Anda di halaman 1dari 3

JUMP 1

1. FEV1/FVC merupakan rasioFEV1/FVC. Pada orang dewasa sehat nilainya sekitar 75% -
80% FEF 25-75% (forced expiratory flow), optional. Peak Expiratory Flow (PEF),
merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari paru-paru pada awal ekspirasi, diukur
dalam liter/detik.
2. Analisa Gas Darah (AGD) merupakan pemeriksaan untuk mengukur keasaman (pH),
jumlah oksigen, dan karbondioksida dalam darah. Pemeriksaan ini digunakan untuk
menilai fungsi kerja paru-paru dalam menghantarkan oksigen ke dalam sirkulasi darah dan
mengambil karbondioksida dalamdarah.
3. Atopi adalah suatu kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit alergi,
misalnya dermatitis, rhinitis atau asma. Orang atopik hipersensitif terhadap zat tertentu,
biasanya protein, di lingkungan mereka.
4. Saturasi oksigen adalah presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam
arteri, saturasioksigen normal adalah antara 95 – 100 %. Dalam kedokteran ,
oksigensaturasi (SO2), sering disebut sebagai "SATS", untuk mengukur persentase
oksigen yang diikat oleh hemoglobin di dalam aliran darah.
5. Terapi rumatan adalah Penggunaan obat terus-menerus untuk waktu tertentu setelah infeksi
diobati, untuk mencegah kekambuhan atau pemburukan.
6. Fremitus adalah pemeriksaan untuk mengetahui getaran suara dari saluran nafas.
7. Retraksi interkostal adalah tertariknya intercostal saat respirasi sebagai upaya
mempertahankan volume udara di paru.
8. Glasgow Coma Scale (GCS) adalah skala yang dipakai untuk menentukan/menilai tingkat
kesadaran pasien, mulai dari sadar sepenuhnya sampai keadaan koma.
9. Pengembangan dinding dada statis dan dinamis:
Pengembangan Dinding
Kesan
Dada (PD)

Statis

PD kanan = kiri  T.a.k.

 Trauma
dikanan
PD kanan < kiri
 Massa
dikanan

 Trauma
di kiri
PD kiri < kanan
 Massa
di kiri

Dinamis

PD kanan = kiri  T.a.k.

 Trauma
PD kanan < kiri, atau dikanan
Dada kanan tertinggal  Massa
dikanan

 Trauma
PD kiri < kanan, atau di kiri
Dada kiri tertinggal  Massa
di kiri

JUMP 2
1. Bagaimana hubungan pasien yang perokok pasif dengan keluhan sesak napas?
2. Bagaimana hubungan pasien yang sesak napas dengan keluhan lain seperti demam dan
batuk berdahak?
3. Apabila tidak disangkal, apakah hipertensi, penyakit jantung, penyakit gula dan atopi
memengaruhi keluhan?
4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium?
5. Apakah penyebah kesadaran pasien menurun dan bagaimana mekanisme pasien merasa
sangat gelisah?
6. Mengapa sesak napas pada pasien semakin memberat?
7. Mengapa dilakukan tes VEP1/KVP pada pasien?
8. Bagaimana hubungan usia, pekerjaan, jenis kelamin dengan keluhan pasien?
9. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan analisis gas darah, bronchodilator short acting, dan
spirometry?
10. Mengapa pasien diberikan bronchodilator short acting?
11. Apa saja terapi yang diberikan kepada pasien?
12. Mengapa pasien dalam kondisi stabil dilakukan pemeriksaan spirometry dan uji
bronchodilator?
13. Bagaimana mekanisme, pathogenesis dan patofisiologi sesak napas?
14. Bagaimana etiologi dari sesak napas?
15. Mengapa pada pemeriksaan jantung pasien dalam batas normanl, namun denyut nadi
pasien tinggi?

Anda mungkin juga menyukai