Anda di halaman 1dari 6

NAMA NIM KELAS/ANGKATAN

Tri Handayani I1C015018 B/2015

TUGAS TERAPI BAHAN ALAM


TANAMAN ANTIKANKER
1. Tanaman I Temu Kunci (Boesenbergia pandurata)

(A) (B)
Gambar 1.1. Tanaman Temu Kunci (A), Rimpang Temu Kunci (B) (CCRC, 2010)
a) Nama Tanaman
Nama Ilmiah : Boesenbergia pandurata
Nama Lain : Gastrochilus panduratum (Roxb) Schult.; Kaempferia
pandurata (Roxb); Boesenbergia rotunda.
Nama Umum : Temu Kunci
Nama Lokal : Temu kunci (Indonesia), koncih (Sumatera), Tamu kunci
(Minangkabau), Konce (Madura), Kunci (jawa tengah), Dumu
kunci (Bima), Tamu konci (Makasar), Tumu kunci (Ambon),
Anipa wakang (Hila-Alfuru), Aruhu Konci (Haruku), Sun (Buru)
Rutu kakuzi (Seram), Tamputi (Ternate).
Nama Asing : Fingerroot (Inggris), Krachai (Thailand), Chinese key (Cina)
(CCRC, 2010).

b) Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Species: Boesenbergia pandurata (CCRC, 2010).

c) Kandungan dan Khasiat


Temu kunci atau fingerroot (Boesenbergia pandurata Roxb.) adalah salah satu
tanaman obat herbal tradisional Indonesia yang memiliki banyak kesehatan dan manfaat,
seperti untuk obat antitusif mukolitik, antasida, penambah nafsu makan, antistomatitis, dan
galactagogue. Bahan aktif yang terkandung dalam temu kunci yang diduga memiliki
potensi anti-tumor adalah flavonoid pinostrobin (5-hidroksi-7-metoksiflavanon) yang
secara bioaktif telah dipelajari sebagai anti-oksidan, antivirus, dan antitumor (Fahey, 2002;
Wu, 2011; Le Bail, 2000). Boesenbergia pandurata atau temu kunci mengandung berbagai
metabolit aktif yang berpotensi sebagai agen antikanker. Cardamonin, panduratin A,
boesenbergin A, pinostrobin adalah beberapa macam metabolit aktif golongan flavonoid
yang terdapat dalam temu kunci (Jaipetch et al., 1982; Mahidol et al., 1984).

d) Antikanker
Menurut penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa temu kunci memiliki efek
sitotoksik pada sel kanker payudara MCF-7 dan sel kanker adenokarsinoma kolon manusia
HT-29 (Kirana et al., 2007). Lebih lanjut, Jia et al. (2016) menyatakan bahwa cardamonin
mempu menurunkan regulasi ekspresi gen-gen yang terkait stem cell dan mampu mencegah
CSCs pada penggunaan bersamaan dengan agen kemoterapi. Ekstrak temu kunci
(Boenserbegia pandurata) berpotensi menurunkan viabilitas sel kanker payudara 4T1 dan
menurunkan aktivitas ALDH sebagai salah satu penanda aktivitas diferensiasi CSCs
(Nurrachma, 2017).
2. Tanaman II Srikaya (Annona squamosa)

Gambar 2.1. Tanaman Annona squamosa L. (Srikaya) (Sunarjono, 2005).


a) Nama Tanaman
Nama : Annona squamosa L.
Nama Lokal : Srikaya (CCRC, 2010).

b) Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Ranunculales
Family : Annonaceae Zingiberaceae
Genus : Annona
Species : Annona squamosa L. (Syamsuhidayat, 1991)

c) Kandungan dan Khasiat


Secara umum, tanaman srikaya mengandung skuamosin, asimicin,
atherospermidine, lanuginosin, alkaloid tipe asporfin (anonain) dan
bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin) (Petasai, 1986). Pada organ–organ tumbuhan
ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah yang telah masak ditemukan mengandung
sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, danarginin. Daun mengandung alkaloid tetrahidro
isokuinolin,p-hidroksibenzil-6,7-dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidroisokinolin (demetilkoklaurin
= higenamin), natrium benzoat, dan dua senyawa acetogenin annoreticuin
dan isoannoreticuin. Bunganya mengandung asam kaur-1,6-ene-1,9-oat diinformasikan
sebagai kornponen aktif bunga srikaya (Anindyajati, 2014).
Akarnya mengandung flavonoid, borneol, kamfer, terpen, alkaloid anonain,
saponin, tanin, dan polifenol. Kulit kayu mengandung flavonoid, borneol, kamfer, terpen,
dan alkaloid anonain. Buah muda mengandung tanin. Biji mengandung senyawa poliketida
dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain,
anonasin A, anonin 1, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuamostatin A, bulatasin, bulatasinon,
skuamon, ncoanonin B, neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin,
skuamosin, sanonasin, anonastatin, neoanonin). Ditemukan skuamosisnin A, skuamosin B,
C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N; skuamostatin B, asam lemak, asam amino dan protein.
Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya terdiri dari metil palmitat,
metil stearat, metil linoleat (Anindyajati, 2014).

d) Antikanker
Penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan bagian-bagian tanaman srikaya
lainnya seperti buah, bunga, daun dan biji yang menunjukkan adanya aktivitas antikanker
(Pardhasaradhi, 2004). Djajanegara (2009) yang menyatakan bahwa daun srikaya (Annona
squamosa L.) mempunyai potensi sebagai bahan alami antikanker, menunjukkan ekstrak
etanol 70% dan fraksi kloroform daun srikaya memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel
Hela dengan nilai LC50 sebesar 7,6948 µg/mL untuk ekstrak etanol dan 4,5467 µg/mL
untuk fraksi kloroform. Berdasarkan penelitian Ahmad (2007) bagian daun dan kulit kayu
tumbuhan srikaya memiliki sumber alkaloid yang kaya akan aporphine. menunjukkan
aktivitas antikanker yakni oksopurpurin yang diekstrasi dari ekstrak Y = -126x+286,2 R2
=0,820 Log konsentrasi Rata-rata persen sel hidup 10 etanol (Annonaceae).
Penelitian fitokimia dan farmakologi pada biji Annona squamosa telah
menunjukkan bahwasenyawa bioaktif utama yang terkandung di dalamnya adalah
acetogenin, yang memiliki aktivitas anti-tumor kuat. (Yong, 2012). Penelitian oleh Yong,
2012 menunjukkan bahwa kandungan total acetogenin lebih tinggi pada biji Annona
squamosal dibandingkan empat spesies lain, yaitu Annona glabra, Annona muricata,
Annona retikular dan Annona bullata. Senyawa acetogenin memiliki aktivitas sitotoksik
yang selektif (hanya untuk tipe kanker tertentu). Asimicin dan bullatacin menunjukan
aktivitas melawan sel kanker pada rahim. Gigantecin dan butallatacin menunjukan
aktivitas melawan sel kanker payudara (Qayed, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Anindyajati. 2014. Srikaya. Cancer Chemoprevention Research Center : tersedia pada


http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2288#15. Diakses pada tanggal 6 April 2018.
Ahmad, S. A. 2007. Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-tumbuhan Obat Indonesia. ITB Press,
Bandung.
CCRC. 2010. Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC). http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id.
Diakses pada tanggal 6 April 2018.
Fahey, J.W., Stephenson, K.K. 2002. Pinostrobin From Honey and Thai Ginger (Boesenbergia
pandurata) : A Potent Flavonoid Inducer of Mammalian Phase 2 Chemoprotective and
Antioxidant Enzymes. J Agric Food Chem. Vol 50 (25) : 7472 - 7476.
Djajanegara, R., dan Wahyudi, P. 2009. Pemakaian Sel Hela Dalam Uji Sitotoksik Fraksi
Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona Squamosa. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia. Vol 7 (1) : 7 - 11.
Jaipetch, T., Kanghae, S., Pancharoen, O., Patrick, V.A., Reutrakul, V., Tuntiwachwuttikul, P.,
White AH. 1982. Constituents of Boesenbergia Pandurata (Syn Kaempferia Pandurata) :
Isolation, Crystal Structure and Synthesis Of (±) - Boesenbergin A. Aust J Chem. Vol 25 :
351 – 361.
Jia, D., Tan, Y., Liu, H., Ooi, S., Li, L., Wright, K., Bennett, S., Addison, C.L., Wang, L., Li. 2016.
Cardamonin Reduces Chemotherapy-Enriched Breast Cancer Stem-Like Cells In Vitro and
In Vivo. Oncotarget. Vol 7 (1) : 771 - 785.
Kirana, C., Jones, G.P., Record, I.R., Mc Iontosh, G.W. 2007. Anticancer Properties of Panduratin
A Isolated From Boesenbergia Pandurata (Zingiberaceae). J Nat Med. Vol 61:131-137.
Le bail, J.C., Auoburg, L., Habrioux, G. 2000. Effects of Pinostrobin on Estrogen Metabolism and
Estrogen Receptor Transactivation. Cancer Lett. Vol 156 : 37 – 44.
Mahidol, C., Tunticachwuttikul, P., Reutrakul, V., Taylor, W.C. 1984. Constituents of
Boesenbergia Pandurate (Syn. Kaempferia Pandurata). III Isolation and Synthesis of (±)-
Boesenbergin B. Aust J Chem. Vol 37 : 1739 – 1745.
Nurrachma, M. Y., Ghina, L., Lodyta, N. T., Berliana, L., Wahyu, A., dan Adam, H. 2017. Ekstrak
Etanolik Temu Kunci (Boesenbergia Pandurata) Menghambat Aldehyde Dehydrogenase
Pada Sel Kanker Payudara 4T1. Ejournal litbang kemkes. Vol 10 (2) : 45 – 54.

Pardhasaradhi. 2004. Antitumour Activity of Annona Squamosa Seed Extract is Trough The
Generation of Free Radicals and Induction of Apoptosis. Indian Journal of Biochemistry
and Biophysics. Vol. 41 : 167-172.
Petasai, M.S. 1986. Thesis, Fac. Pharm. Sci. Chulalongkorn Univ, Bangkok.
Qayed, W.S., Ahmed, S.A., Hamdy, M.A.R., dan Adel, F.Y. 2015. Annonaceous Acetogenins as
A New Anticancer Agent. Der Pharma Chemica, Egypt.
Sunarjono H. 2005. Sirsak dan Srikaya: Budidaya untuk Menghasilkan Buah Prima. Penebar
Swadaya, Depok.
Syamsuhidayat, Sri, S., dan Johnny, R.H. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I).
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Wu, N., Kong, Y., Zu, Y., Fu, Y., Liu, Z., Meng, R., Liu, X., dan Efferth, T. 2011. Activity
Investigation of Pinostrobin Towards Herpes Simplex Virus-1 as Determined by Atomic
Force Microscopy. Phytomedicine. Vol 18 : 110-118.
Yong, C., Xu, S., Chen, J., Wang, Yu., Xu, H., Fan, N., dan Li, Xiang. 2012. Anti-Tumor Activity
of Annona Squamosa Seeds Extract Containing Annonaceous Acetogenin Compounds.
Journal of Ethnopharmacology : Nanjing University of Chinese Medicine.

Anda mungkin juga menyukai