Anda di halaman 1dari 6

D.

1 Metode Pengambilan dan Pengukuran Sampel Sampah


1. Alat dan Bahan
 Sampling box
 Neraca Pegas dan timbangan duduk
 Kantong Plastik
 Terpal
 Meteran
 Sarung tangan dan masker
2. Cara Kerja
 Tentukan lokasi dan waktu pengambilan sampel sampah
 Catat hari/tanggal, keadaan cuaca, lamanya waktu sampling dan faktor yang
mempengaruhi hasil sampling
 Siapkan peralatan sampling
 Kumpulkan semua sampah dari perwakilan sumber menjadi satu kemudian aduk-
aduk sampai merata
 Jika jumlah sampah terlalu besar, sampah dibagi menjadi empat (metode kuadran).
Ambil seperempatnya, jika masih terlalu besar dibagi lagi menjadi empat bagian.
Demikian seterusnya.
 Sampel dimasukkan kedalam sampling box untuk diukur berat dan volumenya

D.2 Densitas (Berat Jenis) Sampah, Komposisi Sampah, Kadar Volatil Sampah dan
Kadar Air Sampah
1. Tujuan
a. Mengetahui densitas (berat jenis) sampah dari suatu sumber tertentu
b. Mengetahui komposisi sampel sampah dari suatu sumber tertentu
c. Mengetahui kadar air sampel sampah dari suatu sumber tertentu
d. Mengetahui kadar volatil sampah dari suatu sumber tertentu
2. Prinsip
a. Berat dan volume sampah diukur dalam suatu wadah yang diketahui volumenya
b. Sampel dipilah-pilah berdasarkan komponen-komponennya dan diukur beratnya
c. Sampel sampah dikeringkan agar semua air yang terkandung didalamnya dapat
menguap
d. Sampel sampah dipanaskan pada temperature 600oC dimana bagian volatil sampah
akan terpijarkan dan menguap
3. Alat dan Bahan

 Wadah untuk menyatukan sampah

 Sampel Sampah

 Timbangan

 Sekop

 Sarungtangan/masker.

 CawanPetri;

 Desikator;

 Oven 105 oC;

 Penjepit (tang krus).

 Cawan krus porselin;

 Furnace 600 oC;

 Furnace 950 oC;


4. Cara Kerja
Berat Jenis Sampah

a. Ambil sampel sampah sebanyak 120 liter dari suatu lokasi yang sudah
ditentukan. Catat kondisi lingkungan dan cuaca.
b. Hitung volume wadah yang ada.
c. Aduk sampel tersebut, masukkan dalam wadah yang ada sampai penuh (tanpa
pemadatan).
d. Ketukkan wadah tersebut 3 kali ke lantai.
e. Hitung volume sampah tersebut setelah diketuk (dalam satuan liter).
f. Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kg)

Komposisi Sampah
a. Sampel sampah dari penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah
berdasarkan komponennya (misal: plastik, bahan organik, karet, kayu, logam,
dsb)
b. Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang

Kadar Air Sampah

a. Masukkan cawan kosong ke Oven selama 1 jam dengan suhu 105 0c. Kemudian
dinginkan di dalam desikator selama 15 menit, setelah itu timbang cawan
tersebut dengan 3 kali penimbangan (A gram)
b. Siapkan sampel yang telah ditentukan kemudian potong kecil – kecil
c. Sampel sampah dibagi menjadi 4 bagian menurut jenisnya, lalu campurkan
untuk sampel sebanyak 10 gram kedalam cawan yang telah ditimbang.
d. Masukkan sampel sebanyak 10 gram ke dalam cawan yang telah ditimbang
beratnya (x gram)
e. Panaskan cawan isi tersebut di dalam oven 105 0c selama 1 jam
f. Setelah 1 jam keluarkan cawan. Biarkan agak dingin. Masukkan ke dalam
desikator, lalu biarkan selama 15 menit,kemudian timbang beratnya (y gram).
Lakukan penimbangan selama 3 kali penimbangan.
g. Catat hasil penimbangan & lakukan perhitungan.

Kadar Volatil Sampah

a. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air digerus sampai halus;
b. Timbang cawan krus kosong yang sudah dipanaskan 1 jam dalam oven 600 oC,
catat;
c. Timbang sampel kering dan halus 4 gram dalam cawan krus, catat (x gram);
d. Masukkan cawan krus dalam oven 600 oC selama 2 jam. Lebihkan 1/4 jam untuk
pencapaian temperatur 600 oC;
e. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan dalam desikator. Lalu timbang
cawan (y gram)

Kadar Abu Sampah

a. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air digerus sampai halus;
b. Timbang cawan krus kosong yang sudah dipanaskan 1 jam dalam oven 600 oC,
catat;
c. Timbang sampel kering dan halus 4 gram dalam cawan krus, catat (x gram);
d. Masukkan cawan krus dalam oven 600 oC selama 2 jam. Lebihkan 1/4 jam untuk
pencapaian temperatur 600 oC;
e. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan dalam desikator. Lalu timbang
cawan (y gram).

5. Perhitungan

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Neraca analitik;
2. Oven;
3. Desikator;
4. Labu didih 250 ml;
5. Pipet tetes;
6. Gelas ukur 10 ml;
7. Gelas ukur 50 ml;
8. Gelas ukur 100 ml;
9. Erlenmeyer 300 ml;
10. Erlenmeyer 200 ml;
11. Buret;
12. Statip;
13. Bola hisap;
14. Botol semprot;
15. Spatula;
16. Bunsen;
17. Tang krus;
18. Cawan penguap;
19. Lumpang dan alu;
20. Batu didih;
21. Destilator.
1.1.2 Bahan
1.1.2.1 Destruksi
1. H2SO4 pekat (95-97%);
2. Campuran selen p.a.

1.1.2.2 Destilasi
1. Asam Borat 1 %;
2. NaOH 40 %;
3. Batu didih;
4. Penunjuk Conway;
5. Larutan Baku Asam Sulfat 1 N;
6. H2SO4 4 N;
7. Larutan Baku Asam Sulfat 0,05 N.
1.2 Cara Kerja
3.2.1 Menghitung Kadar Air
1. Sampel sampah digerus hingga halus;
2. Cawan kosong dipanaskan pada oven di suhu 105 oC selama 1 jam, setelah itu
masukkan dalam desikator selama 15 menit, ditimbang dengan neraca analitik;
3. Masukkan sampel yang sudah digerus tadi ke dalam cawan, lalu ditimbang;
4. Cawan yang berisi sampel tersebut dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 oC
selama 1 jam, setelah itu masukkan ke dalam desikator selama 15 menit, lalu
ditimbang.
3.2.1 Menghitung Kadar N-Total
3.2.1.1 Destruksi Contoh
1. Ditimbang 1 gram sampel sampah, dimasukkan ke dalam tabung digesti;
2. Ditambah 1 gram selen, 3 ml asam sulfat pekat dan 2 ml hidrogen peroksida,
didiamkan semalaman;
3. Keesokkan harinya didestruksi hingga suhu 350°C;
4. Destruksi selesai bila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih;
5. Tabung diangkat, didinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan air bebas
ion hingga tepat 100 ml;
6. Dikocok hingga homogen, ekstrak digunakan intuk pengukuran N dengan cara
destilasi.
3.2.1.2 Pengukuran N
1. Dipindahkan secara kualitatif seluruh ekstrak contoh ke dalam labu didih;
2. Ditambahkan sedikit serbuk batu didih dan aquades hingga setengah volume labu;
3. Disiapkan penampung untuk NH3 yang dibebaskan yaitu Erlenmeyer yang berisi
10 ml asam borat 1% yang ditambah 3 tetes indikator Conway dan dihubungkan
dengan alat destilasi;
4. Dengan gelas ukur, ditambahkan NaOH 40% sebanyak 10 ml ke dalam batu didih
yang berisi contoh dan secepatnya ditutup;
5. Didestilasi hingga volume penampung mencapai 50-75 ml (berwarna hijau);
6. Destilat dititrasi dengan H2SO4 0,05 N hingga warna merah muda;
7. Dicatat volume titar contoh (Vc) dan blangko (Vb).
1.3 Perhitungan
3.3.1 Kadar Air (%)

% Kadar Air =

3.3.2 Kadar N-
Total (%)
Kadar Nitrogen (%) = (Vc-Vb)×N×14×100×mg contoh-1×fk
Dimana:
Vc,b = ml titar contoh dan blangko;
N = normalitas larutan baku H2SO4;
14 = bobot setara nitrogen;
100 = konversi ke %;
fk = faktor koreksi kadar air = 100 / (100 - % kadar air).

Anda mungkin juga menyukai