Anda di halaman 1dari 17

SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

Cara Membuat Storyboard


sumber : id.wikihow.com /Membuat-Storyboard

Dalam merencanakan produksi video, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat
storyboard (sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah), agar Anda dapat membuat naskah
cerita menjadi lebih hidup dan video tersebut dapat disajikan kepada orang lain. Storyboard adalah
rangkaian cerita yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu bagaimana latar
belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan apa yang akan ditampilkan. Storyboard
biasanya digunakan sebagai contoh adegan film, musik video, produksi televisi, dan lain-lain, dan dapat
dibuat secara manual atau menggunakan media digital. Bacalah untuk mengetahui bagaimana cara
membuat ilustrasi storyboard cerita Anda.

Bagian 1
Jalan Cerita

1. 1
Buatlah daftar kronologi cerita, atau yang biasa disebut juga timeline. Membuat parameter mengenai
kapan dan di mana cerita akan berlangsung, serta menentukan urutan kejadian cerita yang akan terjadi
secara kronologis, merupakan cara terbaik untuk mengatur cerita Anda sehingga Anda dapat mulai
diadaptasikan ke dalam sebuah video. Jika cerita Anda tidak memiliki urutan waktu yang sempurna
(contohnya: jalan cerita kembali ke masa lalu, jalan cerita "lompat" maju ke masa depan, pergantian
perspektif, resolusi jalan cerita berganti, perjalanan waktu, dll.), Anda masih dapat membuat timeline
(daftar kronologi) narasi.
 Buatlah urutan adegan utama sesuai dengan urutan cerita yang akan ditampilkan dari awal hingga
akhir, karena urutan adegan ini merupakan jalan cerita yang akan ditayangkan pada layar film.
 Jika Anda membuat storyboard untuk sebuah iklan, buatlah adegan yang akan ditampilkan beserta
urutannya.

2. 2
Ingatlah adegan utama dalam cerita Anda. Storyboard dibuat untuk memberitahu penonton inti cerita
yang akan dituangkan ke dalam bentuk film. Intinya bukan mencoba untuk menuangkan kembali
seluruh rangkaian cerita ke dalam sebuah buku, namun untuk menunjukkan bagian utama yang dapat
menarik perhatian penonton. Pikirkan cerita Anda dan pikirkan pula adegan utama mana yang ingin
Anda gambarkan pada storyboard.
 Pilihlah adegan yang menunjukkan jalan cerita dari awal hingga akhir. Titik balik cerita merupakan
hal yang penting untuk ditunjukkan. Dalam beberapa waktu, bisa saja terjadi perubahan jalan
cerita sehingga Anda perlu memasukkannya ke dalam storyboard.
 Anda juga mungkin ingin memberikan perubahan pada latar belakang tempat. Jika cerita dimulai di
satu kota dan berpindah ke kota lain, pastikan bahwa hal tersebut sudah jelas tertuang di dalam
ilustrasi Anda.
 Jika Anda membuat storyboard untuk sebuah iklan, prosesnya pun tidak akan berbeda: pilihlah
gambar utama yang akan merepresentasikan arah film dari awal hingga akhir. Sebagai panduan
umum, ingatlah bahwa untuk iklan berdurasi 30 detik, storyboard tidak boleh lebih dari 15
kerangka. Gunakan rata-rata 2 detik untuk setiap kerangka.

3. 3
Tentukan seberapa terperinci jalan cerita Anda. Storyboard bisa saja dibuat dengan sangat terperinci,
contohnya yaitu dengan memberikan ilustrasi yang menggambarkan setiap cerita. Jika Anda sedang
mempersiapkan film dengan durasi yang panjang, Anda perlu bekerja keras untuk mendapatkan
storyboard yang terperinci. Namun, Anda bisa saja memotong film tersebut menjadi adegan terpisah
dengan masing-masing storyboard. Jika Anda ingin memotong film tersbut, Anda perlu membuat
representasi terperinci mengenai perkembangan masing-masing adegan yang juga berguna untuk
membuat storyboard tetap teratur selama produksi film.[1]
 Jika Anda sedang membuat film dan Anda ingin memisahkannya adegan-per-adegan, Buatlah shot
list (daftar pengambilan gambar). Anda perlu memikirkan komposisi dan rincian setiap adegan
pada shot list yang terlibat dalam proses pembuatan film.

1
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

 Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat
setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Visual yang dibuat tidak perlu berupa hasil karya
seni.
 Berhati-hatilah ketika memilih rincian untuk storyboard Anda. Anda pasti tidak ingin membuat
penonton terlalu "pusing" saat berusaha menafsirkan ilustrasi Anda sehingga gagal memahami
pesan utama yang Anda ingin sampaikan.
 Storyboard yang baik akan mudah dipahami oleh setiap orang yang melihatnya. Seorang sutradara,
juru kamera, pemilih adegan, atau bahkan orang yang mengatur properti mungkin meminta
storyboard sebagai referensi, panduan, dan arahan.

GAMBAR 1 : CONTOH STORYBOARD TANPA KETERANGAN

2
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

4. 4
Tulislah deskripsi pada setiap kolom yang akan ditunjukkan. Sekarang jika Anda telah menentukan
adegan utama yang ingin ditunjukkan, pikirkan bagaimana caranya menggambarkan setiap adegan pada
setiap ilustrasi. Lihatlah shot list Anda dan tulislah deskripsi masing-masing bagian terpenting dari setiap
adegan. Hal ini akan membantu Anda menentukan apa yang seharusnya digambarkan pada storyboard
Anda.
 Contohnya, Anda mungkin ingin setiap adegan kecil menggambarkan percakapan antara dua
karakter utama. Apa yang diperlukan untuk menyampaikan gambar ini? Apakah karakter tersebut
bertengkar, atau tersenyum, atau bergerak menuju suatu tujuan? Adegan-adegan itu seharusnya
ada dalam setiap gambar.
 Pikirkan latar belakangnya, karena latar belakang pun penting untuk diperhatikan. Pentingkah
untuk memiliki pemandangan tertentu pada latar belakang di belakang pemain?

Bagian 2
Desain

1. 1
Pilihlah media yang akan digunakan untuk membuat template Anda. Anda dapat menggambar sendiri
template storyboard dengan cara membagi papan poster menjadi bingkai kosong dengan ukuran yang
sama menggunakan pensil dan penggaris. Susunannya pun harus terlihat sama dengan buku komik yang
menggunakan kolom persegi panjang untuk menunjukkan bagaimana adegan akan terlihat di layar. Jika
Anda ingin memilih, Anda dapat menggunakan "Adobe Illustrator", "storyboardthat.com", "Microsoft
PowerPoint", "Amazon's Storyteller", atau "inDesign" untuk membuat template storyboard dalam
bentuk
vertikal maupun horisontal.
 Ukuran kolom harus digambarkan dalam perbandingan aspek yang sama seperti video yang
sudah selesai, contohnya 4:3 untuk layar televisi, atau 16:9 untuk fitur layar film. Anda dapat
membeli lembar dokumen khusus dengan ukuran ini.
 Template storyboard untuk iklan seharusnya berbentuk bingkai empat persegi panjang, tempat
Anda akan memasukkan visualnya. Jika Anda ingin memasukkan keterangan, pastikan ada celah
untuk Anda dapat menulis deskripsi video. Selain itu, harus ada juga kolom untuk audio untuk
Anda dapat memasukkan dialog dan suara atau musik.
 Jika Anda membuat storyboard untuk lebih dari satu video, Anda perlu memiliki "Wacom"™
tablet yang bagus agar Anda dapat memasukkannya langsung ke dalam "Photoshop".
 Jika Anda tidak ingin membuat desain gambar, Anda dapat menyewa seniman yang profesional
khusus untuk menggambarkan desain gambar. Anda perlu mendeskripsikan apa yang terjadi
pada setiap kerangka dan memberikan artis tersebut naskah tertulis untuk dikerjakan. Ia akan
memberikan Anda kerangka ilustrasi hitam-putih atau berwarna yang dapat Anda pindai (scan).

2. 2
Buatlah sketsa gambar Anda. Mulailah membuat adegan dengan cara menggambarkan sketsa yang
Anda buat ke dalam template yang ada. Sketsa ini hanyalah konsep kasar, sehingga Anda tidak perlu
membuatnya dengan sempurna. Jika Anda membuat sketsa setiap adegan, tambahkan sketsa tersebut
dengan elemen-elemen berikut ini, sambil menghapus dan menggambar kembali sesering mungkin:
 Komposisi (pencahayaan, latar depan/latar belakang, palet warna, dll.)
 Sudut pengambilan gambar oleh kamera (tinggi atau rendah)
 Jenis pengambilan film/shot (wide shot, close-up, over-the-shoulder shot, tracking shot, dll.)[3]
 Properti (objek dalam kerangka)
 Aktor (orang-orang, binatang, kartun yang sedang berbicara, dll)
 Efek khusus

3. 3
Tambahkan informasi lainnya. Di sebelah atau di bawah setiap kolom, masukkan deskripsi mengenai
apa yang terjadi pada setiap adegan.[4]Masukkan pula dialog yang terjadi. Tambahkan informasi
mengenai seberapa lama waktu pengambilan adegan. Lalu, berikan nomor pada setiap kolom yang ada
agar mudah dijadikan sebagai referensi ketika Anda mendiskusikan storyboard dengan yang lainnya.

3
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

GAMBAR 2 : CONTOH STORYBOARD DENGAN KETERANGAN ATAU PETUNJUK

4. 4
Selesaikan storyboard Anda. Ketika Anda telah selesai membuat poin utama dan menyelesaikan
pembuatan desain untuk setiap kerangka, lihatlah kembali pekerjaan Anda dan lakukan berbagai
perubahan akhir yang diperlukan. Pastikan bahwa setiap kolom menggambarkan tindakan yang ingin
Anda sampaikan. Lihat kembali deskripsi dan dialog yang ada, jika perlu. Akan jauh lebih baik jika ada
orang lain yang melihat storyboard yang Anda buat, untuk memastikan bahwa storyboard tersebut
berjalan dengan baik dan tidak membingungkan.
 Pertimbangkan penambahan warna. Jika Anda membuat storyboard untuk iklan, penambahan
warna akan membantu ide Anda untuk terus berkembang.
 Ingatlah bahwa tidak begitu penting untuk membuat gambar yang realistis atau yang sempurna.
Tergantung pada penglihatan penonton, gambar berupa garis-garis yang sederhana pun mungkin
sudah cukup. Pada kebanyakan kasus, storyboard tidak perlu sempurna, dan hanya perlu masuk
akal agar dapat diterima oleh tim Anda.

4
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

GAMBAR 3 : CONTOH STORYBOARD LENGKAP

5
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

6
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

7
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

8
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

9
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

Bagian 3
Sentuhan Akhir

1. 1
Berpikirlah dalam tiga poin perspektif. Ketika ilustrasi storyboard Anda tidak terlihat seperti buatan
seniman profesional, ada beberapa trik seniman yang Anda dapat gunakan untuk membuat gambar
Anda terlihat lebih seperti adegan film. Memang hal ini tidak wajib, namun dapat membantu orang
orang yang bekerja dengan Anda untuk memvisualisasikan pengambilan gambar dengan lebih jelas.
 Daripada menggambar seluruh karakter seolah-olah mereka berdiri pada garis horisontal yang
sama, lebih baik Anda meletakkannya dalam sebuah perspektif. Berdirilah sedikit jauh dari kamera,
dan kemudian berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil
dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih
besar dengan kaki yang lebih rendah.
 Ketika Anda harus mengadaptasi storyboard ke dalam film, Anda harus memikirkan bagaimana
caranya mengatur pengambilan gambar.

2. 2
Berikan alasan yang tepat ketika Anda memotong pengambilan gambar. Jika Anda membuat storyboard
film, pikirkan alasan mengapa Anda membuat setiap potongan menjadi pengambilan gambar baru.
Memajukan cerita bukan berarti lompat pada poin jalan cerita selanjutnya. Anda perlu memberikan
alasan yang tepat mengapa karakter tersebut melakukan apa yang mereka lakukan. Memberikan alasan
di balik pemotongan pengambilan gambar akan membantu Anda menemukan cara membangun
ketegangan dan tetap menjaga cerita berlanjut ketika membuat film tersebut.
 Contohnya, jika Anda ingin memotong satu adegan dengan yang lainnya, pastikan karakter dalam
adegan pertama tetap maju mendekati pintu, karena mereka mendengar sebuah suara.
 Hal ini membantu cerita Anda untuk tetap berlanjut dan membuat penonton untuk tetap tertarik.

3. 3
Biarkan storyboard Anda berkembang selama proses pembuatannya. Storyboard Anda dapat menjadi
alat yang bagus ketika Anda mengatur pengambilan gambar dan menyutradarai film Anda. Namun,
terlalu bergantung pada storyboard pun dapat membuat film Anda menjadi terlalu "sempit". Jika Anda
membuat film, Anda harus terbuka untuk mengambil gambar yang sebelumnya tidak Anda pikirkan.
Biarkan diri Anda keluar dari batas-batas storyboard, atau setidaknya relakan diri untuk melakukan
perbaikan, sehingga proses pembuatan film dapat berjalan dengan lebih alami.
 Tetaplah menerima masukan orang lain, terutama jika Anda bekerja dengan tim kerja yang ahli
dalam bidang perfilman. Storyboard dibuat untuk diperbaiki dan diubah. Selain itu, storyboard pun
dapat dikembangkan dengan ide yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan oleh Anda.
 Para sutradara film memiliki gaya yang berbeda-beda dalam menulis storyboard. Beberapa di
antaranya membuat storyboard dengan amat teliti, dan beberapa lainnya menggunakan
storyboard sebagai panduan yang tidak begitu wajib untuk digunakan.

Tips
Jika Anda tidak dapat menggambar, ada beberapa perangkat lunak yang dapat membantu Anda
membuat storyboard, dengan memilih dan menempatkan objek dari kumpulan grafik yang tersedia.
Storyboard memiliki kegunaan lain selain pembuatan video, misalnya ilustrasi urutan adegan atau
desain situs web yang rumit.
Hal yang Anda Butuhkan
 Lembar thumbnail
 Lembar storyboard
 Peralatan menggambar
 Perangkat lunak untuk gambar
 Alat pemindai (scanner)

Tugas 1 : Buatlah Sebuah STORYBOARD GAMBAR TANPA KETERANGAN dengan judul : CARA MEMBUAT
MINUMAN KOPI. Model karakter gambar bebas tidak harus seperti pada Gambar 1, Dikerjakan di
KOLOM TUGAS pada halaman 11-12 dan dikumpulkan di meja Ibu Darty di ruangan Kesiswaan pada saat
pelajaran Simulasi Digital selesai. JANGAN dikumpulkan dengan materi ini tapi tugasnya pada halaman
11 – 12 dipotong kemudian dikumpulkan.

10
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

TUGAS STORYBOARD : 1 / 2 / 3 (lingkari salah satunya)


NAMA : .........................................................................
KELAS / JURUSAN : .........................................................................
HARI / TGL : .........................................................................

11
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

12
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

TUGAS STORYBOARD : 1 / 2 / 3 (lingkari salah satunya)


NAMA : .........................................................................
KELAS / JURUSAN : .........................................................................
HARI / TGL : .........................................................................

13
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

14
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

TUGAS STORYBOARD : 1 / 2 / 3 (lingkari salah satunya)


NAMA : .........................................................................
KELAS / JURUSAN : .........................................................................
HARI / TGL : .........................................................................

15
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

16
SIMULASI DIGITAL SMK N 1 MAKALE (X TKR – A,B,E / X TKJ-A,B / X LAS-A,B / X TGA-A)

17

Anda mungkin juga menyukai