Anda di halaman 1dari 8

Makalah Pencemaran

Teknik Pengelolaan Limbah Cair (advanced water treatment)

Disusun oleh:

Syeiqido Sora Datu L022172001


Muh. Afdal L02216
Andi Sompa L02216987

Program Pascasarjana
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu
Jurusan Ilmu Kelautan
Universitas Hasanuddin
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia
nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “ Teknik Pengelolaan Limbah Cair (advanced water
treatment)” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas matakuliah.
Makalah ini berisi tentang teknik yang digunakan untuk mengelola limbah
cair ..Meski telah disusun secara maksimal, namun sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana membantu
masyarakat dalam memahami pengelolaan limbah cair pada air yang tercemar.
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini.

Makassar, 2 April 2018

Penulis
I. PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya (Sumampau, 2005).
Masuknya bahan pencemar dapat berasal dari kegiatan industri (, pertanian,
rumah sakit, dan rumah tangga. Salah satu limbah yang banyak dihasilkan dari
berbagai kegiatan tersebut berupa limbah cair. Limbah cair sendiri merupakan
limbah atau bahan pencemar yang berbentuk cairan, berupa air beserta bahan-
bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Limbah yang pada umumnya mengandung bahan pencemar (kontaminan) organik
dan anorganik berasal dari buangan limbah cair industri yang banyak mengandung
nitrogen, sulfida, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan lain-
lain (Siagian, 2014)
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap manusia lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan sistem
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan. Masalah limbah cair berhubungan
erat dengan masalah lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. Maka limbah
cair tersebut perlu dieliminasi, ditekan dan dikurangi derajat kandungan zat-zat
berbahaya didalamnya. Dan limbah cair baru boleh dibuang ke lingkungan tanah
atau badan air, setelah melalui proses pengelolaan yang dapat menekan
kandungan bahan pencemar sampai tingkat tertentu yang sesuai dengan baku
mutu limbah cair.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menjelaskan mengenai
pengertian limbah cair, dampak dan teknik-teknik yang digunakan dalam
mengelola limbah cair.
II. PEMBAHASAN

1. Teknologi Pengelolaan Limbah Cair


Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi
dan terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen,
serta memerhatikan estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu : (1)secara alami dan, (2) secara buatan.
a. Secara Alami
Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam
stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi
zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum
digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang
tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme
patogen).
b. Secara Buatan
Pengolahan air limbah dengan buatan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment
(pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment
(pengolahan lanjutan).
Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk
memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak
sedimentasi. Secondary treatment merupakan pengolahan kedua, bertujuan untuk
mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam
limbah. Tertiary treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu
penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat, serta penambahan klor
untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.

2. Sistem Pengelolaan Limbah Cair Tertiary Treatment


Pengolahan ini merupakan kelanjutan dari pengolahan sekunder (Secondary
Treatment). Pengelolaan limbah pada tahap ini dilakukan jika stelah pengelolaan
primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang berbahaya
bagi lingkungan dan masyarakat. Pengelolaan ini bersifat khusus , artinya
pengelolaan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair.
Pada system ini pengolahan limbah dengan kosentrasi bahan pencemar tinggi atau
limbah dengan parameter yang bervariasi banyak dengan volume yang relative
banyak . Sistim operasinya dikenal dengan operasi biologi yaitu metode
pengolahan dengan menghilangkan senyawa pencemar melalui aktivitas
biological yang dilakukan pada peralatan unit proses biologi . Metode ini dipakai
terutama untuk menghilangkan bahan organic biodegaradable dalam limbah cair.
Senyawa-senyawa organik tersebut dikonversikan menjadi gas dan air yang
kemudian dilepaskan di atmosfir. Zat- zat organic dengan rantai korban panjang
diubah menjadi rantai ikatan karbon sederhana dan air yang berbentuk gas. Untuk
menghilangkan senyawa nitrogen dalam air dipakai proses aerasi dengan
menggunakan metode biologi . Unit proses dipakai pada proses biologi yaitu :
kolam aerobic, aerasi, lumpur aktif, kolan oksidasi, dan saringan biologi dan
kolam anaerobic .
Gambar 1. Skema Pengelolaan Limbah Cair
Berikut tahapan perlakukan –perlkuan dalam mengelola limbah (Contoh
pengelolaan limbah tekstil). Pada umumnya polutan yang terkandung dalam
limbah industri tekstil dapat berupa padatan tersuspensi, padatan terlarut serta gas
terlarut. Untuk menghilangkan polutan tersebut, diperlukan pengolahan yang
dapat memisahkan dan menghancurkan polutan yang terkandung didalamnya:

Gambar 2. Merupakan unit oengelolaan limbah tekstil


DAFTAR PUSTAKA

Diktat Pencemaran Lingkungan (PDF Download Available). Available from:


https://www.researchgate.net/publication/278243063_Diktat_Pencemaran_Lingku
ngan [accessed Apr 02 2018].

Anda mungkin juga menyukai