Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ”H“

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG ANGSOKA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Hari/ tanggal pengkajian : Rabu, 10 Februari 2016
Ruang : Angsoka
Hari/tanggal di rawat : Selasa, 26 Januari 2016

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn “H”
Insial : Laki-laki
Umur : 33 Tahun
Alamat : Batukliang, Lombok Tengah
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM :

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Mengamuk, suka mengancam, berbicara keras.
-Keluhan utama ( saat di kaji ) :
Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan

III. FAKTOR PREDIPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? (Ya)
Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa 2 kali
2. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )

10
Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat
dengan teratur.
3. Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan
dalam keluarga dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.
Masalah keperwatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami dirinya.
Masalah keperawatan : Tidak Ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan,
namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari
keluarganya, terutama ibunya.

IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital
 TD = 110/90 mmHg
 N = 96 x/m
 S = 370C
 RR = 20 x/m
2. Keluhan fisik ( Tidak Ada )
Masalah keperawatan : Tidak Ada

11
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Garis keturunan


: Perempuan : Meninggal (Laki)
: Klien : Meninggal (Pr)
: Garis perkawinan : tinggal serumah
Penjelasan :
Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya. Klien merupakan anak bungsu dari 6
bersaudara.

2. Konsep diri:
a. Citra tubuh
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya apa
adanya

11
b. Identitas diri
Klien mengatakan anak terakhir dari 6 bersaudara. Klien bersekolah hanya
sampai SD, lalu bekerja sebagai buruh tani.
c. Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-6 dalam keluarga. Klien belum
menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah seperti
mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas karena
ayahnya dalam kondisi buta.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul
bersama keluarganya dan bekerja serta menikah
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain karena merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai percakapan.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan
klien mengatakan shalat itu wajib.
b. Kegiatan Ibadah
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat
Masalah Keperawatan : Tidak Ada.

11
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah Sakit.
5. Afek
Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klien baik, namun kontak mata tajam.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun
melihat bayangan-bayangan aneh juga.
8. Proses pikir
Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic
pembicaraan tanpa menyelesaikan topic pertama.
Masalah keperawatan : Waham
9. Isi Pikir
Klien mengatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar
daerah serta menganggap dirinya memiliki kekuatan.
Masalah Keperawatan : Waham
10. Tingkat kesadaran
Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)
Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap
waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk
rumah sakit dan dia tahu berada di ruang Angsoka.
12
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat
sebelum masuk rumah sakit.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat
menjawab perhitungan sederhana yang diberikan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa
tidak bisa memilih antara dua pilihan.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.
2. BAK/BAB
Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang
lebih 4x sehari.
3. Mandi
Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian/berhias
Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk
tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya
berjalan-jalan dan mengobrol bersama teman sekamar maupun perawat.
6. Penggunaan obat
Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien
bisa melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi

7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk memeriksakan diri.
8. Aktivitas di dalam rumah
13
Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton
TV, menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.

VIII. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami
masalah biasanya klien merusak barang-barang di sekitarnya
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dukungan kelompok
Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk
kesembuhannya
b. Masalah hubungan dengan lingkungan
Klien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena sering
diejek dan ingin memukul orang-orang yang mengejeknya.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan putus sekolah sejak kelas 5 SD.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien tidak mengalami masalah dalam bekerja
e. Masalah ekonomi
Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan
berkecukupan.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-orang
sekitarnya selalu mengejeknya.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid
Terapi medik : - Risperidon 2 x 1 mg
14
XII. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1 DS : Klien mengatakan cepat tersinggung,
ingin mengamuk, pernah memukul
orang lain serta mengungkapkan
keinginan memukul orang-orang yang Resiko Perilaku Kekerasan
mengejeknya.
DO : Klien berbicara keras, agak kacau,
cepat tersinggung, emosi labil,
kontak mata tajam.
2 DS: Klien merasa malu dengan orang
lain
DO: Menyendiri, lebih banyak Harga diri rendah

menghabiskan waktu di kamar.

3 DS :Klien mengatakan dirinya memiliki


suatu ilmu, pernah bekerja di luar
daerah, serta menganggap dirinya
Waham kebesaran
memiliki kekuatan
DO : Proses fikir flight of ideas, berkata
tidak sesuai kenyataan, cepat
tersinggung.

XIII. POHON MASALAH

Perilaku Kekerasan

Resiko perilaku kekerasan

Waham : Kebesaran

Harga Diri Rendah

15
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Prilaku Kekerasan


2. Waham : Kebesaran
3. Harga Diri Rendah

C. INTERVENSI

Tgl Dx Perencanaan Paraf


Kepera Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
watan
11/02 Resiko TUM: klien tidak
/2016 Perilaku menunjukan
Kekeras resiko perilaku
an kekerasan
TUK:
1. Klien dapat 1. Klien 1. Bina hubungan saling
membina menunjukkan percaya dengan:
hubungan tanda-tanda o Beri salam setiap
saling percaya kepada berinteraksi

percaya perawat: o Perkenalkan nama,


nama panggilan
o Wajah cerah,
perawat dan tujuan
tersenyum
perawat berkenalan
o Mau
o Tanyakan dan panggil
berkenalan
nama kesukaan klien
o Ada kontak o Tunjukkan sikap
mata empati, jujur dan
o Bersedia menepati janji setiap
menceritakan kali berinteraksi
perasaan o Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
o Buat kontrak interaksi

16
yang jelas
o Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
2. Klien dapat 2. Klien 2. Bantu klien
mengidentifika menceritakan mengungkapkan
si penyebab penyebab perasaan marahnya:
perilaku perilaku o Motivasi klien untuk
kekerasan yang kekerasan yang menceritakan
dilakukannya dilakukannya: penyebab rasa kesal
o Menceritakan atau jengkelnya
penyebab o Dengarkan tanpa
perasaan menyela atau
jengkel/kesal memberi penilaian
baik dari diri setiap ungkapan
sendiri perasaan klien
maupun
lingkunganny
a
3. Klien dapat 3. Klien 3. Bantu klien
mengidentifika menceritakan mengungkapkan tanda-
si tanda-tanda keadaan tanda perilaku kekerasan
perilaku o Fisik : mata yang dialaminya:
kekerasan merah, o Motivasi klien
tangan menceritakan kondisi
mengepal, fisik saat perilaku
ekspresi kekerasan terjadi
tegang, dan o Motivasi klien
lain-lain. menceritakan kondisi
o Emosional : emosinya saat terjadi
perasaan perilaku kekerasan
marah, o Motivasi klien
jengkel, menceritakan kondisi

17
bicara kasar. psikologis saat terjadi
o Sosial : perilaku kekerasan
bermusuhan o Motivasi klien
yang menceritakan kondisi
dialami saat hubungan dengan
terjadi orang lainh saat
perilaku terjadi perilaku
kekerasan. kekerasan
4. Klien dapat 4. Klien 4. Diskusikan dengan klien
mengidentifika menjelaskan: perilaku kekerasan yang
si jenis o Jenis-jenis dilakukannya selama ini:
perilaku ekspresi o Motivasi klien
kekerasan yang kemarahan menceritakan jenis-
pernah yang selama jenis tindak kekerasan
dilakukannya ini telah yang selama ini
dilakukannya permah dilakukannya.
o Perasaannya o Motivasi klien
saat menceritakan
melakukan perasaan klien setelah
kekerasan tindak kekerasan
o Efektivitas tersebut terjadi
cara yang o Diskusikan apakah
dipakai dengan tindak
dalam kekerasan yang
menyelesaika dilakukannya masalah
n masalah yang dialami teratasi.
5. Klien dapat 5. Klien 5. Diskusikan dengan klien
mengidentifika menjelaskan akibat negatif (kerugian)
si akibat akibat tindak cara yang dilakukan
perilaku kekerasan yang pada:
kekerasan dilakukannya o Diri sendiri
o Diri sendiri : o Orang lain/keluarga
luka, dijauhi o Lingkungan

18
teman, dll
o Orang
lain/keluarga
: luka,
tersinggung,
ketakutan, dll
o Lingkungan :
barang atau
benda rusak
dll
6. Klien dapat 6. Klien : 6. Diskusikan dengan
mengidentifika o Menjelaskan klien:
si cara cara-cara o Apakah klien mau
konstruktif sehat mempelajari cara
dalam mengungkap baru mengungkapkan
mengungkapka kan marah marah yang sehat
n kemarahan o Jelaskan berbagai
alternatif pilihan
untuk
mengungkapkan
marah selain perilaku
kekerasan yang
diketahui klien.
o Jelaskan cara-cara
sehat untuk
mengungkapkan
marah:
 Cara fisik: nafas
dalam, pukul
bantal atau
kasur, olah raga.
 Verbal:
mengungkapkan

19
bahwa dirinya
sedang kesal
kepada orang
lain.
 Sosial: latihan
asertif dengan
orang lain.
 Spiritual:
sembahyang/doa
, zikir, meditasi,
dsb sesuai
keyakinan
agamanya
masing-masing
7. Klien dapat 7. Klien 7. 1. Diskusikan cara yang
mendemonstras memperagakan mungkin dipilih dan
ikan cara cara mengontrol anjurkan klien
mengontrol perilaku memilih cara yang
perilaku kekerasan: mungkin untuk
kekerasan o Fisik: tarik mengungkapkan
nafas dalam, kemarahan.
memukul 7.2. Latih klien
bantal/kasur memperagakan cara
o Verbal: yang dipilih:
mengungkapk o Peragakan cara
an perasaan melaksanakan cara
kesal/jengkel yang dipilih.
pada orang o Jelaskan manfaat cara
lain tanpa tersebut
menyakiti o Anjurkan klien
o Spiritual: menirukan peragaan
zikir/doa, yang sudah dilakukan.
meditasi o Beri penguatan pada

20
sesuai klien, perbaiki cara
agamanya yang masih belum
sempurna
7.3. Anjurkan klien
menggunakan cara
yang sudah dilatih saat
marah/jengkel
8. Klien 8. Klien 8.1. Jelaskan manfaat
menggunakan menjelaskan: menggunakan obat
obat sesuai o Manfaat secara teratur dan
program yang minum obat kerugian jika tidak
telah o Kerugian menggunakan obat
ditetapkan tidak minum 8.2. Jelaskan kepada klien:
obat o Jenis obat (nama,
o Nama obat wanrna dan bentuk
o Bentuk dan obat)
warna obat o Dosis yang tepat untuk
o Dosis yang klien
diberikan o Waktu pemakaian
kepadanya o Cara pemakaian
o Waktu o Efek yang akan
pemakaian dirasakan klien
o Cara 8.3. Anjurkan klien:
pemakaian o Minta dan
o Efek yang menggunakan obat
dirasakan tepat waktu
o menggunakan o Lapor ke
obat sesuai perawat/dokter jika
program mengalami efek yang
tidak biasa
o Beri pujian terhadap
kedisplinan klien
menggunakan obat.

21
Tgl Dx 2 Perencanaan Paraf
Kepera
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
watan
02/01 Ganggu TUM : Klien dapat 1.1 Setelah ... X 1.1 Bina hubungan 1.2
/2016 an mengontrol interaksi klien : saling percaya
proses wahamnya a. Mau menerima dengan klien
pikir : TUK : kehadiran perawat a. Beri salam
waham 1. Klien dapat disampingnya b. Perkenalkan diri,
membina b. Mengatakan mau Tanyakan nama,
hubungan menerima bantuan serta nama panggilan
saling percaya perawat yang disukai
dengan c. Tidak menunjukkan c. Jelaskan tujuan
perawat tanda-tanda curiga interaksi
d. Mengijinkan duduk d. Yakinkan klien
disamping dalam keadaan aman
dan perawat siap
menolong dan
mendampinginya
e. Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
g. Perhatikan
kebutuhan dasar dan
bantu pasien
memenuhinya
TUK : 1.2 Setelah ... X 1.2 Bantu klien untuk 1.3
Klien dapat interaksi Klien : mengungkapkan
mengidentifikasi a. Klien menceritakan perasaan dan
perasaan yang ide-ide dan pikirannya

22
muncul secara perasaan yang a. Diskusikan dengan
berulang dalam muncul secara klien pengalaman
pikiran klien berulang dalam yang dialami selama
pikirannya ini termasuk
hubungan dengan
orang yang berarti,
lingkungan kerja,
sekolah, dsb
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati tanpa
mendukung atau
menentang
pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat
dapat memahami apa
yang diceritakan
klien
TUK : 1.3 Setelah ... X 1.3 Bantu klien 1.4
Klien dapat interaksi klien mengidentifikasi
mengidentifikasi a. Dapat menyebutkan kebutuhan yang
stresor atau kejadian sesuai tidak terpenuhi serta
pencetus dengan urutan kejadian yang
wahamnya waktu serta harapan menjadi faktor
atau kebutuhan pencetus wahamnya
dasar yang tidak a. Diskusikan dengan
terpenuhi seperti klien tentang
harga diri, rasa kejadian-kejadian
aman, dsb traumatik yang
b. Dapat menyebutkan menimbulkan rasa

23
hubungan antara takut, ansietas
kejadian traumatik maupun perasaan
kebutuhan tidak tidak dihargai
terpenuhi dengan b. Diskusikan
wahamnya kebutuhan atau
harapan yang belum
terpenuhi
c. Diskusikan cara-cara
mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi
dan kejadian
traumatik
d. Diskusikan dengan
klien antara
kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya
TUK : 1.4 Setelah ... X 1.4 Bantu klien 1.5
Klien dapat interaksi klien mengidentifikasi
mengidentifikasi menyebutkan keyakinan yang
wahamnya perbedaan salam tentan situasi
pengalaman nyata yang nyata (bila
dengan pengalaman klien sudah siap)
wahamnya a. Diskusikan dengan
klien pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
b. Katakan kepada
klien akan keraguan
perawat tehadap
pernyataan klien

24
c. Diskusikan dengan
klien respon
perasaan terhadap
wahamnya
d. Diskusikan
frekuensi, intensitas
dan durasi terjadinya
waham
e. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan
salah oleh klien
TUK: 1.5 Setelah ... X 1.5 Diskusikan tentang 1.8
Klien dapat interaksi klien pengalaman-
mengidentifikasi menjelaskan pengalaman yang
konsekuensi dari gangguan fungsi tidak
wahamnya hidup sehari-hari menguntungkan
yang diakibatkan sebagai akibat dari
ide-ide atau wahamnya seperti
pikirannya yang :Hambatan dalam
tidak sesuai dengan berinteraksi dengan
kenyataan seperti : keluarga, Hambatan
a. Hubungan dengan dalam interaksi
keluarga dengan orang lain
b. Hubungan dengan dalam melakukan
orang lain aktivitas sehari-hari
c. Aktivitas sehari- 1.6 Ajak klien melihat
hari bahwa waham
d. Pekerjaan tersebut adalah
e. Sekolah masalah yang

25
f. Prestasi, dsb membutuhkan
bantuan dari orang
lain
1.7 Diskusikan dengan
klien tentang orang
atau tempat ia dapat
meminta bantuan
apabila wahamnya
timbul atau sulit di
kendalikan

TUK 1.6 Setelah ...X 1.8 Diskusikan hobi atau 1.14


Klien dapat interaksi klien aktivitas yang
melakukan teknik melakukan aktivitas disukainya
distraksi sebagai yang konstruktif 1.9 Anjurkan klien
cara menghentikan sesuai dengan memilih dan
pikiran yang minatnya yang melakukan aktivitas
terpusat pada dapat menglihkan yang membutuhkan
wahamnya fokus klien dari perhatian dan
wahamnya keterampilan
1.10 Ikut sertakan
klien dalam aktivitas
fisik yang
membutuhkan
perhatian sebagai
pengisi waktu luang
1.11 Libatkan klien
pada topik-topik
yang nyata
1.12 Anjurkan klien
untuk bertanggung

26
jawab secara
personal dalam
mempertahankan
atau meningkatkan
kesehatan dan
pemulihannya
1.13 Beri
penghargaan bagi
setiap upaya klien
yang positif
TUK 1.7 Setelah ... X 1.14 Diskusikan 1.18
Klien dapat interaksi dengan dengan klien tentang
memanfaatkan klien, dapat manfaat dan
obat dengan baik mendemonstrasikan kerugian tidak
penggunaan obat minum obat
dengan baik 1.15 Pantau klien saat
1.8 Setelah ... X penggunaan obat,
interaksi klien beri pujian jika klien
menyebutkan akibat menggunakan obat
berhenti minum dengan benar
obat tanpa 1.16 Diskusikan
konsultasi dengan akibat klien berhenti
dokter minum obat tanpa
konsultasi dengan
dokter
1.17 Anjurakan klien
untuk konsultasi jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.

27
Tgl No. Diagnosa Rencana Keperawatan Para
Dx Kep Tujuan Kriteria Hasil Intervensi f

11/ 3 Gangguan TUM :


Pasien
02/ konsep diri
mempunyai harga
20 : Harga diri diri
16 rendah
TUK : 1. 1.Setelah 4 kali
1. Bina hubungan saling
1. Pasien bisa interaksi, pasien percaya dengan
membina menunjukkan menggunakan prinsip
hubungan ekspresi wajah komunikasi
saling percaya bersahabat, terapeutik :
dengan memperlihatkan rasa  Sapa pasien dengan
perawat senang, ada kontak ramah, baik verbal
mata, mau berjabat maupun non verbal
tangan, mau  Perkenalkan diri
menyebutkan dengan sopan
namanya, mau  Tanyakan nama
menjawab salam, lengkap dan nama
pasien mau duduk panggilan yang
berdampingan disukai Residen
dengan perawat, mau  Jelaskan tujuan
mengutarakan pertemuan
masalah yang  Jujur dan menepati
dihadapi janji
 Tunjukkan empati
dan menerima pasien
apa adanya

 Beri perhatian dan


perhatikan
kebutuhan dasar
pasien

2. Pasien dapat 1.Setelah 4 kali 1. Diskusikan dengan


mengidentifik interaksi pasien pasien tentang :
asi aspek menyebutkan :  Aspek positif yang
positif dan  Aspek dimiliki pasien,
kemampuan positif dan keluarga dan
yang dimiliki kemampuan yang lingkungan
dimiliki pasien  Kemampuan yang
 Aspek dimiliki pasien

28
positif keluarga 2. Bersama pasien buat
 Aspek daftar tentang :
positif lingkungan  Aspek positif pasien,
pasien keluarga, lingkungan
 Kemampuan yang
dimiliki pasien
3. Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi evaluasi
negatif

3. Pasien dapat 3.Setelah 4 kali 1. Diskusikan dengan


menilai interaksi pasien pasien kemampuan
kemampuan menyebutkan yang dapat
yang dimiliki kemampuan yang dilaksanakan
untuk dapat dilaksanaan 2. Diskusikan
dilaksanakan kemampuan yang
dapat dilanjutkan
pelaksanaannya

4. Pasien dapat 4. Setelah 4 kali 1. Rencanakan bersama


merencanakan interaksi pasien pasien aktifitas yang
kegiatan membuat dapat dilakukan tiap
sesuai dengan rencana kegiatan hari sesuai
kemampuan harian kemampuan pasien :
yang dimiliki 2. Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi pasien
3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang dapat pasien
lakukan
5. Pasian dapat 5. Setelah 4 kali 1.Anjurkan pasien untuk
melakukan interaksi pasien melaksanakan kegiatan
kegiatan melakukan yang telah
sesuai rencana kegiatan sesuai direncanakan
yang dibuat jadwal yang 2.Pantau kegiatan yang
dibuat dilaksanakan pasien
3.Beri pujian
4.Diskusikan
kemampuan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang

29
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. Nama Pasien : Tn"H”


2. Umur : 33 Tahun
3. Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
4. Ruangan : Angsoka Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
5. No. RM :

TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI


11-02-2016 DS:Klien mengatakan cepat S : Klien mengatakan merasa senang
tersinggung, mengamuk, pernah dan sedikit tenang setelah
memukul orang lain, merasa berkenalan, mengungkapkan
malu dengan orang lain, dirinya keinginan memukul orang yang
memiliki ilmu, pernah bekerja mengejeknya.
di luar daerah, menganggap
dirinya memiliki kekuatan. O : - Klien mampu pukul kasur/ bantal
DO :Tatapan tajam, berbicara keras - Klien mampu berdiskusi tentang
dan kacau, menyendiri, flight of kebuthan yang tidak terpenuhi
ideas, banyak enghabiskan - Klien mampu melatih kemampuan
waktu di kamar. positif satu yaitu menggambar
Diagnosa keperawatan :
RPK, Waham: Kebesaran, HDR A : RPK masih ada, Waham masih ada,
Kemampuan : HDR masih ada.
Klien mampu nafas dalam.
Tindakan : P:
 Melatih pukul kasur/ bantal  latihan pukul kasur bantal
 Melatih kemampuanpositif 2x/hari dan saat ingin marah
satu  latihan menggambar 2x/hari
 Berdiskusi tentang kebutuhan
klien yang tidak terpenuhi.
Rencana tindak lanjut:
Latih mengontrol marah secara
verbal, latih kemampuan

30
positif kedua.
12-02-2016 DS : Klien mengatakan terkadang S :Klien merasa senang dan sedikit tenang
masih cepat tersinggung, setelah berlatih
mengamuk, merasa malu O :
dengan orang lain,  Klien belum mampu mengontrol
mengatakan dirinya kuat. marah secara verbal
DO : Tatapan masih tajam,  Klien mampu melatih
berbicara sedikit keras, kemampuan positif kedua:
menyendiri, flight of ideas. Merapikan tempat tidur
Diagnosa Keperawatan : A :RPK masih ada, waham masih ada,
RPK, Waham: kebesaran, HDR berkurang
HDR P:
Kemampuan :  Latihan mengontrol marah secara
Klien mampu nafas dalam, verbal 2x/hari dan saat ingin
pukul kasur bantal, marah
menggambar  Latihan merapikan tempat tidur
Tindakan : 2x/ hari
 Melatih mengontrol marah
secara verbal
 Melatih kemampuan positif
kedua.
Rencana Tindak Lanjut :
Latih mengontrol marah secara
spiritual

31

Anda mungkin juga menyukai