Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK II

PRODI : Sarjana Terapan Keperawatan Lawang


KELAS : STr. 2A

KELOMPOK : 1
a) Nama Anggota
 Angga Dwi Agustino (1601470001)
 Dinda Dyah Larasati (1601470012)
 Mei Sela Nur Fadilla (1601470025)
 Dwi Siska (1601470039)
b) Pilihan Kelompok : Kelompok Rentan
c) Kelompok Sasaran : Penyandang Disabilitas
d) Alasan
Alasan kami menjadikan penyandang cacat sebagai sasaran adalah karena
menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Departemen Kesehatan tahun
2007 terdapat sekitar 20% penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas
dari jumlah populasi penduduk Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa
masalah disabilitas merupakan masalah nasional. Laporan WHO juga
menyebutkan bahwa jumlah penderita disabilitas, mental dan sosial di dunia
saat ini sekitar lebih dari 600 juta orang dimana 80% dari jumlah itu berada di
kalangan negara berkembang dan anak-anak mengambil porsi sepertiga dari
total penyandang disabilitas di dunia. Berdasarkan data tersebut, dari setiap
sepuluh anak yang lahir di dunia, seorang diantaranya menderita disabilitas
herediter atau pun mengalami disabilitas pasca masa kelahiran akibat beragam
insiden. Sebagian besar kasus disabilitas yang terjadi pasca kelahiran
disebabkan gizi buruk, kemiskinan, serta minimnya pengetahuan tentang
kesehatan. Bagi anak-anak penyandang disabilitas pemenuhan hak tersebut
khususnya hak kesehatan meskipun telah diatur dalam Undang-Undang masih
merupakan hal yang tidak mudah. Disamping faktor kemiskinan, faktor
pengabaian hak-hak penyandang disabilitas dimasyarakat juga menjadi faktor
pendukung semakin tidak dianggapnya penyandang disabilitas yang hanya
menjadi beban di masyarakat. Undang-Undang yang mengatur hak penyandang
disabilitas yaitu:
 Pasal 28 H ayat (1) : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan,
 Pasal 1 angka 3 : Kesamaan kesempatan adalah keadaan yang memberikan
peluang kepada penyandang cacat untuk mendapatkan kesempatan yang
sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan,
 Pasal 1 angka 4 : Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi
penyandang cacat guna guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam
segala aspek kehidupan dan penghidupan,
 Pasal 1 angka 5: Rehabilitasi adalah proses refungsionalisasi dan
pengembangan untuk memungkinkan penyandang cacat mampu
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat,
 Pasal 6 angka 1 : Setiap penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan
pada semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan,
 Pasal 6 angka 5 : Setiap penyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,
bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial,
 Pasal 6 angka 6 : Setiap penyandang cacat berhak atas hak yang sama
untuk menumbuhkembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan
sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat,
 Pasal 17: Rehabilitasi diarahkan untuk memfungsikan kembali dan
mengembangkan kemampuan fisik, mental, dan sosial penyandang cacat
agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sesuai dengan
bakat,kemampuan, pendidikan, dan pengalaman,
 Pasal 18 angka 2: Rehabilitasi meliputi rehabilitasi medik, pendidikan,
pelatihan, dan sosial
Meskipun telah ada Undang-Undang yang mengatur tentang hak-hak
penyandang disabilitas tapi nyatanya masih banyak ditemukan pengabaian pada
penyandang disabilitas , inilah yang membuat kelompok kami memilih sasaran
penyandang disabilitas terutama dalam masalah kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai