METODE PENELITIAN
kuantitatif dipilih karena penelitian kuantitatif memiliki dua ciri (Sugiyono, 2010):
pertama, dilihat dari desainnya menyajikan prosedur yang lebih spesifik, jelas,
rinci dan ditentukan dengan jelas di awal, kedua, bertujuan untuk melihat korelasi
dan pengaruh antar variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang
memiliki nilai perspektif. Selain itu, teknik pengambilan sampel yang digunakan
untuk menguji dan mengembangkan hipotesis yang telah ditetapkan. Definisi dari
Kediri dan lokasinya pun dekat dekat dengan bahan baku. Penelitian dilakukan
1
2
metode wawancara dan kuesioner sebagai sumber data utama, serta digunakan
a. Data Primer
Data primer adalah data yang harus dicari atau dikumpulkan secara
primer yaitu :
1. Wawancara
2. Kuesioner
b. Data Sekunder
data. Sumber data sekunder ini dapat pula berupa hasil pengolahan
lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau
3
berasal dari orang lain (Sugiyono, 2010). Data ini digunakan untuk
adalah :
Dinas/Instansi terkait.
3.4.1 Populasi
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). Adapun yang menjadi populasi dalam
3.4.2 Sampel
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang ada (Arikunto,
2005). Sedangkan menurut Sugiyono (2011), sampel adalah bagian dari populasi
Menurut Arikunto (2005), jika populasi yang diteliti kurang dari 100,
sampel yang digunakan adalah seluruh populasi. Akan tetapi, jika jumlah
populasi terlalu besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih dari jumlah
populasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Roscoe dalam Sugiyono
(2011) dimana ukuran sampel yang baik dan layak adalah antara 30 sampai
penelitian dikenal dengan sensus. Sensus adalah teknik penentuan sampel jika
seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011). Hal ini
sering dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang.
yang sedang diteliti. Definisi operasional adalah unsur-unsur dari penelitian yang
definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait dengan
variabel yang terdapat dalam judul penelitian yang sesuai dengan hasil
perumusan masalah, di mana dalam penelitian ini biaya produksi, tenaga kerja,
dan teknologi merupakan variabel bebas dan tepung tapioka merupakan variabel
upah tenaga kerja langsung, upah tenaga kerja tak langsung, biaya
rupiah (Rp).
3. Teknologi (D1)
yaitu manual dan mekanik. Dalam dummy, teknologi manual diberi nilai
variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah tepung
tapioka yang dihasilkan dalam satu kali masa produksi. Produksi diukur dengan
satuan ton.
6
Biaya eksternal yang diestimasi adalah biaya yang muncul akibat adanya
pembuangan limbah tepung tapioka yaitu biaya kesehatan yang ditanggung oleh
Di mana:
masyarakat yang masih balita dan orang lanjut usia. Di mana masyarakat
karena pada usia tersebut memiliki ketahanan tubuh yang masih lemah.
(DEA) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur efisiensi teknik suatu
decision making unit (DMU) dan membandingkan operasi relatif terhadap DMU
yang lain dalam kondisi banyak input maupun output. Penerapan metode DEA
kedua adalah meminimalisasi input. Di mana dua asumsi tersebut tidak akan
memperoleh hasil yang sama (Sutawijaya dan Lestari, 2009). Suatu DMU
dikatakan efisien secara teknis jika rasio perbandingan output dan input yang
digunakan sama dengan satu (DMU=1), yang artinya DMU tersebut tidak
dikontrol.
input dan output, dengan demikian input dan output merupakan sesuatu
Constant Return to Scale (CRS) dan model Variable Return to Scale (VRS).
Model CRS mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output
adalah sama, dan asumsi lainnya adalah setiap DMU beroperasi pada skala
penambahan input dan output tidak sama, yang artinya output bisa berubah lebih
8
scale/DRS).
output oriented (maksimalisasi output) dan model VRS (variable returns to scale)
akan digunakan adalah model analisis regresi linear berganda. Regresi linear
terkecil atau OLS (ordinary least square) yang dinyatakan dalam bentuk fungsi
sebagai berikut:
Y= β0X1β1X2β2D1δeμ
LnY= Lnβ0+β1LnX1+β2LnX2+δ1D1+µ
Keterangan :
β0 = Konstanta
δ1 = koefisien dummy
e = Bilangan eksponensial
µ = Error term
klasik merupakan pengujian dasar dalam model regresi, yang dilakukan sebelum
pengujian hipotesis. Untuk memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan
karakteristik BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka perlu dilakukan uji
residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan uji statistik Jarque-Bera
(JB) dan probabilitasnya. Kedua angka tersebut akan saling mendukung dengan
1. Jika nilai JB tidak signifikan (JB < 2), maka data berdistribusi normal.
2. Jika probabilitas lebih besar dari angka signifikansi (p > α), maka data
berdistribusi normal.
1. Angka signifikansi (Sig) > α = 0,05 maka H0 diterima, yang berarti data
berdistribusi normal.
2. Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05 maka H1 diterima, yang berarti data
menyebabkan hasil dari model regresi bias dan tidak signifikan. Uji
inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut Ghozali (2005), variabel yang
1. Nilai Tolerance
bebas.
bebas.
11
yang dapat dideteksi dengan Uji White. Uji White dapat dilakukan dengan
nilai probabilitas Uji White. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat seperti
berikut:
Di mana:
H1 : ada heteroskedastisitas
diantaranya :
statistik bahwa seluruh variabel independen yaitu biaya produksi (X1), tenaga
kerja (X2), modal kerja (X3) dan teknologi (X4) berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu jumlah produksi tepung tapioka (Y), dengan tingkat signifikansi
95% (α=0,05). Apabila nilai F hitung < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
12
dependen.
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel, maka
R2 memiliki range antara 0-1. Jika nilai R2 mendekati 0 (nol), artinya antara
variabel dependen dan variabel independen tidak ada keterkaitan, tetapi jika nilai
dengan kata lain hasil estimasi mendekati nilai sebenarnya atau model tersebut