Anda di halaman 1dari 43

MANFAAT BELAJAR FISIKA

Sahabat Fisika, banyak orang yang beranggapan bahwa fisika itu susah, sulit, rumit, dan gak
gampang dipahami. Anggapan ini muncul terutama dikalangan para pelajar, karena menurut
mereka fisika itu sekedar menghapal rumus toch. Tapi ternyata sobat fisika, kalau memahami
fisika dengan baik pasti anggapan gak seperti itu lagi. contohnya nich, banyak yang bilang
belajar fisika itu bwt apa sich ??

Gini yach Sobat Fisika, belajar fisika punya banyak manfaat. Fisika merupakan Ilmu dasar bagi
perkembangan ilmu-ilmu lain. Banyak fenomena-fenomena alam yang terjadi disekitar kita
termasuk dalam konsep Fisika. Sebenarnya tanpa sadar, tiap orang selalu menerapkan hukum
fisika. Misalnya, mengapa berjalan di tempat yang licin itu lebih sulit dibandingkan di tempat
yang kasar. Di situlah Ilmu Fisika bekerja, bahwa jalan yang licin itu gaya geseknya lebih kecil
dibandingkan dengan jalan yang kasar sehingga gaya penahan kaki kita lebih kecil. Makanya kita
sering terpeleset ketika berjalan di jalan yang licin. Contoh lain, mengapa jalan tikungan selalu
dibuat miring dengan sudut kemiringan tertentu? Itu bukan tanpa alasan. Kecepatan kendaraan di
tikungan itu, berbanding lurus dengan besar sudut kemiringan tikungan. Hal itu membuat
kendaraan lebih aman ketika melaju di tikungan dengan sudut kemiringan tertentu

Selain itu, Melalui Ilmu Fisika akan tersingkap rahasia alam, penemuan baru dan teknologi
terapan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan belajar Fisika, kita dapat
mengetahui rahasia-rahasia dibalik fenomena-fenomena alam yang terjadi. Bahkan, Ilmu Fisika
selalu berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu lainnya. Misalnya dalam Ilmu Kedokteran juga
dipakai asas fisika medik. Eksplorasi minyak bumi dan barang tambang, juga menerapkan
teknologi fisika bumi atau lebih dikenal dengan sebutan Geofisika. Bidang teknik sipil
mengaplikasikan konsep titik berat, keseimbangan gaya, tegangan dan daya tahan suatu material
yang semuanya itu dijelaskan dengan baik dan terperinci dalam Ilmu Fisika.
Bahkan dalam bidang ekonomi dan bisnis sekalipun, Ilmu Fisika turut ambil bagian yaitu yang
dikemas sebagai Ekonofisika. Bagaimana memprediksikan turun naiknya harga saham, atau
kondisi moneter berdasarkan data sebelumnya.

Banyak yang beranggapan bahwa Fisika Selalu identik dengan rumus. Perlu Sobat Fisika
Ketahui,
Fisika itu tidak selalu berkaitan dengan rumus, tetapi menggunakan logika berpikir. Bukan
berarti Fisika tanpa Matematika, karena Matematika adalah dasarnya. Biasanya orang Fisika
selalu mempunyai logika dan pola pikir yang baik, sehingga orang yang ahli dalam bidang Fisika
mampu bekerja di berbagai bidang.

Memang, Fisika tidak bisa dikatakan mudah. Tetapi tidak ada alasan untuk tidak menyukai
pelajaran Fisika, karena ternyata BELAJAR FISIKA ITU ASYIK DAN MENYENANGKAN !!!
Review Jurusan Teknik Sipil
Masih nyimak Blog saya? atau malah baru nyimak? Yuk mulai dari sekarang simak terus ya!
Menanggapi reQues salah satu temen saya yang dari ipa buat membahas tentang Jurusan Teknik, Kali ini
saya mau membahas Teknik Sipil *disambi makan mie instan* ._.

Seperti biasa, Apa itu Teknik Sipil? Teknik Sipil adalah ilmu keteknikan/rekayasa yang berkaitan
dengan perencanaan, konstruksi, dan perawatan struktur tertentu, serta merenovasi. Domainnya ga
hanya bangunan dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup
manusia. Peran ahli Teknik Sipil masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah
selesai, seperti pemeliharaan fasilitas gedung.

Nah apa aja yang dipelajari di Teknik Sipill? Fisika dan Kimia Dasar. pada umumnya akan diberikan di
tahun pertama untuk jurusan teknik. Matematika. Levelnya lebih tinggi dari Matematika SMA yang salah
satu yang cukup populer adalah Kalkulus. Materi kuliah umum yang tidak ada hubungan langsung
dengan Teknik, misalnya Bahasa dan Menulis, Agama, Etika dll. Materi umum porsinya ga lebih dari
sekitar 15%, sisanya adalah materi2 teknik sipil yang "sangat menyenangkan" *senyum sinis* . Materi
teknik sipil mulai dari material konstruksi, hitung2an STRUKTUR, jenis2 konstruksi, pembebanan, analisa
dan desain, dll

Mekanika Teknik/mekanika rekayasa/analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di
ilmu teknik sipil. dewanya teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku
struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Yang berhubungan dengan AIR... ada hidrolika,
hidrologi, irigasi, bendungan, drainase kota, dll. Yang berhubungan dengan TANAH... belajar tentang
perilaku tanah, sifat-sifat tanah, pondasi, dll. Yang berhubungan dengan TRANSPORTASI,... belajar
mendesain bandar udara, pelabuhan/dermaga, geometri jalan raya, lalu lintas, dll. Yang berhubungan
dengan MANAJEMEN... misalnya manajemen konstruksi, ekonomi, dll. Cocok buat calon2 manajer
proyek/perusahaan konstruksi.
Atau materi penunjang lain, misalnya menggambar, bahasa pemrograman komputer, software, menulis
ilmiah, dll. Dan...semua materi-materi di atas, ada praktikumnya... Jadi tidak hanya tau teori, tapi juga
dasar-dasar penerapannya seperti apa.

Nah apa nih beda Teknik Sipil dan Arsitektur? Kalo arsitektur : style nya apa ya? modern minimalis,
western, tradisional, ato yang lain? ntar kira2 bentuk atapnya gimana? pintunya? Kalo Teknik Sipil : pake
bahan apa? kekuatannya? biayanya? rangkanya? Jadi ngga tabrakan nih kerjanya. Keduanya saling
mendukung satu sama lain.

Jenis-jenis pekerjaan yang merupakan peluang pasar kerja lulusan Teknik Sipil antara lain adalah:

Bidang Pembangunan Infrastruktur. sebagai konsultan atau sebagai kontraktor yang bertanggung jawab
melaksanakan pembangunan
Bidang Pemerintahan. A.l di Departemen dan Dinas PU, PMU-Bina Marga, Departemen ESDM, Dinas
Tata Kota & Pertamanan di Tiap Propinsi dll
Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan. Sebagai staf / manager pemasaran, Manager
dan CEO, Quality Auditor dan Quality Assurance
Bidang Pendidikan. menjadi pengajar/peneliti di perguruan tinggi/lembaga pendidikan atau di pusat-
pusat penelitian.
SEPUTAR TEKNIK SIPIL

Teknik Sipil

Apa Itu Teknik Sipil?


Teknik Sipil adalah suatu disiplin ilmu keteknikan/rekayasa yang berkaitan dengan
perencanaan, konstruksi, dan perawatan struktur tertentu, serta merenovasi tidak hanya
suatu bangunan dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan
hidup manusia.

Selain cakupan bidang di atas, ahli Teknik Sipil juga dapat berkecimpung di bidang lain
seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah
bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir, dan
bencana lainnya. Peran ahli Teknik Sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan
sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Apa Saja Yang Dipelajari di Teknik Sipil?


Pada prinsipnya ilmu yang banyak dipelajari pada Teknik Sipil berkaitan dengan ilmu fisika
terapan, terutama ilmu mekanika. Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis untuk keperluan
merancang, membangun dan memelihara struktur bangunan, mahasiswa juga akan
mempelajari berbagai aspek manajemen konstruksi bangunan seperti mengelola
pelaksanaan konstruksi dengan baik (mengatur jadwal kerja, mengatur pekerja, bahan dan
peralatan), sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dalam pengunaan berbagai
sumber daya, serta tetap menjaga dan memenuhi ketentuan lingkungan. Terdapat beberapa
bidang kelompok keahlian/keilmuan yang dapat dipilih oleh mahasiswa Teknik Sipil
diantaranya adalah: Struktural, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Hidro dan Lingkungan,
Transportasi, dan Informatika Teknik Sipil.

Prospek Lulusan Teknik Sipil


Jenis-jenis pekerjaan yang merupakan peluang pasar kerja lulusan Teknik Sipil antara lain
adalah:

1. Bidang Pembangunan Infrastruktur. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat berprofesi sebagai
konsultan atau sebagai kontraktor yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan.
2. Bidang Pemerintahan. Peluang lainnya adalah bekerja sebagai pegawai dalam bidang
pengaturan dan kebijakan di instansi pemerintahan, seperti di Departemen dan Dinas PU,
PMU-Bina Marga, Departemen ESDM, Dinas Tata Kota & Pertamanan di Tiap Propinsi,
Bapenas, Bapeda dll.
3. Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan. Lulusan Teknik Sipil dapat bekerja
sebagai staf/manager pemasaran, Manager dan CEO (Chief Executive Officer), Quality
Auditor dan Quality Assurance Manager, untuk perusahaan properti dan pabrik bahan
konstruksi di berbagai perusahaan di lingkungan industri migas, pertambangan, dan
pengolahan seperti Pertamina, Schlumberger, PLN, Freeport, INCO, Pupuk Kaltim dll.
4. Bidang Pendidikan. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat menjadi pengajar/peneliti di
perguruan tinggi/lembaga pendidikan atau di pusat-pusat penelitian.
5. Bidang lainnya. Lulusan Teknik Sipil juga mempunyai kemampuan yang cukup bersaing
untuk bekerja di berbagai bidang non-keteknikan, seperti perbankan dan asuransi, notaris,
atau berkarier di bidang-bidang lainnya.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil

 Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk
pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material
seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai
karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga
pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam
bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur
bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap
digunakan.

 Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang
suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan
yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan
penyelidikan laboratorium.

 Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang
berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua
hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan
di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.

 Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya.


Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah
hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb)
dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.

 Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan.


Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah
dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.

 Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan
pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya,
konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.

 Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk
perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup
bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi
atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan
Teknologi GIS (Geographic information system).

Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang
didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan
prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem
jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan
lingkungan, penyediaan
air

bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan
tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek
menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil
rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan
pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan,
koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli
teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi
jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang
lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk
dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di
negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko
dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan
perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan
diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material.
Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai,
seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Cara Belajar Ilmu Teknik Sipil

Cara Belajar Ilmu Teknik Sipil

Belajar Ilmu teknik Sipil

Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada Artikel Tentang Teknik Sipil, bahwa Ilmu sipil yaitu Ilmu
yang mempelajari tentang bagimana Merancang,membangun dan merenovasi bangunan Konstruksi
untuk kebutuhan manusia. untuk memperlajari Ilmu Teknik Sipil sama halnya dengan mepelajari Ilmu
pengetahuan lain yaitu butuh ketekunan dan kemauan belajar yang besar. karena kemauan belajar yang
besar akan membuat masalah yang kita temui dalam Mempelajari Ilmu Teknik Sipil kita anggap sebagai
sebuah tantangan untuk kita.

Jika kita Mempelajari Ilmu Teknik Sipil sebagai seorang Mahasiswa maka tentu hal kita dituntut untuk
mengetahui Ilmu tersebut karena nanti nantinya Ilmu Teknik Sipil yang kita pelajari Akan
dipertanggungjawabkan kepada Masyrakata dalam bentuk kreatifitas kita untuk berkonstribusi terhadap
permasalahan seputar Dunia Teknik Sipil.
Manajemen Waktu Pembelajaran Ilmu Teknik Sipil

Hampir semua bidang kehidupan waktu merpakan hal yang sangat penting untuk sebuah kesuksesan,
jika waktu tidak dikelolah dengan baik maka akan mempersulit kita untuk kesuksesan. begitu halnya
dengan Belajar Imu Teknik Sipil dalah hal ini kita sebagai Mahasiswa yang sementara Kuliah dengan
Jurusan Ilmu Teknik Sipil. Karena begitu banyaknya Ilmu yang dipelajari di Teknik Sipil maka dibutuhkan
Manajeman yang baik untuk mengelolah semua mata kuliah yang kita pelajari.

Tentukan target Belajar Ilmu Teknik Sipil

Belajar Teknik Sipil

Untuk Belajar ilmu Teknik Sipil kita harus memiliki


Tujuan yang kita targetkan untuk bisa menguasai dan mengetahuinya.Impian meruapakan hal utama
yang menjadi Priorotas. jika kita punya impian maka kita bisa dengan mudah mengatur mengatur
langkah-langkah apa yang kita lakukan untuk meraihnya.

Langkah pertama setelah kita membuat daftar Impian yang ingin kita wujudkan dengan menentukan
target kapan Impian itu bisa kita wujudkan. dalam hal ini di Contohkan kita menginginkan bahwa pada
semester berjalan ini seluruh Mata Kuliah yang kita pelajari mendapatkan Nilai A dan dibarengi dengan
Kualitas pengetahun yang kita dapatkan dengan Mata Kuliah tersebut. Maka kita harus mengetahui
syarat-syarat yang harus diperlukan untuk mewujudkan itu. setelah mengetahui Syarat-syarat yang
dibutuhkan maka kita harus membuat jadwal Belajar setiap mata Kuliah. jadwal yang dimaksudkan
adalah bukan jadwal mata kuliah melainkan Jadwal belajar kita sendiri.

yang terpenting setelah kita mengatur jadwal Belajar setiap pada Kuliah adalah kekonsistenan kita dan
tetap fokus untuk menjalankan apa yang sudah di jadwalkan. hal yang paling sulit adalah merubah
kebiasaan lama kita. karena dengan mengatur jadwal seperti itu berarti sama halnya dengan m,erubah
kebiasaan kita. karena waktu yang kita meiliki untuk berhura-hura pastinya sangat minim. disinilah letak
kesuksesan tersebut. terkadang kita selalu merasa nyaman untuk berada di zona kenyamanan dan
lingkungan juga sangat mempengaruhi kekonsistenan itu tetapi jika anda memiliki komitmen yang kuat
maka semua itu bisa anda lewati untuk menuju apa yang menjadi tujuan anda.

Mengatur Folder Mata Kuliah di Komputer

Setelah membuat daftar Impian, mengatur Jadwal, dan belajar Konsisten dengan Jadwal yang kita buat,
maka selanjutnya adalah Teknik manajemen file dari setiap mata Kuliah yang kita ambil dan sudah kita
jadwalkan tersebut. caranya yaitu Buatlah Foldel Umum dengan nama Semester berjalan. setelah itu
didalam Folder umum tersebut buatkanlah Folder-folder setiap mata Kuliah yang diprogramkan. dan
setiap Folder Mata Kuliah juga dibuat Folder Inti yang berisi Folder Tugas Teknik Sipil, Folder Materi
Kuliah, Folder presentasi, Folder Contoh-contoh soal Ujian, dan Folder refernsi.

Setiap Folder inti yang dibuat tersebut harus diisi sesuai file - file yang dibutukan. untuk itu anda harus
mencari dan membuat file-file tersebut, maksud dari folder itu adalah untuk memudahkan anda untuk
tetap fokus dan bisa mengukur kemampuan pengatahuan masali-masing mata kuliah semakin banyak
file yang terisi di folder tersebut menunjukan seberapa besar yang sudah dipelajari.

Cara Mencari Referensi Ilmu Teknik Sipil

Setelah anda membuat Folder maka anda bisa mencari referensi atau file dari internet ataupun dari
buku yang kemudian anta ketik. file yang di cari biar lebih sistematis maka harus berdasarkan Topik
Kuliah yang sementara berjalan. setelah mengikuti proses kuliah Teknik Sipil dikampus dengan Topik
tertentu, maka selanjutnya sesuai dengan jadwal yang anda susun carilah referensi berdasarkan topik
tersebut. Jika ada tugas anda bisa membuat dengan menggunakan referensi yang dapatkan tersebut dan
masukan file tugas di folder yang telah dibuat. semua file harus dimasukan pada foldernya. kemudian
setiap topik anda buatkan Soal-soal tambahan dilengkapi dengan jawaban yang anda cari melalui
referensi yang didapatkan.

Sekedar tambahan referensi yang anda cari bisa berupa Artikel Teknik Sipil, Jurnal Teknik Sipil, Skripsi
Teknik Sipil, dan Makalah Teknik sipil. Filenya bisa berbentuk PDF, Word, Power point. cara mencarinya
pertama-tama anda mengetik di Search enggine dengan keyword " free search enggine
PDF/word/power point". setelah itu bukalah salah satu search enggine yang dimaksud. dan masukan
kata kunci referensi yang mau dicari itu.

Download Ebook Gratis Teknik Sipil melalui Internet

Selain yang dibahas diatas maka langkah selanjutnya anda juga bisa mendownload Ebook Teknik Sipil
Gratis yang telah disediakan disitus-situs Teknik Sipil di Internet sebagai referensi untuk di Folder anda.
untuk mengetahui cara mendapatkan Buku Teknik Sipil dalam bentuk Ebook Teknik Sipil maka anda bisa
membaca tulisan Tentang BUKU TEKNIK SIPIL diblog Kampus-sipil ini.

Mengikuti Kursus Software yang sering dipakai dalam Ilmu Teknik Sipil.

Di Dalam Ilmu Teknik Sipil ada banyak hal yang tidak dipelajari secara spesifik di ruang perkuliahan,
misalnya yang berhubungan dengan penggunaan Software Teknik Sipil. nah untuk lebih memperdalam
pengetahuan anda di Bidang Ilmu teknik sipil, maka sebaiknya anda mencari tempat kursus Ilmu Teknik
Sipil untuk belajar disitu. biasanya penggunaan Software Teknik Sipil yang dipalajari melalui kursus
diantaranya adalah Kursus Tentang SAP2000, Kursus Software Etabs, Kursus AutoCAD, Kursus SketChup,
Dsb.

Demikianlah Tulisan tentang Belajar Ilmu Teknik Sipil. cara-cara tersebut merupakan cara yang saya
lakukan untuk mempelajari Ilmu Teknik Sipil. karena sebelumnya banyak waktu yang terbuang sia-sia
makanya dengan cara Manajemen Pembelajaran Ilmu Teknik Sipil ini diharapkan kita bisa merubah
kebiasaan - kebiasaan lama. menggantikannya dengan cara baru yang terjadwalkan, sistematis dan bisa
digunakan dengan sebagai bahan evalasi penguasaan Ilmu Teknik Sipil anda.

Diunduh dari : http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-sipil.html dan


http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_sipil#Materi_utama dan http://www.budiwitjaksana.com/p/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
eknik Sipil merupakan ilmu terapan yang mencakup teknologi merancang, membangun, dan memelihara serta
memperbaiki bangunan. Bangunan yang dimaksud di sini sangat beragam, mulai dari bangunan rumah sederhana
dan gedung-gedung bertingkat, jembatan, bendungan, hingga bangunan sarana dan prasarana transportasi,
jembatan, bendungan, pengairan, prasarana produksi, hingga bangunan-bangunan lepas pantai seperti pada fasilitas
pengeboran minyak lepas pantai, serta berbagai fasilitas pembangkit dan transmisi energi. Singkatnya, di setiap saat
ketika kita melintas di jalan raya, sewaktu berjalan-jalan di kawasan gedung pertokoan ataupun saat berkunjung ke
bandara, semua yang kita lihat dan manfaatkan merupakan hasil karya lulusan Teknik Sipil.

Para ahli Teknik Sipil, umumnya dikenal dengan sebutan insinyur Sipil, awalnya bertugas membuat rancangan
struktur bangunan secara lengkap; mulai dari pondasi hingga keseluruhan bangunan tersebut lengkap dan siap
digunakan. Selama proses perancangan ahli Teknik Sipil bekerja dalam suatu tim pembangunan untuk meneliti,
mengukur dan menentukan apakah kekuatan tanahnya memadai. Pada tahap yang sama ahli Teknik Sipil akan juga
membuat rancangan bangunan dan menghitung dimensi dan kekuatan bagian-bagian bangunannya sehingga siap
untuk dijadikan acuan bagi pihak pelaksana (kontraktor) untuk dibangun.

Tahap selanjutnya adalah tahap pembangunan atau konstruksi. Tahap pembangunan suatu rumah atau gedung
sederhana, misalnya, dimulai dengan pekerjaan pemasangan pondasi, penyusunan kerangka gedung, dan
dilanjutkan dengan pembangunan lantai dan dindingnya. Pada tahap pembangunan ini ahli Teknik Sipil harus
bekerjasama dengan para ahli di bidang lainnya untuk memasang sistem kelistrikan gedung, sistem keamanan, serta
perpipaan untuk air bersih dan saluran pembuangan limbahnya. Pada konstruksi bangunan-bangunan yang jauh
lebih rumit tentu saja proses konstruksinya akan terdiri dari banyak pekerjaan dan semakin melibatkan banyak pula
pihak-pihak dan ahli lain yang terkait.

Selain pembangunan baru, tugas seorang ahli Teknik Sipil juga mencakup pemeliharaan dan perbaikan bangunan
yang sudah ada. Suatu infrastruktur, dapat mengalami perubahan fungsi atau penurunan kondisi selama masa
layannya. Para ahli Teknik Sipil harus dapat merencanakan perbaikan / retrofitting pada struktur agar struktur
tersebut dapat berfungsi dengan baik atau dapat bertahan terhadap gaya gempa besar yang mungkin terjadi.

Pada prinsipnya ilmu yang akan teman-teman pelajari pada prodi ini akan banyak berkaitan dengan ilmu fisika
terapan, terutama ilmu mekanika. Teman-teman juga dituntut untuk menguasai prinsip-prinsip matematika dengan
baik. Walau kini banyak perangkat lunak tersedia untuk membantu proses penghitungan, teman-teman akan tetap
ditekankan mengenai pentingnya penguasaan pengetahuan dan pemahaman prinsip-prinsip dasar keteknikan.
Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis untuk keperluan merancang, membangun dan memelihara struktur bangunan,
pada program studi Teknik Sipil juga akan dipelajari berbagai aspek manajemen konstruksinya. Di sini teman-teman
akan diberi pengetahuan dan dilatih untuk dalam mengelola pelaksanaan konstruksi dengan baik (seperti: mengatur
jadwal kerja, mengatur pekerja, bahan dan peralatan), sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dalam
pengunaan berbagai sumberdaya, serta tetap menjaga dan memenuhi ketentuan lingkungan.
Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan dengan analisis gaya-gaya
yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan diam/statis dan setimbang. Gaya-gaya yang
dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen. Di dalam statika, sistem
struktur diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh dari lendutan tidak diperhatikan.
Ilmu statika umumnya merupakan salah satu mata kuliah bidang teknik pertama yang diberikan di
level universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari dalam statika cukup mendasar dan mudah
dipahami, hanya memerlukan sedikit dari hukum-hukum fisika mekanika dan matematika
dasar. Akan tetapi, karena bidang teknik adalah bidang yang mengaplikasikan teori ke dalam dunia
praktis, banyak penyederhanaan yang harus dilakukan sebelum suatu struktur bisa dianalisis dengan
ilmu statika. Ini yang kadang membuat statika sulit untuk dipahami oleh sebagian orang. Elemen-
elemen struktur yang dibahas dalam statika sudah berupa model dari bangunan fisik. Sedangkan
pemodelan itu sendiri tidak secara terinci dibahas dalam statika, karena memerlukan tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi dan juga pengalaman. Perlu ditekankan disini bahwa meskipun dalam
statika hanya membahas hal-hal yang relatif mudah, bukan berarti pengetahuan yang didapat disini
tidak ada pengaplikasiannya di dunia kerja. Banyak struktur-struktur penting yang telah berhasil
dibangun dan beroperasi hanya dengan mengunakan prinsip-prinsip statika. Gambar-gambar
berikut adalah contoh-contoh struktur jembatan yang didesain dengan menggunakan konsep-
konsep dasar yang pelajari dalam statika.

Jembatan
sedernahana menggunakan konsep balok diatas dua tumpuan.
Metode konstruksi
kantilever untuk jembatan.
Konsep dasar dari statika adalah kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur.
Artinya semua gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur adalah dalam keadaan setimbang, baik
struktur itu ditinjau secara keseluruhan maupun sebagian. Jadi hukum Newton ketiga, yaitu jika ada
aksi maka akan diimbangi oleh reaksi. Artinya jumlah gaya-gaya yang bekerja adalah nol. Berikut
akan kita coba bahas hal-hal penting di dalam statika seperti gaya, momen, free-body diagram.
Gaya
Gaya secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu tarikan atau dorongan terhadap sebuah objek.
Jadi kalau kamu menarik tambang yang diikatkan ke sebuah pohon, berarti kamu memberi gaya
yang berupa tarikan terhadap pohon tersebut. Tergantung besarnya pohon dan juga gaya tarik
yang kamu berikan, pohon itu bisa roboh, miring atau sama sekali tidak bergeming. Jadi jelas disini
bahwa gaya (tarikan atau dorongan/tekanan) tidak selalu menyebabkan objek yang
dikenakan bergerak/berubah lokasi. Untuk yang dorongan bisa dicontohkan dengan mobil yang
sedang berada di atas jembatan. Mobil itu akan berusaha mendorong/menekan jembatan ke bawah.
Besarnya dorongan oleh mobil terhadap jembatan dalam hal ini adalah sebesar berat dari mobil
tersebut karna gaya berat bekerja ke arah bawah. Kalau jembatan didesain secara benar harusnya
jembatan tersebut sanggup menahan gaya akibat mobil tersebut. Secara ringkas gaya adalah sebuah
besaran yang bertendensi mendorong/merubah bentuk objek yang dikenakan dalam arah gaya
tersebut bekerja. Bukan berarti objek yang dikenakan gaya akan berubah bentuk atau bergerak.

Gaya adalah sebuah besaran vektor, yang secara umum artinya sebuah besaran yang tidak hanya
bergantung pada besarnya saja, tapi juga arahnya. Untuk gaya, selain dua hal di atas juga
bergantung pada titik bekerjanya. Jadi gaya mempunyai tiga karakteristik, yaitu besarnya, arahnya
dan juga titik/lokasi bekerjanya yang biasanya direpresentasikan garis bertanda panah seperti
terlihat pada gambar dibawah ini. Titik aplikasi bisa direpresentasikan oleh pangkal atau
ujung/kepala dari gambar anak panah.

Artinya jika satu atau lebih dari tiga karakteristik ini dirubah, maka efeknya terhadap objek yang
dikenakan gaya tersebut akan berubah juga. Besarnya gaya jelas pengaruhnya. Sebagai contoh, kalau
kita berusaha mendorong mobil yang relative besar sendirian, kemungkinan besar mobil tidak
bergerak karena gaya yang kita berikan ke mobil tidak cukup besar. Tetapi jika kita minta bantuan
dua orang lagi untuk membantu mendorong mobil, maka besar kemungkinan mobil bisa didorong
oleh tiga orang tersebut karena gaya yang ditimbulkan oleh ketiga orang tersebut lebih besar
dibandingkan dengan gaya yang dihasilkan oleh satu orang. Arah dari gaya jelas mempunyai efek
terhadap benda yang dikenai gaya tersebut seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sebuah
gaya diaplikasikan terhadap sebuah peti dalam dua arah berbeda, horisontal dan vertikal. Walaupun
kedua gaya tersebut mempunyai besar dan titik aplikasi yang sama, akan tetapi reaksi peti tersebut
terhadap gaya horisontal akan berbeda jika dibandingkan dengan reaksi terhadap gaya vertikal.
Sedangkan titik aplikasi bisa di gambarkan sebagai berikut dimana sebuah jembatan sederhana yang
didukung oleh tumpuan kiri dan tumpuan kanan. Jika gaya yang bekerja posisinya dekat dengan
tumpuan yang sebelah kiri (gaya direpresentasikan oleh garis penuh) maka kita dapat merasakan
bahwa tumpuan yang kiri akan menerima gaya yang lebih besar dari tumpuan yang sebelah kanan.
Sebaliknya jika gaya yang bekerja dekat dengan tumpuan yang sebelah kanan (gaya
direpresentasikan oleh garis putus-putus) maka tumpuan sebelah kanan yang akan
menerima gaya yang lebih besar. Disini terlihat bagaimana merubah titik aplikasi dari gaya merubah
reaksi yang terjadi dari sistem struktur.
Momen
Momen adalah besarnya tendensi dari suatu gaya untuk memutar suatu objek/benda terhadap suatu
titik. Dalam bentuk skalar, besarnya momen adalah gaya dikali lengan momen yang merupakan
jarak tegak lurus antara titik yang ditinjau dan garis kerja gayanya. Gambar berikut
mengilustrasikan sebuah moment.

Jadi besarnya momen tergantung pada dua faktor, yaitu lengan momen dan gaya yang bekerja. Jika
gaya yang bekerja besarnya tetap, maka besarnya momen akan berbanding lurus dengan lengan
momen. Lengan momen besar, maka momen yang dihasilkan juga besar dan sebaliknya.

Jadi jelas di sini bahwa dalam statika kita mempelajari analisis gaya-gaya, baik gaya-gaya yang
bekerja maupun gaya-gaya dalam. Untuk menggeluti bidang teknik pada umumnya dan bidang
tehnik sipil pada khususnya memerlukan latar belakang yang kuat dalam bidang fisika mekanika
dan juga matematika. Selain itu juga diperlukan kreativitas yang tinggi sehingga memecahkan
persoalan dan juga menghasilkan inovasi-inovasi dan/penemuan yang bermanfaat.
APLIKASI FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Aplikasi hukum newton dalam kehidupan

sehari – hari

Sekedar tambahan aja, dalam aplikasi teknik sipil, hukum newton menempati
posisi teratas. Hampir semua formulasi diturunkan dari hukum newton, untuk kondisi
statik dan dinamik, linear ataupun nonlinear. Membangun jembatan kereta, jalan layang,
terowongan, bendungan, jembatan kabel bentang panjang, viaduct, menara transmisi,
gedung bertingkat, konstruksi kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan,
analisis getaran lantai jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon gempa/angin,
perencanaan kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur baja dan lain-lain,
semua itu rumus utamanya cuma satu, “jumlah gaya (momen gaya) harus sama dengan
nol”.

Manfaat ditemukannya supaya kita dapat mengetahui hukum-hukum gerak dan dapat
berusaha menghindari dari kejadian buruk akibat sifat-sifat gaya dan gerak, misal kelembaman,
dan untuk menghindari efeknya kita memakai sabuk sehingga dapat menahan tubuh kita
yang tersentak ke depan akibat pengereman (Dasar: Hukum I dan Hukum II newton)

Efek Hukum Newton 1:


# Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja pada
benda itu
# Waktu mobil direm, kita akan tersentak ke depan. Waktu mobil mau dijalankan,
kita akan tersentak ke belakang.

Efek Hukum II Newton:


# Kita memakai sabuk sehingga ketika kita tersentak ke depan, ada gaya penahan dari sabuk
melakukan perlambatan pada gerak kita ke depan dan tubuh kita tertahan.
# Berat kamu ( W= M x g )
# Energi dan usaha
# BENDA massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya
besar mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya besar

Efek Hukum III Newton:

# Mobil bertubrukkan mengalami gaya aksi dan reaksi yang sama,


namun percepatan yang berbeda tergantung massanya
# Kita dapat berjalan karena ada gaya aksi reaksi!!!
# Ketapel
# psenapan dan peluru
banyak..
seperti ini:
1.kita mendorong mobil mogok
2.Lift di gedung
3.menggeser barang pada bidang miring
4.kelahjuan mobil GLB dan GLBB
5.momentum
6.Implus

Hukum 1 Newton :
Sebuah benda mempertahankan kedudukannya
contoh : jika kita dalam sebuah mobil saat mobil itu tiba2 maju badan kita tba2 terdorong
ke belakang

Hukum 2 Newton :

kita berada dalam lift

Hukum 3 Newton :
ini merupakan gaya aksi = reaksi
contoh : saat kita menekan papan tulis (aksi) maka papan tulis memberikan reaksi , bila
aksi lebih besar dari pada reaksi maka papan tulis akan rusak dan sebaliknya.

Aplikasi dari GLB

Aplikasi dari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dalam kehidupan sehari-hari agak sulit ditemukan, karena biasanya
kecepatan gerak benda selalu berubah-ubah. Misalnya ketika dirimu mengendarai sepeda motor atau mobil, laju
mobilmu pasti selalu berubah-ubah. Ketika ada kendaraan di depanmu, pasti kecepatan kendaraanmu dikurangi,agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,belum jalannya padat dengan kendaraan atau mungkin jalannya berlubang
dan banyak tikungan.

Aplikasi GLB dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pertama,kendaraan yang melewati jalan tol. Walaupun terdapat tikungan pada jalan tol, kendaraan beroda
bisa melakukan GLB pada jalan tol. Pada jarak tertentu, lintasan jalan tol lurus. Kendaraan yang bergerak pada jalan
tol juga kadang mempunyai kecepatan yang tetap. Tetapi ini hanya berlangsung sementara alias beberapa menit
saja.
Contoh kedua,gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel kereta kadang lurus, walaupun jaraknya
hanya beberapa kilometer. Kereta api melakukan GLB ketika bergerak di atas lintasan rel yang lurus tersebut dengan
laju tetap.

Contoh ketiga,kapal laut yang menyeberangi lautan atau samudera. Dirimu pernah menumpang kapal laut-kah ?
ketika melewati laut lepas, kapal laut biasanya bergerak pada lintasan yang lurus dengan kecepatan tetap. Ketika
hendak tiba di pelabuhan tujuan, biasanya kapal baru merubah haluan dan mengurangi lajunya.

Contoh keempat, gerakan pesawat terbang. Pesawat terbang juga biasa melakukan GLB. Setelah lepas landas,
pesawat terbang biasanya bergerak pada lintasan lurus dengan dengan laju tetap. Walaupun demikian, pesawat juga
mengubah arah geraknya ketika hendak tiba di bandara tujuan

Pada contoh di atas, baik kendaraan beroda, kereta api atau kereta listrik, kapal laut dan pesawat terbang tidak
melakukan GLB sepanjang lintasan gerakannya. Ketika mulai bergerak dari keadaan diam, kendaraan tersebut tidak
melakukan GLB karena terdapat percepatan yang membuat kendaraan tersebut mulai bergerak. Kendaraan
melakukan GLB setelah menempuh jarak tertentu. Tidak ada contoh dalam kehidupan sehari-hari di mana benda
melakukan GLB ketika mulai bergerak hingga berhenti.

Aplikasi GLBB dalam kehidupan sehari-hari.

GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan. Berubah beraturan maksudnya kecepatan gerak benda bertambah
secara teratur atau berkurang secara teratur. Perubahan kecepatan tersebut dinamakan percepatan.Pada kasus
kendaraan beroda misalnya, ketika mulai bergerak dari keadaan diam, pengendara biasanya menekan pedal gas
(mobil dkk) atau menarik pedal gas (motor dkk). Pedal gas tersebut biasanya tidak ditekan atau ditarik dengan
teratur sehingga walaupun kendaraan kelihatannya mulai bergerak dengan percepatan tertentu, besar
percepatannya tidak tetap alias selalu berubah-ubah. Contoh GLBB dalam kehidupan sehari-hari pada gerak
horisontal alias mendatar nyaris tidak ada.

Contoh GLBB yang selalu kita jumpai dalam kehidupan hanya gerak jatuh bebas. Pada gerak jatuh bebas, yang
bekerja hanya percepatan gravitasi dan besar percepatan gravitasi bernilai tetap. Benda yang jatuh bebas juga
bergerak pada lintasan lurus (vertikal). Contohnya buah mangga yang lezat atau buah kelapa yang jatuh dari
pohonnya.Ingat bahwa benda melakukan gerak jatuh bebas jika kecepatan awalnya nol. Benda yang dilempar atau
dijatuhkan dari ketinggian tertentu tidak termasuk GJB karena memiliki kecepatan awal. Benda yang dilempar atau
dijatuhkan termasuk gerak vertikal.Pada dasarnya gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke bawah sama, hanya
bedanya pada GJB tidak terdapat kecepatan awal.

Aplikasi gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari :

Gerak vertikal terdiri dari dua jenis, yakni gerak vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah. Benda melakukan gerak
vertikal ke atas atau ke bawah jika lintasan gerak benda lurus. Kalau lintasan miring, gerakan benda tersebut
termasuk gerak parabola. Contohnya,ketika kita melempar sesuatu tegak lurus ke bawah (permukaan tanah), ini
termasuk gerak vertikal.

Resonansi

Pernah melihat atau menggunakan garputala ? Ada gambar garputala di samping… garputala merupakan alat yang
hanya menghasilkan satu frekuensi saja. Atau dalam istilah musik, garputala merupakan alat yang hanya
menghasilkan satu nada saja. Biasanya digunakan oleh musikus untuk mencari nada atau untuk menyetel alat musik
seperti senar gitar atau piano.Jika kita menggetarkan garputala lalu mendekatkannya dengan senar gitar maka senar
gitar yang mempunyai nada yang sama dengan nada garputala juga akan ikut bergetar.

Pernah mendengar bunyi guntur ? kadang ketika ada bunyi guntur, jendela kaca bisa bergetar sendiri.Hal yang sama
juga terjadi ketika kita memutar musik dengan keras. Kalau dirimu memutar musik dengan speaker yang besar, coba
naikkan volumenya hingga bunyi musik terdengar keras (ada bunyi bass juga). Seandainya ada jendela kaca di
rumahmu maka jendela tersebut bisa bergetar. Aneh ya, mengapa jendela kaca bisa bergetar ?

Contoh yang diulas sebelumnya merupakan contoh resonansi dalam kehidupan sehari-hari. Resonansi merupakan
peristiwa di mana ikut bergetarnya benda lain ketika ada benda lain yang bergetar alias berosilasi. Resonansi bisa
terjadi hanya jika kedua benda tersebut mempunyai frekuensi yang sama. Jika frekuensinya berbeda maka tidak
mungkin terjadi resonansi.

"TEORI TEKNIK SIPIL/FISIKA DALAM HIDUP".


Perhatikan Rumus Fisika sederhana yang umum digunakan dalam ilmu Mekanika Teknik, salah satu ilmu
dalam Teknik Sipil.
Rumus : P=F/A
P= Tekanan
F= Gaya
A= Luas Penampang
Saat merasakan Tekanan dalam kehidupan maka hanya ada dua hal yang mempengaruhinya :
1) GAYA dan 2) LUAS PENAMPANG.
Jika segala hal Negatif itu mempengaruhi mental emosi kita dan memberi tekanan dalam hidup, maka
kita bisa menyebutnya dengan istilah: GAYA.
Kita tidak pernah bisa memperkecil atau memperbesar GAYA ini, karena mereka adalah sesuatu yang
diluar kendali kita.
Tetapi ada yang bisa kita lakukan, yaitu dengan Memperluas Penampang, itulah Penampang Hati kita.
Semakin luas penampang hati kita, maka semakin kecil arti tekanan (Gaya) dalam hidup kita.
Karena P= F/A.
PENGERTIAN ILMU SIPIL
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang,
membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk
kemaslahatan hidup manusia.

Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia,
biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil
dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu
ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil

* Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk
pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja,
beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu
bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana
yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan
dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga
bangunan siap digunakan.

* Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu
bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan
penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.

* Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan
dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan
dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga
diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.

* Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang
ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai
dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan,
dam, irigasi, waduk/bendungan, kanal.

* Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup
bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor,
pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
* Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan
pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar
udara, terminal, stasiun dan manajemennya.

* Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk
perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini
antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan
pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information
system).

Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat
dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana
jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal,
drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan
air bersih, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam
muatan ilmu teknik sipil.

Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan
rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut
diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini,
ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek,
mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun
konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.

Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain
seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan
bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju
sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai resiko dapat menelan
korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis.
Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor
ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga
masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada
pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Basuki.ST.MT

Gaya dan Beban pada Bangunan

A. GAYA YANG MUNGKIN TIMBUL PADA BANGUNAN TINGGI


Sistem penahan gaya lateral

Pada struktur bangunan tinggi, hal ini penting untuk stabilitas dan kemampuanbya menahan gaya lateral,
baik disebabkan oleh angin atau gempa bumi. Beban angin lebih terkait pada massa bangunan.

Gaya External

Gaya external adalah gaya yang berasal dari luar bangunan. Gaya yang berasal dari luar bangunan seperti :

- Gaya angin

- Gempa bumi

Gaya Internal

Gaya internal adalah gaya yang berasal dari dalam bangunan seperti beban bangunan itu sendiri. Beban
yang ada pada bangunan terbagi dua yaitu beban mati dan beban hidup.

- Beban hidup : berat manusia, lemari, dan benda benda yang dapat dipindahkan.

- Beban mati : berat pondasi, kolom, dinding, dan sebagainya.

Mengontrol Kuat Geser 1 Arah


Kerusakan akibat gaya geser 1 arah terjadi pada keadaan dimana mula- mula terjadi retak miring pada
daerah beton tarik (seperti creep), akibat distribusi beban vertikal dari kolom (Pu kolom) yang diteruskan ke
pondasi sehingga menyebabkan bagian dasar pondasi mengalami tegangan. Akibat tegangan ini, tanah
memberikan respon berupa gaya reaksi vertikal ke atas (gaya geser) sebagai akibat dari adanya gaya aksi
tersebut. Kombinasi beban vertikal Pu kolom (ke bawah) dan gaya geser tekanan tanah ke atas berlangsung
sedemikian rupa hingga sedikit demi sedikit membuat retak miring tadi semakin menjalar keatas dan
membuat daerah beton tekan semakin mengecil.
Dengan semakin mengecilnya daerah beton tekan ini, maka mengakibatkan beton tidak mampu menahan
beban geser tanah yang mendorong ke atas, akibatnya beton tekan akan mengalami keruntuhan.

Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya terjadi jika nilai perbandingan
antara nilai a dan nilai d cukup kecil, dan karena mutu beton yang digunakan juga kurang baik, sehingga
mengurangi kemampuan beton dalam menahan beban tekan.

Mengontrol Kuat Geser 2 Arah (Punching Shear) Kuat geser 2 arah atau biasa disebut juga dengan
geser pons, dimana akibat gaya geser ini pondasi mengalami kerusakan di sekeliling kolom dengan jarak
kurang lebih d/2
Beban yang bekerja pada pondasi adalah beban dari reaksi tegangan tanah yang bergerak vertikal ke atas
akibat adanya gaya aksi vertikal kebawah (Pu) yang disalurkan oleh kolom. Tulangan pondasi dihitung
berdasarkan momen maksimal yang terjadi pada pondasi dengan asumsi bahwa pondasi dianggap pelat
yang terjepit dibagian tepi- tepi kolom. Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan pondasi telapak berbentuk
bujur sangkar harus disebar merata pada seluruh lebar pondasi.

Gaya dan Beban pada Bangunan

A. GAYA YANG MUNGKIN TIMBUL PADA BANGUNAN TINGGI


Sistem penahan gaya lateral

Pada struktur bangunan tinggi, hal ini penting untuk stabilitas dan kemampuanbya menahan gaya lateral,
baik disebabkan oleh angin atau gempa bumi. Beban angin lebih terkait pada massa bangunan.

Gaya External

Gaya external adalah gaya yang berasal dari luar bangunan. Gaya yang berasal dari luar bangunan seperti :

- Gaya angin

- Gempa bumi

Gaya Internal

Gaya internal adalah gaya yang berasal dari dalam bangunan seperti beban bangunan itu sendiri. Beban
yang ada pada bangunan terbagi dua yaitu beban mati dan beban hidup.

- Beban hidup : berat manusia, lemari, dan benda benda yang dapat dipindahkan.

- Beban mati : berat pondasi, kolom, dinding, dan sebagainya.

Mengontrol Kuat Geser 1 Arah


Kerusakan akibat gaya geser 1 arah terjadi pada keadaan dimana mula- mula terjadi retak miring pada
daerah beton tarik (seperti creep), akibat distribusi beban vertikal dari kolom (Pu kolom) yang diteruskan ke
pondasi sehingga menyebabkan bagian dasar pondasi mengalami tegangan. Akibat tegangan ini, tanah
memberikan respon berupa gaya reaksi vertikal ke atas (gaya geser) sebagai akibat dari adanya gaya aksi
tersebut. Kombinasi beban vertikal Pu kolom (ke bawah) dan gaya geser tekanan tanah ke atas berlangsung
sedemikian rupa hingga sedikit demi sedikit membuat retak miring tadi semakin menjalar keatas dan
membuat daerah beton tekan semakin mengecil.
Dengan semakin mengecilnya daerah beton tekan ini, maka mengakibatkan beton tidak mampu menahan
beban geser tanah yang mendorong ke atas, akibatnya beton tekan akan mengalami keruntuhan.

Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya terjadi jika nilai perbandingan
antara nilai a dan nilai d cukup kecil, dan karena mutu beton yang digunakan juga kurang baik, sehingga
mengurangi kemampuan beton dalam menahan beban tekan.

Mengontrol Kuat Geser 2 Arah (Punching Shear)


Kuat geser 2 arah atau biasa disebut juga dengan geser pons, dimana akibat gaya geser ini pondasi
mengalami kerusakan di sekeliling kolom dengan jarak kurang lebih d/2.
Beban yang bekerja pada pondasi adalah beban dari reaksi tegangan tanah yang bergerak vertikal ke atas
akibat adanya gaya aksi vertikal kebawah (Pu) yang disalurkan oleh kolom. Tulangan pondasi dihitung
berdasarkan momen maksimal yang terjadi pada pondasi dengan asumsi bahwa pondasi dianggap pelat
yang terjepit dibagian tepi- tepi kolom. Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan pondasi telapak berbentuk
bujur sangkar harus disebar merata pada seluruh lebar pondasi.

B. PEMBEBANAN PADA BANGUNAN TINGGI


Penyaluran Beban

Pada bagian diatas telah diketahui gaya yang bekerja pada suatu bangunan. Gaya tersebut akan mengalami
penyaluran beban. Beban-beban tersebut di antaranya:

1. Beban mati:

Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu bangunan yang bersifat tetap, termasuk segala
bagian tambahan, mesin-mesin serta perlengkapan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
bangunan itu.

2. Beban hidup:

Beban hidup adalah beban yang sifatnya dapat beubah-ubah atau begerak sesuai dengan penggunaan
bangunan (ruangan) yang bukan bagian dari konstruksi bangunan. Beban hidup dapat menopang pada
beban mati yang dapat berubah dalam jangka waktu pendek sesuai pergerakan atau pemindahan benda dan
dapat juga berubah dalam jangka waktu panjang. Adapun jenis beban hidup yang ada pada bangunan
meliputi: manusia, furniture, kendaraan, dan gerakan yang terjadi seperti ledakan.

3. Beban angin:
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada bangunan atau bagian bangunan yang disebabkan oleh
selisih dalam tekanan udara. Beban agin diperhitungkan karena angin besar dapat menekan bangunan dan
mempengaruhi kekuatannya. Bila kecepatan angin di suatu daerah rata-rata konstan, maka hal ini dapat
disebut statis. Apabila perubahannya besar maka termasuk tekanan dinamis. Tekanan dinamis ini
dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan seperti kekasaran dan bentuk kerampingan bangunan, dan letak
bangunan yang berdekatan satu sama lain.

4. Beban gempa:

Beban gempa adalah semua beban static ekivalen yang bekerja pada bangunan atau bagian bangunan yang
menirukan pengaruh dari pergerakan tanah akibat gempa itu. Pengaruh gempa pada struktur ditentukan
berdasarkan analisa dinamik, maka yang diartikan dalam beban gempa yaitu gaya-gaya di dalam struktur
tersebut yang terjadi oleh tanah akibat gempa itu.

5. Beban additional:

Beban additional adalah beban yang memiliki nilai yang lebih besar dari nilai beban mati atau beban hidup
dan merupakan bagian dari struktur yang harus ditinjau. Diantara beban additional adalah tendon air di atas
bangunan, kuda-kuda, tangga, dan lift.

Selain beban yang disebutkan diatas ada juga sifat beban yang ada pada bangunan, jenis beban tersebut
ialah beban vertical dan beban horizontal

1. Beban Vertikal
Pada struktur post and beam, struktur akan memikul beban beban vertikal dan selanjutnya beban
diteruskan ke tanah. Pada struktur jenis ini, balok terletak bebas di atas kolom. Sehingga pada saat beban
menyebabkan momen pada balok, ujung-ujung balok berotasi di ujung atas kolom. Jadi, sudut yang
dibentuk antara ujung balok dan ujung atas kolom berubah. Kolom tidak mempunyai kemampuan untuk
menahan rotasi ujung balok. Ini berarti tidak ada momen yang dapat diteruskan ke kolom,sehingga kolom
memikul gaya aksial. Apabila suatu struktur rangka kaku mengalami beban vertikal seperti di atas, beban
tersebut juga dipikul oleh balok, diteruskan ke kolom dan akhirnya diterima oleh tanah. Beban itu
menyebabkan balok cenderung berotasi. Tetapi pada struktur rangka kaku akan terjadi rotasi bebas pada
ujung yang mencegah rotasi bebas balok. Hal ini dikarenakan ujung atas kolom dan balok berhubungan
secara kaku. Hal penting yang terjadi adalah balok tersebut lebih bersifat mendekati balok berujung jepit,
bukan terletak secara sederhana.
Seiring dengn hal tersebut, diperoleh beberapa keuntungan, yaitu bertambahnya kekakuan, berkurangnya
defleksi, dan berkurangnya momen lentur internal. Akibat lain dari hubungan kaku tersebut adalah bahwa
kolom menerima juga momen lentur serta gaya aksial akibat ujung kolom cenderung memberikan tahanan
rotasionalnya. Ini berarti desain kolom menjadi relatif lebih rumit. Titik hubung kaku berfungsi sebagai satu
kesatuan. Artinya, bila titik ujung itu berotasi, maka sudut relatif antara elemen-elemen yang dihubungkan
tidak berubah. Misalnya, bila sudut antara balok dan kolom semula 900, setelah titik hubung berotasi, sudut
akan tetap 900. Besar rotasi titik hubung tergantung pada kekakuan relatif antara balok dan kolom. Bila
kolom semakin relatif kaku terhadap balok, maka kolom lebih mendekati sifat jepit terhadap ujung balok,
sehingga rotasi titik hubung semakin kecil.

Bagaimanapun rotasi selalu terjadi walaupun besarannya relatif kecil. Jadi kondisi ujung balok pada struktur
rangka kaku terletak di antara kondisi ujung jepit (tidak ada rotasi sama sekali) dan kondisi ujung sendi-
sendi (bebas berotasi). Begitu pula halnya dengan ujung atas kolom. Perilaku yang dijelaskan di atas secara
umum berarti bahwa balok pada sistem rangka kaku yang memikul beban vertikal dapat didesain lebih kecil
daripada balok pada sistem post and beam. Sedangkan kolom pada struktur rangka kaku harus didesain
lebih besar dibandingkan dengan kolom pada struktur post and beam, karena pada struktur rangka kaku
ada kombinasi momen lentur dan gaya aksial. Sedangkan pada struktur post and beam hanya terjadi gaya
aksial. Ukuran relatif kolom akan semakin dipengaruhi bila tekuk juga ditinjau. Hal ini dikarenakan kolom
pada struktur rangka mempunyai tahanan ujung, sedangkan kolom pada post and beam tidak mempunyai
tahanan ujung. Perbedaan lain antara struktur rangka kaku dan struktur post and beam sebagai respon
terhadap beban vertikal adalah adanya reaksi horisontal pada struktur rangka kaku. Sementara pada
struktur post and beam tidak ada.
Pondasi untuk rangka harus didesain untuk memikul gaya dorong horisontal yang ditimbulkan oleh beban
vertikal. Pada struktur post and beam yang dibebani vertikal, tidak ada gaya dorong horisontal, jadi tidak
ada reaksi horisontal. Dengan demikian, pondasi struktur post and beam relatif lebih sederhana
dibandingkan pondasi untuk struktur rangka.
Ini merupakan salah satu kerusakan tipikal bangunan-bangunan lama, yang mana fokusnya masih pada
pembebanan vertikal. Perhatikan tembok satu batu saja dengan ringannya dapat terbelah oleh gempa, juga
balok kayu di atas, meskipun masih utuh, tetapi tidak ada peranannya dalam memikul gaya lateral akibat
gempa. Itu merupakan konstruksi simple beam, sedangkan tembok seperti kolom kantilever, bahkan
mungkin seperti sendi-bebas (tidak stabil terhadap beban lateral).

2. Beban Horisontal
Perilaku struktur post and beam dan struktur rangka terhadap beban horisontal sangat berbeda.
Struktur post and beam dapat dikatakan hampir tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk memikul
beban horisontal. Adanya sedikit kemampuan, pada umumnya hanyalah karena berat sendiri dari tiang /
kolom (post), atau adanya kontribusi elemen lain, misalnya dinding penutup yang berfungsi sebagai bracing.
Tetapi perlu diingat bahwa kemampuan memikul beban horisontal pada struktur post and beam ini sangat
kecil. Sehingga struktur post and beam tidak dapat digunakan untuk memikul beban horisontal seperti
beban gempa dan angin. Sebaliknya, pada struktur rangka timbul lentur, gaya geser dan gaya aksial pada
semua elemen, balok maupun kolom. Momen lentur yang diakibatkan oleh beban lateral (angin dan gempa)
seringkali mencapai maksimum pada penampang dekat titik hubung. Dengan demikian, ukuran elemen
struktur di bagian yang dekat dengan titik hubung pada umumnya dibuat besar atau diperkuat bila gaya
lateralnya cukup besar.
Rangka kaku dapat diterapkan pada gedung besar maupun kecil. Secara umum, semakin tinggi gedung,
maka akan semakin besar pula momen dan gaya-gaya pada setiap elemen struktur. Kolom terbawah pada
gedung bertingkat banyak pada umumnya memikul gaya aksial dan momen lentur terbesar. Bila beban
lateral itu sudah sangat besar, maka umumnya diperlukan kontribusi elemen struktur lainnya untuk
memikul, misalnya dengan menggunakan pengekang (bracing) atau dinding geser (shear walls).

Efek Kondisi Pembebanan Sebagian


Seperti yang terjadi pada balok menerus, momen maksimum yang terjadi pada struktur rangka bukan
terjadi pada saat rangka itu dibebani penuh. Melainkan pada saat dibebani sebagian. Hal ini sangat
menyulitkan proses analisisnya. Masalah utamanya adalah masalah prediksi kondisi beban yang
bagaimanakah yang menghasilkan momen kritis.

PERHITUNGAN MOMENT DALAM BANGUNAN


A. Menghitung Momen Gaya dalam Statika Bangunan”
“Menghitung Momen Gaya dalam Statika Bangunan” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai
panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian
dari kompetensi Menghitung Statika Bangunan

Pembebanan (loading) pada Konstruksi Bangunan telah diatur pada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
gedung (PPIUG) tahun 1983. Oleh karena itu supaya lebih mendalam diharapkan peserta diklat membaca
peraturan tersebut, karena dalam uraian berikut hanya diambil sebagian saja.
Ada 5 macam pembebanan yaitu :

a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)

b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal,

kantor, tempat pertunjukkkan)

c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)

d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)

e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan


sebagainya)

Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai (1) beban terpusat, (2) beban terbagi
merata, (3) beban tak merata (beban bentuk segitiga, trapesium dsb). Beban-beban ini membebani
konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan
sumbunya. Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas
bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor,
pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun

baja dsb. Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya kilonewton (kN). Lihat gambar 1.

Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat
diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton per meter ata u yang
sejenisnya lihat gambar 2.

Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk
trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian ban yang paling besar lihat

gambar 3.
Berikut ini dicuplikkan beberapa beban bahan bangunan menerut PPIUG 1983 halaman 11.

1. Baja beratnya 7850 kg/m3,

2. Batu gunung beratnya 1500 kg/m3

3. batu pecah beratnya 1450 kg/m3,

4. beton beratnya 2200 kg/m3,

5. beton bertulang beratnya 2400 kg/m3,

6. kayu kelas 1 beratnya 1000 kg/m3 dan

7. pasangan bata merah 1700 kg/m3.

Contoh perhitungan beban :

Hitunglah beban yang bekerja pada balok beton bertulang ukuran 30 cm x 60 cm yang ditengah-tengahnya
terdapat tembok pasangan setengah batu lebar 15 cm yang dipasang melintang dengan ukuran tinggi 3 m,
panjang 4 m.

Jawaban :

Berat sendiri balok = 0.3 m x 0.6 m x 2400 kg/m3

= 432 kg/m (kg/m gaya)

Gravitasi bumi = 10 kg/ms2 maka beban menjadi 4320 N/m = 432 kN/m
Berat tembok sebagai beban terpusat sebesar :

= 0.15 m x 3 m x 4 m x 1700 kg/m3

= 3060 kg (kg gaya) = 30600 N = 30.6 kN

Secara visual dapat dilihat pada gambar 4.

Pada konstruksi bangunan beban yang diperhitungkan bukan hanya beban mati seperti yang telah diuraikan
di atas, tetapi dikombinasikan dengan beban hidup yang disebut dengan pembebanan tetap, bahkan ada
kombinasi yang lain seperti dengan beban angin menjadi pembebanan sementara. Bila pada contoh di atas,
balok digunakan untuk menyangga ruang rumah tinggal keluarga, maka menurut PPIUG halaman 17
besarnya beban hidup sebesar 200 kg/m2. Bila luas lantai yang dipikul balok sebesar 2 m tiap panjang
balok (dalam contoh di atas beban lantai tidak dihitung) maka beban karena beban hidup adalah 200 kg/m2
x 2 m = 400 kg/m (kg gaya/m) = 4000 N/m = 4 kN/m. Dengan demikian beban tetap yang bekerja pada
balok adalah 4,32 + 4 = 8,32 kN/m yang secara visual dapat dilihat

pada gambar 5.

Dilihat dari persentuhan gaya dan yang dikenai gaya, beban dapat dibedakan sebagai beban langsung dan
beban tidak langsung. Beban langsung adalah beban yang langsung mengenai benda, sedang beban tidak
langsung adalah beban yang membebani benda dengan perantaraan benda lain (lihat gambar 6 ).
a. Pengertian Gaya
Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam
maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal
dari bangunan itu sendiri berat

benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa, perubahan suhu dan pengaruh
pengerjaan. Gaya dapat digambarkan dalam bentuk garis (atau

kumpulan garis) yang memiliki dimensi besar, garis kerja, arah kerja dan titik tangkap. Satuan gaya
menurut Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton dan turunannya (kN). Akan tetapi ada yang
memberi satuan kg gaya (kg). Bila gravitasi bumi diambil

10 m/detik2 maka hubungan satuan tersebut adalah 1 kg gaya (atau sering ditulis 1 kg) ekuivalen dengan
10 Newton. Pada gambar 8 dijelaskan pengertian gaya tersebut.

b. Kesetaraan gaya
Kesetaraan gaya adalah “kesamaan pengaruh” antara gaya pengganti (resultan) dengan gaya yang diganti
(gaya komponen) tanpa memperhatikan titik tangkap gayanya. Dengan demikian pada suatu keadaan
tertentu, walaupun gaya sudah setara atau ekuivalen, ada perbedaan pengaruh antara gaya pengganti
dengan yang diganti.
Pada prinsipnya gaya dikatakan setara apabila gaya pengganti dan penggantinya baik gerak translasi
maupun rotasi besarnya sama. Pada gambar 9 gaya P yang bertitik tangkap di A dipindahkan di B dalam
garis kerja yang sama adalah setara (dalam arti efek gerak translasi dan rotasinya) tetapi hal ini dapat
berpengaruh terhadap jenis gaya yang dialami benda, pada waktu titik tangkap gaya di A mengalami gaya
tekan, sedang pada waktu di B benda mengalami gaya tarik.

c. Keseimbangan Gaya
Keseimbangan gaya adalah hampir sama dengan kesetaraan gaya bedanya pada arah gayanya. Pada
kesetaraan gaya antara gaya pengganti dengan gaya yang diganti arah yang dituju sama, sedang pada
keseimbangan gaya arah yang dituju berlawanan, gaya pengganti (reaksi) arahnya menuju titik awal dari
gaya yang diganti (aksi). Pada gambar 10 divisualisasikan keseimbangan gaya.

Dengan kata lain keseimbangan gaya yang satu garis kerja dapat dikatakan bahwa gaya aksi dan reaksi
besarnya sama tapi arahnya berlawanan.

Pada statika bidang (koplanar) ada dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan translasi (keseimbangan
gerak lurus) dan keseimbangan rotasi (keseimbangan gerak berputar).

Untuk mencapai keseimbangan dalam statika disyaratkan ? Gy = 0 (jumlah gaya vertikal = 0), ?Gx = 0
(jumlah gaya horisontal = 0) dan ?M=0 (jumlah momen pada sebuah titik =0)

d. Pengertian Momen
Momen gaya terhadap suatu titik didefisinikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jaraknya ke titik
tersebut. Jarak yang dimaksud adalah jarak tegak lurus dengan gaya tersebut. Momen dapat diberi tanda
positif atau negatif bergantung dari perjanjian

yang umum, tetapi dapat juga tidak memakai perjanjian umum, yang penting bila arah momen gaya itu
berbeda tandanya harus berbada. Pada gambar 11 diperlihatkan momen gaya terhadap suatu titik.
Di samping momen terhadap suatu titik ada juga momen kopel yang didefinisikan sebagai momen akibat
adanya dua buah gaya yang sejajar dengan besar sama tetapi arahnya berlawanan.

Gambar 12 menunjukkan momen kopel tersebut.

Momen dapat digambar dalam bentuk vektor momen dengan aturan bahwa arah vektor momen merupakan
arah bergeraknya sekrup yang diputar oleh momen. Lihat gambar 13.

e. Momen Statis
Menurut teori Varignon momen pada suatu titik dikatakan statis bila besarnya momen gaya pengganti
(resultan) sama dengan gaya yang diganti.

? Contoh :
Gaya P1 dan P2 dengan jaraklmempunyai resultan R. Tentukan letak R agar momen di titik A statis.
? Jawab :
Misal jarak R dengan P1 (titik A) = a, maka untuk memenuhi momen

statis di A adalah : momen resultan = jumlah momen komponen.

f. Menyusun Gaya yang Setara


Istilah lain menyusun gaya adalah memadu gaya atau mencari resultan gaya. Pada prinsipnya gaya-gaya
yang dipadu harus setara (ekuivalen) dengan gaya resultannya

1) Menyusun Gaya yang Kolinier


2) Menyusun Dua Gaya yang Konkuren
3) Menyusun Beberapa Gaya Konkuren
Juga dikasih tau cara mencari besar dan arah resultan. Dengan cara Analisi dan Grafis..

B. Cara Menghitung Berat Besi yang Benar tanpa Memakai TabeL


Pada dasarnya semua Berat Besi dapat kita
hitung, asalkan kita mengetahui Massa/Volume
dari Besi tersebut. Setelah Massa/Volume Besi ini
kita ketahui kita dapat mengalikannya dengan
Berat Jenis Besi, yaitu 7850 kg/m3.
Bisa dirumuskan sebagai berikut:
Berat Besi (kg) = Volume Besi (m3) x Berat Jenis Besi (kg/m3)
Contoh Perhitungan:
Besi Polos (tanpa Ulir) Diameter 16mm, Panjang 12 meter, Jumlahnya 1 batang, maka Beratnya adalah
sebagai berikut:
Jawaban:
Berdasarkan Rumus, Berat Besi (kg) = Volume Besi (m3) x Berat Jenis Besi (kg/m3)
Volume Besi (m3) = Luas Lingkaran Penampang Besi x Panjang Besi
= ( ¼ x π x D2 ) x Panjang Besi
= ( ¼ x 22/7 x 0,016 x 0,016) m2 x 12 m (satuan disamakan dalam meter)
= 0,0024132 m3
Berat Jenis Besi = 7850 kg/m3 (ketetapan, berdasarkan hasil percobaan penimbangan Besi)
Jadi, Berat Besi tersebut = 0,0024132 m3 x 7850 kg/m3
= 18,94362 kg (berat 1 batang Besi, Diameter 16mm, Panjang 12 meter)
Cukup mudah menghitungnya kan…
Jadi gak perlu punya Tabel Berat Besi, kita dapat menghitung Berat Besi ini.
Gak perlu juga harus mengingat dan menghapal, asalkan kita dapat menghitung Volume Besi-nya, itu sudah
cukup untuk mengetahui Berat Besi tesebut.

Catatan:
“Sistem Perhitungan ini dapat diterapkan pada semua jenis Besi, baik itu Besi berpenampang Bulat,
berpenampang Segi Empat, Besi Plat, Besi Siku, Besi WF, dan sebagainya. Asalkan kita dapat menghitung
Volume (massa) dari Besi tersebut dengan Akurat (benar), maka Beratnya juga dapat kita hitung dan
ketahui.”
C.MENGHITUNG MOMENT JEPIT
Struktur jepit sering digunakan dalam pembuatan canopi, jembatan maupun aksesoris struktur gedung
lainya, dalam merencanakan dimensi bahan yang akan dipakai maka terlebih dahulu kita menentukan beban
momen yang bekerja dalam struktur tersebut. dibawah ini adalah salah satu contoh perhitungan momen
portal yang bisa menjadi gambaran sederhana dalam melakukan analisa.

Contoh perhitungan yang akan kita lakukan adalah misalnya Diketahui sebuah gambar struktur sebagai
berikut:

P1 = 7.5 ton
P1v = 3/5 x 7.5

= 4.5 ton

P2h = 4/5 x 7.5

= 6 ton

MENGHITUNG REAKSI VERTIKAL


£v = 0

+ RAv “ (q x 4.5) “ 4.5 = 0

+ RAv “ (25 x 4.5) “ 4.5 = 0

RAv = 117 t.m

MENGHITUNG BIDANG M ( MOMEN )


MA

-MA + ( q x 4.5 ) x 2.25 + 27 =0

-MA + ( 25 X 4.5 ) x 2.25 x 27 =0

-MA + 253.125 x 27 =0

MA = 280.125 t.m

M 2.5m

-4.5 x 3.5 + 2 x 25 x 1 = 65.75 t.m

M 4.5m

1.5 x 4.5 = 6.75 t.m

MENGHITUNG BIDANG Q ( GAYA LINTANG )


QA = RAv

= 117 ton

Q 2.5m = RAv “ (25 x 2.5 )


= 117 “ 62.5

= 54.5 ton

Q 4.5m = RAv “ ( 25 x 4.5 )

= 4.5 ton

MENGHITUNG BIDANG N ( GAYA NORMAL )


£H = 0

RAH “ P1H = 0

RAH “ 6 = 0

RAH = 6 ton

Jika ada koreksi dan tambahan bisa dimasukan melalui form dibawah, langkah selanjutnya adalah
penggambaran hasil perhitungan momen gaya lintang dan gaya normal terdapat berbagai macam
bentuk struktur yang sering ditemui dalam prencanaan perhitungan mekanika teknik, oleh karena itu bagi
yang kebetulan punya referensi bisa kirimkan ke ilmusipil.com agar berguna bagi teman-teman kita yang
kebetulan sedang mencari
Belajar Apa Sih Teknik Sipil Itu?
OPINI | 04 February 2011 | 13:53 Dibaca: 25711 Komentar: 3 0

Belajar apa sih Teknik Sipil itu? Itulah sebagian besar pertanyaan temen-temen yang baru lulus
SMA dan akan melanjutkan kuliah. Pertanyaan yang wajar diajukan bagi mereka yang belum mengetahui
seluk beluk mengenai ilmu yang satu ini. Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahkan
memahami tentang Teknik Sipil. Ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa lulusan Teknik
Sipil akan bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan bekerja di kantor catatan sipil. Anggapan ini
berkembang karena masyarakat melihat kata “sipil” yang mungkin saja pemahamannya dapat berbeda
dengan makna sebenarnya dari ilmu tersebut.

Teknik Sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang rekayasa bangunan-
bangunan sipil dan juga mempelajari tentang akibat pembangunan bangunan sipil tersebut terhadap
masyarakat sekitar dan juga khususnya terhadap lingkungan. Bangunan-bangunan sipil merupakan
bangunan-bangunan yang tujuan pembangunannya ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas.
Misalnya saja rumah sakit, gedung sekolah, jalan raya, jembatan, bendung, bendungan, dan lain
sebagainya. Banyaknya jenis bangunan sipil yang ada menjadikan ilmu teknik sipil ini berkembang sangat
luas dan tidak hanya berdasarkan satu teori tertentu saja. Saat awal mempelajari teknik sipil, kita akan
belajar mengenai dasar-dasar fisika dan kimia yang bertujuan untuk mengingat kembali konsep-konsep
sederhana fisika dan kimia yang telah dipelajari sebelumnya. Ini penting karena sebagian besar konsep
ini dipergunakan untuk teori-teori lain dalam teknik sipil. Selain itu, kita juga akan mempelajari
mengenai keseimbangan gaya-gaya. Salah satu konsep dalam ilmu teknik sipil adalah adanya aksi dan
reaksi. Ini akan dipelajari dalam keseimbangan gaya-gaya dimana dasar konsepnya adalah reaksi gaya
yang diterima besarnya harus sama dengan aksi yang diberikan terhadap reaksi tersebut sehingga
terjadi keseimbangan antara aksi dan reaksi dalam sebuah keadaan. Bangunan-bangunan teknik sipil
selain memerlukan perhitungan dalam desain dan konsep bangunannya, juga harus diperhatikan
perhitungan mengenai material yang dipergunakan untuk membangun bangunan tersebut. Material ini
memiliki satu ilmu tersendiri yang akan mempelajari jenis-jenis bahan, sifat-sifat bahan, dan
pemanfaatan material tersebut dalam bangunan-bangunan sipil.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil sangat beranekaragam. Terdapat cabang ilmu struktur, transportasi,
hidro, geoteknik, dan manajemen konstruksi. Cabang ilmu struktur mempelajari tentang bagaimana cara
membangun yang aman dan sesuai dengan kaidah-kaidah teknik sipil. Cabang transportasi mempelajari
tentang rekayasa transportasi perkotaan, bagian-bagian jalan, dan proses pembuatan jalan. Cabang ilmu
hidro mempelajari tentang perilaku air, jaringan irigasi, dan bangunan-bangunan air, misalnya bendung
dan bendungan. Cabang ilmu goeteknik mempelajari tentang sifat-sifat tanah, jenis-jenis pondasi, dan
rekayasa pondasi. Cabang ilmu manajemen konstruksi mempelajari tentang pelaksanaan proyek,
anggaran biaya proyek, dan pengelolaan waktu pelaksanaan proyek.

Prospek kerja teknik sipil sangat luas. Pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan
merupakan peluang kerja yang dapat dimanfaatkan oleh lulusan teknik sipil. Selain berkarya di bidang
konstruksi, lulusan teknik sipil juga dapat berkarya sebagai penilai bangunan yang dapat bekerja di bank.
Lulusan teknik sipil dituntut memiliki perencanaan yang matang dan juga pelaksanaan rencana yang
baik. Artinya, setiap perencanaan yang telah disusun sebelumnya dapat dilaksanakan dengan baik.

Buat temen-temen yang ingin melanjutkan, teknik sipil merupakan salah satu jurusan yang dapat
dipertimbangkan. Selain memiliki prospek kerja yang bagus, teknik sipil juga dapat mengajarkan kita
untuk lebih mandiri dan lebih menghargai waktu. Jadwal kuliah yang padat dan diselingi dengan tugas
mandiri yang lumayan berat, mau tidak mau akan membuat kita pandai mengatur waktu dan tidak
bergantung kepada orang lain, terlebih lagi kepada orang tua. Banyak pengalaman dan ilmu baru yang
akan kita dapatkan. Kita dapat merancang bangunan, merancang capuran beton, dan lain sebagainya
yang terkait dengan bangunan sipil. Berkunjung ke tempat lain untuk melihat bangunan sipil yang ada
juga merupakan pengalaman yang menarik. Ilmu yang dipelajari dalam teknik sipil merupakan ilmu
terapan yang dapat dipratekkan secara langsung. Kendala terbesar yang mungkin dihadapi oleh lulusan
teknik sipil yaitu perbedaan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan permasalahan yang
dihadapi di lapangan. Permasalahan di lapangan memiliki berbagai macam faktor yang harus
diperhatikan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
Teknik struktur adalah bidang ilmu teknik yang berhubungan dengan analisis dan
desain struktur yang menyokong atau menahan beban. Teknik struktur biasanya berada di
dalam teknk sipil, namun juga bisa terpisah.[1]

Insinyur teknik struktur biasanya terlibat dalam desain bangunan dan struktur non-bangunan yang
besar,[2] namun mereka juga bisa terlibat dalam desain mesin, peralatan medis, kendaraan, atau
benda lainnya yang terkait dengan integritas struktural yang terkait dengan fungsi atau keamanan
benda tersebut. Insinyur teknik struktur harus memastikan desain mereka sesuai dengan kriteria
desain, berdasar pada keamanan atau performa bangunan.

Teori teknik struktur berdasar pada hukum fisika dan pengetahuan empiris mengenai performa
struktur berdasarkan material dan geometri tertentu. Teknik struktur disarankan membuat desain
yang sesederhana mungkin dengan tidak meninggalkan tujuan awal dibuatnya struktur, terutama
jika terkait dengan efisiensi pendanaan atau keterbatasan ruang. [2]

Anda mungkin juga menyukai