik pusat
bola ke titik pada kulit bola. Dalam hal ini titik pusat bola adalah titik O.
 Diameter Bola
Perhatikan ruas garis AB. Ruas garis AB dinamakan diameter bangun ruang
bola. Diameter bola merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik pada
sisi bola yang melalui titik pusat bola. Panjang diameter bola merupakan dua
kali jari-jari bola. Diameter bola dapat pula disebut tinggi bola.
 Sisi Bola
Sisi bola adalah kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik O.
Sisi tersebut dinamakan selimut atau kulit bola. Ruas-ruas garis pada selimut
bola yaitu ACBDA dinamakan garis pelukis bola.

Volume Bola
Volume Bola: 4/3πr3

B. Penerapan Alat Peraga Terhadap Pembelajaran Matematika


Kegiatan belajar mengajar yang setiap hari dilaksanakan, merupakan suatu
rutinitas sehari-hari di dalam kelas, dimana guru peserta didik saling bertemu dan
melakukan kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut adalah tanggung jawab guru, oleh karena itu jika ada peserta didik yang tidak
mampu mengusai salah satu materi maka seorang guru dianggap gagal dalam
melaksanakan tugasnya.

5
Banyak anggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang kurang di sukai oleh siswa. Dengan demikian kita sebagai guru harus
memperkenalkan matematika kepada siswa dengan memberi kesan bahwa matematika
itu adalah matapelajaran yang menyenangkan. Dengan cara apakah kita sebagai guru
memperkenalkan matematika agar tidak memberikan kesan bahwa matematika
menyeramkan. Maka inilah salah satu contoh untuk menanganinya, yaitu dengan cara
dalam pembelajaran matematika kita menggunakan media alat peraga.
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu benda konkrit yang
dirancang dan dibuat serta digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep matematika. Dengan alat peraga suatu hal yang abstrak
dalam matematika dapat disajikan dalam bentuk konkrit/nyata yang dapat dilihat dan
dipegang sehingga mudah difahami oleh siswa.
Proses belajar mengajar akan menarik jika dalam mengajar menggunakan alat
peraga. Menggunakan alat peraga dalam proses belajar mengajar adalah salah satu cara
mengenalkan matematika kepada siswa. Penggunaan alat peraga ini sangat berperan
dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Dengan harapan alat peraga yang
digunakan dapat memperjelas materi yang diajarkan.
Dengan alat bantu seperti alat peraga ini memudahkan siswa untuk membuktikan
secara langsung dengan benda konkrit. Misalnya untuk membuktikan berapa buah limas
segilima dan limas segienam yang dibutuhkan agar menghasilkan sebuah bola. Jadi siswa
tidak hanya membayangkan berapa limas yang harus digunakan, namun siswa dapat
menyusun langsung beberapa limas yang dibutuhkan agar membentuk sebuah bola
setelah itu siswa dapat menghitung bahwa n kali volume limas sama dengan volume
bola.

6
BAB III
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga

(Gambar limas segilima dan limas segienam) (Perangkaian limas menjadi bola)

PERUMAS

(Gambar bola dari rangkaian-rangkaian limas)

(Gambar 3.1)

B. Alat dan Bahan


Dalam pembuatan alat peraga PERUMAS (Pembuktian Rumus Limas) membutuhkan
alat dan bahan sebagai berikut :
1. Alat :
a. Pensil

7
b. Gunting
c. Kater
d. Penggaris
2. Bahan :
a. Lem
b. Yellow board
c. Magnet
d. Box kayu

C. Prosedur Pembuatan

1. Menyiapkan seluruh alat-alat yang akan digunakan


2. Menyiapkan seluruh bahan-bahan yang akan digunakan
3. Membuat jaring-jaring limas segi enam beraturan dari yellow board dengan ukuran
rusuk alas 4 cm dan rusuk tegak 9,912 cm sebanyak 20 buah
4. Membuat jaring-jaring limas segi lima beraturan dari yellow board dengan ukuran
rusuk alas 4 cm dan rusuk tegak 9,912 cm sebanyak 12 buah
5. Menempelkan magnet di setiap sisi limas yang telah dibuat
6. Menghubungkan masing-masing jaring-jaring limas yang telah dibuat dan direkatkan
dengan lem sehingga mementuk bangun ruang limas.

D. Cara Penggunaan

1. Menyiapkan limas-limas yang telah dibuat


2. Menyusun dan menyatukan limas satu demi satu hingga membentuk sebuah bola
3. Membuktikan rumus volume bola sama dengan n kali volume limas, sebagai berikut:
n x volume limas = Volume bola
{20 (1/3 luas alas x tinggi)} + {12 (1/3 luas alas x tinggi)}= 4/3πr3
{20(1/3 x 41,568 x 9,3106)}+{12(1/3 x 27,52 x 9,3106)} = 4/3 x 3,14 x (9,3106)3
2580,1534 + 1024,9108 = 3379,1027
3605,0642 = 3379,1027

8
Kesimpulan: *n x volume limas kurang lebih volume bola
Jadi,
Vlimas1 + Vlimas2 + Vlimas3 + Vlimas4 + ... +Vlimasn = Vbola
Karena tinggi masing-masing limas adalah sama, maka diperoleh:
(1/3 x Lalas1 x t) + (1/3 x Lalas2 x t) + (1/3 x Lalas3 x t) + (1/3 x Lalas4 x t) + ... + (1/3 x
Lalasn x t) = 4/3πr3
Atau
1/3 x (Lalas1 + Lalas2 + Lalas3 + Lalas4 + ... + Lalasn) t = 4/3πr3

9
BAB IV
HASIL

A. Deskripsi Alat Peraga

Alat peraga Perumas merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam memahami dan menerapkan rumus volume limas dan volume
bola. Dengan alat peraga ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan minat dan
pemahaman tentang volume bola dan volume limas. Alat peraga ini digunakan untuk
membuktikan bahwa rumus n x volume limas hampir mendekati volume sebuah bola.
Alat peraga Perumas ini dibuat dari rangkaian beberapa limas, dengan tinggi=
9,912 cm dan sisi alas= 4 cm sebanyak 32 buah, diantaranya 12 buah limas segilima
beraturan yang berwarna merah dan 20 buah limas segienam beraturan yang berwarna
kuning. Kemudian limas-limas tersebut disusun hingga membentuk sebuah bola.

B. Hasil Presentasi
1. Tanggapan-tanggapan dan Pembahasan
Pengguna alat peraga ini pada saat presentasi ada beberapa tanggapan yaitu:
a. Penanya: Pingkan (Kelompok Perkuzi)
Apakah untuk menjadi bola itu hanya bisa dengan limas segieman dan limas
segilima saja atau bisa berlaku untuk semua limas?
Jawab: berlaku untuk semua limas beraturan dengan ketentuan limas yang
dominan adalah limas n lalu di setiap selanya limas n-1. Misalnya limas n-nya
limas segiempat beraturan maka sela-selanya adalah limas segitiga beraturan.
b. Penanya: Bapak Adi Priyogo
Perhitungan dalam pembuktian rumus volume bola sama dengan n kali
volume limas apakah itu sudah selisih terkecilnya atau masih bisa dicari
selisih yang lebih kecil ?

10
Jawab: menurut kelompok kami dengan ukuran tinggi= 9,912cm dan sisi alas=
4cm sudah menghasilkan limas-limas yang jika disusun menyerupai sebuah
bola, jadi kemungkinan itu sudah merupakan selisih terkecilnya.
C. Rekomendasi ke depan
Alat peraga ini di rekomendasikan untuk siswa SMP kelas VII agar
mempermudah siswa untuk memahami dan menerapkan rumus volume limas dan
rumus volume bola. Diharapkan ada generasi penerus yang lebih baik untuk membuat
alat peraga ini, alangkah baiknya jika tidak hanya dibuat pasangan limas segienam
dan segilima saja namun juga dibuat pasangan limas-limas yang lain dan di harapkan
juga menggunakan magnet yang lebih kuat agar limas-limas yang disusun dapat
merekat kuat.

11
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pembuatan alat peraga dapat membantu siswa maupun guru dalam menerima dan
menyampaikan materi serta dapat membantu minat dan mengembangkan
kreativitas siswa.
2. Memperkenalkan pembuktian n kali volume limas sama dengan volume bola.

B. Saran
Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan, antara lain:
1. Dalam proses belajar mengajar sebaiknya guru lebih variatif dalam
menyampaikan materi misalnya dengan menggunakan alat peraga.
2. Sebaiknya setiap sekolah memiliki alat peraga matematika.

12

Anda mungkin juga menyukai