Anda di halaman 1dari 16

BIOTEKNOLOGI

“Penggunaan mahluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang atau jasa
secara industri
CONTOH-CONTOH HASIL PRODUKSI BIOTEKNOLOGI

1. Ragi roti, protein sel tunggal


2. Amilase, glukosa dehidrogenase
3. Antibiotik, vitamin, asam amino, asam organik
4. Etanol, metana, asam laktat
5. Sirup jagung berfruktosa tinggi
6. Lumpur aktif, penghancur anaerob

Perkembangan Bioteknologi
Jaman sebelum Louis Pasteur

1. Minuman beralkohol (Bir, anggur, tuak)


2. Makanan terfermentasi (Keju, yoghurt, tape,tempe, petis, terasi)Jaman Louis
Pasteur
3. Alkohol (Etanol, Butanol, aseton, gliserol)
4. Asam organik (Asam sitrat, asam asetat)
5. Pengolahan limbah secara aerob

Jaman antibiotika

1. Antibiotika (Penisilin, tetrasiklin, streptomisin)


2. Vaksin (Vaksin anti NCD, vaksin anti polio)
3. Transformasi steroid (DOPA)
4. Teknologi fermentasi media cair
5. Teknologi biakan jaringan hewan

Jaman pasca antibiotika

1. Asam amino (Asam glutamat, lisin, aspartame)


2. Protein sel tunggal
3. Enzim (amilase, glukosa isomerase, glukosa dehidrogenase)
4. Teknologi imobilisasi sel dan ensim
5. Teknologi pengolahan limbah cair anaerob (Biogas)

Jaman bioteknologi modern

1. 1973, pertama kali gen berhasil diklon


2. 1974, ekspresi gen terklon di jasad lain
3. 1975, antibodi monoklonal

Jaman bioteknologi modern

1. Teknologi hibridoma (Antibodi monoklonal)


2. Teknologi uji diagnostik dengan antibodi
3. Rekayasa genetika
4. Vaksin artifisial
5. Insulin dari khamir

Istilah-istilah yang sering digunakan dalam Bioteknologi Modern


* Transgen – Gen asing yang ditambahkan kepada suatu spesies
Contoh – Gen Cry (mengkode protein yang menjadi racun bagi serangga
)
Transgenik – suatu organisme yang mengandung transgen melalui proses bioteknologi
(bukan proses pemuliaan tanaman)
Contoh – Kapas Bollgard Jagung tahan herbisida

HASIL KEGIATAN BIOTEKNOLOGI MODERN DI BIDANG PERTANIAN


“ GMO – Genetically modified organisms
“Suatu jasad yang memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh jenis jasad
tersebut, sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari jasad lain. Juga disebut organisme
transgenik
Contoh: Jagung tahan serangga

 Racun Bt yang dikandungnya membunuh corn borer


 Gen pengendali produksi racun berasal dari bakteri

“ GMO – Genetically modified organisms \


“Suatu jasad yang memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh jenis jasad
tersebut, sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari jasad lain. Juga disebut organisme
transgenik
Contoh: Tanaman tahan virus

 pepaya, jeruk, kentang


 Gen ketahanan berasal dari virus

“ GMO – Genetically modified organisms


“Suatu jasad yang memiliki sifat baru, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh jenis jasad
tersebut, sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari jasad lain. Juga disebut organisme
transgenik
Contoh: Tanaman tahan herbisida

1. yang sudah ada: kedelai, jagung, kanola


2. yang berikutnya: gula bit, kobis, strawberry, alfalfa, kentang, gandum
3. gen ketahanan berasal dari bakteri

PERBEDAAN
Pemuliaan tanaman konvensional

 Gen yang dipindahkan berasal dari spesies yang sama


 Pemindahan gen melalui perkawinan interspesies

Pemuliaan tanaman melalui bioteknologi

 Gen yang dipindahkan berasal dari spesies yang berbeda


 Pemindahan gen melalui rekayasa genetika tanaman
Mutagenesis: Sifat baru, tanpa gene asing

 Mutagenesis mengubah urutan DNA suatu gen


 Dapat diperoleh sifat baru yang menguntungkan

Generasi Organisme Tansgenik Berikutnya di bidang Pertanian


“ Golden Rice

 Kandungan vitamin A meningkat


 Gen berasal dari bakteri
 Kekurangan: produksi vitamin A kurang banyak

“ Bungan Matahari

 Tahan jamur putih


 Gen ketahanan berasal dari gandum

“ Rumput lapangan golf

1. Tahan herbisida
2. Tumbuh lambat
3. Mengurangi pemangkasan
4. Mengurangi polusi

Prioritas Bioteknologi Tanaman dan Lingkungan di Masa yang Akan Datang


Bioremediasi

 Polusi air, tanah dan udara menjadi masalah


 Tanaman dapat membantu degradasi senyawa polutan tersebut

Dibutuhkan tanaman yang dapat membantu degradasi senyawa polutan dan aman terhadap
lingkungan
Tanaman yang kandungan nutrisinya diperkaya

 Malnutrisi meluas
 Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai penyakit ikutan

Dibutuhkan modifikasi tanaman pangan untuk mengatasi masalah tersebut

MEMBUAT PUPUK KOMPOS CAIR


PENGERTIAN PUPUK ORGANIK
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur unsur
esensial bagi pertumbuhan tanaman
Pupuk organik cair adalah pupuk dalam bentuk larutan yang seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang mengalami pembusukan
dimana kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur .
KELEBIHAN PUPUK ORGANIK CAIR

1. Dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara


2. Mampu menyediakan hara secara cepat
3. Tidak merusak tanah dan tanaman walupun sering digunakan
4. Mempunyai bahan pengikat sehingga larutan pupuk yg diberikan ke permukaan tanah
bis langsung digunakan oleh tanaman
5. Baik diberikan pada tanaman masa perkembangbiakan

Kandungan hara
PEMBUATAN PUPUK CAIR

 Siapkan kotoran ternak segar ( 30 kg)


 Sampah organik : sisa makanan , sayuran
 Hijauan : macam macam jenis hijauan tapi tidak bergetah ( 5 kg)
 Siapkan cairan bioaktifator : em4 ( 1 lt)
 1 liter air ditambahkan 4 tutup botol em4
 Siapkan tetes tebu ( 1 kg)
 Siapkan air cucian beras
 Semuanya dimasukkan dalam komposter wadah ) yang tertutup rapat
 Komposter baru bisa menghasilkan kompos cair ( lindi ) setelah 2 minggu

APLIKASI PENGGUNAAN PUPUK CAIR


“ Lindi yang baru dipanen sebaiknya jangan langsung digunakan
“ Tambahkan em 4 à 1 tutup botol = 1 liter lindi dan diamkan 1 – 2 hari agar bakteri
berkembang banyak
“ Lindi 1 liter tadi bisa diencerkan dengan perbandingan 1 : 5
“ Disiramkan baik pada tanama sayuran, buah, hias pemupukan dilakukan 1 mg sekali
PENGERTIAN EM4

 Effektif Mikroorganisme adalah bahan yang membantu mempercepat proses


pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya
 Memperbaiki struktur tanah dan tekstur tanah
 Membuat tanaman menjadi lebih subur sehat dan relatif tahan terhadap hama

BAHAN PEMBUAT EM4

 Susu sapi 2 liter


 Usus ayam secukupnya
 Terasi ½ kg ( terbuat dari kepala , kulit udang )
 1 kg gula pasir tetes tebu
 1 kg bekatul
 Satu buah nanas
 10 liter air sumur

PEMBUATANNYA:

1. Nanas dihaluskan dengan blender kemudian campurkan terasi , bekatul, gulapasir dan
air masak hingga mendidih lalu hasilnya adonan didinginkan
2. Tambahkan susu , usus aduk hingga merata
3. Tutup rapat rapat selama 12 jam – 24 jam
4. Jika sudah jadi , adonan menjadi kental atau lengket ( susu jangan yang basi , nanas
digunakan untuk menghilangkan bau dari hasil proses bakteri )
5. Pembuatan EM 4 dianggap berhasil jika muncul gelembung gelembung di permukaan
bahan

Pemanfaatan Energi Biomassa sebagai Biofuel :


Konsep Sinergi dengan Ketahanan Pangan

 “ Popolasi Pendudduk Yang Meningkat


 “ Kebutuhan pangan dan energy yang meningkat

MASALAH:

 Sumber energi dari fosil fuel makin menipis


 Sumber energi alternatif belum digali secara ekstensif karena keterbatasan SDM
dan teknologi
 Sumber pangan juga terbatas karena keterbatasan SDM, lahan dan teknologi

SOLUSI:
Eksplorasi, Teknologi, SDM, Dana
Energi Biomassa
TERDIRI DARI= Tumbuhan, hewan, dan jasad renik _____sumber bahan pangan, energy,
bahan industri
Aplikasi Mikrobia Pendegradasi

1. Pembuatan kompos
2. Pembuatan pupuk organic cair dan limbah cair TPA Piyungan

Pemanfaatan dan Pengelolaan Energi Biomassa


Landasan Yuridis :

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan


Energi Nasional
2. Instruksi Presiden No 1 Tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.

PEMBUATAN BRIKET KOTORAN SAPI (KOSAP PLUS)


APA ITU BIOARANG
“Bioarang adalah Biomasa yang berasal dari limbah pertanian dan peternakan merupakan
bahan yang tidak berguna tetapi dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi bahan bakar
alternatif menjadi Briket
MENGAPA DIBENTUK BRIKET
Untuk meningkatkan energi per unit volume disamping menyeragamkan ukuran biomassa
yang akan masuk dalam kompor.
Briket dengan struktur yang padat dengan peningkatan density menjadikan briket lebih
effesien sehingga meningkatkan nilai kalor perunit volume.
APA BRIKET KOSAP PLUS
Briket Kosap Plus adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan
dan kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi sehari-hari
seperti memasak, pemanas dll.
Kosap Plus dimaksud adalah kotoran sapi yang ditambah dengan arang dari limbah pertanian
seperti tempurung kelapa , sekam padi dan serbuk gergaji.
LIMBAH PERTANIAN APA SAJA YANG BISA DI GUNAKAN BRIKET ?

 Jerami padi
 Sekam padi
 Tempurung kelapa
 Tongkol jagung
 Serbuk gergaji
 Sampah dedaunan (Daun Sono dll)

LIMBAH TERNAK APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN BRIKET ?

 Kotoran sapi
 Kotoran ayam
 Kotoran kambing dan domba

APA KELEBIHAN BRIKET KOSAP PLUS

1. Aman untuk kesehatan manusia Karena tidak mengandung asap, jelaga dan bau
2. Tidak adanya emisi unsur belerang dan nitrogen bebas ke udara
3. Memiliki Panas yang cukup tidak terlalu tinggi, sehingga tidak merusak alat masak
dan praktis
4. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan

BERAPA KALORI ATAU PANAS YANG DIHASILKAN


Briket batubara 6000 – 7000 (kkal)
Minyak tanah 10.000 kkal
Briket kotoran sapi 4.200 kkal
Briket sekam dan jerami atau sampah daun 3800 kkal
BAGAIMANA MEMBUAT BRIKET

1. 1. Peralatan
1. Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh
2. Cetakan briket
3. Kompor

BAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Serbuk gergaji
Tempurung kelapa
Sekam padi
Kotoran sapi
Lem kanji
PROSES PEMBUATAN

1. Pengarangan

Serbuk gergaji , tempurung kelapa dan sekam padi dibuat arang dengan pengarangan manual
2. Pengayakan
Untuk menghasilkan arang serbuk gergajian , tempurung kelapa dan sekam padi yang lembut
dan halus dengan saringan lolos 50 mesh
3. Membuata Adonan

 Campur arang dan kotoran ternak dan ditambah dengan lem kanji dengan ukuran sbb:
 Arang limbah pertanian 90 %
 Kotoran sapi 10 %
 Lem kanji 2,5 %
 Persentasi di dasarkan pada total berat

4. Pencetakan briket arang


Setelah barang-barang tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan kedalam
cetakan briket dan dikempa.
5. Pengeringan

ANALISIS KESEIMBANGAN ALAM ANTARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK


DAN PUPUK KIMIA TERHADAP KERUSAKAN LAHAN
SISTEM PERTANIAN ¹ SISTEM ALAMIAH
Panen tanaman
Teknologi Pengelolaan

 Pemupukan / perabukan
 Pengolahan tanah
 Pengairan
 Aplikasi agrokimia
 Agroteknologi lainnya.

ORGANIC MATTER INPUTS


1. Animal manures
2. Limbah domestik
3. Sampah yang dapat dikomposkan
4. Limbah pertanian/peternakan/perikanan
5. Limbah industri makanan dan minuman
6. Limbah agroindustri
7. Bahan organik lainnya
INTERAKSI YANG SPEKULATIF I
Pupuk mempengaruhi pertumbuhan gulma = tanaman
Pupuk dapat meningkatkan gangguan Hama / Penyakit
BO dpt mereduksi hangguan hama & penyakit
BO dapat merangsang populasi fungi pengendali NEMATODA
BO dapat menjerap pestisida
BO dpt menjadi makanan alternatif bagi marginal pests
INTERAKSI YANG SPEKULATIF II
1) Kultivasi dapat meningkatkan atau menurunkan gangguan hama atau penyakit
2) Kultivasi mengendalikan gangguan gulma
3) Kultivasi mempengaruhi dosis pupuk yang diperlukan
4) Kultivasi meningkatkan efektivitas pestisida
5) Kultivasi membenamkan/mengubur BO ke dalam tanah
INTERAKSI YANG SPEKULATIF III
Herbisida mempengaruhi keparahan gangguan hama/penyakit
Pestisida mempengaruhi organisme tanah dekomposer
Insektisida mereduksi gangguan virus dan penyakit
Insektisida meningkatkan populasi gulma
Insektisida membunuh musuh alami
Fungisida membunuh fungi tanah pengendali insek dan nematoda
Fungisida mereduksi populasi dekomposer dan antagonist
Pestisida menekan populasi cacing tanah

NUTRIENT BALANCE IN THE SOIL: INPUTS


RN = S (AP + AR – RM – L)
Keterangan:
RN : hara dalam tanah pada akhir periode t
AP : hara dalam tanah pada awal periode t
AR : hara yang ditambahkan ke tanah selama periode t
RM: hara yang dipanen selama periode t
L : hara yg hilang selama periode t
t : periode waktu tertentu
THE NATIVE NUTRIENT POOL

1. Senyawa Organik : C, N, P, S , ……
2. Pengurangan cepat karena:

Mineralisasi dan serapan tanaman


Mineralisasi, denitrifikasi, penguapan
Mineralisasi dan pencician
Erosi dan run off

1. Penambahan melalui:

a. Pemupukan
b. Residu tanaman: akar + non akar
c. Fiksasi biologis
Pengaruh bahan organik tanah
Sifat dan Ciri Tanah
Warna tanah: Coklat – hitam
Merangsang Granulasi
Menurunkan plastisitas, kohesi
Meningkatkan kemampuan menahan air
Meningkatkan kapasitas jerapan kation
Meningkatkan ketersediaan hara
Ekstraksi hara dari mineral-mineral
PUPUK ORGANIK
“ PUPUK HIJAU : C/N-RATIO
“ PUPUK KANDANG : BO, N, P, K
“ KOMPOS: DARI SAMPAH ORGANIK
“ PUPUK BUATAN / SINTESIS:

 Kandungan logam berat


 Kandungan senyawa organik
 kandungan senyawa anorganik
DAMPAK RESIDU PESTISIDA PADA PRODUK PERTANIAN SEGAR
KEUNTUNGAN PESTISIDA
Dapat diaplikasikan secara mudah
Dapat diaplikasikan hampir disetiap tempat dan waktu
Hasilnya dapat dilihat dalam waktu singkat
Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat
Mudah diperoleh, dapat dijumpai di kios-kios pedesaan sampai pasar swalayan di kota besar
KERUGIAN PESTISIDA
Keracunan dan kematian pada manusia
Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan
Keracunan dan kematian pada satwa liar
Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya
Keracunan dan kematian pada biota tanah
Keracunan dan kematian pada tanaman
Pencemaran lingkungan hidup
Residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen, dan
Terhambatnya perdagangan hasil pertanian
RESIDU PESTISIDA
Residu Pestisida makin dapat perhatian serius baik bagi kepentingan nasional maupun
internasional
Makin meningkatnya kesadaran konsumen tentang pengaruh negatif residu pestisida bagi
kesehatan
Makin ketatnya persyaratan keamanan pangan (mutu produk)
Terjadinya hambatan perdagangan (ekspor)
SKB Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian yang mengatur BMR (batas Maksimum
Residu)
PENYEBAB MENINGKATNYA BAHAYA DAN RESIKO PADA PRODUK BUAH
DAN SAYURAN

 Dikonsumsi sebagai produk segar (mentah tidak dimasak)


 Perlakuan yang tidak hygienis terhadap kontaminan mikrobiologi
 Meningkatnya perdagangan dunia
 Penggunaan bahan kimia yang berlebihan
 Informasi mengenai bahaya dan cara perlakuan untuk meminimalkan bahaya sangat
sedikit
 Kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan sangat kurang

BAHAYA KIMIA
1) Pestisida
2) Pupuk
3) Zat pengatur tumbuh
4) Lilin/waxes
5) Detergen
6) Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi air
7) Unsur-unsur logam berbahaya : Timbal(Pb), Cadmium, Zinc dll
8) Bahan perekat, Dll
BAHAYA BAHAN KIMIA
“ Residu Pestisida mempunyai pengaruh yang sangat merugikan terhadap kesehatan manusia
dalam jangka panjang. Dapat menyebabkan kanker, cacat dan merusak sistem syaraf,
endokrin, reproduktif dan sistem kekebalan
“ Efek logam berat :

1. Al: Kerusakan urat syaraf dan otak


2. Timbal (Pb) : Kerusakan sistem syaraf, kemunduran mental, sistem pembentukan sel
darah (anemia), ginjal dll
3. Merkuri : Kerusakan sistem syaraf, depresi, kelelahan, lesu, sakit kepala, gangguan
lambung dan usus

TANDA DAN GEJALA KERACUNAN PESTISIDA


A. Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250 EC )
Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf pusat. Tanda dan gejala
keracunan pestisida organoklor dapat berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah,
mencret, badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.
B. Pestisida Golongan Organofostat ( Basta 150 EC ; Eagle 480 AS )
Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran pernafasan maupun
saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam
darah yang berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila
kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga
syaraf terus-menerus mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan
demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan.
Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu, tanda dan gejala lain dari keracunan
pestisida organofosfat adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan
menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala,
rasa pusing, berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntah-muntah, kejang
pada perut, mencret, sukar bernafas, otot-otot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan
pingsan.
C. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ; Darmafur 3 G )
Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida organofosfat, yaitu menghambat enzim
kholonesterase. Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya
berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat mengurai dalam tubuh.
D. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star 300 EW )
Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel dari kulit, kuku,
saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat
menyebabkan peradangan.
Tanda dan gejala keracunan senyawa dipirindil selalu terlambat diketahui atau disadari
karena gejala baru timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah keracunan baru terlihat
gejala yang ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran
pencernaan, 48-72 jam baru timbul gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria,
proteinnura, haematuria dan peningkatan kretanin lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda
kerusakan pada paru-paru.
E. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC )

 Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui mulut walaupun bisa juga diserap
melalui kulit dan saluran pencernaan.
 Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut,
muntah, dan diare, sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala,
pusing dan banyak keluar ludah.

F. Pestisida Golongan Antikoagulan ( Klerat )


Pestisida golongan koagulan bekerja menghambat pembekuan darah dan merusak jaringan-
jaringan pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan terjadinya pendarahan, terutama di bagian
dalam tubuh.
Tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan oleh pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri
pada punggung, lambung, dan usus, muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi,
timbul bintik-bintik merah pada kulit, terdapat darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam
pada bagian sekitar lutut, sikut, dan pantat serta kerusakan ginjal.
KERACUNAN MERKURI
Ketika Merkuri masuk ke air, ia akan diubah oleh bakteri menjadi metil merkuri atau merkuri
organik. Ikan, Kerang, atau binatang laut lainnya yang sudah terkontaminasi merkuri organik,
dan dijadikan lauk pauk terus menerus membuat proses keracunan menjadi lebih cepat.
Selain bisa pula masuk melalui makanan, minuman, pernapasan, dan pori-pori kulit.
Rusaknya sistem saraf motorik, menjadi ciri khusus pada penyakit karena keracunan merkuri
ini. Selain dampak lain seperti sulit berjalan normal, sariawan berkepanjangan, kaki dan
tangan kesemutan, sukar berbicara, terganggunya pendenganran, dan penglihatan, serta tubuh
gemetar
HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)
Mengetahui kadar bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapangan
Mengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, produk makanan dan minuman,
peternakan perikanan, tanah dan air limbah
Mengetahui kadar senyawa kimia yang terkandung dalam bahan obat-obatan dan tanaman
Mengetahui kandungan senyawa-senyawa protein atau asam amino
Mengetahui kandungan senyawa gugus amina, alkohol, air dan benzena.
KARL FISHER TITRATOR
Digunakan untuk mengetahui kadar air, pestisida, hasil pertanian, oli, lemak CPO (Crude
Palm Oil) dsb.
Pengukuran dapat dicetak melalui komputer, persentase kesempurnaan pengukuran dapat
terbaca di display alat maupun pada layar monitor komputer dan satuan hasil analisis dapat di
set dalam bentuk %, gram dan ml.
AAS (ATOMIC ABSORPTION SPEKTROFOTOMETRI)
Untuk menganalisis unsur-unsur mineral yang terdapat pada air, pupuk dan tanah.
Konsentrasi zat yang terkandung dapat diketahui secara singkat dalam satuan ppm (part per
million), ppb (part per billion).
Pengoperasian melalui sarana komputer, hasil analisis dapat dilihat dalam layar monitor dan
hasilnya dapat di cetak (print out).
GC (GAS CHROMATOGRAPHY)
Mengetahui kadar residu bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapangan.
Mengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, peternakan, perikanan, tanah, air
limbah, makanan, minuman, muntahan dan cairan lambung.
PANGAN
“Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Diversifikasi atau penganekaragaman pangan non beras adalah
“ Upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan non beras dengan prinsip gizi seimbang
“ Gizi seimbang adalah: gizi mengandung cukup sumber karbohidrat, protein, lemak dan
mencukupi kebutuhan kalori sesuai standar kebutuhan hidup sehat sebesar 2200
kkal/kap/hari.
Masalah pangan adalah
“Keadaan kelebihan, kekurangan, dan atau ketidakmampuan rumah tangga dalam memenuhi
kebutuhan pangan.
Permasalahan pangan di indonesia

1. Konsumsi beras di indonesia masih di atas 100 kg per kapita per tahun (hermanto,
2008)
2. Idealnya, 60 kg per kapita per tahun, (jepang)
3. Ketergantungan masyarakat indonesia akan beras sangat tinggi.
4. Harga beras > rp. 4.800, masyarakat kelompok miskin, beli beras aking/karak. Masy.
Kelompok kurang mampu makan nasi aking, seperti tahun-tahun 60 – 70 an

AKAR MASALAH: KEMISKINAN


SARAN KLASIK PEJABAT/SCIENTIST
Mengembangkan pertumbuhan industri makanan berbasis sda lokal di luar beras, seperti
mengolah umbi-umbian menjadi tepung sebagai substitusi beras dan terigu
Memperbaiki konsumsi protein hewan
Buah-buahan dan sayuran
Sasaran/target: mencegah gizi buruk pada masyarakat. Berhasil kah? Non-sense untuk
kelompok masy. Miskin: busung lapar dsb
Tetap terjadi.
Tantangan diversifikasi pangan
Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras
Upaya penggalian dan pemanfaatan sumber sumber pangan karbohidrat lokal masih kurang
Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam
Kemampuan memproduksi pangan lokal masih rendah, terutama musim paceklik
Penerapan teknologi produksi dan teknologi pengolahan pangan lokal di masyarakat tidak
mampu mengimbangi pangan olahan asal impor yang membanjiri pasar.
Analisis swot pelaksanaan diversifikasi pangan pokok/non beras
ASPEK DIVERSIFIKASI PANGAN NON BERAS

 Hulu:

Jenis komoditi pangan non beras


Penyiapan benih
Sop budi daya: pupuk, obat dsb
Sop pasca panen :
Aspek teknologi yang relevan:
Tek. Pengolahan setengah jadi (tepung)
Formulasi, proses
Scale up, pabrikasi, industri pangan
Aspek diversifikasi pangan non beras

 Aspek kebutuhan pasar :

Bahan segar
Bahan siap masak
Bahan siap santap

 Aspek produk yang sesuai :


Pangan non beras
Tepung
Aneka produk turunan
Aspek diversifikasi pangan non beras

 Hilir:

Rekayasa proses pengolahan produk


Rekayasa sosial: Sosialisasi program implementasi perubahan pola makan (changing eating
habit)
INDUSTRI MAKANAN SUSU SEGAR
“produk murni dari kelenjar susu yang diperoleh dengan proses pemurnian
Komposisi susu segar :

 Air 87%
 Lemak 3,9%
 Lactose 4,9%
 Protein 3,5 %
 Abu 0,7%

Sifat-sifat susu
“ Susu tersusun oleh koloidal yang kompleks, mengandung garam-garam dan gula dalam
bentuk larutan.
“ Berat jenis susu ± 1,027-1,035 g/cm3, dipengaruhi komponen penyusunnya.
“ Berat jenis komponen susu :
• Lemak 0,93 g/cm3
• Laktosa 1,666 g/cm3
• Protein 1,346 g/cm3
• Casein 1,310 g/cm3
• Garam 4,12 g/cm3
Sifat fisik susu :
Rasa sedikit manis
Aroma khas
Warna antara putih, kekuning-kuningan
Titik beku –0,50C
Titik didih 100- 1700C
Mikroorganisme dalam industri susu :
Ø Menimbulkan kerusakan rasa
Ø Kerusakan bau
Ø Kerusakan penampakan susu
Contoh-contoh mikroorganisme yang terdapat dalam industri susu :

1. Bakteri
2. Yeast
3. Mold

Pengaruh mikroorganisme:
Souring. Perubahan laktosa menjadi asam laktat hasil aktivitas enzym yang dihasilkan oleh
mikroorganisme, terutama bakteri asam laktat.
Souring dan Gassines. Terbentuknya gas, asam laktat dan asam-asam lain yang
menggumpalkan susu serta senyawa-senyawa lain yang menimbulkan bau yang tidak
diidnginkan.
Proteolisis. Pemecahan casein oleh mikroorganisme yang mengakibatkan bau yang tidak
diinginkan
Ropynes. Pelekatan zat seperti gum, bentuk menyerupai benang panjang. Penyebab : bakteri
Alcaligenes vicosus
Pigmentasi. Terbentuknya warna seperti biru, merah, kuning dan hijau
Proses pembuatan susu segar → susu bubuk

 Bahan baku : susu segar


 Pengolahan susu segar untuk mengeliminasi mikroorganisme :

- Pendinginan,suhu < 40C


- Pasteurisasi, suhu 62,80C, waktu 30 menit
- Sterilisasi, suhu 1340C, waktu 4 detik
Jenis susu bubuk :

1. Dry whole milk (full cream milk powder)


2. Dry skim milk ( non fat dry milk solid)
3. Dry butter milk

Sifat-sifat susu bubuk:


Sangat higroskopik
Berbentuk serpihan bergerigi bila dikeringkan dengan roll drier
Berbentuk gumpalan tak teratur, berisi rongga-rongga udara yang kecil bila dikeringkan
dengan spray drier
Lebih muudah larut, partikel berukuran ± 150 mikron
Terapung di air bila ukuran partikel sangat kecil
Persyaratan susu bubuk :
Daya larut baik
Tidak terdapat bau asing
Kerusakan susu bubuk :

1. Kerusakan lemak

* hydrolytic rancidity
* oxidized flavor

2. Kerusakan senyawa bukan lemak

* Protein
* Karamelisasi laktosa
Proses pembuatan susu bubuk

1. Susu segar → uji mutu dan perlakuan di lab


2. Klarifikasi
3. Pemanasan
4. Evaporasi
5. Pencampuran bahan baku
6. Homogenisasi
7. Pengeringan
8. Pencampuran bhn tambahan
9. Pengemasan

Peralatan dalam pembuatan susu :

 Evaporator , untuk memekatkan atau menaikkan konsentrasi zat padat


 Alat penukar panas, untuk pasteurizer dan cooler
 Homogenizer, untuk memperkecil ukuran globula lemak
 Milk drier, untuk mengurangi sebagian besar kandungan moisture dalam susu

Produk cair
“Proses cair → proses UHT (pemanasan bahan pada suhu tinggi), dengan tujuan:

1. Membunuh mikroba yang merusak susu segar dan membahayakan kesehatan


2. Membunuh mikroba yang tahan terhadap suhu tinggi
3. Membuat susu segar tahan lama

Proses pembuatan produk cair :

1. Susu segar yang memenuhi syarat


2. Disaring
3. Didinginkan, T = 3-60C
4. Dicampur dengan bahan tambahan
5. Pasteurisasi
6. Homogenizer
7. Pasteurisasi, T = 70-800C
8. Sterilisasi, T = 135-1500C, 4 detik
9. Pengemasan

Kerugian proses UHT:

1. Kerusakan warna
2. Berubahnya rasa, warna dan aroma
3. Penurunan kualitas

Uji laboratorium sifat fisik Vs sifat kimia

1. Bahan mentah (susu segar, susu bubuk skim, gula, beras, minyak nabati, garam
mineral, vitamin, air proses)
2. Bahan setengah jadi
3. Bahan jadi
4. Bahan pengemas

Uji laboratorium susu segar :

1. Pemeriksaan angka bakteri


2. Pemeriksaan angka spora
3. Reductase test
4. Boiling test
5. Test adanya bahan pengawet
6. Penentuan fat
7. Penentuan berat jenis
8. Pemeriksaan pH
9. Pemeriksaan total solid
10. Pemeriksaan organoleptik

Anda mungkin juga menyukai