Anda di halaman 1dari 4

Elektro Pneumatik

ekoprasetyo20.wordpress.com /2013/05/02/elektro-pneumatik/
May 2,
prasetyoeko47 2013

Dunia teknologi yang berkembang semakin cepat merupakan tantangan bagi lembaga pendidikan SMK untuk
membenahi semua aspek dalam rangka perbaikan kualitas luarannya. Salah satu hal yang menjadi sorotan saat ini
adalah sistem kerja di industri yang semakin canggih, sehingga menuntut luaran SMK untuk memiliki kompetensi
yang sesuai dengan kebutuhan di industri nantinya. Sistem pneumatik adalah salah satu sistem kontrol yang kini
mulai ramai digunakan di industri – industri modern, karena efektif dan efisien serta murah dalam hal penggunaan
sumber tenaga dan biaya.

Apa Itu Elektropneumatik ?

Elektropneumatik pada hakekatnya terdiri dari dua sistem pengontrolan, yaitu sistem pneumatik dan
elektropneumatik. Pengontrolan sistem pneumatic menggunakan sumber tenaga dari udara bertekanan, sehingga
hemat biaya. Sedangkan sistem elektropneumatik menggunakan sumber tenaga disamping udara bertekanan, juga
berasal dari sumber tenaga listrik dengan kapasitas tegangan dan daya yang relatif kecil. Dengan demikian kedua
sistem pengontrolan ini sangat ekonomis.

Karakteristik dan aplikasi pneumatik

Bidang aplikasi yang menggunakan pneumatik meliputi :

• Secara umum dalam penanganan material, seperti :

– Pencekamam benda kerja

– Penggeseran benda kerja

– Pengaturan posisi benda kerja

– Pengaturan arah benda kerja

• Penerapan umum

– Pengemasan – Pemakanan – Pengukuran – Pemilahan bahan – Pengaturan buka / tutup – Pemindahan material
– Pemutaran dan pembalikan benda kerja – Penyusunan benda kerja – Pengerjaan stempel dan embosing pada
benda kerja

Pneumatik diterapkan dalam pemesinan dan operasi kerja seperti :

● Pengeboran

● Pembubutan

● Pengefraisan

● Penggergajian

● Pengeboran

● Pembubutan

1/4
● Penyelesaian akhir

● Kontrol kualitas

● Pengubahan bentuk

Keunggulan dan karakteristik khas dari udara bertekanan adalah :

– Ketersediaan : Udara praktis terdapat dimana-mana dalam jumlah yang terbatas

– Transportasi : Udara dengan sangat mudah dapat ditransportasikan melalui pipa saluran sampai jarak yang jauh

– Penyimpanan : Udara bertekanan dari kompresor dapat disimpan dalam tabung untuk sewaktu-waktu
dipergunakan

– Temperatur : Udara bertekanan relatif tidak peka terhadap perubahan temperatur, sehingga menjamin
pengoperasian yang handal

– Tahan ledakan : Udara bertekanan tidak mengandung resiko terbakar atau meledak

– Bersih : Udara bertekanan tanpa lubrikasi adalah bersih. Ini penting dalam industri makanan, kayu & tekstil

– Konstruksi : Konstruksi komponen yang sederhana sehingga harganya murah

Keunggulan dan karakteristik khas dari udara bertekanan adalah :

– Kecepatan : Udara bertekanan merupakan media kerja yang cepat

– Pengaturan : Dengan menggunakan komponen-komponen udara bertekanan, kecepatan dan gaya dapat diatur

– Beban berlebih: Perkakas dan elemen kerja pneumatik akan tetap aman terhadap beban berlebih yang diberikan.
Beban berlebih akan menyebabkan peralatan berhenti tanpa ada kerusakan sedikitpun

Kekurangan dari udara bertekanan adalah :

– Pengadaan : Udara bertekanan harus disiapkan dengan baik untuk mencegah timbulnya resiko keausan
komponen pneumatik (akibat partikel debu dan kondensasi)

– Mampu dimampatkan : Udara bertekanan dapat dimampatkan sehingga tidak mungkin diperoleh kecepatan
piston yang teratur & konstan

– Gaya : Udara bertekanan hanya efisien sampai gaya tertentu (untuk tekanan 6 – 7 bar atau 600 – 700 kPa) maka
gaya berkisar antara 20.000 – 30.000 Newton.

– Gangguan suara: Udara buangan menimbulkan suara yang bising Untuk mengatasi digunakan material peredam
suara – Biaya : Pemakaian udara bertekanan memerlukan biaya yang relatif mahal

ELEKTRO PNEUMATIK
Pengertian

Pengembangan dari penumatik


Prinsip kerja : media kerja (tenaga penggerak = energi penumatik
Media kontrol = sinyal elektrik maupun elektronik
Prinsip Kerja
2/4
Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik.

Sinyal yang dikirimkan tadi akan menghasilkan medan elektromagnetik dan akan mengaktifkan katup
pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerja pneumatik.

Media kerja pneumatik akan mengaktifkan elemen kerja pneumatik seperti motor pneumatik yang
menjalankan sistem

Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang
digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik,
yang menggunakan udara, serta hidrolik, yang menggunakan cairan.

Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Dalam
sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian
memberikan gaya kepadanya.
Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan
hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan
adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi
(compressible fluid).

Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik khusus, antara lain :

Jumlahnya tak terbatas


Mencari tekanan yang lebih rendah
Dapat dimampatkan
Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah
Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya)
Mengandung kadar air

Pada sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yaitu

sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpan
unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang lebih dikenal sebagai Air
Service Unit
Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
Aktuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik
Sistem perpipaan
Sensor dan transduser
Sistem kendali dan display

Sistem pneumatik, sebagaimana sistem pengontrolan yang lain, memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
sistem pneumatik :

Bersih
Media kontrol (udara) tak terbatas
Cepat / responsif (dibandingkan hidrolik)

Kekurangan sistem pneumatik :


3/4
Kesulitan untuk pengaturan posisi yang presisi akibat sifat kompresibilitas yang dimiliki udara
Daya yang dihasilkan kecil
Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistem pengadaan dan pendistribusian udara.

Aktuator yang paling banyak digunakan pada rangkaian pneumatik adalah silinder. Silinder dapat bergerak
maju (extend) atau mundur (retract) dengan cara mengarahkan aliran udara bertekanan ke satu sisi dari piston
menggunakan katup pengatur arah.

Saat ini dalam penggunaannya pneumatik banyak dikombinasikan dengan sistem elektrik. Rangkaian elektrik
berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan sebagai penyusun sistem kendali katup. Untuk aplikasi yang
cukup rumit digunakan PLC (Programmable Logic Controller) yaitu kontroler berdasarkan logika yang dapat
diprogram.

4/4

Anda mungkin juga menyukai