Anda di halaman 1dari 5

Nama : Resky.

R (A31115022)

: Titah Ayu Asfari (A31115031)

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN

A. Sifat Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan


dengan akuisisi dan pembayaran barang dan jasa. Aktivitas utama dari siklus pengeluaran
adalah 1). Membeli barang dan jasa – transaksi pembelian. 2) melakukan pembayaran –
transaksi pengeluaran kas. Pembelian dan pengeluaran kas mempunyai pengaruh pervasif
terhadap laporan keuangan

Pembelian dan Pengeluaran Kas


Debet Kredit Debet Kredit
Persediaan barang dagang Utang Usaha Kas
Persediaan bahan baku Diskon Penjualan
Pembelian Retur Pembelian
Biaya Dibayar Dimuka
Aktiva Tetap
Aktiva Lainnya

Berbagai Beban

Pembelian Pembayaran Kas


Sebelum merancang program audit pengeluaran, auditor harus mempertimbangkan bisnis
klien, kekuatan pasar eksternal yang menggerakkan sektor bisnis, dan bagaimana kekuatan
tersebut mempengaruhi siklus pengerluaran perusahaan. Setiap perusahaan menghadapi
kekuatan pasar yang berbeda, sehingga membuat permintaan atas arus perusahaan juga
berbeda. Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam
memahami risiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor
dalam membuat pertimbangan tentang:

 Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan


 Risiko inheren dalam siklus pengeluaran
 Pengendalian internal kunci dimana auditor berharap dapat menentukan risiko
pengendalian bisnis
 Pemberian jasa bernilai tambah

B. Komponen Pengendalian Interen

Auditor memperoleh pemahan tentang komponen pengendalian internal


melalui review atas pengalaman sebelumnya dengan klien, jika berlaku, dan melalui tanya
jawab dengan manajemen serta personel perusahaan, mengobservasi aktivitas dan kondisi,
serta menginspeksi dokumen, catatan, buku pedoman, dan sebagainya. Pengalaman
tersebut harus didokementasikan dalam kuesioner yang lengkap, bagan arus, atau
momerandum naratif. sejumlah contoh faktor – faktor lingkunga pengendalian yang
relevan pada siklus pengeluaran, yang harus tercakup dalam pemahaman auditor atas
lingkungan pengendalian. Adanya sejumlah peluang bagi karyawan untuk melakukan
kecurangan dalam pemrosesan transaksi pengeluaran kas serta pembelian, dan penipuan
pelaporan keuanagn oleh manajemen atas saldo akun siklus pengeluaran, dapat
menyebabkan faktor lingkungan pengendalian seperti integritas dan nilai etis menjadi
sangat penting dalam siklus pengeluaran. Struktur organisasi klien dan manajemen
penetapan kewenagan serta tanggung jawab atas aktivitas siklus pengelauran harus
dikomunikasikan secara jelas dan memberikan garis yang jelas tentang hubungan otoritas,
tanggung jawab, serta pelaporan. Pemahaman tentang bagaimana manajemen bertanggung
jawab atas penggunaan sumber daya perusahaan merupakan hal yang berguna untuk
menentukan:

 Laporan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi review kinerja perusahaan


 Seberapa sering dan seberapa cepat laporan manajemen direview
 Keputusan yang didasarkan atas laporan itu
 Kebijakan perusahaan untuk menindaklanjuti masalah yang bersal dari laporan utama

Penialian risiko manajemen yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran meliputi
pertimbangan atas hal – hal berikut:

 Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi


pembelian.
 Kontinjensi kerugian yang berkaitan dengan komitmen pembelian.
 Terus tersedianya perlengkapan yang penting dan stabilitas pemasok yang penting.
 Pangaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.
 Atensi perusahaan teradap risiko terjadinya pembayaran berganda.
 Atensi perusahaan teradap risiko kecurangan yang dilakukan pegawai.

Informasi penting yang harus didapatkan auditor meliputi:

 Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali.


 Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima atau
barang dikembalikan.
 Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang digunakan dalam
akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap transaksi siklus pembelian.
 Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang dan jasa.
Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor mendapatkan pengathuan, apabila
berlaku mencakup:
1. Umpan balik yang terus – menerus dari pemasok perusahaan menyangkun setiap
masalah pembayaran ataupun masalah pengiriman dimasa depan,
2. Komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporakan atau
kelemahan yang material atas pengendalian internal yang relevan, yang ditemukan
selama audit sebelumnya,
3. Penilaian periodik oleh auditor internal mengenai kebijakan serta prosedur
pengendalian yang berhubungan dengan siklus pengeluaran.

Penilaian Awal atas Risiko Pengendalian

Auditor dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian secara


berbarengan dengan prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan. Dalam
kasus ini auditor dapat memperoleh kepastian yang terbatas mengenai keefektifan
pengendalian yang bersangkutan. Bukti yang diperoleh dari pengujian pengendalian secara
berbarengan tersebut dapat mendukung penurunan penilaian awal atas risiko pengendalian
untuk asersi – asersi terkait tertentu sedikit dibawah maksimum atau tinggi. Dalam kasus
lainnya, untuk asersi siklus pengeluaran dimana auditor tidak merencanakan untuk menilai
risiko pengendalian pada tingkat yang rendah, auditor harus mempunya pengetahuan yang
dibutuhkan guna mengidentifikasi jenis – jenis salah saji potensial yang dapat terjadi dan
mengalahkan ke tahap perancangan pengujian substantif.

Untuk asersi – asersi siklus pengeluaran dimana auditor bermasuk menilai risiko
pengendalian pada tingkat yang rendah, biasanya akan diperlukan pemahaman tentang
aktivitas pengendalian tambahan dalam kelima komponen pengendalian internal dan
melakukan pengujian tambahan atas pengendalian tersebut.

C. Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pembelian


Jenis pengendalian internal, yaitu:

 Pengendalia umum, yang berkaitan dengan lingkungan komputer dan yang mempunyai
pengaruh pervasif terhadap aplikasi komputer.
 Pengendalian aplikasi, yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang
terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran.

dokumen dan catatan berikut akan sering ditemukan dalam sebagian besar sistem
akuntansi:

 Permintaan pembelian. Permintaan tertulis akan barang dan jasa yang diajukan oleh
orang atau departemen yang berwenang pada departemen pembelian.
 Pesanan pembelian. Penawaran tertulis dari departemen pembelian kepada penjual atau
pemasok untuk membeli barang atau jasa sebagaimana tertulis dalam pesanan tersebut.
 Laporan penerimaan. Laporan yang dibuat atas penerimaan barang yang menunjukkan
jenis dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok.
 Faktur penjual. Tagihan dari pemasok yang menyebutkan jenis barang yang dikirim atau
jasa yang diberikan, jumlah yag harus dibayar, termin pembayarana, serta tanggal
tagihan tersebut.
 Voucher. Suatu formulir internal yang menyebutkan nama pemasok, jumlah yang harus
dibayar, dan tanggal pembayaran untuk pembelian yang tealh diterimaLaporan
pengecualian. Laporan yang berisi informasi mengenai transaksi – transaksi yang
diidentifikasi untuk diinvestigasi lebih lanjut dengan pengendalian aplikasi komputer.
 Ikhtisar voucher. Laporan yang berisi seluruh voucher yang diproses dalam suatu batch
atau selama hari itu.
 Register voucher. Catatan akuntansi formal yang mencatat kewajiban yang telah
mendapat persetujuan untuk dibayar.
 File induk pemasok yang telah disetujui. File komputer yang berisi informasi mengenai
penjual dan pemasok yang telah disetujui untuk membeli jasa dari serta melakukan
pembayaran kepadanya.
 File pesanan pembelian terbuka. File komputer tentang pesanan pembelian yang telah
dikirim ke para pemasok tetapi barang atau jasa belum diterima.
 File penerimaan. File komputer yang berisi informasi tentang kuantitas persediaan yang
diterima dari pemasok.
 File transaksi pembelian. File komputer yang berisi data mengenai voucher yang telah
disetujui atas pembelian yang telah siterima. File ini digunakan untuk mencetak register
voucher dan memutakhirkan file utang usaha, persediaan, serta buku besar.
 File induk utang usaha. File komputer yang berisi data tentang voucher yang belum
dibayar yang telah disetujui. File dapat disusun oleh pemasok. File ini harus
ditambahkan ke saldo dalam akun pengendali utang usaha.
 File suspensi atau penolakan. File komputer yang menahan transaksi – transaksi yang
belum diproses karena ditolak oleh program aplikasi komputer.

Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi – fungsi pembelian berikut:


 Pengujian pembelian. Banyak perusahaan yang memisahkan subfungsi – subfungsi
berikut untuk transaksi dalam jumlah dolar tertentu. Permintaan yang diajukan oleh
perusahaan untuk melakukan transaksi dengen perusahaan lain, yaitu meliputi:

 Pencantuman nama pemasok dalam daftar pemasok yang telah disetujui.


 Pengajuan kembali permintaan barang atau jasa.
 Pembuatan pesanan pembelian.
 Pembeian barang dan jasa.
Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa, yang mencakup:
 Penerimaan barang
 Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan
 Pencatatan kewajiban

D. Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pengeluaran Kas

Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi


pengeluaran kas meliputi hal – hal berikut:
 Cek.
 Ikhtisar cek
 File transaksi pengeluaran kas.
 Jurnal pengeluaran kas atau register cek.
Fungsi pengeluaran kas (cash disbursement function) adalah proses dimana
perusahaan akan memberikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. Fungsi
pengeluaran kas biasanya meliputi pembayaran kewajiban secara simultan dan pencatatan
pengeluaran kas.
Pengujian pengendalian merupakan cara untuk menilai keefektifan pengendalian
internal. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi secara terbalik dengan
penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Bukti mengenai
keefektifan pengendalian internal dapat diperoleh ketika auditor memperoleh pemahaman
atau melalui pengujian pengendalian spesifik.

Anda mungkin juga menyukai