Anda di halaman 1dari 3

Nama : Resky.

R
NIM : A31115022

ADMINISTERING QUESTIONNAIRES

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan


sebelumnya dimana responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam
alternatif yang didefinisikan dengan jelas.

Jenis-jenis Kuesioner
Ada tiga jenis kuesioner, yaitu kuesioner yang dapat diberikan secara
personal, dikirimkan kepada responden, ataupun didistribusikan secara ekeltronik.
1. kuesioner yang dapat diberikan secara personal (Personally Administered
Questionnaires)
2. kuesioner yang dapat dikirimkan kepada responden (Mail Questionnaires)
3. kuesioner yang dapat didistribusikan secara elektronik (Electronic and Online
Questionnaires)

Pedoman Desain Kuesioner


Prinsip dasar kuesioner yang lengkap harus fokus kepada tiga bidang, yaitu
sebagai berikut.
1. prinsip penyusunan kata
2. perencanaan subjek yang berkaitan dengan bagaimana variabel akan
dikategorikan, diskalakan, dan dikodekan setelah respon diterima
3. tampilan kuesioner secara keseluruhan

Dimensi Survei Internasional


1. persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya
2. Persoalan dalam pengumpulan data

Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan Data dan


Kapan Menggunakan Masing-masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menyediakan banyak data, memberikan kesempatan
untuk membangun hubungan dengan orang yang diwawancara, serta membantu
mengeksplorasi dan memahami persoalan yang rumit.

Wawancara melalui telepon membantu menghubungi subjek yang tersebar di


berbagai daerah geografis dan memperoleh respons langsung dari mereka. Hal
tersebut merupakan cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika seseorang
memiliki pertanyaan yang terstruktur yang spesifik untuk diajukan.

Kuesioner yang diberikan secara langsung kepada sekelompok individu membantu


untuk membangun hubungan dengan responden ketika memperkenalkan survei,
memberikan klarifikasi yang diminta oleh responden langsung di tempat, dan
mengumpulkan kuesioner segera setelah diisi.

EXPERINMENTAL DESIGNS

Experimental designs (desain eksperimental) ini dibuat untuk menguji


hubungan sebab akibat antar variabel

Eksperimen Laboratorium
Eksperimen laboratorium ini dilakukan dengan cara mengontrol dan
memanipulasi variabel untuk menemukan hubungan sebab-akibat antar variabel
tersebut.

Mengontrol Variabel Faktor Pencemar


 Memadankan Kelompok
Salah satu cara dalam mengontrol variabel pengganggu adalah dengan
memadankan berbagai kelompok dengan memilih karakteristik yang membuat
rancu dan dengan sengaja menyebarkan dan dengan sengajamenyebarkan ke
semua kelompok.
 Randomisasi
Cara lain dalam mengontrol variabel pengganggu ini adalah dengan randomisasi.
Randomisasi maksudnya adalah menempatkan 60 anggota secara acak ke
dalam empat kelompok. Setiap anggota akan memiliki peluang yang sama dan
diketahui untuk ditempatkan pada salah-satu dari keempat kelompok tersebut.
Validitas Internal dari Eksperimen Laboratorium

Validitas Internal mengacu pada keyakinan kita terhadap hubungan sebab-


akibat. Sedangkan penelitian untuk validalitas internal rendah, kausalitas sama sekali
tidak dapat disimpulkan. Sehingga dalam eksperimen laboratorium yang mana akan
membuktikan hubungan sebab-akibat antar variabel, maka validittasnya bisa
dikatakan tinggi.

Validitas Eksternal atau Generalisasi Eksperimen Laboratorium

Untuk menguji hubungan kausal organisasi untuk melihat validitas internalnya


maka akan dilakukan eksperimen lapangan.

Eksperimen Lapangan

Eksperimen lapangan adalah eksperimen yang dilakukan di dalam lingkungan


alami di mana pekerjaan dilakukan seperti biasa namun perlakuan tertentu diberikan
kepada satu kelompok atau lebih.

Titik Tengah Antara Validitas Internal dan Validitas Eksternal

Jika kita menginginkan validitas internal tinggi, maka kita harus menentukan
validitas eksternal secara lebih rendah, begitupun sebaliknya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi validitas dalam eksperimen, yaitu:

 pengaruh sejarah  pengaruh bias seleksi.


 pengaruh maturasi  pengaruh moralitas.
 pengaruh pengujian  pengaruh instrumentasi.

Validitas Internal dala Studi Kasus


Jika terdapat beberapa ancaman terhadap validitasinternal, bahkan dalam
eksperimen laboratorium yang dikontrol secara ketat, maka menjadi sangat jelas
mengapa kita tidak dapat menarik kesimpulan mengenai hubungan kausal dari studi
kasus yang menjelaskan peristiwa yang terjadi selama rentang waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai